Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

ANILIN

Oleh :
Kelas B-6
Ariskia Maharani Puspita Ningrum (110115228)

Laboratorium Kimia Organik


Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
2016

Pustaka

Wibout, J.P. Practicum der organische Chemic, Vijfde druc, J.B waiters vitgevers
maatschappij, N.V Groningen, 1950, Jakarta.

Tujuan Percobaan :

1. Mengenal dan memahami cara sintesis aniline dari nitrobenzene


2. Mengenal dan memahami proses pemurniaan aniline dengan menggunakan
destilasi uap.

BAB I

PENDAHULUAN

Dasar teori :
Anilin atau disebut juga fenil amina / amino benzene merupakan senyawa
dengan gugus NH2 pada cincin benzene. Rumus :

NH2

Dengan amina yang terikat pada cincin benzene, anilin termasuk senyawa aromatis.
Pasangan electron bebas pada atom N mengakibatkan anilin bersifat basa walaupun
kebasaannya lemah (pKb = 9,37). Sifat basa anilin yang lemah disebabkan oleh muatan
(+) ion anilinium tidak dapat didelokalisasikan oleh awan phi aromatis, tapi pasangan
electron dari amina bebas didelokalisasikan oleh cincin. Akibatnya amina bebas
terstabilkan dibandingkan dengan asam konjugasinya (kationnya).
Aniline merupukan suatu senyawa yang tidak larut air karena aniline adalah
senyawa non polar, sedangkan air adalah senyawa polar dan juga karena aniline tidak
dapat membentuk ikatan hydrogen. Aniline digunakan sebagai pelarut, parfum,
medicinalis, vulcanizing rubber, resin, manufactures dyes, shoe blacks.
Aniline disintesis dengan cara mereduksi senyawa nitro benzene dengan katalis
HCl. Reduktor yang digunakan dipilih berdasarkan pertimbangan biaya maupun hasil
yang diinginkan. Reduktor yang sering digunakan adalah Fe dan Sn. Dari segi
ekonomis, reduktor Fe lebih unggul karena harga Sn cukup mahal. Tapi dari segi hasil
anilinnya reduktor Fe menghasilkan reaksi samping pembentukkan azoxybenzena dan
azobenzena. Selain itu, bila aniline hasil reduksi terkena kontak dengan udara akan
berwarna kuning. Hal ini tidak terjadi bila digunakan reduktor Sn.
Mekanisme reaksi sintesis aniline sederhana :

Sn/Fe

NH2

HCl
Dengan reduktor Fe :
O

N O

N
H

+ Fe

O H

N-PhenylHydroxylamin
Fe

Fe2+ + 2e

2e + O

O2-

Fe + O

FeO

N O

NH

OH

-H2O

N N
O

N N

Azo benzena

Redoks :
Fe
2e + O
2Fe + 3O

Fe3+ + 3e x2
O2-

x3

Fe2O3

N N

N N

2H+

2H+

H H

NH2

Dengan reduktor Sn :

NO 2

HCl

NH3 Cl

NaOH

NH2

Sn

Atau :
Ar-NO2 + 6H+

Ar-NH2 + 2H2O

Secara toeritis 1,5 mol Sn diperlukan untuk reduksi senyawa nitro.


2-Ar- NO2 + 3Sn + 12H+

2Ar-NH2 + 3Sn4+ +4H2O

Seharusnya terbentuk aniline tapi karena ditambahkan HCl berlebih maka yang
terbentuk adalah garam kompleks aniline hidroklorida.
Rumus struktur aniline :
+

NH3 Cl

Setelah reduksi komplit, kompleks amin klorosianat dapat dipisahkan dengan


menggunakan cukup alkali untuk melarutkan Sn hidroksi yang terbentuk.
[ Ar(NH3)2 + (SnCl6)2- ]

+ 8OH-

Ar-NH2 + SnO3 + 6Cl-

Proses pemurnian aniline dilakukan dengan :


1. Destilasi uap
2. Ekstraksi cair-cair dengan corong pisah
3. Destilasi sederhana

Destilasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk memisahkan suatu substansi dari
campurannya atau memisahkan suatu substansi dari substansi lainnya. Pada umunya
substansi yang dimaksud adalah zat cair. Proses destilasi terdiri dari 3 tahap :
1. Mengubah substansi dalam bentuk uapnya
2. Memindahkan uap yang telah terbentuk
3. Mengkondensasikan uap yang telah terbentuk kedalam bentuk cairnya kembali.
Mendidih dan menguap memiliki pengertian yang berbeda. Menguap terjadi hanya
pada permukaan zat cair dan dapat terjadi pada tiap temperature, sedangkan mendidih
dapat terjadi disetiap bagian dari cairan pada temperature dimana tekanan uap cairan
ditempat tersebut sama dengan tekanan udara diatas permukaan cairan ditambah dengan
tekanan cairan yang ada diatasnya. Temperature ini dinamakan titik didih cairan
tersebut.
Dalam proses destilasi, uap yang telah terjadi perlu diangkat untuk mencapai pipa
samping. Dalam hal ini akan dibutuhkan tenaga yang berupa panas. Jumlah panas yang
diperlukan untuk melawamn tekanan udara luar, tinggi cairan dan mengangkat uap
untuk mencapai pipa samping adalah besar. Oleh karenanya cairan akan selalu
mempunyai temperature yang lebih tinggi dari titik didihnya. Dengan kata lain, bahwa
dalam suatu proses destilasi akan didapat cairan yang mengalami superheating. Uap
yang telah mencapai pipa samping dengan suatu pendingin akan dikondensasikan
menjadi cairan kembali.
Jenis destilasi ada 4 macam :
1.
2.
3.
4.

Destilasi sederhana
Destilasi fraksi
Destilasi uap
Destilasi dengan penurunan tekanan

Untuk sintesis dan pemurniaan aniline digunakan destilasi uap. Destilasi uap adalah
suatu metode destilasi yang bertujuan untuk memisahkan suatu substansi dari
campurannya dengan bantuan uap cair atau untuk memisahkan dan memurnikan

senyawa organic yang berupa memvolatilkan substansi dengan melewatkan uap


kedalam campuran senyawa dan air. Dengan tekanan uap setidaknya 5-10 mmHg pada
100

senyawa akan terdestilasi dengan uap. Destilasi uap berlangsung pada

temperature dibawah titik didih air dan dalam kasus-kasus tertentu berjalan baik
dibawah titik didih substansi organic. Destilasi uap memungkinkan pemurnian banyak
substansi dengan titik didih tinggi dengan destilasi bertemperatur rendah. Agar dapat
dipisahkan dari campurannya dengan menggunakan destilasi uap maka harus dipenuhi
beberapa syarat sebagai berikut :
1. Substansi tersebut tidak atau hampir tidak larut air
2. Tidak mengalami peruraian jika kontak dengan air panas
3. Mempunyai tekanan uap yang relative tinggi pada 100

yaitu min 5 mmHg

Kegunaan dari destilasi uap :


1. Digunakan secara luas untuk mengisolasi cairan dan padatan dari bahan alam
2. Untuk menghindari terjadinya dekomposisi (penguraian) zat pada temperature
tinggi jika menggunakan destilasi sederhana.
Destilasi uap secara umum dibedakan menjadi 2 macam :
1. Live steam, dimana air yang dipanaskan di wadah yang terpisah dari wadah
komponen yang akan didestilasi. Metode ini digunakan pada senyawa dengan
BM tinggi dan padatan yang mudah menguap.
2. Direct steam, dimana air dipanasi pada labu yang telah mengandung komponen
yg akan didestilasi. Metode ini digunakan pada cairan yang volatile dan
campuran dalam bentuk cairan.
Alasan digunakan destilasi uap adalah karena aniline terdekomposisi pada suhu
diatas titik didihnya karenanya diperlukan untuk menguapkan aniline pada suhu
dibawah titik didihnya, yaitu dengan memberikan tekanan uap pada cairan sehingga
anilin menguap. Digunakan metode live steam karena anilin memiliki BM tinggi yang

berarti tekanan uapnya rendah. Sumber uapnya didapatkan dengan memanaskan air
dalam wadah terpisah dari wadah komponen yang didestilasi. Uap dialirkan masuk
kedalam labu yang telah berisi anilin yang akan didestilasi, sehingga T labu = T luar
(lingkungan). Sehingga anilin dapat menguap pada tekanan yang lebih tinggi, pada suhu
yang lebih rendah, sehingga tidak terjadi dekomposisi anilin. Hokum yang menunjang
destilasi uap :
-

HK. Dalton : PT = PA + PB
Homogen
HK. Tekanan Parsial Zat : PT = XPA + YPB

Heterogen

Sifat Fisis dan Sifat Kimia :


1. Aniline
Berat Molekul = 93,17
Menguap dengan steam, mudah terbakar
Pada udara terbuka, cepat berubah warna menjadi gelap (coklat)
Bersifat agak basa karena dapat menyumbangkan pasangan electron

bebas pada atom N yang dimilikinya (pKb=9,3)


Berbau tidak sedap, bersifat racun
Tidak berwarna/berwarna kuning pucat
Larut dengan alcohol, benzene, kloroform, eter, dan pelarut organic lain.
Bersifat non polar
Bereaksi dengan asam membentuk garam

Densitas = 1,0235 g/cc

Titik leleh = 8,2

Titik didih = 183

Kelarutan = 3,7 g/100 g air

Indeks Bias = 1,5863 (20 )

Temperatur nyata = 195

2. Nitrobenzena
Berat Molekul = 123,1
Larutannya berminyak, mudah terbakar
Kristalnya berwarna kuning/kuning kehijauan
Larut dengan alcohol, benzene, eter, tapi sukar larut dalam air
Densitas = 1,19887 g/cc
Titik didih = 210,85
Titik leleh = 5,7
3. NaOH

Berat Molekul = 40
Berwarna putih, serbuknya higroskopis
Mengabsorpsi air dan CO2 dalam udara
Larut dengan alcohol, air, dan gliserol
Densitas = 2,13 g/cc

Titik leleh = 318


Titik didih = 1390
4. NaCl

Berat Molekul = 40
Berwarna putih, serbuknya higroskopis
Mengabsorpsi air dan CO2 dalam udara
Larut dengan alcohol, air, dan gliserol
Densitas = 2,13 g/cc

Titik leleh = 318


Titik didih = 1390
5. Kloroform
Berat Molekul = 119,38
Volatile (harus terhindar dari cahaya), bening, bau khas, ras manis.
Larut dalam alcohol, eter, benzene, CS2, CCl4, dan agak larut dalam air.
Mudah terbakar dan menimbulkan gas berbahaya
Mudah menguap dalam lemak dan minyak
Biasanya digunakan sebagai pelarut, pembersih, dan anestetik.
Densitas = 1,499 g/cc
Titik leleh = 61,2
Titik didih = -63,2

10

BAB II
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
1. Labu alas bulat

8. Pipa bengkok

2. Pendingin Liebig

9. Gelas ukur

3. Ketel uap

10. Cawan porselin

4. Spott ball

11. Gelas arloji

5. Pendingin udara

12. Corong kaca

11

6. Corong pisah

13. Labu Erlenmeyer

7. Pipa pengaman

14. Termometer

Bahan yang digunakan :


1. Nitrobenzena

31 g

2. Serbuk Fe

35 g

3. HCl 25%

135 mL

4. NaOH

q.s.

5. NaCl

q.s.

6. Eter

q.s.

Prosedur :
Aromatische Aminen
XXVI Bereiding van aniline uit nitrobenzene
De reactive wordt uitgevoerd in een rondbodemkdf van 2L, die voorzien is van een
kurk, waarin een stijgbuis van ongeveer 1 cm diameter steekt. Men brengt in de kolt 31
gram (1/4 md) nitrobenzene en 35 gram ijzer heiraan wordt langzaam 135 cm3 25 %
zautzuur toegevoegd en wel zo, dat men eerst het tiende deel van deze hoeveelheid in de
kolt giet, dan de kolf met de stijgbuis verbindt en omschudt. De reactive treedt in onder
warmteontwikkeling, we drought zorg (door de kolf met water te koelen) dat de reactive
niet te hoftog wordt, man voegt dan in kleire porties de rest van het zoutzuurtoe, terwijl

12

men de kolf steeds omschudt en de reactive rustig doet verlopen. Als al het zout zuur is
toege vaegd, verhit men de kolf nog een uur op het waterbad.
Na afloop der reactive (de geur van Nitrobenzeen is dan met meer waar te nemen) voegt
men ongeveer 50 cm3 water toe en zoveel sterke natronloog (langzamerhand opdat het
mengsel niet te warm wordt),dat de vloeistot sterk alkalisch reageert. De inhoud van de
kolf wordt nu aan destillatie met stoom onder worpen, waar bij het gevormde aniline
met water over destilleert.
Als het destilaat niet meer troebel duch waterhekter is, is the destillatie afgelopon. Met
voegt aan het distillate zooveelgepoederd keakenzout toe, als na goed omschudden nog,
oplost en schudt de vloelstuf in een scheitrechter tweenmaal met aether uit. De
aetherische oplossing wordt gedrougd buven een paar stukjes vaste kali, gefiltreerd en
de aether op een waterbad afgedestilleerd. Daarna zuivert mende, al seen heldergele olie
in the kolf achtergebleven, aniline door destillatie (kookpunt 184o)
Reacties op aniline
1. Chloorkalk-reaction. Een weinig aniline wordt met water geschud;door filtratie door
een nat filter scheidt men de waterige oplossing van het onop gelost gebleven
aniline. Bu dit filtraat voegt men een weinig van een heldere, vers bereide
chloorkalkoplossing (venkregen door chloorkalk met koud water te schudden en
daarna te filteren). Er ontstaat een intens blauwviolette kleur. Deze reactive is zeer
gevoelig en specifiek voor aniline o-en m toluidine geven een veel zwakhere en
weignig karateristieke verkleuring met een chloorkalk oplossing. Zaiten van aniline
geven de chloorkalk reactive niet.
2. Tribroomoaniline. Als mn bijeen verdunde oplossing van een anilinezout broom
water voegt, ontstaat een wit neerslagvan 2,4,6 tribroomaniline (smeltpunt 19o)
3. Aniline wart reactive. Een paar druppels aniline worden in verdundzwavelzuur
opgelost, men voegt een kaliumbichromaat oplossing toe en verwarmt zacht : de

13

kleur van de oplossing wordt groen, daarna blaw tot diepzwart, als men voldoende
bichromaat toevoegt. Er zet zich een zwart neerslagaf.
4. Isocarbonitril reactive. Een druppel aniline wordt met een druppel chloroform en
wat alkoholische loog zacht verwarmd ; men herkent de vorming van een
isocarbonitril aan de karakteristieke, onaangename. Zie voor kleurreacties op andere
aromatisch aminen schoorl organische analyse III, 42-45 (1941)
Cara Kerja :
A. Memasukkan 31 g Nitrobenzene dan 35 g Fe ke dalam labu alas bulat 100 mL,
kemudian di pasang pipa pengaman.
B. Melalui pipa pengaman dengan corong,menambahkan 135 mL HCl 25% sedikit
demi sedikit dengan pengojokan sambil mendinginkan labu, yaitu dengan air
kran bila labu terasa panas (1 dan 2 dikerjakan di dalam lemari asam)
C. Memanaskan campuran melalui refluks dalam waterbath selama kurang lebih 1
jam sampai reaksi selesai. Ini diketahui dengan test yaitu mengambil sedikit
sampel kemudian dilarutkan di dalam HCl encer maka larutan harus jernih dan
tidak ada lagi bau nitrobenzena.
D. Menambahkan 50 ml air dan larutan NaOH pelan-pelan sampai reaksi alkalis
(test dengan kertas lakmus).
E. Melakukan destilasi uap dimana anilin akan terdestilasi bersama uap air.
Destilasi dihentikan jika destilat yang menetes sudah jernih.
F. Anilin yang dipisahkan dengan airnya menggunakan corong pisah, sisa
ditambahkan 20 gram NaCl untuk tiap 100 mL destilat, kemudian dikocok kuatkuat agar NaCl larut. Kemudian aniline ditarik dengan pengojokan dengan
pelarut eter 2 kali dalam corong pisah, tiap kali dipakai 20 mL eter.
G. Larutan aniline dalam eter ini dicampurkan dengan hasil aniline mula-mula,
kemudian dilakukan penguapan eter dalam lemari asam.
H. Jika aniline masih mengandung air/keruh, dikeringkan dengan NaOH pellet
secukupnya, kemudian disaring ke dalam labu destilasi, diberikan batu didih,
kemudian didestilasi lagi dan ditampung pada suhu 180oC-184oC
I. Hasil ditimbang dan ditentukan indeks biasnya.
Hasil Teoritis = 20 gram

14

Indeks bias = 1,565


Titik didih = 184

Gambar pemasangan alat :

BAB III
PEMBAHASAN

Fe berfungsi sebagai reduktor sehingga anilin yang dihasilkan berwarna kuning.


Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks, dimana nitrobenzene mengalami reduksi

dan Fe mengalami oksidasi.


HCl pekat berfungsi sebagai katalis reaksi redoks dengan mendonorkan proton (H +)
sehingga akan menurunkan energi aktivasi reaksi dan menciptakan suasana asam
agar nitrobenzene dapat dikonversi menjadi anilin. Bila suasan netral maka hanya
terbentuk N-fenil hidroksi amin, sedangkan pada suasan basa anilin yang dihasilkan
sedikit, banyak produk samping.penambahan HCl dilakukan sedikit demi sedikit
disertai pengocokan dan perendaman labu dalam air dingin karena reaksinya

eksoterm.
Penambahan HCl dilakukan setelah nitrobenzene tidak boleh sebaliknya. Hal ini
disebabkan jika dalam labu sudah terdapat HCl baru ditambahkan nitrobenzene
maka HClnya akan bereaksi semua, walaupun nitrobenzene ditambahkan sedikit
demi sedikit, panas yang dihasilkan akan sangat besar dan dapat menimbulkan

bumping.
Labu alas bulat didiamkan dilemari asam selama beberapa saat sampai reaksi
mencapai tahap N-fenil hidroksi amin, yang ditandai dengan adanya perubahan

15

warna campuran. Semua proses ini dilakukan dilemari asam karena uap

nitrobenzene beracun dan HCl pekat mudah menguap.


Pemanasan diperlukan untuk mempercepat konversi menjadi anilin. Penangas yang
digunakan adalah penangas air karena suhu reaksi dibawah 100 .

Penambahan batu didih adalah untuk membantu pemansan supaya merata disetiap
bagian cairan sehingga tidak terjadi bumping. Bumping disebabkan tekanan pada

setiap bagian cairan tidak sama akibat pemanasan tidak merata.


Penambahan NaOH dimaksudkan untuk memecah ikatan garam kompleks anilin
hidroklorida sekaligus untuk menetralkan sisa HCl. Penambahan NaOH dilakukan
dengan merendam labu alas bulat dalam air dingin karena reaksi yang terjadi adalah

reaksi eksoterm.
Pemisahan dibawah titik didih anilin perlu dilakukan karena akibat reaksi redoks
terbentuk magnetic black yang mengikat anilin dengan kuat sehingga diperlukan
pemanasan suhu tinggi sedangkan pada suhu tinggi diatas titik didihnya anilin dapat

terdekomposisi.
Bola percik berfungsi mencegah naiknya pengotor yang ada dalam larutan agar

tidak masuk pendingin.


Pipa pengaman berfungsi untuk menyamakan tekanan dalam Erlenmeyer dengan
tekanan luar untuk menghindari tekanan air yang terlalu besar akibat pemanasan.
Juga digunakan sebagai indikator, jika ada air keluar dari pipa ini menandakan aliran

steam ke anilin kotor ada penyumbatan.


Destilat yang keluar berwarna kuning atau putih keruh. Destilasi dihentikan jika uap
yang mengalir berwarna jernih yang menandakan anilin telah habis. Destilat dari
proses ini mengandung anilin murni dan anilin yang mengandung pengotor. Anilin

murni dipisahkan dengan anilin yang memiliki pengotor dengan corong pisah.
NaCl berfungsi sebagai salting out, kelarutan NaCl dalam air lebih besar daripada
kelarutan anilin dalam air sehingga mendesak anilin yang terlarut air agar keluar.

Funsi chloroform adalah untuk melarutkan anilin yang berdesak oleh NaCl tadi.
Na2CO3 anhidrat digunakan untuk menarik air dengan penyerapan air pada
permukaan. Na2CO3 anhidrat ini harus disiapkan dengan memanggang Na2CO3

16

anhidrat dalam oven kurang lebih 30 menit untuk menguapkan air. Bila belum
digunakan masukkan dalam eksikator untuk menguapkan sisa air.

Tahap terakhir dilakukan destilasi sederhana hingga suhu 180-184 . Destilasi ini
dilakukan sampai titik didihnya sudah cukup untuk mendapatkan anilin murni.
Pendingin yang digunakan adalah pendingin udara karena titik didih anilin sangat
tinggi. Semakin tinggi titik didihnya maka semakin mudah terkondensasi secara
sempurna. Maka tanpa menggunakan air tetapi kontak dengan udara saja dapat
mengkondensasi secara sempurna.
Praktikan 1

Ariskia Mahaani Puspita Ningrum


(110115228)

17

Anda mungkin juga menyukai