Anda di halaman 1dari 29

KRISTAL

TERMINOLOGI BAHASA

Kata "kristalografi" berasal dari kata bahasa Yunani


crystallon = tetesan dingin/beku, dengan makna
meluas kepada semua padatan transparan pada
derajat tertentu, dan graphein = menulis.
Kristalografi adalah sains eksperimental yang
bertujuan menentukan susunan atom dalam zat
padat. Dulu istilah ini digunakan untuk studi ilmiah
kristal anorganik terutama bahan mineral.
TERMINOLOGI
Kristalografi Farmasi adalah ilmu yang mempelajari
tentang :
1. Sifat geometri kristal obat
2. Perkembangan dan pertumbuhan kristal obat
2. Kenampakan bentuk luar (habit kristal)
3. Struktur dalam kristal (struktur internal)
4. Sifat fisiko kimia kristal obat
5. Aplikasi dan kegunaan dalam bidang farmasi.

Sifat Geometri : letak, panjang dan jumlah sumbu kristal


dan jumlah serta bentuk luar
(a)

(b) (c)

(a) Bentuk kristal dilihat secara mikroskopis


(b) Bentuk serbuk dilihat secara mikroskopis
(c) Serbuk dilihat secara visual
ASPEK KRISTALOGRAFI

JENIS Fisika mekanik Fisika kimia

•  amorf •  Ukuran partikel •  Kemurnian


•  Kristalin •  bentuk •  Stabilitas
•  Semikristalin •  Distribusi •  Higroskopisitas
•  Polimorf •  Sifat •  Titik leleh
•  Pseudo permukaan •  Laju disolusi
polimorf •  Bobot jenis
•  Habit kristal •  Sifat alir
•  Kompresibilitas Critical Point
Tahap Absorpsi
•  deformasi
STRUKTUR KRISTAL

Anggaplah atom atau molekul sebagai suatu titik


Kristal sebagai bentuk tiga dimensinya
Kisi  crystal lattice
Florence, AT and Attwood, D.2006. Solids In: Physicochemical Principles of Pharmacy 4th ed.
Pharmaceutical Press. London p.7-32
STRUKTUR KRISTAL
KRISTALIN

Susunan atom/molekul tertata secara teratur

Getaran energi termis atom minimum


Jarak antar atom/molekul rapat
Titik lebur tajam
AMORF

Susunan atom/molekul tidak teratur

Jarak antar atom/molekul relatif besar


Titik lebur tidak jelas
SEMI KRISTALIN

Sebagian amorf, sebagian kristalin

Kristalin : daya serap kecil


Amorf : daya serap tinggi mengembang, titik
lebur tidak jelas
Contoh : selulosa mikrokristalin
HABIT KRISTAL

Beda bentuk eksternal kristal, struktur internal sama

Laju pertumbuhan kristal berbeda


Faktor yang mempengaruhi: kondisi
rekristalisasi yang berbeda (derajat
supersaturasi, kecepatan pendinginan dan
pengadukan, sifat solven, adanya pengotoran:
kosolven atau kosolut, kondisi suhu,
pengadukan, viskositas, dll
HABIT KRISTAL

Habit Kristal heksagonal


Florence, AT and Attwood, D.2006. Solids In: Physicochemical Principles of Pharmacy 4th ed.
Pharmaceutical Press. London p.7-32
HABIT KRISTAL
Bentuk eksternal : a-sirkular (menyerupai jarum),
primatic ortabular.

Habit kristal mempengaruhi:


 kemampuan suspensi untuk diinjeksi : lebih mudah
bentuk kristal (plate-like) dibanding bentuk jarum.
 sifat alir dan kompaktibilitas kristal equidimensional
akan lebih baik dibanding kristal bentuk jarum  cocok
dibuat tablet.
Surfaktan dalam media solven yang digunakan untuk
pertumbuhan kristal bekerja dengan mengubah bentuk
kristal dengan mengadsorpsi permukaan atas selama
pertumbuhan kristal.
POLIMORFISME
Obat sama memiliki pola difraksi X-ray yang berbeda

Berbeda titik leleh dan kelarutan

Biasanya terdapat pada habit yang berbeda

Contoh : 65% sulfonamida dan 70% barbiturat


terdapat dalam beberapa polimorfisme
POLIMORFISME SPIRONOLAKTON

Form 1 : solven aseton, suhu dekat TD


Form 2 : solven aseton, dioxan atau kloroform pada suhu ruang
• Beda habit kristal : form 1 seperti jarum, form 2 seperti prisma
POLIMORFISME
• Polimorfisme yang terbentuk dipengaruhi oleh
kondisi kristalisasi: solven, kecepatan kristalisasi dan
suhu.
• Bentuk yang energi bebas paling rendah akan
menjadi bentuk paling stabil dan polimorf lain
cenderung bertransformasi menuju bentuk stabil.
Contoh: paracetamol
POLIMORFISME PARACETAMOL

Paracetamol
POLIMORFISME PARACETAMOL

• Form 1 monoclinic, Form 2 orthorhombic.


• Form 1 lebih stabil secara termodinamika pada suhu ruang dan menjadi bentuk
yang biasa digunakan tetapi tidak cocok untuk kempa langsung dalam proses
pencetakan tablet sehingga harus diberi larutan pengikat.

Florence, AT and Attwood, D.2006. Solids In: Physicochemical Principles of Pharmacy 4th ed. Pharmaceutical Press. London p.7-32
DAMPAK POLIMORFISME
Permasalahan Formulasi

• Beberapa bentuk habit kristal akan sulit diinjeksikan


dalam bentuk suspensi atau sulit diformulasikan
sebagai tablet.
• Transformasi di antara bentuk polimorf selama
penyimpanan  perubahan ukuran kristal dalam
suspensi  caking
• Pertumbuhan kristal yang terjadi dalam krim 
akibat transformasi fase  tekstur kasar
• Perubahan bentuk polimorfisme oleum cocoa dalam
suppositoria  perbedaan titik leleh
DAMPAK POLIMORFISME
KRISTAL HIDRAT
• Kristal yang mengandung solven saat kristalisasi 
kristal solvat
• Kristal hidrat  solven air
• Kristal yang tidak mengandung air saat kristalisasi 
anhidrat
KRISTAL HIDRAT
Dua tipe kristal solvat:
1. Polimorf solvat: sangat stabil dan sulit desolvat
karna solven sangat kuat mengikat kristal. Jika
kristal kehilangan solven, kristal akan terpecah dan
rekristalisasi dalam bentuk kristal baru.
2. Pseudopolimorf solvat: lebih mudah kehilangan
solven. Solven tidak menjadi bagian dari ikatan
kristal, hanya berada di dalamnya.
KRISTAL HIDRAT
MANFAAT BERAGAM SIFAT
KRISTAL
1. Pertimbangan dalam memilih bahan baku
(amorf, kristal dll)
2. Memperkirakan bioavailabilitas yang
diharapkan
•  Polimorf: stabilitas fisik lama
•  Anhidrat : kelarutan lebih besar
•  Solvat : lebih cepat larut
•  Amorf : disolusi meningkat
CACAT KRISTAL

Pada kenyataannya banyak ditemukan kristal yang


tidak sempurna karena cacat. Beberapa jenis
cacat kristal antara lain
1. Cacat titik : kekosongan atau interstisi
2. Cacat garis : dislokasi
3. Cacat bidang : ruang tiga dimensi
4. Pengotoran : ruang substitusi dan interstisi
CACAT TITIK

Kekosongan vacancy
Interstisi interstitialey : terisi dengan atom lain
CACAT GARIS  DISLOKASI

Kelly, A and Knowles, KM. 2012. Crystallography and Crystal Defects. second edition. John Wiley & Sons, Ltd.
United Kingdom
CACAT GARIS  DISLOKASI

Kelly, A and Knowles, KM. 2012. Crystallography and Crystal Defects. second edition. John Wiley & Sons, Ltd.
United Kingdom
CACAT KRISTAL –  mutu produk
Cacat kristal dapat terjadi saat proses kristalisasi,
penggilingan, spray drying, presipitasi. Cacat
tersebut menyebabkan perubahan sifat bahan
yaitu sifat kompaksi, sifat aliran, ukuran-
bentuk-permukaan, disolusi dll.
Akibat : variasi kualitas bahan baku BATCH

Anda mungkin juga menyukai