Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 3

NI MADE AYU RINDIASIH 161013


KOMANG DIAH UTAMI DEWI 161011
NI LUH DEWI ARIYANTI 161012
I GEDE SOMATIRTA 161014
IRIANTY PAJA RURON 161015
1. Memahami dan mengamati faktor-faktor dan
parameter-parameteryang mempengaruhi stabilitas
suatu suspensi
2. Memahami pengaruh penambahan suspending agent
pada sediaan suspensi
3. Memahami perbedaan anatra sistem suspensi
terflokulasi dan terdeflokulasi
Suspensi dalam farmasi adalah dispersi kasar dengan partikel padat
yang tidak larut namun terdispersi dalam medium cair. Diameter
partikelnya lebih besar daripada 0,5µm. Aspek utama dalam stabilitas
fisika suatu suspensi adalah :
1. Mencegah fase terdispersi mengendap terlalu cepat
2. Mencegah fase terdispersi mengendap pada dasar wadah
membentuk “cake”yang keras
3. Jika akhirnya terbentuk endapan akan tetap mudah terdispersi
kembali (resuspensi) menjadi campuran homogen

Faktor-faktor yang mempengaruhi suspensi


1. Ukuran partikel
2. Jumlah partikel
3. Tolak menolak anatara partikel karena adanya muatan listrik
4. Konsentrasi suspensi
5. Visikositas
6. Suhu
Dua parameter yang penting dalam derajat flukolasi. Volume
sedimentasi (pengendapan) adalah volume sedimentasi (F)
didefinisikan sebagai perbandingan dari volume akhir endapan.
Vu, terhadap volume awal dari suspensi, Vo, sebelum mengendap.
Derajat flokulasi (β) adalah suatu parameter yang lebih
mendasar daripada F, karena ßmenghubungkan volume endapan
yang mengalami flokulasi (Vu) dengan volume dalam suatu
sistem yang mengalami deflukolasi.

β=
Secara umum laju sedimentasi dinyatakan dalam Hukum Strokes, dengan persamaan

ν=

Dengan Ketentuan :
 V = laju sedimentasi (cm/det)
 d = diameter partikel (cm)
 Ps= massa jenis fase terdispersi (g/cm3 )
 Po = massa jenis fase pendispersi (g/cm3)
 o= visikositas medium pendispersi
 g = percepatan gravitasi (cm/det2)

Laju sedimentasi juga dapat ditentukan dengan persamaan

v=H/t

 v= laju sedimentasi (cm/det)


 H= selisih batas atas dan batas bawah (cm)
 t = waktu(det)
Bahan

 Sulfur
 Gliserin
 CMC- Na
 Aquadest

Alat

 Gelas ukur 100 ml (5buah)


 Beaker glass
 Mortar stamper
 Batang pengaduk
 Aluminium foil
1. Komposisi: bahan pada 5 gelas ukur (tabung)
Bahan Tabung Ke -
I II III IV V
sulfur 6g 6g 6g 6g 6g

CMC- Na - 0,25% 0,50% 0.25% 0,50%

Gliserin - - - 10ml 10ml

Aquadest 100ml 100ml 100ml 100ml 100ml

2. Pembuatan suspensi tabung I


a) Timbang sulfur sebnayak 6 g
b) Gerus sulfur dengan ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit
sampai dapat di tuang
c) Masukkan ke dalam gelas ukur, tambahkan sisa aquadest
sampai 100mlkocok sampai homogen.
3. Pembuatan suspensi tabung II
a) Timbang CMC-Na sebanyaki ... gram, kembangkan dalam aquadest
panas ... ml (20 kali bobot) sesuai dengan tabel pada poin 1, gerus
hingga terbentuk mucilago
b) Timbang sulfur sebanyak 6gram, masukkan sedikit demi sedikit ke
dalam mucilago CMC-Na, gerus hingga homogen dan tambahkan
aquadest hingga dapat dituang
c) Masukkan ke dalam gelas ukur, tambahkan sisa qauadest sampai
100ml, kocok sampai homogen.
4. Pembuatan suspensi tabung III
a) Timbang CMC-Na sebanyaki ... gram, kembangkan dalam aquadest
panas ... ml (20 kali bobot) sesuai dengan tabel pada poin 1, gerus
hingga terbentuk mucilago
b) Timbang sulfur sebanyak 6gram, masukkan sedikit demi sedikit ke
dalam mucilago CMC-Na, gerus hingga homogen dan tambahkan
aquadest hingga dapat dituang
c) Masukkan ke dalam gelas ukur, tambahkan sisa qauadest sampai
100ml, kocok sampai homogen.
5. Pembuatan suspensi tabung IV
a) Timbang CMC-Na sebanyaki ... gram, kembangkan dalam aquadest
panas ... ml (20 kali bobot) sesuai dengan tabel pada poin 1, gerus
hingga terbentuk mucilago
b) Timbang sulfur sebanyak 6gram, basahi dengan 10ml gliserin, masukkan
sedikit demi sedikit ke dalam mucilago CMC-Na, gerus hingga
homogen dan tambahkan aquadest hingga dapat dituang
c) Masukkan ke dalam gelas ukur, tambahkan sisa qauadest sampai 100ml,
kocok sampai homogen.
6. Pembuatan suspensi tabung V
a) Timbang CMC-Na sebanyaki ... gram, kembangkan dalam aquadest
panas ... ml (20 kali bobot) sesuai dengan tabel pada poin 1, gerus
hingga terbentuk mucilago
b) Timbang sulfur sebanyak 6gram, basahi dengan 10ml gliserin, masukkan
sedikit demi sedikit ke dalam mucilago CMC-Na, gerus hingga
homogen dan tambahkan aquadest hingga dapat dituang
c) Masukkan ke dalam gelas ukur, tambahkan sisa qauadest sampai 100ml,
kocok sampai homogen.
7. Semua gelas ukur di tutup dengan aluminium foil kemudian dikocok
bersama-sama selama 1menit, kemudian amati tinggi sedimentasi
1. Hasil pengamatan tinggi sidementasi

Bahan Tinggi Sedimen Tabung ke-

I II III IV V
15 menit 3,2 cm 1cm - 10,8 cm -

30 menit 2,4 cm 1,5 cm 0,3 cm 8,5 cm 1,5 cm

45 menit 2,2 cm 1,6 cm 0,5 cm 8 cm 1cm

60 menit 2 cm 1,8 cm 0,8 cm 6,9 cm 0,5 cm

24 jam 2,4 cm 2,1 cm 1,1 cm 5,5 cm -1 cm


2. Hasil pengamatan volume sedimentasi

Bahan Volume Akhir Sedimen Tabung ke- (ml)

I II III IV V
24 jam 14 ml 10 ml 8 ml 35 ml 6 ml
Pada praktikum kali ini kami malakukan pengujian
tentang stabilitas sediaan suspensi yang kami buat ,
yang dimana dibuat 5 tabung dengan komposisi masing
– masing.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung
partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair
atau cairan pembawa. Suspensi terdiri atas dua fase
yaitu fase kontinu atau fase luar yang umumnya
merupakan cairan atau semi padat, dan fase terdispersi
atau fase dalam yang terbuat dari partikel-partikel kecil
yang pada dasarnya tidak larut namun terdispersi secara
keseluruhan di dalam fase kontinu. Suspensi mempunyai
ciri yaitu umumnya memiliki ukuran partikel lebih dari
10-5 cm3, dapat dilihat dengan mikroskop, dapat
disaring menggunakan kertas saring, bersifat labil,
mudah mengalami koagulasi, dan termasuk dalam
campuran heterogen.
Terdapat dua sistem yang ada dalam
pembentukan suspensi yaitu sistem flokulasi dan
deflokulasi. Kedua sistem ini merupakan peristiwa
memisahnya (mengendapnya fase terdispersi) antara
fase terdisper dan fase kontinu (pendisper) terjadi
dalam rentang waktu yang berbeda, dimana pada
sistem flokulasi terpisahnya dua fase tersebut lebih
cepat dibandingkan dengan sistem deflokulasi. Namun
endapan dari sistem flokulasi dapat didispersikan
kembali sedangkan endapan pada sistem deflokulasi
sulit untuk didispersikan kembali karena mudah
terbentuk caking, hal ini disebabkan oleh ukuran
partikel pada suspensi yang terdeflokulasi sangat kecil
sehingga membentuk ikatan antar partikel yang erat
dan padat.
Sedimentasi merupakan suatu proses
pemisahan suspensi (campuran padat air) menjadi
jernih (cairan bening) dan suspensi yang lebih
padat (sludge). Selama proses sedimentasi
berlangsung, terdapat tiga gaya yang bekerja yaitu
gaya gravitasi, gaya apung dan gaya dorong. Gaya
gravitasi terjadi apabila berat jenis larutan lebih
kecil dari berat jenis partikel, sehingga partikel
lain lebih cepat mengendap.
pada kelompok kami, kami mandapatkan
hasil dengan sedimen paling tinggi pada tabung
nomor 4 , kemudian di lanjutkan dengan tabung
nomor 2 , lalu tabung nomor 5, lalu tabung nomor
3 dan terakhir yaitu tabung nomor 1.
 Wetting Agent
 wetting agent (zat pembasah) yaitu gliserin.
Wetting agent merupakan senyawa kimia yang
berfungsi mengurangi tegangan permukaan
Gliserin cairan sehingga kecenderungan partikel untuk
berikatan semakin kecil yang menyebabkan
partikel padat lebih mudah menyebar dalam fase
kontinu.

 Suspending Agent
 Suspending agent adalah bahan tambahan pada
sediaan suspensi yang berfungsi mendispersikan
partikel tidak larut dalam cairan dan
meningkatkan viskositas sehingga kecepatan
CMC - Na
sedimentasi dari fase terdispersi dapat
diperlambat. Suspending agent yang digunakan
pada percobaan ini adalah Na CMC (Natrium
Karboksil Metil Selulosa).
Sehingga dengan penambahan dari
suspending agent dan wetting agen tersebut
secara teoritis tabung no 5 adalah yang paling
stabil namun pada praktikum kali ini kami
mendapatkan hasil bahwa tangung no 4
memiliki stabilitas paling tinggi.
Suspensi yang ideal adalah yang memiliki
sistem flokulasi karena menjamin terjadinya
partikel suspensi walaupun dalam waktu lama
akan mengendap, mudahdidispersi kembali
dengan pengocokan ringan. Sehingga suspensi
yang stabil adalah suspensi yang ideal karena
menjamin kualitas dari sediaan.

Anda mungkin juga menyukai