LIPID
Disusun Oleh:
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berjuta karunia dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun
serta menyelesaikan Makalah mengenai Lipid sebagai penyelesaian tugas mata
kuliah Biokimia.
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1.
Kesimpulan................................................................................................
3.2.
Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA….......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Jika dilihat lebih teliti asam lemak yang seluruh ikatannya berupa rantai
tunggal memiliki 2 atom hidrogen yang memenuhi setiap atom karbonnya.
Sehingga kelompok ini disebut asam lemak jenuh.
Sebaliknya pada asam lemak yang memiliki ikatan rantai ganda ada
atom hidrogen yang hilang pada beberapa atom karbon, sehinga
terbentuklah ikatan rantai ganda. Kelompok inipun disebut asam lemak tak
jenuh yang memiliki 2 bentuk. Yaitu bentuk trans dan cis.
Pada asam lemak tak jenuh bentuk trans, atom hidrogen pada ikatan
rantai gandanya ada pada sisii yang berlawanan sehingga bentuk asam
lemak ini tetap lurus.Sebaliknya, pada asam lemak tak jenuh cis, atom
hidrogen pada ikatan rantai gandanya berada pada sisi yang sama sehingga
akan membengkok. Sampai disini kita dapat menyimpulkan bahwa
terdapat tiga jenis asam lemak.
Steroid memiliki
bentuk yang berbeda dengan bentuk yang sebelumnya apabila lemak dan
fosfolipid memiliki bentuk yang memanjang maka steroid ini bentuk
molekulnya cenderung membulat.
Steroid merupakan molekul nonpolar yang memiliki 4 buah cincin
ditambah dengan rantai samping yang bervariasi, contoh steroid yang
sering ditemukan dalam tubuh adalah kolesterol.
Kolesterol merupakan
jenis steroid yang paling
dasar.ia dapat diubah
menjadi steroid lainnya
dalam tubuh, seperti
berbagai hormon kelamin
dam garam empedu.
2.6. Sphingosine
A. Pengertian Sphingosine
Sphingosine adalah alkohol amino kompleks yang sangat penting,
karena merupakan prekursor komponen sphingolipid secara umum.
Fosfolipid atau sphingolipid kompleks yang paling relevan adalah
sphingomyelin dan glycosphingolipid. Ini memenuhi fungsi spesifik dalam
konservasi struktur membran sel saraf, yang memungkinkan untuk
memenuhi fungsinya.
Semua sphingolipid memiliki kesamaan bahwa mereka dibentuk
dengan zat dasar yang sama, ceramide, yang dibentuk oleh sphingosine
plus Acetyl CoA, oleh karena itu disebut juga N-acilesphingosine.
Sphingosine terbentuk setelah dua tahap reduksi. Enzim 3-
ketoesphinganine reduktase ikut campur pada enzim pertama. Reaksi ini
menggunakan NADPH sebagai donor H+, membentuk dihydrosphingosine.
Di sisi lain, sphingosine dapat disintesis oleh katabolisme sphingolipid.
Misalnya, ketika sphingomyelin adalah asam lemak terhidrolisis, asam
fosfat, kolin dan sphingosine dihasilkan.
B. Fungsi Sphingosine
Dalam kondisi normal, sphingosine yang dihasilkan oleh katabolisme
sphingolipid digunakan kembali untuk pembaruan dan pembentukan
sphingolipid baru.
Sphingosine mengintervensi proses regulasi metabolisme seluler terkait
jalur pensinyalan lipid, sebagai mediator ekstraseluler, yang bekerja pada
protein kinase C, yang mengontrol enzim yang terlibat selama proses
pertumbuhan dan kematian sel.
2.7. Kolesterol
A. Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang terdapat pada seluruh produk
binatang (contoh : daging, produk susu dan telur). Kolesterol sangat
dibutuhkan bagi tubuh dan digunakan untuk membentuk membran sel,
memproduksi hormon seks dan membentuk asam empedu, yang
diperlukan untuk mencerna lemak. Kolesterol sangat dibutuhkan untuk
memperoleh kesehataan yang optimal. Bila kadar kolesterol didalam
darah terlalu tinggi akan terjadi pengendapan pada dinding pembuluh
darah, dan ini dapat mengakibatkan resiko tinggi terhadap penyakit
jantung.
B. Pembentukan kolesterol
Kolesterol diabsorbsi setiap hari dari saluran pencernaan, yang disebut
kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk dalam
sel tubuh disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol
endogen yang beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi
semua sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang
sesuai dengan kenyataan bahwa banyak struktur membran dari seluruh sel
sebagian disusun dari zat yang berstruktur dasar inti sterol ini
2.8. Hormon Steroid
A. Definisi Steroid
Steroid adalah senyawa organik yang terbuat dari turunan lemak.
Sedangkan hormon steroid adalah steroid yang berfungsi sebagai hormon.
Steroid dalam tubuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kelas,
yaitu kortikosteroid yang paling banyak diproduksi di korteks adrenal dan
seks steroid yang paling banyak diproduksi dalam organ kelamin
dan plasenta.
Terdapat dua jenis kortikosteroid yang utama, yaitu glukokortikoid dan
mineralokortikoid, sementara seks steroid terdiri dari testosteron, estrogen,
dan progesteron.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lipid merupakan senyawa yang tidak larut dalam air yang ( non polar ).
Lipid dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu : lipid sederhana, lipid
kompleks dan derivat lipid.
Lipid memiliki berbagai fungsi yakni sebagai cadangan energi, sebegai
penyerap dan pembawa vitamin A,D,E dan K, pelindung dinding sel dsb.
3.3. Saran
Adapun penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kesalahan-
kesalahan. Oleh karena itu, kami senantiasa menerima saran dan kritik
yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Ngili,Yohanis.2010. Biokimia Dasar. Bandung:Rekayasa Sains
Terjemaahan dari buku Principles of Biochemistry. Lehninger, Albert dkk. Dasar- Dasar
Biokimia Jilid I. Jakarta:Erlangga