Anda di halaman 1dari 49

ASAM KARBOKSILAT DAN

TURUNANNYA

Kelompok : 4
1. Ami Wulandari (061840411725)
2. Andiko (061840411726)
3. Inda Nuraini (061840411732)
4. M. Jannatun Naim (061840411734)
O • Mempunyai gugus
R C karboksil : CO2H
OH • Terdiri dari C=O, OH
R = Alkil
• Struktur planar Csp2
= Aril
• Bersifat polar
• Mempunyai ps. elekt.
bebas pada at. O
TATA NAMA IUPAC
• Dimulai dengan asam + rantai karbon terpanjang yang
mengandung gugus karboksilat (CO2H) + akhiran oat.
• Contoh :

O O
O
H C CH3 C CH3 CH2 CH2 C
OH OH OH

asam metanoat asam etanoat asam butanoat

CH3
O O O
CH3 CH CH2 C H3C C C CH3 CH CH2 C
OH OH OH
CH3 CH3 OH
• Jika mengandung rantai cabang, maka atom C dari gugus
karboksilat dengan rantai terpanjang diberi nomor 1
• Contoh :

5 4 3 2 1
CH3 CH2 CH CH2 COOH CH3 CH CH2 CH COOH
5 3 2 1
4
CH3 OH CH3
asam 3 - metil pentanoat asam 4 - hidroksil - 2 - metil pentanoat
• Jika terdapat lebih dari satu cabang atau gugus cabang maka
penulisan rantai atau gugus cabang menurut abjad
• Jika senyawa mempunyai 2 gugus karboksilat, penamaan rantai
utama diberi akhiran dioat.

O O
C CH2 C asam propandioat (asam malonat)
HO OH

O O

HO C C OH asam etandioat (asam oksalat)

O O

HO C CH2 CH2 CH2 CH2 C OH asam heksandioat (asam adipat)


TATA NAMA TRIVIAL
• Tidak mempunyai sistematika
O
H C asam formiat
OH

O
CH3 CH2 CH2 C
OH asam butirat

• Letak susbtituen dinyatakan dengan , , ,  dan seterusnya

    O
CH3 CH2 CH2 CH2 C
5 4 3 2 1 OH
Cl

CH3 CH COOH asam - kloroproponoat


 
Formula/struktur IUPAC Trivial

HCO2H As. metanoat Asam formiat

CH3CO2H Asam etanoat Asam asetat

CH3(CH2)2CO2H Asam butanoat Asam butirat

CH3(CH2)2CO2H As. pentanoat Asam valerat

CH3(CH2)4CO2H As. heksanoat Asam kaproat

CH3(CH2)5CO2H As. heptanoat Asam enantat

HO2CCO2H As. etandioat Asam oksalat

HO2CCH2CO2H As.propandioat As. malonat

HO2(CH2)2CO2H As. butandioat As. suksinat


Sifat-sifat Asam Karboksilat
• Asam karboksilat mempunyai 3 ikatan kovalen polar  senyawa polar
-

O
+

C - H
H3C + O

• Asam karboksilat mampu membentuk ikatan hidrogen melalui gugus

C O dan O H
- +
 
O H
O
CH3 C C C CH3
O H O-

+ 
• ikatan hidrogen yang terbentuk > ikatan hidrogen pada alkohol  titik
didih asam karboksilat > titik didih alkohol yang Mr sama
O
CH3 CH2 C > CH3 CH2 CH2 CH2 OH
OH
td td
• Asam karboksilat mampu membentuk ikatan hidrogen dengan air 
mudah larut dalam air

O
R C
OH
rantai C non polar gugus polar
Pembuatan Asam Karboksilat
Asam karboksilat dapat disintesis atau dibuat melalui
beberapa cara :

1. Oksidasi alkohol primer dan aldehida


H+ O
CH3 CH2 CH2 OH + K2Cr2O7 CH3 CH2 C
OH

H+
CH3 CH2 CH2 CH2 OH + KMnO 4 CH3 CH2 CH2

alkohol oksidator COOH


kuat

O O
+ NH 4OH
CH2 CH C + Ag (NH3)2 CH2 CH C
H OH
OH OH OH OH
oksidator
aldehida
lemah
2. Oksidasi alkena RCH  HR dan R2C  CHR

O
H3C H Oks H3C
C C CH2 CH3 C O HO C CH2 CH3
H3C H3C

H2 H2
C C
H2C CH Oks H 2C COOH
H2C CH H 2C COOH
C C
H2 H2

sikloheksena asam adipat


3. Oksidasi gugus alkil pada cincin benzena

Cl Cl
CH2 CH2 CH3 COOH
OH-
+ KMnO4
CH CH3 COOH

CH3
seberapa panjangpun gugus alkil, akan didegradasi

menjadi gugus karboksilat benzoat.


Turunan Asam Karboksilat
Definisi :
 Senyawa yang mempunyai gugus asil (R-C=O) terikat pada atom
elektronegatif
 Apabila dihidrolisis akan menghasikan bentuk asam karboksilatnya

Macam-macam turunan asam karboksilat


O O O O

C C C C
R OH R X R O R

asam karboksilat halida asam anhidrida asam


X = F, Cl, Br, I

O O

C C R C N
R OR' R NH2

ester amida nitril


1. Halida Asam
Disebut juga Asil halida…. Halida asam
terbentuk bila gugus hidroksil asam diganti
oleh halogen. Asil halida adalah turunan
asam karboksilat yang paling reaktif.

Klorida Asam yang dibuat dengan cara ini


mempunyai banyak kegunaan dalam sintesa.

Contoh asil halida adalah benzoil klorida yg


merupakan gas air mata (lachrymator)
Tata Nama Turunan Karboksilat
• Halida asam (= asil + halida)

O Br O
CH 3 C
Cl CH 2 C
asetil klorida Cl
= etanoil klorida -bromo-asetil-klorida
2-bromo-etanoil-klorida

O
C
Benzoil bromida
Br
a. Sifat – sifat Halida Asam
 Klorida asam mempunyai titik didih yang lebih
rendah dari pada asamnya, titik didihnya
semakin tinggi dengan bertambahnya jumlah
atom karbon.

 Untuk rantai karbon yang pendek pada


umumnya berupa cairan yang tidak berwarna
dan lorosif, dalam udara akan berasap dan
uapnya sangat iritasi pada saluran pernafasan.
Halida Asam

Pembuatan Halida asam :


O SOCl2 O PBr3 O

R Cl R OH R Br

klorida asam asam karboksilat bromida asam

Mekanisme reaksi asam karboksilat + tionil klorida :

O
O O O O
O S
Cl Cl S S HCl
Cl
R O R O Cl
R OH Cl
H klorosulfit
asam karboksilat
: basa

O O O O O
SO2 Cl-
S S
Cl- R O Cl R Cl
R O Cl
Cl
klorosulfit klorida asam
Reaksi Halida asam

O R NH2
amida
O
H2
R OR' reaksi C
NH3 R OH
ester lebih lanjut
R'OH aminolisis
R H 10 ROH
aldehid
alkoholisis [H]
reduksi
O O OH
O H2O

hidrolisis R'MgX R'


R X R'MgX R R' R
R OH R'
keton 30 ROH
asam karboksilat halida asam
2. Anhidrida Asam
• Anhidrida asam merupakan senyawa hasil
sintesis dan merupakan 2 molekul asam yang
melepaskan satu molekul airnya.
Reaksi yang sejenis terjadi antara molekul
alkohol sehingga terbentuk eter.
ROH + ROH ------- R – O –R + H2O
Juga pada reaksi asam dan alkohol membentuk ester
:
RCO – OH + R-OH -------- RCO2R
Tata Nama Anhidrida Asam

• Anhidrida Asam ( Anh + akhiran –oat)


(apa bedanya antara asam asetat dengan as
O
asetat anhidrid)
O
O H 2C C
C H3 C O
C H3 C
O O H 2C C
O
C H3 C Anh. suksinat
C
O
Anh. asetat = anh. O
Anh. asetat benzoat
etanoat

Lebih kecil dari pada benzoat


b. Sifat – sifat Asam anhidrid

• Memiliki aroma yang sama dengan asam


• Berupa cairan dengan boiling point 139,9 ⁰ C
• Diperdagangkan dengan kadar 75 – 95 %
• Kontainer logam yang dapat digunakan adalah
aluminium.
Anhidrida Asam

Pembuatan anhidrida asam


Metode paling umum melalui SN-asil antara halida asam dan ion karboksilat
(baik untuk anhidrida simetris maupun tak-simetris)

O O O

C O eter C C
O Na O CH3
C 0
25
Cl CH3 NaCl

Na benzoat asetil klorida anhidrida asetat benzoat


Untuk anhidrida siklis, diperoleh dari pemanasan asam dikarboksilat (hanya
anhidrida cincin 5 dan 6 yang stabil)
O O

C C
H2C 200 0 H2C
OH H2O
O
H2C OH H2C
C C

O O

asam suksinat anhidrida suksinat


Reaksi anhidrida asam

Jenis reaksi mirip pada anhidrida asam sangat mirip dengan halida asam, tetapi
reaksinya berlangsung lebih lambat (mengapa) ?

O O

C C
R OR' R NH2
ester
amida
R'OH NH3

O O
OH
O H2O [H] O
C C [H]
C R O R R
H
R OH R H H
anhidrida asam
10 ROH
asam karboksilat aldehid
Beberapa reaksi anhidrida asam :
O
CO2H
C H3O+
O
CH3CO2H
Hidrolisis
C
H3C O

O O
OH O O
H3O+ C
CH3CO2H
O CH3

NaOH Alkoholisis
O- +Na O O
(CH3CO)2) C
CH3CO2Na
CH3

O O O O
Aminolisis
2 NH3 C
C
H3C NH2 H3C O- +
NH4
O

O O CH2OH
LiAlH4
Reduksi
C C CH3CH2OH
O CH3 H3O+
Kegunaanan asam
• Asam anhidrit digunakan untuk sintesis,
misal kapas diasetilasi dengan anhidrida
asetat untuk membuat sellulosa asetat,
• Kegunaan khusus untuk analisa kualitatif
untuk menentukan adanya gugus
hidroksil dan jumlahnya dalam senyawa
organik.
3. Ester
 Ester merupakan turunan asam karboksilat
dengan mengganti gugus – OH dari gugus
karbonil diganti dengan –OR.
 R1 dan R2 dapat sama atau berbeda sehingga
dalam senyawa ester dikenal mengalami
metamerisasi.
 Ester umumnya mempunyai bau yang enak,
seperti rasa buah dan wangi bunga – bungaan.
 Seperti n-pentil asetat (pisang), Oktil asetat
(jeruk), etil butirat (nanas) dan pentil butirat
(aprikot)
ESTER

O
• Struktur :
R C
OR'
Tata Nama :
• Diawali dengan nama gugus alkil yang terikat
pada atom oksigen.
• Diikuti dengan nama asam karboksilat
dengan menghilangkan kata asam.
Tata Nama Ester

• Ester (alkil + alkanoat)


O O
H C
C H3 C
O CH CH
2 2
OC H 5
2
Cl
etil asetat  -kloroetil format
O
= etil etanoat Br C

OCH
3

metil p. bromo benzoat


p. hrs langsung pd inti
p. bromo metil benzoat x
x
Ester
Senyawa ester banyak dijumpai di alam, umumnya berbau spesifik.
Ikatan ester juga terdapat pada lemak hewani maupn molekul biologis yang lain.
O O CH2OCOR
CHOCOR
OCH3 H3C OCH2CH2CH(CH3)2 CH2OCOR
CH3CH2CH2CH2

metil butanoat isopentil asetat struktur lemak


(dari nenas) (dari pisang) R = rantai as lemak C11-17

Nama Trivial Struktur Bau


Metil asetat CH3CO2CH3 Harum
Etil asetat CH3CO2CH2CH3 Harum
Propil asetat CH3CO2(CH2)2CH3 Buah peer
Etil butirat CH3(CH2)2CO2CH2CH3 Nenas
Isoamil asetat CH3CO2CH2)2CH(CH3)2 Pisang
Isobutil propionat CH3CH2CO2CH2CH(CH3)2 Rum
Metil salisilat o-OHC6H4CO2CH3 Minyak
gondopuro
c. Sifat – sifat Ester
Ester suku rendah berwujud cairan
jernih berbau harum dan sedikit
larut dalam air. (Sprti buah- buahan)

Ester suku tinggi berwujud spt


minyak lilin hidrolisis ester
menghasilkan asam karboksilat dan
alkohol.
Pembuatan ester
a. Dari ion karboksilat dan alkil halida primer (melalui SN-2)
b. Dari asam karboksilat dan alkohol dengan katalis asam mineral.
(disebut esterifikasi Fischer); bersifat reversible
c. Dari halida asam dan alkohol dengan adanya basa

O SOCl2 O
C C
R OH R Cl
1. NaOH
R'OH R'OH
HCl piridin
2. R'X
O O
O
C C
C R OR'
R OR' R OR'

Metode terbatas Metode terbatas Metode paling umum


untuk R'X primer untuk ROH sederhana
Ester dilaboratorium dibuat dengan beberapa cara

1. Esterifikasi Asam karboksilat dan alkohol


2. Favorskii rearegement of a haloketone dengan
kadarnya basa.
3. Transesterifikasi diantara ester.
Cara pembuatan
Ester dapat dibuat dengan
beberapa cara :
1. Mereaksikan Asam dengan alkohol
- RCOOH + R1 OH ------ H2O + RCOOR1
Reaksi diatas disebut Esterifikasi Fisher .
Esterifikasi dapat dipercepat dengan menaikkan
suhu maupun menggunakan katalisator
(biasanya asam)

2. Ester dapat dibuat dengan hasil yang lebih baik


jika mereaksikan klorida asam dan alkohol :
CH3COCl + C3H7OH ----- HCl + CH3COOC3H7
Pada cara ini biasanya digunakan piridin sebagai
katalis
Contoh reaksi pembuatan ester
1. Dari ion karboksilat dan alkil halida primer (SN-2)
O O
C CH2Cl CH2OCCH3 NaCl
H3C O- +
Na

Na asetat benzil asetat


benzil klorida
2. Dari asam karboksilat dan alkohol, katalis asam

O O
H+
CH3(CH2)2COH CH3CH2OH CH3(CH2)2COCH3CH3 H2O
asam butanoat etanol etil butanoat (85%)

3. Dari halida asam dan alkohol (untuk fenol dan alkohol gugus meruah) SN-asil
SN-asil

O O
O O
piridin 2 HCl
2 (CH3)3COH (CH3)3COCCH2CO(CH3)3
ClCCH2CH2Cl
4. Dari anhidrida asam dan alkohol atau fenol
malonil klorida di-tert-butil malonat
tert-butil alkohol

O O
OH COCHCH2CH3

O CH3CH2CHCH3 CH3

COOH

O 2-butanol 2-butil hidrogen ftalat (97%)


anhidrida ftalat
Kegunaan Ester
• Beberapa ester digunakan dalam
Insektisida,(metil dan etil format)
• Ester digunakan dalam minyak wangi dan
perasa, (amil format, etil asetat, etil valerat,
amil butirat)
• Ester merupakan Pelarut, (metil asetat,
isopropil asetat, butil oleat)
4. Amida
Amida adalah turunan asam karboksilat
dengan mengganti gugus hidroksil dengan
gugus Amin. Amida merupakan turunan asam
karboksilat yang paling tidak reaktif karena itu
golongan senyawa ini banyak terdapat di
alam. Amida yang terpenting adalah protein.
Tata Nama Amida

• Amida (alkan + amida)


O
O
CH CH C
CH 3
3 C
N (CH )
3 2
NH O
2 CH 3

asetamida C N,N-dimetil iso butiramida

= etanamida N H CH 3

N-metil benzamida
d. Sifat - sifat
 Amida selain formamida merupakan padatan tidak
berwarna dan tidak berbau, larut dalam air dan
alkohol. Kelarutannya dalam eter berkurang.
 Amida memiliki titik didih dibanding dengan
senyawa lain dengan berat molekul yang sama, hal
ini disebabkan karena kemampuannya membentuk
ikatan hidrogen antar molekul amida sendiri.
 Amida secara praktis bersifat netral, sifat basa
berasal dari gugus amida dan sifat asam berasal dari
gugus asil.
Pembuatan Amida
Dari halida asam atau anhidrida asam dengan amonia, mono- atau
dwisubstitusi amina (bagaimana dengan amina tersier ?)
O O
SOCl2
C C
R OH R Cl
asam karboksilat klorida asam

NR'2
NH3 NH2R'

O O O

C C C
R NH2 R NHR' R NR'2

Pemanasan asam amino karboksilat akan membentuk laktam (amida siklis)


O
O C
NH2 H+ , panas H2C
H2O
C NH
CH2CH2CH2CH2 OH H2C
C
H2
asam-aminobutirat -butirolaktam
Amida
• Amida kurang reaktif dibandingkan turunan asam karboksilat lainnya.
• Ikatan amida cukup stabil seperti yang terdapat pada ikatan antar asam amino
dalam protein.

R O R O R O R O

H2N C C OH HN C C N C C N C C
H H H H H H
asam amino suatu protein (poliamida)
Amida merupakan basa yang sangat lemah (bandingkan dengan amina).

CH3NH2 HCl CH3NH3+ Cl-


metilamina metilamonium klorida

O
HCl tidak terjadi penggaraman
C
H3C NH2
Hal ini disebabkan adanya resonansi pada amida, sehingga atom N tidak bersifat
basa dan tidak bersifat nukleofilik

O O
kurang basa dibandingkan
C C Nitrogen amina
R NH2 R NH2
Reaksi Amida
1. Hidrolisis ( RCONH2  RCOOH )
Amida mengalami hidrolisis menjadi asam karboksilat dan amina bila
dipanaskan dalam larutan asam maupun basa. Hidrolisis amida oleh
asam atau basa berjalan searah (irreversible)
Mekanisme reaksinya mirip hidrolisis ester tetapi perlu kondisi reaksi
lebih kuat.
Hidrolisis oleh asam
O O
C C
NH2 OH
H2SO4
H2O NH4+ HSO4-

benzamida asam benzoat amonium hidrogen sulfat

Hidrolisis oleh basa


O O
NaOH CH3NH2
CH3CH2 NHCH3 CH3CH2 ONa
N-metil propanamida Na propanoat metilamina
2. Reduksi ( RCONH2  RCH2NH2 )

 Amida direduksi oleh LiAlH4 menghasilkan amina


 Reduksi terhadap laktam menghasilkan amina siklis

O 1. LiAlH4, eter
CH3(CH2)10 C NHCH3 2. H2O CH3(CH2)10 CH2 NHCH3

N-metildodekanamida N-metildodesilamina

O
1. LiAlH4, eter
2. H2O NHCH3
NHCH3
N-metil piperidin
N-metil--valerolaktam

Produk apa yang terjadi bila 5,5-dimetil-2-pirolidon direduksi dengan


litium aluminium hidrida ?
H3C

H3C N O
H
Senyawa yang terkait dengan amida
Struktur parsial golongan contoh
O O
CN amida H3C C NH2

O O
laktam
CN NH

H
O O O N O
imida
C N C

O O
N C N urea H2N C NH2

O O
N C O
karbamat H2N C OCH3
= uretan
O O
S N sulfonamida S NH2
O O
Kegunaan Amida
• Amida merupakan senyawa kristal dengan titik
lebur tertentu, biasanya digunakan untuk
identifikasi asam, untuk formamida dan
amida yang lain digunakan sebagai pelarut
juga untuk sintesis senyawa organik.
5. Nitril

Nitril merupakan senyawa organik yang


mengandung rangkap 3 antara atom karbon
dan nitrogen. Gugus fungsional dalam nitril
adalah gugus siano.
Tata Nama Nitril

• Nitril
diberi akhiran – nitril. Pemberian nama dengan
menggantikan imbuhan asam – at menjadi akhiran –
nitril, atau – onitril.

CH3 – CN CN

Asetonitril
= metil sianida Benzonitril
= etananitril = fenil sianida
Nitril
Pembuatan Nitril
1. Substitusi nukleofilik (SN-2) antara anion CN dan alkil halida primer
SN-2
(CH3)2CHCH2Br NaCN (CH3)2CHCH2CN NaBr

1-bromo-2-metilpropana 3-metilbutananitril
= isobutil bromida = isovaleronitril
2. Aril nitril paling baik dibuat dari garam diazonium
NaNO2, HCl CuCN + KCN
NH2 N2+ Cl- CN
00 C 1000 C
anilina benzenadiazonium klorida benzonitril

3. Dehidratasi terhadap amida primer menggunakan SOCl2; P2O5; atau


anhidrida asetat (prosedur umum pembuatan nitril)

O
SOCl2, benzena
CH3CH2CH2CH2CH-C-NH2 CH3CH2CH2CH2CHCN H2O

CH2CH3 800C
CH2CH3
2-etilheksanamida 2-etilheksananitril (94%)
Reaksi Nitril
1. Hidrolisis nitril
Reaksi hidrolisis terjadi dalam larutan asam maupun basa
Hidrolisis asam :
Mula-mula akan terbentuk amida, yang akan terhidrolisis lebih lanjut menjadi
asam karboksilat dan ion amonium
CH2CN CH2CO2H
42% H2SO4 NH4+
H2O
4 jam, refluks
fenilasetonitril asam fenilasetat (78%)
35% HCl
400C, 1 jam O
H 2O
C
H2C NH2

Hidrolisis basa : 2-fenilasetamida (86%)

Adanya basa mengubah nitril menjadi ion karboksilat dan amonia. Dengan
pengasaman ion karboksilat diubah menjadi asamnya

O O
CN
H2 O NH2 H2 O O
NH3
OH- OH-

benzonitril benzamida ion benzoat


2. Reduksi nitril

Dengan pereaksi LiAlH4 nitril direduksi menjadi amina primer


Bila dipakai reduktor DIBAH (diisobutil Aluminium Hidrida) yang
terbentuk adalah aldehid
C N CH2NH2
1. LiAlH4 , eter

2. H2O
CH3 CH3
o-metil benzonitril o-metilbenzilamina (88%)

1. DIBAH, toluena, -780C


(CH3)2CHCH2CN (CH3)2CHCH2CHO
2. H2O
3-metilbutananitril 3-metilbutanal
= isovaleronitril = isovaleraldehid
DIBAH = [(CH3)2CHCH2)2AlH
3. Dengan pereaksi Grignard
Nitril akan menghasilkan keton
O
CN
1. CH3CH2MgBr, eter CH2CH3
+
2. H3O

benzonitril
propiofenon (89%)

Anda mungkin juga menyukai