FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
OLEH:
BAB 1 PENDAHULUAN
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna; bau khas dan menyebabkan rasa
terbakar pada lidah. Mudah menguap
walaupun pada suhu rendah dan mendidih
pada suhu 78°, mudah terbakar.
Kelarutan : bercampur dengan air dan praktis bercampur
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna dan putih.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, praktis tidak
larut dalam etanol 95% P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
4. Asam Asetat (Ditjen POM, 2020: 169)
Nama Resmi : ACETID ACID
Nama Lain : Asam Asetat
Berat Molekul : 60,05 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, bauk khas,
menusuk, rasa asam yang tajam
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
dan dengan gliserol
Penetapan kadar : Timbang seksama lebih kurang 6 mL zat
dalam
labu bersumbat kaca yang telah ditara.
Tambahkan 40 mL air dan titrasi dengan
natrium hidroksida 0,1 N LV menggunakan
indikator fenolftalein LP
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
5. Asam Klorida/HCl (Ditjen POM 2014: 156)
Nama Resmi : HYDROCHLORIC ACID
Nama Lain : Asam Klorida
Rumus Molekul : HCl
Berat Molekul : 36,46 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur; tidak berwarna
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
6. Asam Nitrat (Ditjen POM 2020: 190)
Nama Resmi : NITRATE ACID
Nama Lain : Asam Nitrat
Rumus Molekul : HNO3
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan berasap; sangat korosif; bau
khas, sangat merangsang. Mendidih pada
suhu lebih kurang 120; bobot jenis lebih
kurang 1,41. Merusak jaringan hewan
menjadi kuning.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
7. Asam Sulfat (Ditjen POM, 2020: 200)
Nama Resmi : SULFURIC ACID
Nama Lain : Asam Sulfat
Berat Molekul : 98,07 g/mol
Rumus Molekul : H2SO4
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih seperti minyak; tidak berwarna;
bau sangat tajam dan korosif, bobot jenis
lebih kurang 1,84.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol,
dengan menimbulkan panas.
Penetapan Kadar : Timbang seksama labu bersumbat kaca yang
berisi 20 mL air, masukkan ebih kurang 1 mL
zat uji, timbang lagi untuk mendapatkan bobot
zat uji. Encerkandengan lebih kurang 25mL
air, dinginkan dan tambahkan jingga metil LP,
titrasi dengan natrium hidrokhida 1 N LV.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
8. Natrium Hidroksida/NaOH (Ditjen POM 2020: 1224)
Rumus Struktur :
Pemerian : Putih atau praktis putih, masa melebur,
berbentuk pelet kecil, serpihan atau batang
atau bentuk lain. Keras, rapuh, dan
menunjukkan pecahan hablur. Jika terpapar
diudara, akan cepat menyerap karbon
dioksida dan lembab
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol
Kegunaan : Sebagai larutan standar alkalimetri
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
9. Ninhydrin 0,1 % (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : NINHYDRIN
Nama lain : Ninhydrin
Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk hablur putih atau kuning sangat pucat
Kelarutan : Larut pada suhu 60o dalam 20 bagian air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi asam amino
10.Pb-Asetat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : PLUMBI ACETAS
Nama lain : Timbal Asetat
Rumus molekul : (CH3COO)2Pb
Berat molekul : 379,33
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur prisma monokline, kecil putih, dan juga
transparan atau massa hablur berat, bau
cuka.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air, yang umumnya
beropalesensi, dalam 63 bagian etanol (95%)
P dan dalam 2 bagian gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
11.Perak Nitrat/AgNO3 (Ditjen POM 2020: 1373)
Nama Resmi : SILVER NITRATE
Nama Lain : Perak Nitrat
Rumus Molekul : AgNO3
Berat Molekul : 169,87 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau putih, bila
dibiarkan
terpapar cahaya dengan adanya zat organik
menjadi berwarna abu-abu atau hitam keabu-
abuan, pH larutan lebih kurang 5,5.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, terlebih dalam
air mendidih, agak sukar larut dalam etanol;
mudah larut dalam etanol mendidih; sukar
larut dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, dan tidak tembus
cahaya
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk hablur, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol,
dengan menimbulkan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
13.Pereaksi Millon (Ditjen POM, 179: 725)
Nama resmi : RAKSA (II) NITRAT
Nama lain : Pereaksi Millon
Pemerian : Hablur lembab, tidak berwarna, atau
berwarna
putih
14.Raksa (II) Klorida (FI III: 278)
Nama resmi : Hydragyri Bichloridum
Nama lain : Raksa (II) klorida
Berat molekul : 271,52
Rumus molekul : HgCl2
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur putih,
tidak berbau.
Kelarutan : Larut dalam 125 bagian air dan dalam 2
bagian
Uji Xanthoproteat
Sampel Larutan uji berubah Mengidentifikasi
ditambahkan HNO3 warna menjadi adanya gugus
pekat kemudian jingga benzene seperti
dicampur seteah itu asam aminotirosin,
dipanaskan lalu fenilalalin, dan
didinginkan pada air triptofan
mengair dan ditetesi
NaOH hingga warna
kuning berubah
menjadi warna
jingga
Uji Biruet
Sampel Larutan uji berubah Mengetahui adanya
ditambahkan NaOH warna menjadi minimal dua ikatan
kemudiian di kocok, warna ungu peptida
lalu ditambahkan
CuSO4
Pengendapan dengan logam
Sampel dimasukan sampel yang Mengidentifikasi
kedalam 3 tabung direaksikan adanya endapan
dan tetesi masing- dengan HgCl2 protein yang
masing HgCl2, Pb- dan Pb asetat terbentuk oleh
asetat, dan AgNo3 larutan ujinya logam
menjadi keruh
sampel yang
direaksikan
dengan AgNO3
larutan ujinya
membentuk
endapan
4.2 Pembahasan
Pada percobaan reaksi uji protein dalam penelitian ini meliputi uji
millon, uji hopkins-cole, uji ninhidrin, uji xanthoproteate, uji biuret,
pengendapan protein oleh logam, pengendapan dengan alkohol, dan
denaturasi protein.
Pada uji millon, percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi
adanya gugus fenol. Jika hasilnya positif maka akan terbentuk warna
merah. Pada hasil yang didapatkan pada percobaan ini positif, ditandai
terjadi perubahan warna merah pada larutan.
Pada uji Hopkins cole, percobaan ini bertujuan mengidentifikasi
asam amino triptofan, jika hasilnya positif maka akan terbentuk cincin
ungu violet. Didapatkan hasil positif pada percobaan ini karena terjadi
perubahan menjadi ungu.
Pada uji ninhydrin, percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi
asam amino. Jika hasilnya positif maka akan terbentuk warna biru-
ungu. Didapatkan hasil positif pada percobaan ini, dikarenakan terjadi
perubahan menjadi warna ungu. Pada uji xanthoproteate, percobaan
ini bertujuan untuk mengidentifikasi protein yang mengandung gugus
benzene, seperti asam amino tirosin, fenilalanin, triptofan. Jika
hasilnya positif maka akan terbentuknya warna kuning berubah
menjadi jingga. Didapatkan hasil positif pada percobaan ini, karena
terjadi perubahan warna kuning menjadi jingga.
Pada uji biuret, percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi
adanya minimal 2 ikatan peptide. Jika hasilnya positif maka akan
terbentuk warna ungu atau merah-ungu atau biru-ungu. Pada
percobaan ini didapatkan hasil positif, karena terbentuknya warna biru-
ungu.
1. Uji Millon
2. Uji Hopkins-Cole
3. Uji Ninhidrin
4. Uji Xanthoproteat
5. Uji Biuret