BAB 1 PENDAHULUAN
dan gliserol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
6. FeCl3 (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : FERII CHLORIDUM
Nama lain : Besi (III) Klorida
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, hitam
kehijauan, bebas warna jingga.
Kelarutan : larut dalam air, larutan berpotesensi
warna jingga.
Rumus Molekul : FeCl3
Rumus Struktur : Cl Fe Cl
Cl
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
7. Argenti Nitrat (Ditjen POM RI, 1995)
Nama resmi : ARGENTI NITRAS
Nama lain : Perak Nitrat
Berat Molekul : 169,87
Rumus Molekul : AgNO3
Rumus struktur :
b. Koagulasi Protein
Putih telur dengan Pengamatan
pelarut Putih Telur Susu
Sebelum Terjadi penggumpalan Larut
dipanaskan HNO3
Setelah dipanaskan Terjadi penggumpalan Denaturasi
HNO3 dan membentuk dua
fase
Pada bagian bawah Denaturasi
Terjadi endapan
tabung reaksi
Pada bagian atas Terjadi endapan Denaturasi
tabun reaksi
Dinginkan + NaOH
2. Reaksi
a. Kelarutan Protein
1. Larutan putih telur dan air
O O O
║ ║ ║
H2N – CH – C - NH – CH – C - NH – CH – C – OH + H2O
│ │ │
R R R
O O O
║ ║ ║
H3N – CH – C – NH – CH –C – NH- CH – C - O- + H3O+
+
│ │ │
R R R
4.2 Pembahasan
Protein adalah suatu senyawa organik yang berbobot
molekul tinggi berkisar antara beberapa ribu sampai jutaan. Protein
ini tersusun dari atom C, H, O dan N serta unsur lainnya seperti P
dan S yang membentuk unit-unit asam amino, dan unsur - unsur ini
tidak dimiliki oleh lemak atau atau karbohidrat. Urutan susunan
asam amino dalam protein maupun hubungan antara asam amino
yang satu dengan asam amino yang lain, menentukan sifat biologis
suatu protein. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan-
bahan pembentuk Jaringan-jaringan baru yang selalu terjadi dalam
tubuh dan mempertahankan jaringan yang telah ada.
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk melihat
kelarutan protein dan koagulasi protein serta mereaksikannya
dengan ion-ion logam. Adapun maksud dari praktikum kali ini
adalah untuk mengenal beberapa sifat protein berdasarkan reaksi
kimia.
Pada praktikum ini dilakukan tiga perlakuan yang mana
perlakuan pertama adalah untuk melihat kelarutan dari protein
menggunakan putih telur dan susu. Pada perlakuan pertama yaitu
mengambil ke empat sampel yang ada dimasukkan kedalam
Erlenmeyer masing-masing 3 ml, kemudian tabung (1)
ditambahkan aqadest. Tujuan dari penambahan ini adalah untuk
menghidrolisis protein dalam sampel menjadi asam amino.
Hasil yang didapatkan adalah telur dan susu larut dalam air
dan Na2CO3, serta larut dalam HCl. Tetapi telur dan susu tidak
larut dalam NaOH. Fungsi penambahan HCl yaitu untuk
membentuk ion positif pada protein sehingga akan terbentuk
gumpalan putih. HCl ini menyebabkan protein berada dibawah titik
FITHRIYAH AZIZAH NUR ASLAMAH HAMKA
15020160121
PROTEIN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah sampel
putih telur dan susu yang mengandung protein dapat larut baik
dalam larutan aquadest, Na 2CO3 dan HCl. Ketika direaksikan
dengan NaOH sampel tidak dapat larut. Pada koagulasi potein,
sampel yang ditambah NaOH sebelum dipanaskan akan
membentuk gumpalan dan setelah dipanaskan terjadi endapan
serta denaturasi pada susu.
Pada reaksi dengan ion-ion logam AgNO 3 pada telur
berwarna keruh dan terdapat endapan biru, pada susu larut dan
berwarna putih. CuSO4 pada susu berwarna biru muda dan pada
telur terdapat endapan. NaCl pada susu berwarna putih dan pada
telur menjadi keruh. FeCl3 pada susu membentuk 2 fase berwarna
putih dan pada telur menjadi warna orange dan terdapat endapan
orange. Pb(NO3)2 pada telur terdapat endapan dan membentuk 2
fase sedangkan pada susu membentuk 2 fase berwarna putih.
5.2 Saran
Sebaiknya, pada saat proses mengamati larutan, praktikan
diharapkan untuk terus memperhatikan perubahan yang terjadi
pada reaksi. Dan selalu catat perubahan-perubahan yang terjadi
pada reaksi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Falvo, Michael J., Hoffman Jay R 2004, Protein – Which Is Best?. Journal
of Sports Science and Medicine 3: 118-130.
Handito, D,. Yasa,I.W.S., dan Alamsyah, A 2014, Petunjuk Praktikum
Biokimia Umum. Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataram, Mataram.
Salazar, Andrew., Michael Keusgen., Jörg von Hagen 2016. Amino Acids
In The Cultivation Of Mammalian Cells. Amino Acids Journal.
48:1161–1171. DOI 10.1007.
Tim Dosen Biokimia 2011, Penuntun Praktikum Biokimia. Universitas
Tadulako, Palu.
Tranggono.et al 2002, Kamus Istilah Pangan dan Nutrisi. Kanisius,
Yogyakarta.
Winarno F.G 1990, Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
LAMPIRAN GAMBAR
Reaksi larutan susu dengan ion Reaksi larutan putih telur dengan
logam ion logam