Anda di halaman 1dari 33

PROTEIN

1
LATAR BELAKANG
Protein
Pembentukan makromolekul
Protein penting yang paling
sel-sel tubuh
dalam banyak
kehidupan ditemukan di
Sumber Energi dalam sel
makhluk hidup

Peran Protein sbg


Maka katalisator,
Dibuat pendukung, Bervariasi dalam
Makalah cadangan, sistem bentuk dan
Protein imun, alat gerak, fungsinya
sistem transpor, dan
respon kimiawi.
Pengertian
• Kata protein berasal dari protos atau proteos yang
berarti pertama atau utama. Protein merupakan
komponen penting atau komponen utama sel hewan
atau manusia.
• Protein adalah senyawa organik kompleks dengan
berat molekul tinggi, protein merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida.
• Protein mengandung molekul karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.

3
Sejarah Penemuan Protein

• Protein ditemukan oleh Jöns


Jakob Berzelius pada tahun 1838.
• Namun yang memperkenalkan
istilah protein adalah Mulder,
pada tahun 1830 Seorang pakar
kimia dari Belanda.
Komponen Utama Pnyusun Protein
• Unit dasar penyusun struktur protein adalah
asam amino.
• Asam amino adalah senyawa organik yang
mengandung gugus amino (NH2), sebuah gugus
asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus
lainnya, terutama dari kelompok 20 senyawa
yang memiliki rumus dasar NH2CHRCOOH, dan
dihubungkan bersama oleh ikatan peptida.
• Dengan kata lain protein tersusun atas asam-
asam amino yang saling berikatan.
STRUKTUR ASAM AMINO
• Secara umum mempunyai struktur satu atom
C yang mengikat empat gugus.
• Pada keempat pasangannya yang berbeda itu
adalah gugus amino, gugus karboksil, atom
hidrogen, dan berbagai gugus yang
disimbolkan dengan huruf R.
JNIS JENIS ASAM AMINO
asam amino yang tidak dapat disintesis
Asam Amino oleh tubuh dan berasal dari makanan
Essential yang kita makan.
Contoh: Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin,
Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan,
Valin.

asam amino yang dapat disintesis oleh


Asam Amino tubuh dan yang berasal dari tubuh.
Non Essential contoh Alanin, Arginin, Asparagin, Asam
aspartat, Cysteine, Asam glutamat,
Glutamine, Glycine, Proline, Serine,
Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline.
Sumber Asam Amino
Asam amino dapat diperoleh dari a) protein dalam
makanan, proses synthesa asam amino
nonessential (transaminasi terhadap metabolite),
degradasi protein tubuh.

Fungsi Asam Amino:


•Membentuk protein yang dibutuhkan.
•Membentuk glukosa.
•Menghasilkan energy jika nitrogen dilepas
•Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino).
•Menyediakan kebutuhan nitrogen untuk struktur basa
nitrogen DNA dan RNA.
Macam – Macam Asam Amino
• Alanin (alanine) • Isoleusin (isoleucine)
• Arginin (arginine) • Leusin (leucine)
• Asparagin (asparagine) • Lisin (Lysine)
• Asam aspartat (aspartic • Metionin (methionine)
acid) • Fenilalanin
• Sistein (cystine) (phenilalanine)
• Glutamin (Glutamine) • Triptofan (Tryptophan)
• Asam glutamat • Tirosin (tyrosine)
(glutamic acid) • Valin (valine)
• Glisin (Glycine)
• Histidin (histidine)
Ikatan peptida pada protein
• Ikatan antara asam amino yang satu dengan
lainnya disebut ikatan peptida.
• Ikatan peptida ini dapat disebut juga sebagai
ikatan amida.
• Pada protein atau rantai asam amino, gugus
karboksil (-COOH) berikatan dengan gugus
amino (-NH2).
Struktur Protein
Ada 4 struktur protein antara lain :
1. Struktur Primer
Struktur primer adalah rantai polipeptida. Struktur primer protein
ditentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang
berurutan yang membentuk ikatan peptida.

2. Struktur Sekunder
Struktur sekunder ditentukan oleh bentuk rantai asam amino: lurus,
lipatan, atau gulungan yang mempengaruhi sifat dan kemungkinan
jumlah protein yang dapat dibentuk. Struktur ini terjadi karena
ikatan hydrogen antara atom O dari gugus karbonil
(C=O) dengan atom H dari gugus amino ( N-H ) dalam satu rantai
peptida.

5
3. Struktur tersier
Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan
antara gugus R pada asam-asam amino yang memberi
bentuk tiga dimensi sehingga membentuk struktur
kompak dan padat suatu protein.

4. Struktur kuartener
Struktur kuartener adaalah susunan kompleks yang
terdiri dari dua rantai polipeptida atau lebih, yang setiap
rantainya bersama dengan struktur primer, sekunder,
dan tersier membentuk satu molekul protein yang besar
dan aktif secara biologis.

6
Gambar diatas; Struktur protein, 1) struktur primer, 2) strutur sekunder,
3) struktur tersier, 4) struktur kuarterner.
7
Sifat-sifat Protein
• Ionisasi yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk
ion positif dan ion negatif.
• Denaturasi yaitu perubahan konformasi serta posisi protein
sehingga aktivitasnya berkurang atau kemampuannya menunjang
aktivitas organ tertentu dalam tubuh hilang sehingga tubuh
mengalami keracunan.
• Viskositas yaitu yaitu tahanan yang timbul oleh adanya gesekan
antara molekul di dalam zat cair yang mengalir.
• Kristalisasi yaitu proses yang sering dilakukan dengan jalan
penambahan garam ammonium sulfat atau NaCl pada larutan
dengan pengaturan PH pada titik isoelektriknya.

12
System koloid
Sistem koloid yaitu sistem yang heterogen terdiri atas
dua fase yaitu partikel kecil yang terdispersi dari
medium pendispersi atau pelarutnya.
Sifat- sifat suatu protein ditentukan oleh :
1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul
protein.
2. Jumlah tiap macam asam amino itu.
3. Susunan asam amino dalam tiap molekul protein
(Sediaoetama, 1991).

14
Fungsi utama protein
 Sebagai Protein sebagai Zat Pembangun
bahwa protein itu merupakan bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh
baru, dimana proses pembentukan jaringan baru selalu terjadi di dalam
tubuh
 Protein sebagai Zat Pengatur
protein ikut pula mengatur berbagai proses tubuh, baik secara langsung
maupun tidak langsung
 Protein sebagai Pemberi Tenaga
 Dalam keadaan tersedianya karbohidrat tidak mencukupi, maka untuk
menyediakan energi sejumlah karbon yang terkandung dalam protein akan
dimanfaatkan seperlunya sehingga berlangsung pembakaran dan sejumlah
protein lainnya digunakan memenuhi fungsi yang sebenarnya yaitu untuk
pembentukan jaringan.

4
KLASIFIKASI PROTEIN
Berdasarkan Struktur Molekulnya
• meliputi struktur
• primer
• struktur sekunder
• ,struktur tersier
• struktur kuartener
Berdasarkan Bentuk dan Sifat Fisik
• Protein globular
protein yang terdiri dari polipeptida yang bergabung satu
sama lain (berlipat rapat) membentuk bulat padat.
Misalnya enzim, albumin, globulin, protamin. Protein ini
larut dalam air, asam, basa, dan etanol.
• Protein serabut (fibrous protein)
protein yang terdiri dari peptida berantai panjang dan
berupa serat-serat yang tersusun memanjang, dan
memberikan peran struktural atau pelindung. Misalnya
fibroin pada sutera dan keratin pada rambut dan bulu
domba.
Protein ini tidak larut dalam air, asam, basa, maupun
etanol.
Berdasarkan Daya Larutnya
• Albumin. Larut air, mengendap dengan garam konsentrasi
tinggi. Misalnya albumin telur dan albumin serum.
• Globulin Glutelin. Tidak larut dalam larutan netral, larut asam
dan basa encer. Glutenin (gandum), orizenin (padi).
• Gliadin (prolamin). Larut etanol 70-80%, tidak larut air dan
etanol 100%. Gliadin/gandum, zein/jagung.
• Histon. Bersifat basa, cenderung berikatan dengan asam
nukleat di dalam sel. Globin bereaksi dengan heme (senyawa
asam menjadi hemoglobin). Tidak larut air, garam encer dan
pekat (jenuh 30-50%). Misalnya globulin serum dan globulin
telur.
• Protamin. Larut dalam air dan bersifat basa, dapat berikatan
dengan asam nukleat menjadi nukleoprotamin (sperma ikan).
Contohnya salmin.
Protein Majemuk

• Fosfoprotein, yaitu protein yang mengandung fosfor. Misalnya


kasein pada susu, dan vitelin pada kuning telur.
• Kromoprotein yaitu protein berpigmen. Misalnya asam askorbat
oksidase mengandung Cu.
• Protein Koenzim. Misalnya NAD+, FMN, FAD dan NADP+.
• Lipoprotein, yaitu protein yang mengandung asam lemak, lesitin.
• Metaloprotein, yaitu protein yang mengandung unsur-unsur
anorganik (Fe, Co, Mn, Zn, Cu, Mg dsb).
• Glikoprotein, yaitu protein yang mengandung gugus prostetik
karbohidrat. Misalnya musin (pada air liur), oskomukoid (pada
tulang).
• Nukleoprotein yaitu antara protein dan asam nukleat berhubungan
(berikatan valensi sekunder). Misalnya pada jasad renik.
Berdasarkan Fungsi Biologi
Fungsi Jenis Contoh

Katalitik Enzim Katalase pepsin

Struktural Protein struktural Kolagen, elastin, keratin

Motil (mekanik) Protein kontraktil Aktin, Myosin

Penyimpanan Protein angkutan Kasein (susu), ovalbumin (telur), feritin (penyimpan besi)

Pengangkutan Protein angkutan Albumin serum (asam lemak) hemoglobin (oksigen)

Protein hormon Insulin


Pengatur
enzim pengatur Fosfofruktokinasa

Antibodi Imun globulin


Perlindungan
Protein penggumpal Trombin, fibrinogen

Tanggap toksik Protein toksin Toksin bisa ular, toksin bakteri (bortulisme, difteri)
Proses Metabolisme Protein Dalam
Tubuh
Pengertian Metabolisme Protein
• Metabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup.
• Proses metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme
dan Katabolisme.
• Anabolisme adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi
besar yang membutuhkan energi (ATP), katabolisme adalah
proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil yang
melepaskan energi (ATP).
• Metabolisme protein adalah metabolisme yang berasal dari
asam amino yang sumbernya dari asam itu sendiri. Dalam
total keseluruhan asam amino yang dihasilkan ada sekitar 85%
yang berfungsi sebagai sintesis pada protein.
Pembentukan Protein Atau Asam
Amino
• Metabolisme protein akan tersusun atas jumlah asam
amino yang membentuk rangkaian sederhana dengan diikat
oleh unsur kimiawi lainnya seperti peptida.
• Protein-protein tersebut akan membentuk semacam gugus
amina dan gugus karboksil yang terjaring dalam darah.
• Jumlah peptida dalam protein sendiri sangat beragam ada
yang mencapai 10 hingga 100 asam amino
• Jika asam amino dalam metabolisme protein sudah lengkap
terangkai maka akan memiliki fungsi tersendiri.
• Seperti membangun sel-sel yang rusak akibat kondisi tubuh
yang tidak stabil, membentuk zat-zat pengatur yaitu enzim
dan hormon serta membentuk zat inti untuk energi yang
setara dengan 4,1 kalori.
Proses Metabolisme Protein dan
Asam amino
• Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di
mulut sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme
asam amino.
• Yaitu sebagian besar zat makanan yang mengandung protein
dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih
dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan.
• Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino →
masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk
disimpan.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu:
• Absorbsi melalui dinding usus.
• Hasil katabolisme protein dalam sel.
• Hasil anabolisme asam amino dalam sel.
Penguraian Protein dalam Tubuh

• Manusia melakukan pergantian protein tubuh


sebanyak 1-2 % dari total protein tubuh, khususnya
protein otot.
• Dari total asam amino yang dihasilkan melalui proses
tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk
sintesis protein baru, sedangkan 20-25% sisanya akan
membentuk Urea.
• Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel
dipecah jadi asam amino untuk dijadikan energi atau
disimpan dalam bentuk lemak.
• Pemecahan protein menjadi asam amino terjadi di hati
dengan proses deaminasi atau transaminasi.
Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai
berikut :
• Transaminasi : alanin + alfa-ketoglutarat →
piruvat + glutamat
• Deaminasi : asam amino + NAD+ → asam keto
+ NH3.
Amonia (NH3) merupakan racun bagi
tubuh yang dapat meracuni otak sehingga
menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh
ginjal, sehingga harus diubah dahulu jadi urea
(di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal.
Asam amino yang dibuat dalam hati atau
dihasilkan dari proses katabolisme protein
dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan
untuk digunakan. Proses anabolisme dan
katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal
dari tiga sumber yaitu:
• Absorbsi melalui dinding usus.
• Hasil katabolisme protein dalam sel.
• Hasil anabolisme asam amino dalam sel.
Akibat Kekurangan Protein
• Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
• Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari
yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam
pembuluh darah sehingga menimbulkan odem. Simptom yang lain dapat
dikenali adalah:
a. Hipotonus
b. Gangguan pertumbuhan
c. Hati lemak
• Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat
kematian.
• Gangguan metabolisme protein menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat
dalam tubuh. Protein merupakan sumber energi bagi tubuh.
• Penyakit karena kelebihan metabolisme protein tidak ditemukan secara
langsung tapi kelebihan produksi protein dapat disebabkan karena gangguan
kerja insulin. Seperti misalnya diabetes mellitus, dan diabetes insipidus.
SIMPULAN
• Protein berasal dari akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama. Protein adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
• Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Namun yang memperkenalkan istilah protein adalah
Mulder, pada tahun 1830.
• Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung
gugus amino (NH2), sebuah gugus asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya, terutama dari kelompok 20
senyawa yang memiliki rumus dasar NH2CHRCOOH, dan dihubungkan bersama oleh ikatan peptida.
• Ikatan antara asam amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini dapat disebut juga
sebagai ikatan amida. Pada protein atau rantai asam amino, gugus karboksil (-COOH) berikatan dengan gugus amino (-
NH2). Setiap terbentuk satu ikatan peptida, dikeluarkan 1 molekul air (H2O).
• Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur yang khas pada masing-masing
protein. Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier dan struktur kuartener.
• Sifat-sifat protein adalah ionisasi, denaturasi, viskositas, kristalisasi, sistem koloid
• Fungsi protein adalah sebagai zat pembangun, zat pengatur, pemberi tenaga
• Klasifikasi protein dapat digolongkan menurut struktur molekul, bentuk dan sifat fisik, daya larutanya, protein majemuk
atau gabungan, menurut fungsi biologi.
• Proses metabolisme protein dalam tubuh meliputi pembentukan protein, proses metabolism protein, penguraian
protein oleh tubuh
• Kekurangan mengkonsumsi protein dapat menyebabkan kerontokan rambut, penyakit kwashiorkor, kekurangan yang
terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
Reaksi Khas Protein
1. Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati
kedalam larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan putih
yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi
yang terjadi ialah nitrasi pada inti benzene yang terdapat pada
molekul protein. Jadi, reaksi ini positif untuk protein yang
mengandung tirosin, fenilanin, dan tripotan.

2. Reaksi Hopkins-cole
Tripoptan dapat berkondensasi dengan beberapa aldehid
dengan bantuan asam kuat dan membentuk senyawa yang
berawarna . Larutan protein yang mengadung tripoptan dapat di
reaksikan dengan pereaksi Hopkins-cole yang mengadung asam
glioksilat.

15
3. Reaksi Millon
Reaksi millon adalah larutan dan merkuro dan merkuro
nitrat dalam asam nitrat. Apabila preaksi ini ditambahkan
pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih
yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan.

4. Reaksi Nitroprusida
Natrium nitroprosida dalam larutan amoniak
akan menghasilkan warna merah dengan protein yang
mempunyai gugus-SH bebas. Jadi, protein yang
mengandung sistin dapat memberikan hasil positif. Gugus –
s-s- pada sistin apabila direduksi dahulu dapat juga
memberikan hasil positif.

16
5. Reaksi Sakaguchi
Preaksi yang digunakan ialah naftol dan
natriumhipobromit. Pada dasarnya reaksi ini memberi
hasil positif apabila ada gugus guanidine. Jadi, arginin
atau protein yang mengandung arginin dapat
mnghasilkan warna merah.

6. Pemurnian protein
Langkah awal dalam pemurnian protein ini ialah
menentukan bahan alam yang akan diproses. Penentuan
ini didasarkan pada kadar protein yang terkandung
didalamnya. Langkah berikutnya ialah mengeluarkan
protein dari bahan alam tersebut.

17
Sekian
dan
Terima Kasih

18

Anda mungkin juga menyukai