(Pertemuan 1-UTS)
Prodi S1 Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi
2020
A. ANALISIS KUANTITATIF
1. Peka (sensitive) artinya metode harus dapat digunakan untuk menetapkan kadar
senyawa dalam konsentrasi yang kecil
2. Tepat (Akurat) artinya metode tersebut menghasilkan suatu hasil analisis yang sama
dengan nilai yg sebenarnya/sesungguhnya
4. Selektif (dapat mengukur hasil yg tidak terpengaruh dengan gangguan zat lain)
ASIDIMETRI
Pengertian Asidimetri :
Asidimetri adalah merupakan metoda yang berdasarkan pada reaksi netralisasi, yaitu
reaksi antara ion hidrogen dengan ion hidroksida yang membentuk molekul air.
• Definisi Asidimetri : asid itu asam, metri pengukuran jadi pengukuran dengan larutan
asam. Atau penetapan kadar suatu basa dengan larutan standard asam.
Contoh penetapan kadar zat secara Asidimetri: penetapan kadar NaOH, Na2CO3
dengan larutan standar HCl
b. Pembuatan larutan standar sekunder pembuatan larutan HCl 0,05N, 2L larutan HCl Pekat
36%, 1L = 1,18Kg
M = G x valensi
Mr x L
= 1180 x 1 x 36/100
36,5 x 1
= 11,64M = 11,64N
V1xN1 = V2N2, V1 x 11,64 = 2000 x 0,05
V1 = 8,6ml. Diambil HCl pekat 8,6ml dimasukkan beaker glas ditambah akuades sampai 2L.
Jawab :
2NaOH + H2SO4 Na2SO4 + 2H2O
15 x 0,0425
=0,6375mmol 0,5x0,6375
=0,31875
= 0,31875x98
=31,2375 mg
kadar = 31,2375 x250/10 x100%
1000 mg
= 78,094%
Kadar =(VxN)NaOHx~x250/10 x100%
N~ x BS
= 15x0,0425x98/2x25x100%
1 x 1000
= 78,094%
B.IDENTIFIKASI ANION
C. IDENTIFIKASI KATION
CH3CHOCH3+ Ag(NH3)2OH →
3. Identifikasi Fenol :
5 tts larutan Br2 + 5 tts larutan fenol → tak berwarna
5 tts larutan fenol + 5 tts larutan FeCl3 → larutan ungu
Reaksi :
3Br2 + C6H5OH → C6H3Br3OH + 3HBr
3C6H5OH + FeCl3 → Fe(C6H5O)3 +3HCl
5 tts asam asetat + 5 tts etanol + 5 tts H2SO4 pekat Bau harum
5 tts asam benzoate + 5 tts etanol + 5 tts H2SO4 pekat Bau Harum
Reaksi :
CH3COOH + C2H5OH + H2SO4 → CH3COOC2H5 + H2O
C6H5COOH + C2H5OH+ H2SO4 → C6H5COOC2H5 + H2O
1. ALKALIMETRI
Alkalimetri metode penetapan kadar zat yang bersifat asam dengan larutan standar
yang bersifat basa,dengan prinsip netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal
dari basa dan menghasilkan air yang bersifat netral.Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai
reaksi antara donor proton dari asam kebasa.
- Contoh soal :
1. Ditmbang 1 gram asam sulfat pekat dimasukkan labu takar 250 ml,lalu diambil 10 ml
dimasukkan kedalam erlenmyer ditambahkan indikator PP kemudian di titrasi,dengan NaOH
0,0425 N sampai merah muda diperlukan 15 ml NaOH tersebut.Hitung kadar asam sulfat
tersebut.
= 0,31875 x 98
= 31,2375 mg
1000 mg
= 78,094%
2. ASIDIMETRI
Asidimetri adalah metode penetapan kadar suatu zat yang bersifat basa dengan larutan
standar asam.
Contoh soal :
Jawab :
NaOH + HCL → NaCl + H2O
↓ ↓
0,05 mol/L 10 x 0,05
= 0,5 mmol
= 0,05 x 40
=20/12,5 mg
= 20 x 1800 mg/1000 ml
12,5
= 1600 mg
1.800
= 160%
VLT
Kadar NaOH = ( V.N)HCl x x
VB
NN x BS
3. ARGENTOMETRI
Pengertian Argentometri adalah metode umum unutk menetapkan kadar halogenida
dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan larutan standar perak nitrat
(AgNO3) pada suasana tertentu. Metode Argentometri disebut juga dengan metode
pengendapan karena pada argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relatif tidak
larut atau endapan. Hasil kali konsentrasi ion-ion yang terkandung suatu larutan jenuh dari
garam yang sukar larut pada suhu tertentu adalah konstan.
Metode Argentometri dibedakan menjadi 4 yaitu : Argentometri Mohr, Volhard, Fajans dan
Leibix.
1. Metode Mohr.
Prinsip Argentometri Mohr adalah pengendapan bertingkat yang berarti pengendapan
sampel oleh oleh AgNO3 akan selesai dahulu baru diikuti pengendapan dengan indikator.
Sebagai contoh sampel mengandung anion klorida dan digunakan indikator K2CrO4.
Metode morh/langsung: Pada prinsipnya adalah pembentukan endapan berwarna dengan
kalium kromat yang ditambahkan sebagai indikator dan pengendapan bertingkat pada titik
akhir titrasi ion kromat akan terikat oleh ion perak membentuk senyawa yang sukar larut
berwarna coklat merah .Titrasi ini harus dilangsungkan dalam suasana netral atau sedikit
alkali lemah ,dengan pH 6,5-9, karena pada suasana asam akan terjadi reaksi
pembentukan senyawa dikromat sehingga fungsi indikator berkurang (kurang sensitif).
Jika terlalu basa AgNO3 juga akan bereaksi dengan OHsehingga menambah jumlah
AgNO3.
AgNO3 + NaCl → AgCl ↓putih + NaNO3
2AgNO3 + K2CrO4 → Ag2CrO4 ↓ cokelat + 2 KNO3
Mengendapkan AgCl sampai habis, kemudian AgNO3 baru bereaksi dengan indikator
K2CrO4
membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna coklat merah.
I. Pembuatan larutan standar AgNO3 0,05 N sebanyak 1 L (standar sekunder)
Gx1
0,05N = = 8,45 gram
169 x 1
Ditimbang 8,45 gram serbuk AgNO3 dimasukkan ke dalam Beaker glass lalu ditambah
akuades sampai 1L.
(VxN)NaCl = (VxN)AgNO3
CONTOH SOAL :
Sampel CaCl2 jika 100 mg dimasukan kedalam Erlenmeyer lalu ditambah indicator kalium
kromat. Kemudian dititrasi dengan larutan perak nitrat 0,05 N sampai terbentuk endapan
cokelat merah diperlukan 15 ml perak nitrat tersebut berapa kadar CaCl2 dalam sampai
tersebut?
Jawaban :
Rx : 2AgNO3 + CaCl2 → 2AgCl + Ca (NO3)2
15 ml ×0,05 M ⅟2 × 0,75 mmol
= 0,75 mmol = 0,375 mmol
2. Metode volhard
Metode volhard/tidak langsung: Pada prinsipnya adalah pembentukan senyawa komplek
yang larut dan penentuan titik akhir dengan ditandai oleh pembentukan senyawa berwarna
yang larut dan pembentukan senyawa kompleks antara standar ke dua dan indikator Fe3+
membentuk senyawa (Fe(CNS)2+) yang berwarna merah.
Metode ini dilakukan tittrasi secara tidak langsung dimana dilaakukan penambahan
AgNO3 berlebih. Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan larutan baku KCNS atau NH4CNS atau
ammonium tiosianat. Indikator yang digunakan adalah besi (III) amonium nitrat atau besi
(III) ammonium sulfat. Metode Volhard dilakukan pada kondisi asam dan harus asam nitrat,
karena jika dilakukan suasana basa atau netral basa tersebut akan bereaksi dengan indikator.
Dan jika asam yang digunakan selain asam nitrat akan bereaksi dengan standar AgNO3.
Contohnya sampel Natrium klorida ditetapkan kadarnya secara Argentometri Volhard.
Reaksi :
NaCl + AgNO3 >>> → AgCl + NaNO3
AgNO3 + NH4CNS → AgCNS(s) NH4NO3
NH4CNS + Fe3+ → Fe(CNS)2+ (merah)
CONTOH SOAL :
Jika 100 mg sampai NaCl dimasukan Erlenmeyer ditambah 10 ml aquadest ditambah 2 ml
HNO3 6N dan indicator feri ammonium sulfat ditambah 10 ml AgNO3 0,1 N. kemudian
kelebihan AgNO3 dititrasi dengan larutan standar NH4CNS 0,05 N sampai terbentuk larutan
merah,ternyata diperlukan 8 ml larutan NH4CNS tersebut. Hitung kadar NaCl tersebut
JAWABAN :
3. Metode Fajans.
Metode Fajans: Pada metode ini digunakan indikator absorbsi. Prinsipnya indikator
adsorbsi. Senyawa indikator yang biasa digunakan adalah fluoresein dan eosin. Kondisi reaksi
yang digunakan adalah asam dan asam yang digunakan tergantung indicator yang digunakan.
Contoh sampelnya KI indicator yang digunakan eosin.
Reaksi :
KI + AgNO3 → AgI(s) + KNO3
AgI + eosin → AgI eosin
Macam-macam indicator
Apabila semua ion CN- dalam larutantelah membentuk ion kompleks {Ag(CN)2}- ,
kemudian ke dalam larutan tersebut ditambahkan sedikit larutan AgNO3 akan sesgera
terbentuk endapan yang stabil (permanen) dari garam kompleks argentum disianoargentat (I)
sesuai dengan persamaan reaksi berikut ini :
K{Ag(CN)2} + AgNO3 Ag{Ag(CN)2} + KNO3
Dalam hal ini jelaslah bahwa pada titrasi argentometri terhadap ion CN -, tercapai titik
ekivalen ditandai dengan terbentuknya endapan (kekeruhan) permanen dari garam kompleks
Ag{Ag(CN)2}.
Titrasi argentometri secara Liebig ini tidak dapat dilakukan dalam suasana
ammoniakal, karena garam kompleks Ag{Ag(CN)2} dalam larutan ammoniakal akan larut
menjadi ion kompleks diammin.
+ -
Ag{Ag(CN)2} + 4NH3 2{Ag(NH3)2} + 2CN