Anda di halaman 1dari 11

GENETIKA DAN BIOREPRODUKSI

METABOLISME PROTEIN

Dosen Pengampu :
Ibu Desy Dwi Cahyani, SST., M.Keb

Disusun oleh :
Aisha Dienayah Alfiandi Putri (P17321233053)

Nur Ismatul Izzah Ervinayati (P17321233054)

Shavira Sinta Kumala (P17321233055)

Amorros Caesar Lushenda (P17321233056)

Oktriana Ramadhani (P17321233058)

Devinta Dari Anggraini (P17321233057)

Krista Adellya (P17321233059)

Agil Dwi Novitasari (P17321234060)

Putri Sari Dewi (P17321234061)

Savena Rahma Sania (P17321234062)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
PENDAHULUAN

Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berati “yang paling utama”.
Protein adalah senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimerdar imonomer - monomer Asam amino yang di hubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul Protein mengandung karbon (C), hydrogen (H), oksigen
(O), nitrogen (N) dan kadangkala sulfur (S) serta fosfor (P).Protein berfungsi sebagai
zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh. Sebagai zat utama pembentuk
maksudnya Protein merupakan zat utama pembentuk sel-sel tubuh dan di gunakan
sebagai sumber energi jika berkurang karbohidrat dan lemak di dalam tubuh.
Kebanyakan Protein merupakan enzim atau sub-unit enzim. Asam amino merupakan
unit pembangun Protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida pada setiap
ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O,dan N, serta kadang - kadang P dan S.
Dari keseluruhan Asam amino yang terdapat di alam hanya 20 Asam amino yang yang
biasa dijumpai pada protein. Tidak semua Asam amino terdapat di dalam molekul
Protein, karena memiliki tugas lain sama halnya dengan proses metabolisme pada
komponen lain, pada metabolisme Protein dan Asam amino juga terjadi anabolisme dan
katabolisme yang juga membutuhkan peranan enzim. Sehingga kita harus tahu
bagaimana proses metabolisme dari Protein dan Asam amino. Maka dari itu kami
Menyusun makalah ini yang di dalamnya kami berusaha memaparkan dan menjelaskan
secara rinci, bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino. Sehingga para
pembaca dapat memahami secara jelas proses metabolisme Protein dan Asamamino.
Metabolisme protein menghubungkan kedua proses ini sehingga tubuh dapat
menghasilkan energi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Kamu dapat terkena
berbagai gangguan metabolisme protein ketika salah satu atau kedua proses ini
terhambat. Proses metabolisme protein mulai saat makanan masuk ke dalam
perut. Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan-perubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan organ tubuh
lain mempunyai waktu paruh (half-life) antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat
pada jaringan otot mempunyai waktu paruh = 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram
protein per kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain.
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO


PROTEIN
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau
manusia. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer - monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,
dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu,
protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Sumber Protein ; makanan yang mengandung protein atau merupakan sumber
protein antara lain sebagai berikut :
 Daging
 Ikan
 Telur
 Susu, dan produk sejenis Quark
 Tumbuhan berbji
 Suku polong-polongan
 Kentang
Keuntungan Protein; protein memiliki peran yang penting bagi tubuh manusia
antara lain sebagai berikut :
 Sumber energi
 Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan
 Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody
 Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
Protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot, enzim, protein plasma,
antibodi, hormon. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan
peptide. Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa.
Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri);
keratin(rambut,kuku); dan aktin-miosin.
Macam proteinyaitu :
 Peptide:2 – 10asamamino
 Polipeptide:10– 100asamamino
 Protein:>100asam amino
 Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide
 Glikoprotein:gabungan glukose dengan protein
 Lipoprotein: gabungan lipid dan protein.
Rantai polipeptida melipat sedemikian rupa membentuk suatu struktur
yang khas (konformasi) di dalam protein. Konformasi tersebut merupakan bentuk
tiga dimensi suatu protein yang membentuk struktur protein.Terdapat empat
struktur pada protein: struktur primer,sekunder,tersier, dan ada yang berbentuk
quar-terner.
Strukturproteinprimeradalahsuatuurutanlinierasamaminoyangbergabung melalui
ikatan peptida. Struktur sekunder dari suatu protein meliputi suatu pelipatan pada
rantai polipeptida. Secara umum ada dua bentuk umum dari struktur sekunder
yaitu α-helix dan β-pleated sheet (konformasi β). Bentuk α-helix adalah
silindris,terjadi karena adanya ikatan hidrogen yang parallel sepanjang sumbu
helixnya. Pada tipe konformasi β, ikatan hidrogen terbentuk diantara rantai
polipeptida yang berdekatan atau berdampingan secara parallel atau antiparallel.
Struktur tersier protein adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari
semua asam amino didalam polipeptida. Bentuk protein secara alamiah atau
bentuk protein aktif berada dalam bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh
banyak ikatan non kovalen. Jika suatu protein terdiri dari dua atau lebih
polipeptida dinamakan struktur quarterner. Hemoglobin pada sel darah merah
manusia terdiri atas 4 rantai polipeptida maka dinamakan sebagai struktur
quarterner. Masing-masing sub unit poli-peptida dapat dihubungkan dengan
ikatan kovalen (misalnya ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen (interaksi
elektro-statik, ikatan hidrogen, atau interaksi hidrofobik).
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Suatu protein
merupakan untaian dari asam amino yang saling berikatan melalui suatu ikatan
peptida. Ikatan peptida merupakan suatu ikatan kovalen antara gugus α-amino
dari suatu asam amino dengan gugus α-karboksilat dari asam amino lainnya.
Ketika dua asam amino bergabung dengan satu ikatan peptida maka dinamakan
dipeptida. Penambahan sejumlah asam amino menghasilkan rantai yang
panjang dari gabungan asam - asam amino yang dinamakan oligopeptida
(mengandung sampai 25 residu asam amino) dan polipeptida (mengandung >25
residu asam amino).

B. ASAM AMINO
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino.
Berdasarkan biosintesis Asam amino tebagi dua jenis Asam amino yaitu :
 Essential : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin,
Fenilalanin,Treonin,Triftofan, Valin.
 Nonessential : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat,Cysteine, Asam
glutamat, Glutamine, Glycine, Proline, Serine,Tyrosine,Hydroxylysine,
Hydroxyproline.
Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh
tubuh dan berasal dari makanan yang kita makan. Sedangkan asam amino non
essential adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal
dari tubuh.

Sumber asam amino :


1) Protein dalam makanan
2) Proses synthesa asam amino non essential
3) (transaminasi terhadap metabolite)
4) Degradasi protein tubuh.

Kegunaan asam amino:


1) Membentuk protein yang dibutuhkan
2) Membentuk glukosa
3) Membentuk badan-badan keton,dll
4) Menghasilkan energy
5) Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino)

C. PENGERTIAN METABOLISME
Metabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup. Proses metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan Katabolisme.
Anabolisme adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi besar yang mebutuhkan
energi (ATP), katabolisme adalah proses penguraian molekul besar menjadi molekul
kecil yang melepaskan energi(ATP).

D. PROSES METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO


Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di
usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar
zat makanan yang mengandung protein dipecahkan menjadi molekul- molekul yang
lebih kecil terlebih dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan. Protein
diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah
asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam amino disimpan
dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim).

Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein


Perubahan kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim- enzim
saluran pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam amino. Berikut
proses pencernaan protein :
Zat makanan yang mengandung protein masuk ke dalam mulut
Proses mengunyah

Masuk ke dalam lambung

Enzim pepsin bersama HCl mengubah protein asli menjadi proteosa dan
pepton yang masih merupakan derivat proteinyang agak besar.

Isi lambung (kimus) yang konsistensinya kental seperti rum susu,


secara intermitten masuk ke dalam duodenum melalui spinkter
pilorus
Sekresi pankreas dan empedu yang sangat basa menetralkan asam dalam
kimus → pH menjadi alkali (perlu untuk aktivitas enzim berikutnya).
Getah pankreas yang mengandung enzim tripsin & kimotripsin →
mengubah protein asli, proteosa dan pepton menjadi polipeptida

Getah pankreas yang juga mengandung enzim peptidase:

-Karboksipeptidase

→menghidrolisis ikatan peptida terminal Peptida yang

pada ujung karboksil rantai polipeptida lebih rendah

-Aminopeptidase & Dipeptidase

→memecahkan ikatan peptida terminal Asam amino

pada ujung amino bebas rantai polipeptida bebas

Isi duodenum terus masuk ke dalam usus

Getah usus yang disekresi oleh kelenjar Brunner & Lieberkuhn


juga mengandung enzim aminopeptidase & dipeptidase

Proses hidrolisis peptida akan terus berlanjut sampai protein makanan


hampir seluruhnya berubah menjadi asam amino penyusunya
Asam amino di absorpsi oleh mukosa usus
halus

Asam amino masuk ke dalam sirkulasi darah

Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme


menjadi asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Asam amino
dalam darah di bawa ke hati menjadi asam amino dalam hati (ekstra sel),
kemudian asam amino tersebut ada yang di simpan dalam hati (intra sel) dan
sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh.

Asam amino yang dibawa ke hati dikatakan ekstra sel karena sebagian
asam amino dalam hati ini kemudian akan dibawa sebagian keluar dari sel atau
menuju ke seluruh jaringan tubuh yang membutuhkan. Setelah masuk ke
jaringan- jaringan tubuh asam amino ini akan masuk ke sel-sel tubuh (asam
amino dalam sel).
Dan sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel) sebagai cadangan
protein dalam tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini
diubah menjadi protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino
dari dalam tubuh maka protein di rombak kembali menjadi asam amino. Dan
asam amino ini juga berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk
pembentukan sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama dari
semu protein, enzim, dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa dan
perpindahan energi.
Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n
yg keluar dari tubuh berarti sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya
pada masa penyembuhan, masa pertumbuhan, masa hamil keseimbangan
nitrogen yg negatif berarti katabolisme protein > sintesisnya, terjadi misalnya
pada waktu kelaparan, sakit keseimbangan nitrogen yg setimbang terdapat
pada orang dewasa normal dan sehat.
Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan maka asam
amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam
siklus asam sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan asam
amino menjadi asam keto dalam siklus sitrat.
Asam amino yang dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses
katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk
digunakan. Proses anabolisme dan katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu:
 Absorbsi melalui dinding usus
 Hasil katabolisme protein dalam sel
 Hasil anabolisme asam amino dalam sel

E. PENGURAIAN PROTEIN DALAM TUBUH


Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total
protein tubuh, khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan
melalui proses tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis
protein baru, sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk Urea.
Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam
amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan
protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses; deaminasi atau
transaminasi. Deaminasi; proses pembuangan gugus amino dari asam amino
dalam bentuk urea. Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi
asam keto. Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan
protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs. Pemecahan protein
dalam tubuh yaitu sebagai berikut :
a. Transaminasi; alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat
b. Diaminasi; asam amino + NAD+ → asam keto + NH3.
Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak
sehingga menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus
diubah dahulu jadi urea (di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika
hati ada kelainan (sakit) maka proses perubahan NH3 menjadi urea terganggu
dan akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia.
Berikut siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.
Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk
mempertahankan kesehatan, seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram
protein setiap hari. Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam aminonya,
jika ada asam amino yang terserap melalui proses pencernaan dan
penyerapan namun asam amino tersebut tidak dibutuhkan di dalam tubuh
maka asam amino yang bersangkutan akan segera diuraikan menjadi
urea. Karena itu kelebihan konsumsi protein (asam amino) yang berlebih
tidak akan memberikan manfaat apapun.
Dalam tubuh protein mengalami perubahan tertentu dengan kecepatan
yang berbeda untuk tiap protein karene untuk tiap protein memiliki panjang
dan urutan asam amino yang berbeda. Ada tiga kemungkinan mekanisme
pengubahan protein yaitu :
1) Sel mati, komponennya mengalami proses katabolisme dan dibentuk
sel baru.
2) Masing-masing protein mengalami proses katabolisme dan terjadi
sintesis protein baru, tanpa ada sel mati.
3) Protein dikeluarkan dari dalam sel, kemudian diganti dengan sintesis
protein baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang
akan digunakan untuk memproduksi senyawa Nitrogen yang lain, untuk
mengganti N yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Adapun
enzim yang berperan dalam penguraian protein adalah : Enzim Protease
intrasel berperan dalam menghidrolisis ikatan peptida internal protein sehingga
terjadi pelepasan peptida yang kemudian akan diuraikan menjadi asam amino
bebas oleh enzim peptidase. Enzim-enzim lain yang bertugas menguraikan
asam amino menjadi unit-unit asam amino adalah enzim endopeptidase,
aminopeptidase dan karboksipeptidase.

F. ASAM AMINO DALAM DARAH


Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara
pembentukan asam amino dan pengunaannya. Pada proses pencernaan makanan,
protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim yang
bersangkutan. Enzim-enzim tersebut adalah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi
peptidase, amino peptidase, dipeptidase, dan tripeptidase.
Dalam keadaan puasa [asam amino] dalam darah biasanya sekitar 3,5 – 5
mg / 100 ml darah. Dan akan meningkat segera setelah buka puasa sekitar 5-10 mg/
100 ml darah. Kemudian turun kembali setelah 4-6 jam. Jumlah [asam amino] dalam
jaringan kira-kira 5-10 kali lebih besar daripada dalam darah.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia.
Protein adalahsenyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomerasam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Fungsi dari protein adalah sebagai zat utama pembentuk dan
pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino sebagai komponen protein. Proses
metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus halus,
dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Protein diabsorpsi di usus
halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar
keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk
protein (dengan menggunakan enzim). Semua proses tersebut dibantu oleh enzim.
Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino, yang
terbagi menjadi dua proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi; proses
pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi;
proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Banyaknya atau keadaan asam
amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam
amino dan pengunaannya. Jika asam amino yang dibentuk banyak maka asam
amino yang terdapat dalam darah juga banyak.

B. Saran
Protein dalam jumlah yang berlebihan dapat diubah menjadi lemak tubuh dan
menyebabkan kegemukkan. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai dalam mengatur
asupan zat gizi agar seimbang. Untuk mengeluarkan ureum memerlukan air agar dapat
berada dalam keadaan larut dalam air. Oleh karena itu, seorang yang banyak makan
protein harus minum lebih banyak. Mengingat pentingnya protein bagi tubuh hendaknya
kita selalu berusaha memenuhi kebutuhan protein untuk tubuh agar asupannya
terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA

Diana, Fivi Melva. "Fungsi dan metabolisme protein dalam tubuh


manusia." Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas 4.1 (2009): 47-52.

Ezekia, Kevin. (2017). Metabolisme. FK UNUD/RSUP SANGLAH.


http://biodaman.blogspot.com/2017/12/makalah-metabolisme-protein.html

Fairuz, Adea Zulfa, dkk. (2022). Metabolisme Protein dalam Tubuh Manusia.
https://www.academia.edu/82345509/METABOLISME_PROTEIN_DALAM_TUBUH_M
ANUSIA

Fitri, Elvisa. (2022). Metabolisme Protein.


https://id.scribd.com/document/561111347/makalah-metabolisme-protein

Fitri Khotimah, Dwi, dkk. (2021). Protein sebagai Zat Penyusun dalam Tubuh
Manusia: Tinjauan Sumber Protein Menuju Sel. Jurnal Sains. 1(1): 127-133.

Ki Max. (2023). Metabolisme Pengertian, Tahapan, Jenis, Peran dan Faktornya.


https://umsu.ac.id/berita/metabolisme-pengertian-tahapan-jenis-peran-danfaktornya/

Oktavianti, Nurma. (2021). Modul Biokimia Materi Metabolisme Protein, Asam


Amino Dan Genetik Pendidikan Biologi. Universitas Islam Raden Intan Lampung

Suprayitno dan Sulistiyani. (2017). Metabolisme Protein. Malang: UB Press

Wahjuni, Sri. (2013). Metabolisme Biokimia. Denpasar: Udayana


University Press

Anda mungkin juga menyukai