Anda di halaman 1dari 41

SISTEM ZAT PADAT

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA

2021 - 2022
Pertemuan 4.a
FARMASI FISIKA
Konsep

Kimia
Fisika
• Solid
• Konvensional
• Liquid
• Inkonvensional
• Semisolid

Farmasi Penghant
Teknologi aran obat
Farmasi Fisika (DDS)

• Biofarmasi
• Farmakokinetika
Efektivitas • Farmakologi
• Farmakoterapi
Konsep
– Farmasi fisika adalah: prinsip fisika (sifat – sifat fisika) untuk
mengungkapkan atau
• memahami fenomena proses dalam sistem farmasetika.
– Peran farmasi fisika adalah untuk menjawab permasalahan
berkaitan dengan formulasi,
• stabilitas obat
OBAT SISTEM

BAHAN OBAT SEDIAAN PENGHANTARAN TARGET TERAPI


ASPEK

 BAHAN OBAT : Molekul  Partikel  Sistem Kristal


 Sediaan obat :
 Solid, liquid, semisolid
 Sistem dispersi : molekul, koloid, emulsi, suspensi
 Sistem Penghantaran Obat (DDS)  Efek terapi
Pertemuan 4.b
SISTEM ZAT PADAT
S I S T E M ZAT PADAT

TUJUAN : Dapat memberikan jawaban terhadap


pemilihan bahan baku obat dalam proses manufaktur

Mengetahui pengaruh sifat bahan obat terhadap mutu


sediaan obat

Memilih bahan obat yang dapat dimanufaktur secara


efisien
Problem dalam Farmasetika

Industri
Bahan baku Milling Granulating
bahan baku

Drying Compacting Storage


B A H A N PADATAN
Molekul  Susunan Kisi  Kristal

– Jenis : – Sifat fisika kimia :


• Kristalin • Kemurnian
• Amorf • Stabilitas
• Polimorf • Disolusi
• Pseudo polimorf : senyawa hidrat • Higroskopisitas
solvat • Titik lebur
• Semi kristalin
• Habit Kristal
– Sifat fisika mekanik : – Sifat absorpsi :
• Ukuran, bentuk, distribusi partikel • Koefisien partisi
• Sifat permukaan • pKa: Absorpsi  Unionik, lipofilik
• Bobot jenis • Laju disolusi
• Sifat aliran
• Sifat kompresi – deformasi
K RI S TA LI N

– Zat padat yang susunan atom atau molekulnya tertata secara teratur dalam ruang tiga
dimensi.
– SIFAT :
• Keteraturan tinggi – struktur kristalin
• Getaran energi termis atom minimum
• Jarak antar atom atau molekul (∆r) rapat
• Titik lebur tinggi
A M O RF

– Zat padat yang susunan atom atau molekulnya tidak teratur


– SIFAT :
• Jarak antar atom atau molekulnya relatif besar ( ∆r)
• Sistem tidak teratur
• Titik lebur tidak jelas
S E M I K RI S TA LI N

– Sebagian berbentuk kristalin dan sebagian amorf


– Umumnya terdapat pada bahan polimer dengan ikatan hidrogen dan van der waals antar
molekul yang dipengaruhi oleh parameter panjang rantai (bm), struktur cabang, jumlah dan
jarak antar cabang.
– Contoh : avicel : selulose mikrokristalin

– Sifat :
• Bag. kristalin : daya serap kecil dan rapuh
• Bag. amorf : daya serap tinggi mengembang, titik lebur tidak jelas
S T R U K T U R ZAT PADAT

Semakin besar ukuran


partikel, maka semakin kecil
luas permukaannya
U N I T S E L KRISTAL
Habit Kristal

– Perbedaan penampakan bentuk eksternal (luar) Kristal tetapi bentuk internalnya (sel satuan) sama.
– Disebabkan laju pertumbuhan Kristal yang berbeda.
– Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1. KONDISI SUPERSATURASI (y/x = k. ΔGn)
y/x = rasio panjang:lebar; k = koef.proporsionalitas; G = tingkat supersaturasi (molekul/1000 ml pelarut) dan n = bilangan
(> 1)
2. KECEPATAN PENDINGINAN & TINGKAT PENGADUKAN
Naftalen dalam etanol/metanol (cepat  pipih; lambat  kompak)
3. SIFAT BAHAN PELARUT (KEPOLARAN)
4. CO-SOLUTE, CO-SOLVENT, ION ASING
POLIMORF

– Suatu senyawa organik yang dapat berada dalam berbagai Bentuk kristal dan energi yang berlainan.
– Allotropi : Kemampuan suatu unsur membentuk dua atau lebih susunan kisi kristal yang berbeda (fosfor,
belerang, karbon)
– Penamaan :
Modifikasi : I, II, …… I = α = A = bentuk stabil
α, β, …… II = β = b = bentuk metastabil
A, B,
– ……
Perbedaan :
Parameter kisi kristal
• Energi internal : titik lebur, kelarutan
• Sifat fisika kimia, kekerasan, berat jenis deformasi
MODIFIKASI POLIMORF

– Monotropi
Perubahan terjadi secara irreversibel yang berlangsung satu arah dari bentuk metastabil ke
bentuk stabil
modifikasi II  modifikasi I

– Enantiotropi
Perubahan terjadi secara reversibel pada suhu dan tekanan tertentu
modifikasi I ↔ modifikasi II
Enantiotrop
I ↔ II

Monotrop
II  I
Log S = - ∆ H / 2,303 R 1/T
Log P = - ∆ H / 2,303 R 1/T
Contoh : Spironolacton

Bentuk Kristal Bentuk Polimorf


Permasalahan

– Stabilitas fisik
Transformasi dari bentuk metastabil ke bentuk stabil (stabilitas termodinamik)
• Proses manufaktur : penggilingan, pengeringan, granulasi, kompresi, dispersi
• Penyimpanan
– Analitik
Polimorfi atau pseudo polimorfi
Manfaat

Bioavaibilitas : kelarutan, disolusi


Pseudo Polimorf

– Suatu senyawa hidrat atau solvat yang membentuk struktur kristal selama proses
rekristalisasi
– Interaksi : molekul obat – solven
– Solven : hidrat atau solvat (etanol, aseton, CHCl3, dll.)
– Contoh :
• Kafein hidrat, teofilin hidrat
• Bis (salisilaldehid) – etilendiamin, cobalt – CHCl3
Contoh : Kafein hidrat
Kristal Real (Polikristalin)
– Kristal real atau kristal nyata merupakan polikristalin yang tidak sempurna karena adanya defek
atau cacat
• kristal.
• Cacat titik : kekosongan dan interstisi
• Cacat garis : dislokasi
• Cacat bidang : ruang tiga dimensi
• Pengotoran : ruang subtitusi dan interstisi
– Kristal ideal : kristal ideal adalah kristal tanpa cacat, kristal tunggal yang sempurna penempatan
kisi-kisi kristalnya
• Sukar didapat
• Kristal umumnya selalu mempunyai cacat dengan sifat-sifat hantaran dankelarutan sangat
dipengaruhi adanya cacat.
Pemanfaatan Sifat Kristal
– PEMILIHAN BAHAN BAKU OBAT
› BIOAVAILABILITAS
– POLIMORF : Stabilitas fisik yang lama (khloramfenikol palmitat β)
– ANHIDRAT : Kelarutan lebih besar (ampicillin)
– SOLVAT : Lebih cepat larut (fluorokortison asetat)
– AMORF : Laju disolusi meningkat (novobiosin : 10 x)
– KRISTAL STABIL : Bentuk amorf tidak stabil (in aktif : penicilin g)
› TABLETASI
– DAYA ALIR : Bentuk kristal habit asetosal
– KOMPRESIBILITAS : Kubus, amorf (isotropi)
– EKSIPIEN : Direk Kompresi
› STABILITAS :
– KONDISI UNIT PROSES DAN PENYIMPANAN
Kelebihan dan Kekurangan

– Bentuk amorf, akan lebih cepat pada saat proses absorbsi berlangsung.
– Kelarutan yang lebih tinggi dari padatan amorf dikarenakan energi dan mobilitas
molekul yang lebih tinggi dibandingkan dengan kristal.
– Namun, energi tinggi dan mobilitas molekul juga membuat padatan amorf tidak stabil secara
fisik. Selama proses manufaktur dan / atau penyimpanan, bahan bentuk amorf cenderung untuk
kembali ke dalam bentuk kristal metastabil.
– Polimorf terutama polimorf metastabil sering menunjukkan kelarutan yang
lebih baik daripada bentuk polimorfik stabil.
– Polimorf diketahui menimbulkan perbedaan yang signifikan dalam sifat fisikokimia
senyawa, misalnya, titik leleh, kepadatan, morfologi, kelarutan dan warna. Hal ini dapat
berdampak pada stabilitas (fisik dan kimia), bioavailabilitas dan kestabilan selama
manufaktur maupun setelah distribusi.
– Polimorf yang tidak diinginkan dapat menjadi racun
KISI KRISTAL
Material Silikon Oksida (SiO2) dalam Bentuk Kristal dan
Amorf
Unit sel (sel satuan) merupakan pola berulang dalam tiga dimensi dan
membentuk kisi suatu kristal.

Tiga Jenis Unit Sel untuk Sistem Kristal Kubik


VEKTOR KISI TRANSLASI
1. Vektor Kisi Translasi

Kisi didefinisikan dengan tiga vektor pokok translasi a1 ,a2 , a3 ketika susunan atom-atomnya
terlihat sama di setiap arah ketika dilihat dari titik r.

Di mana 𝑢1, 𝑢2, 𝑢3 adalah bilangan bulat.


Kisi adalah abstraksi matematika; struktur kristal yang terbentuk saat basis atom ditambahkan
pada setiap titik kisi.

Bagan Struktur Kristal


2. Basis
Sebuah basis atom ditambahkan pada setiap titik kisi, dengan setiap basis yang identik dalam komposisi,
susunan, dan orientasi.
Posisi pusat sebuah atom j dari basis terkait dengan
titik kisi dapat dinyatakan dengan :

Struktur Kristal Terbentuk oleh Penambahan Basis (b) Pada Setiap Titik Kisi
pada Sebuah Kisi (a) Dengan Melihat Pada (c), Anda Dapat Mengenali Basis
dan Dapat Mengabstraksikan Ruang Kisi. Tidak Masalah Ketika Basis Ditaruh
dalam Hubungan terhadap Titik Kisi
3. Sel Primitif dan Sel Konvensional
Sebuah sel primitif adalah jenis sel atau sel satuan. Sebuah sel akan
mengisi semua ruang dengan pengulangan operasi translasi kristal yang
cocok. Sebuah sel primitif adalah sel dengan volume minimum.

Sel primitif ialah sel yang mempunyai luas atau volume terkecil maka
sel konvensional (sel tak primitif) adalah sel yang mempunyai luas atau
volume bukan terkecil artinya mempunyai luas atau volume yang
besarnya merupakan kelipatan sel primitif

Sel satuan  satu atom  sel primitif (atom-atomnya hanya


terdapat pada sudut-sudut sel
sel konvensional  atom – atomnya berada pada sudut – sudut
Kisi Ruang Kubik. Sel Di Atas Merupakan Sel Konvensional
sel, sisi muka (fcc) atau pusat sel (untuk bcc).
2021 - 2022

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai