KIMIA DASAR
ASIDI ALKALIMETRI
Pas foto 3 x 4
NIM 225100200111007
BAB 4
ASIDI ALKALIMETRI
2. Salah satu bagian dari analisis volumetri adalah metode asidi alkalimetri. Jelaskan apa itu asidi
alkalimetri beserta prinsip kerjanya!
Asidimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan standar asam (mislanya HCl,
asam cuka, asam oksalat,dan asam borat) untuk menentukan basa. Sedangkan alkalimetri
adalah kebalikannya. Jadi, Asidi alkalimetri adalah titrasi asam dan basa basa yang terbentuk
karena hidrolisis garam dari asam lemah (basa bebas) dengan suatu asam standar dan dari basa
lemah (asam bebas) dengan suatu basa standar (alkalimetri). Jelaskan apa itu asidi-alkalimetri
beserta prinsip kerjanya,. Prinsip asidi alkalimetri dimaknai sebagai titrasi yang menyangkut
asam dan basa. Dimana prinsip ini diawali dengan ditetapkannya larutan NaOH standar. Yang
kemudian larutan tidak berwarna ditambahkan indikator phenolptalein (Simanjuntak, 2018).
3. Dalam analisis volumetri terdapat istilah standarisasi larutan. Apakah yang dimaksud dengan
standarisasi larutan?
Standarisasi larutan adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti.
Berdasarkan kemurniannya, standarisasi larutan terbagi menjadi 2 yakni larutan standar primer dan
larutan standar sekunder. Larutan standar primer merupakan larutan ditimbang dengan melarutkan
suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi. Sedangkan larutan standar sekunder adalah larutan
ditimbang dengan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah (Simanjuntak, 2018).
NAMA NADINDRA FADILIAN
NAFLA
NIM 225100200111007
4. Ada berapa macam larutan standar yang digunakan dalam praktikum asidi-alkalimetri? Jelaskan
dan Berikan contohnya! (masing masing minimal 3)
Larutan satndar yang digunakan dalam praktikum aside alkalimetri terbagi menjadi 2,
yakni larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah
larutan yang terbuat dengan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi.
Contohnya Na2Co3, NaC2O4, 2H2O, dan K2CrO7. Sedangkan larutan standar sekunder
adalah larutan yang terbuat dengan kemurnian rendah. Contohnya NaOH, Ba(OH)2, KMnO4,
dan Na2S2O3 (Simanjuntak, 2018).
5. Dalam proses titrasi, salah satu alat yang digunakan adalah buret. Jelaskan bagaimana cara
penggunaan buret dalam proses titrasi!
Dalam proses titrasi, penggunaan buret harus dilakukan dengan pengamatan dan
ketelitian yang tinggi. Cara penggunaan buret dalam proses tiyrasi yakni, bilas burrette 2-3 kali
dengan larutan yang ingin digunakan sebelum digunakan. Tambahkan sedikit cairan ke dalam
buret, lalu putar pipet secara horizontal dan putar sehingga cairan menyentuh seluruh
permukaan bagian dalam buret. Diamkan cairan agar mengalir melalui keran ke dalam wadah.
Kemudian jepit burrette dengan penjepit (statif). Lalu tambahkan larutan yang diinginkan ke
dalam buret dan catat volumenya. Kemudian, ketika cairan mengalir ke dalam erlenmeyer,
goyangkan erlenmeyer ketika titrasi dilakukan sampai menemukan titik ekivalen berupa
perubahan warna. Kemudian tutuplah keran dan sentuhkan burrette ke sisi wadah. Catat volume.
keluarkan sisa larutan yang ada di burrette dan bilas dengan air (Carvalho, et al 2021).
NIM 225100200111007
Rumus umum yang digunakan dalam pembuatan larutan standar sekunder adalah
sebagai berikut C1 x V1 = C2 x V2 . Dimana C1 merupakan konsentrasi larutan pekat. V1
merupakan volume larutan pekat . C2 merupakan konsentrasi larutan encer. Dan V2
merupakan volume larutan encer (Marlinda, dkk 2012).
7. Mengapa dalam proses titrasi perlu ditambahan indikator warna? Jelaskan alasanmu!
Dalam proses titrasi perlu ditambahkan inidkator warna guna mengetahui kapan sampel
(titrat) habis bereaksi. Hal ini dikarenakan akan terjadi perubahan warna jika telah melebihi
titik ekuivalen. Nah, jika warna telah berubah, ini menunjukkan proses titrasi harus dihentikan
dengan mematikan sumbatan keran pada buret (Apriani, dkk 2016).
8. Dalam proses titrasi terdapat istilah titran dan titrat. Jelaskan apa yang dimaksud dengan titran
dan titrat serta perbedaannya!
Yang dimaksud titran adalah larutan standar sekunder yang ditempatkan dalam buret
yang sudah diketahui konsentrasinya . sedangkan titrat adalah larutan yang ditempatkan dalam
Erlenmeyer yang nantinya akan dihitung konsentrasinya . Jadi ,perbedaanya yakni Titran
standar sekunder yang digunakan untuk menitrasi. Sedangkan titrat adalah larutan yang akan
dihitung konsentrasinya dengan cara dititrasi.(Michalowski, et al 2013).
9. Larutan apa yang dapat digunakan dalam standarisasi NaOH? Tuliskan persamaan reaksinya!
Larutan yang digunakan dalam standarisasi NaOH adalah larutan asam oksalat (H2C2O4
2H2O). Reaksi saat asam oksalat dilarutkan dengan akuades adalah sebagai berikut : H2C2O4 +
2 NaOH Na2C2O4 + 2 H2O. 1 grammol NaOH = 2 grammol H 2C2O4 . Titrasi larutan NaOH
dapat merubah warna larutan menjadi warna merah muda keunguan (Tenda and Faizal, 2021).
NAMA NADINDRA FADILIAN
NAFLA
NIM 225100200111007
10. Larutan apa yang dapat digunakan dalam standarisasi HCl? Tuliskan persamaan reaksinya!
Larutan yang digunakan dalam standarisasi HCl yakni menggunakan larutan boraks
(Na2B4O7.10 H2O). Dimana metil orange agar berperan sebagai indikatornya. Persamaan
reaksinya dapat ditulis sebagai berikut Na2B4O7.10 H2O + 2H2O 4B(OH) 3 + 2NaCl +
5H2O (Tenda and Faizal, 2021).
11.
NAMA NADINDRA FADILIAN
NAFLA
NIM 225100200111007
3. Jenis-jenis titrasi
Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi pada pelaksanaan titrasi, titrasi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut. Pertama, titrasi asam-basa ; reaksi dasar dari titrasi asam-basa
adalah netralisasi contohnya titrasi asidimetri dan titrasi alkalimetri. Kedua, Titrasi
pengendapan (presipitimetri) ; titrasi pengendapan adalah reaksi-reaksi yang menghasilkan
endapan. Ketiga, Titrasi kompleksometri; titrasi kompleksometri disebut juga khelatometri
yakni pembentukan senyawa rangkai yang larut dalam air. Cotohnya yakni reaksi reduksi-
oksidasi , reaksi ini adalah reaksi yang terjadi akibat perpindahan elektron atau perubahan
bilangan oksidasi (Asmah, 2020).
NIM 225100200111007
Penentuan sulfite dalam minuman Anggur menggunakan Iodine yang merupakan asam .
Penentuan keasamaan buah , serta membuat air yang akan di jadikan basa untuk penderita
maag (Doran, 2013).
NAMA NADINDRA FADILIAN
NAFLA
NIM 225100200111007
3. DIAGRAM ALIR (dalir diketik, tidak di copy paste, 1 halaman max 2 dalir!)
1. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 M
HCl pekat
Dihitung kosnsentrasinya
Dihomogenkan
Hasil
Larutan boraks
Dilakukan duplo
Dihitung M HCl
Hasil
NAMA NADINDRA FADILIAN
NAFLA
NIM 225100200111007
NaOH
dihomogenkan
hasil
Dilakukan duplo
Dihitung M NaOH
Hasil
NAMA NADINDRA FADILIAN
NAFLA
NIM 225100200111007
5. Penggunaan larutan standar asam dan basa untuk menetapkan kadar asam asetat pada cuka
Asam cuka
dihomogenkan
Dilakukan duplo
Hasil
NAMA NADINDRA FADILIAN
NAFLA
NIM 225100200111007
NIM 225100200111007
1,19 x 37 x 10
=
36,5
= 12,06 M
V1.M1 =V2.M2
V1 = V2.M2/M1
V1 = 50 . 0,1 /12,06
V1 = 0,41 ml
NIM 225100200111007
MNaOH . Mr . V
gr =
1000
NIM 225100200111007
Perhitungan:
Normalitas asam oksalat Molaritas NaO
N = 0,1 . N M1.V1 = M2.V2
N = m . eq M1,22,4 = 2. 0.05 . 20
N = 0,05 . 2 M1 = 2. 0.05..20 / 22,4
N = 0,1 N M1 = 0,089 M
M = Gr / Mr . 1000/V
0,075 = Gr / 40 . 1000/ 20
Gr = 0,06 gram
NIM 225100200111007
NIM 225100200111007
5. ANALISIS PROSEDUR
1. NaOH merupakan senyawa yang ditemukan dalam bentuk padatan kristal. Bagaimana cara
mengubah padatan tersebut agar menjadi 100 ml larutan NaOH 0,1 M? Jelaskan tahapannya!
Untuk mengubah padatan NaOH agar menjadi 100 ml larutan NaOH 0,1 M yakni
sebagai berikut ; Pertama, hitung berat kristal NaOH yang dibutuhkan untuk membuat larutan
standar NaOH 0,1 M. Setelah itu, timbang kristal NaOH sebanyak 0,4 gram dengan
menggunakan timbangan analitik. Lalu, masukkan kristal NaOH ke dalam gelas beker dengan
cara membilas gelas arloji dan tambahkan aquades secukupnya. Kemudian, larutkan kristal
NaOH. Pindahkan larutan NaOH ke dalam labu ukur 100 mL dan tambahkan aquades hingga
mencapai tanda batas. Selanjutnya, homogenkan larutan NaOH dan didapatkan hasil berupa
larutan standar NaOH sebesar 0,1 M. Terakhir, masukkan larutan standar NaOH 0,1 M ke
dalam buret yang selanjutnya digunakan untuk menitrasi asam okasalat.
2. Jelaskan kaidah tangan dalam penggunaan buret saat melakukan proses titrasi!
3. Indikator apa yang digunakan untuk mentitrasi HCl dengan boraks? Sebutkan pula fungsi serta
cara penggunaannya saat titrasi dilakukan hingga titik akhir titrasi didapatkan!
4. Indikator apa yang digunakan untuk mentitrasi NaOH dengan asam oksalat? Sebutkan pula
fungsi serta cara penggunaannya saat titrasi dilakukan hingga titik akhir titrasi didapatkan!
NAMA NADINDRA FADILIAN
NAFLA
NIM 225100200111007
5. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat menggunakan buret guna memperbesar tingkat
keakuratannya?
6. Selama melakukan proses titrasi, mengapa tabung erlenmeyer harus digoyangkan secara
perlahan dan tangan kiri harus tetap berada pada klep buret? Jelaskan alasanmu!
NAMA NADINDRA FADILIAN
NAFLA
NIM 225100200111007
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada standarisasi larutan NaOH dan standarisasi larutan HCl
dengan larutan boraks!
3. Sebut dan jelaskan alasan digunakannya masing-masing indikator pada standarisasi NaOH serta
standarisasi HCl!
4. Sebutkan perubahan warna yang terjadi pada reaksi standarisasi HCl dengan boraks dan jelaskan
bagaimana proses perubahan warna yang terjadi. Setelah itu, bandingkan dengan literatur!
NAMA NADINDRA FADILIAN
NAFLA
NIM 225100200111007
NIM 225100200111007
7. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, F. Nora I, dan Lia D. 2016. Ekstrak Metanol Buah Lakum (Cayratia trifolia (L.) Domin)
Sebagai Indikator Alami Pada Titrasi Basa Kuat Asam Kuat. Jurnal Universitas Tanjung
Pura .5(4):74-78
Asmah, N., Yulida A, Rahmatul F. 2020. Penentuan Kadar Anion dan Kation pada Air Injeksi di
WTIP (Water Treatment Injection Plant) PT. Pertamina EP Asset 1 Rantau Field. Jurnal
Kimia Sains dan Terapan.2(1):1-4
Carvalho, A., Ruben C., Sarah N, et al. 2021. Determination of dissolved oxygen in water by the
Winkler method: Performance modelling and optimisation for environmental analysis. The
journal of microcemical. 165(1):1-9.
Doran, Pauline. 2013. Bioprocess Enginerring Principle. Oxford: Elsevier
Tenda, P. E, and Faizal R. S. 2021. Assessment of Job Risks in the Chemical Laboratory of
the Pharmacy Study Program with Job Safety Analysis (JSA) Techniques. The Journal Of
Kesehatan Prima. 15(2):125-132.
Marlinda, M., Maiske S., Sangi , dkk. 2012. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji
Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal Mipa.1(1):24-
28.
Michalowski, T., Agustin G.A, and Stawomir A. 2013. The Titration in the Kjeldahl Method of
Nitrogen Determination: Base or Acid as Titrant?. The Journal Of Chemical Education.
90(2):191-197.
Padmaningrum, R. T. 2013. Kimia Analisis 1. Jurnal Pendidikan Kimia. 1(1):1-4.
Simanjuntak, R. 2018. Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Sabun Mandi Cair Merek “LX”
Dengan Metode Titrasi Asidimetri. Jurnal Ilmiah Kohesi.2(4): 59-70.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Daftar pustaka tambahan minimal 2 Bhs. Indonesia, 1 Bhs. Inggris; Literatur 10 Tahun Terakhir
(2012); TIDAK DIPERKENANKAN DARI BLOG, WIKIPEDIA, WEBSITE, DAN
BUKU SEKOLAH.