Anda di halaman 1dari 30

Makalah Farmakognosi

“ Penggolongan Lipid “

Nama :

Khalifatul Aulia Asyuriyah ( 13330030 )

Nur Aziza Rofa ( 13330070 )

Mareta Gita Kencana ( 15330007 )

Siti Hidayattul Ulum ( 15330133 )

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2018

i
KATA PENGANTAR

          Segala Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan limpah Nya

maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Penggolongan Lipid ”

dengan tepat waktu.

          Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membantu kami harapkan demi kesempurnaan makalah

ini. Semoga dalam makalah ini bisa bermanfaat khusunya bagi kami dan umumnya bagi para

pembaca.

          Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penulisan makalah ini dari awal hingga akhir.

Jakarta, Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Lipid.....................................................................................................................3
2.2 Fungsi Lipid...........................................................................................................................3
2.3 Sifat Fisika-Kimia Lipid........................................................................................................5
2.4 Penggolongan Lipid...............................................................................................................6
2.5 Klasifikasi Lipid Menurut Bloor............................................................................................7
1. Lipid Sederhana....................................................................................................................7
2.Lipid Majemuk ( Kompleks )................................................................................................8
B. Lipid Berdasarkan ikatannya..........................................................................................11
C. Lipid Berdasarkan asalnya...................................................................................................12
D.Lipid Berdasarkan Kelas Dari Lemak....................................................................................13
E. Tanaman penghasil lipid dan kegunaanya.............................................................................15
BAB III.........................................................................................................................................18
PENUTUP....................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................18
3.2 Saran.....................................................................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu senyawa yang
dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic. Contohnya benzena, eter, dan
kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid
dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya,
kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan
dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril
ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein
(lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex
pheromones sampai kekaretalam. Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi dalam lipid
sederhana, lipid majemuk, dan lipid turunan.

Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fat), lemak


susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena
lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan, sedangkan lipid sederhana
tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak,
minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak
dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak
dapat dihidrolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan
minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan
insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga
sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada
fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus
alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin
(sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di

1
alam terdiri atas 98-99 % trigliserida.. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida
terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam
ikatandengan gliserol maka dinamakan monogliserida.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lipid ?

2. Apa saja fungsi lipid ?

3. Apa saja sifat lipid ?

4. Apa saja penggolongan lipid ?

5. Bagaimana identifikasi kandungan lipid?

6. Apa saja tanaman penghasil lipid?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu lipid.


2. Untuk mengetahui fungsi lipid.
3. Untuk mengetahui sifat lipid.
4. Untuk mengetahui penggolongan lipid.
5. Untuk mengetahui identifikasi kandungan lipid.
6. Untuk mengetahui tanaman penghasil lipid.

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lipid

Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut didalam
air, namun dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar, seperti kloroform,
atau eter.

Istilah lipid kadang-kadang diartikan sama dengan lemak dan yang dikenal
sebagai bahan makanan adalah mentega, minyak tumbuhan, minyak daging sapi, kulit
ayam, lemak yang terdapat dalam susu, kuning telur, daging, kacang-kacangan, dan lain-
lain.

2.2 Fungsi Lipid

 Fungsi Lipid bagi Manusia :


1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06
kjoule atau 9,3 kcal.
2. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran selyang
berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air,ion dan molekul
lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
4
3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin
dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
5. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh
dari suhu luar yang kurang bersahabat.
6. Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang
membentuk membran semua jenis sel.

 Fungsi lipid dalam bidang pengobatan


1. Sebagai makanan yang kaya energi dari semua makanan yang ada, yaitu menghasilkan
energi sebesar 37 kJ untuk setiap gram lemak.
2. Memberikan perlindungan untuk keseluruhan tubuh, sekaligus untuk perlindungan sel-sel
tubuh dan organ serta struktur yang vital seperti ginjal da saraf.
3. Bertindak sebagai insulator (penghambat) panas untuk seluruh tubuh dan sebagai
insulator listrik pada beberapa saraf.
4. Berperan dalam pembentukan senyawa baru dalam tubuh, misalnya lipoprotein,
fosfolipid dan kolesterol.
5. Membantu dalam transpor zat larut lemak semacam vitamin.
6. Testosteron dan esterogen sebagai hormon kelamin.

 Fungsi lipid bagi tumbuhan


1. Lapisan lilin berfungsi untuk mengurangi laju transpirasi pada tumbuhan.
2. Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup (tumbuhan)
maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh tumbuhan, menjadi energi maupun
disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung
dalam karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit
untuk menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka
5
kelebihan itu akan diubah menjadi lemak. Asam lemak dibuat oleh sintasa asam
lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi satuan-satuan asetil-KoA. Rantai
asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur reaksi yang menambahkan gugus asetil,
mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya menjadi gugusalkena dan kemudian
mereduksinya kembali menjadi gugus alkana.
3. Daun hijau tumbuhan, asam lemak diproduksi di kloroplas. Bagian lain tumbuhan dan
pada sel hewan (dan manusia), asam lemak dibuat di sitosol. Proses esterifikasi
(pengikatan menjadi lipida) umumnya terjadi padasitoplasma, dan minyak (atau lemak)
disimpan pada oleosom. Banyak spesies tanaman menyimpan lemak pada bijinya
(biasanya pada bagian kotiledon) yang ditransfer dari daun dan organ berkloroplas lain.
Beberapa tanaman penghasil lemak terpenting adalah kedelai, kapas, kacang
tanah, jarak,raps/kanola, kelapa, kelapa sawit, jagung dan zaitun. Biosintesis asam lemak
alami merupakan cabang dari daur Calvin, yang memproduksi glukosa danasetil-KoA.
Proses berikut ini terjadi pada daun hijau tumbuh-tumbuhan dan memiliki sejumlah
variasi.

2.3 Sifat Fisika-Kimia Lipid.

1. Warna : Minyak lemak dan lemak umumnya berwarna pucat, berwarna kuning
karena mengandung pigmen Karotenoid. Juga dapat berwarna Jingga (Dalam bentuk
padatannya). Apabiula minyak dihidrogenasi maka akan terjadi hidrogenasi pada
pigmen yang dikandungnya, sehingga terjadi pengurangan warna pada minyak
tersebut.

2. Bau : Berbau Wangi disebabkan adanya senyawa Nonyl Metil Keton (pada minyak
kelapa) & β-ionon (pada minyak kelapa sawit). adanya rantai asam yang sangat
pendek akan menyebabkan kerusakan pada minyak dan akan mengalami perubahan
bau (Tengik)

6
3. Kelarutan : Tidak larut dalam air kecuali Castor oil, sedikit larut dalam alkohol, larut
dalam eter, karbon disulfida, dan kloroform.

4. Titik Cair : Minyak lemak dapat memadat dan dapat mencair pada batas temperatur
tertentu, ini berguna untuk pengenalan komponen. Namun keadaan padat cairnya
minyak lemak dan lemak tidak tentu, contohnya Oleum Chaulmogra pada daerah
tropis berupa minyak cair, sedangkan pada daerah sub tropis berbentuk padat. Oleum
Olivarum pada suhu rendah dapat menjadi padat dan gliserida-gliserida dari asam
lemak tidak jenuh berbentuk cair.

5. Titik didih : Titik didih asam lemak semakin besar sesuai dengan panjang rantai
karbon dari asam lemak penyusunnya.

6. Sifat lainnya : Bila terhidrolisis akan menghasilkan asam lemak, berperan dalam
metabolisme tumbuhan dan hewan.

2.4 Penggolongan Lipid

o Lipid berdasarkan struktur dan karakteristik non polar :

1. Lemak (fat)

2. Lilin

3. Fosfolipid

4. Lipoprotein

7
5. Glikolipid

6. Spingolipid

7. Vitamin

8. Eikosanoat

9. Steroid

o Lipid berdasarkan hasil hidrolisinya:

1. Lipid sederhana adalah yaitu ester asam lemak dengan berbagi alkohol, misalnya:
minyak dan lemak.

2. Lipid majemuk atau kompleks adalah ester asam lemak yang mempunyai gugus
tambahan, misalnya: fosfolipid dan glikolipid

3. Derivat lipid adalah senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, misalnya:
sterol (kolesterol dan fitosterol).

o Lipid berdasarkan gugus polar dan non polar:


1. Lipid non polar ( lipid netral ) adalah lipid yang mengandung gugus non polar,
contoh: kelompok lemak (fat). Berperan dalam metabolisme sebagai cadangan energi.

8
2. Lipid yang mengandung gugus polar dan non polar, contoh: fosfolipid. Berperan
dalam membran sel dan organel untuk melindungi isi sel dan organel sel untuk
melindungi isi sel dan organel sel dari lingkungan luar sel.

o Lipid berdasarkan struktur kimianya:

1. Lipid sederhana (ester asam lemak dengan berbagai alkohol exp: lemak/gliserida dan
lilin/waxes).

2. Lipid gabungan/majemuk (ester asam lemak yang punya gugus tambahan, exp:
fosfolipid, serebrosida)

3. Derivat lipid/turunan lipid (senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,
contohnya: asam lemak, gliserol, sterol)

2.5 Klasifikasi Lipid Menurut Bloor

1. Lipid Sederhana

a. Lemak netral ( monogliserida, digliserida, trigliserida )

Lemak netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.Fungsi dasar dari
Lemak netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Lemak
netral terdiri atas monogliserida, digliserida, dan trigliserida ) . Setiap gliserol
mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika

9
gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan
2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan
trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.
Trigliserida adalah sebuah gliserida atau ester dari gliserol dan tiga asam lemak (atau
lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserid). Pada manusia, trigliserida terletak di
adiposa (lemak) jaringan, yang secara luas didistribusikan dalam tubuh. Trigliserida
dihidrolisis dalam usus dan diserap sebagai asam lemak dan monogliserida. Fungsi
utama trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam
bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak
akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke
dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen
tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air
(H2O).

b. Ester asam lemak dengan alkohol

Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam/lilin ( waxes).


Lilin tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis.Lilin sering digunakan sebagai
lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain.Lilin merupakan ester antara
asam lemak dengan alkohol rantai panjang.

Lilin/wax adalah ester aasm lemak dengan monohidroksi alkohol yang


mempunyai rantai C panjang (14 – 34). Contohnya adalh setilalkohol dan
mirisilalkohol.

CH3 – (CH2)14 – CH2OH (setilalkohol)

CH3 – (CH2)28 – CH2OH (mirisilalkohol)

10
Lilin dapat diperoleh dari lebah madu, ikan paus, lumba-lumba. Lilin tidak
larut dalam pelarut lemak. Lilin tidak mudah terhidrolisis sehingga lilin tidak dapat
berfungsi sebagai bahan makanan. Pada tumbuhan lillin berfungsi sebagai lapisan
pelidung terhadap air pada daun atau buah, pada hewan juga sebagai pelindung dari
air misalnya pada domba,burung atau serangga.

2.Lipid Majemuk ( Kompleks )

a. Fosfolipid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.Fosfolipid merupakan
komponen lipid terbesar kedua setelah trigliserida lemak dan minyak pada tubuh
hewan.Fosfolipid berbentuk lemak padat yang berwarnakuning dan sifatnya larut
dalam pelarut lemak (pelarut organik) selain aseton.Fosfolipid merupakan komponen
pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air
yang berlebihan. Fosfolipid merupakan senyawa yang menyusun struktur lipid
bilayer pada membran sel yang berperan dalam mengatur sistem transport dari dalam
ke luar sel. Saat ini telah banyak hasil riset yang menunjukkan fungsi lain dari
fosfolipid sebagai pengatur proses biologis dalam tubuh, seperti: koneksi sistem saraf
dan beberapa penyakit terkait kerja saraf. Meskipun fosfolipid bukan termasuk
senyawa essensial, namun keberadaannya dalam makanan memiliki dampak positif
bagi kesehatan antara lain: mencegah penyakit liver, pengontrol kadar kolesterol,
perkembangan sistem otak dan saraf. Fosfolipid menyusun 20-25% berat kering otak
manusia dewasa. Fosfolipid berperan dalam membentuk kerangka membran sel otak,
sehingga kinerja fosfolipid akan sangat berpengaruh pada tingkat kecerdasan
manusia.

b. Glikolipid

Glikolipid ialah molekul-molekul lipid yang mengandung karbohidrat,


biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa.Akan tetapi istilah glikolipid

11
biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak mengandung
fosfor. Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan sering dimakan
gliserida atau sebagai spingolipida.

c. Asam Lemak

Asam lemak adalah bagian dari molekul lemak.Ini dapat berfungsi sebagai
zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan tubuh untuk menghasilkan
energi.Asam lemak atau lemak di dalam tubuh selain berasal dari lemak/minyak
yang dikonsumsi, juga dapat berupa hasil sintesis tubuh dari karbohidrat atau protein.

Asam lemak merupakan komponen unit pembangun yang khas pada


kebanyakan lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang
mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil
tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang, yang menyebabkan
kebanyakan lipid tidak larut didalam air dan tampak berminyak atau berlemak. Asam
lemak tidak terdapat secara bebas atau berbentuk tunggal di dalam sel atau jaringan,
tetapi terdapat dalm bentuk yang terikat secara kovalen pada berbagai kelas lipid
yang berbeda,asam lemak dapt dibebaskan dari ikatan ini oleh hidrolisis kimia atau
enzimatik.

Hampir semua asam lemak di alam memiliki jumlah atom karbon yang
genap, asam-asam lemak dengan jumlah 16 dan 18 karbon adalah yang paling
dominan. Ekor hidrokarbon yang panjang mungkin jenuh sepenuhnya, yaitu hanya
mengandung ikatan tunggal, atau bagian ini mungkin bersifat tidak jenuh, dengan
satu ikatan ganda. Pada kebanyakan asam lemak tidak jenuh,terdapat iktan ganda.

12
Ikatan ganda hampir semua asam lemak tidak jenuh yang ada di alam berada
dalam konfigurasi cis, yang menghasilkan suatu lekukan kaku pada rantai alifatik.
Asam lemak jenuh dari C12 sampai C24 bersifat padat, mempunyai konsistensi lilin.
Asam lemak tak jenuh sebaliknya, bersifat cairan berminyak pada suhu tubuh.

Asam lemak yang umumnya dijumpai bersifat tidak larut di dalam air, tetapi
dapat terdispersi menjadi misel didalam NaOH atau KOH encer yang mengubah
asam lemak menjadi sabun, nama yang diberikan bagi garam asam lemak. Sabun
terutama adalah suatu campuran garam potasium asam lemak. Sabun K+ atau Na+
bersifat ampifatik mengionnya gugus karboksil menyusun bagian kepala yang
bersifat polar dan bagian rantai hidrokarbonnya merupakan ujung nonpolar. Sabun
K+ dan Na+ mempunyai sifat mengemulsikan senyawa berminyak atau berlemak
yang tidak larut di dalm air. Ekor sabun yang bersifat hidrofobik memanjang ke dalm
tetes lemak, sedangkan kepala molekul sabun yang bersifat polar menghadap ke air.
Jadi, sabun memberikan mantel hidrofilik mengelilingi tetes lemak, untuk
membentuk dispersi atau emulsi yang halus.

Berikut merupakan contoh asam lemak yang umum:

Asam lemak terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Asam lemak jenuh ( Saturated fatty acid ) : tidak membentuk ikatan rangkap
karbon-karbon pada hidrokarbon. Lemak jenuh kebanyakan tidak baik bagi
kesehatan.

Memilki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tidak memiliki ikatan rangkat karbon

13
2. Tidak dapat mengalami proses penambahan atom hidrogen (hidrogenasi)

3. Notasi pada asam lemak jenuh misalkan asam palmitat ( 16 : 0)

2. Asam lemak tak jenuh ( Unsaturated fatty acid ) : membentuk ikatan rangkap
karbon-karbon pada hidrokarbon. Lemak tak jenuh lebih disukai, dikatakan lebih
aman. Lemak ini tidak menimbulkan penyakit, bahkan dapat dipergunakan untuk
diet contoh bersumber dari buah-buahan. Notasi asam lemak tidak jenuh misalnya
oleat ( 18:1 ) menyatakan asam tersebut memiliki 18 atom karbon dan 1 ikatan
rangkap karbon.

14
B. Lipid Berdasarkan ikatannya

1. Lemak dan Minyak


Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Lemak Umumnya
diperoleh dari hewan, Berwujud padat pada suhu ruang. Tersusun dari asam
lemak jenuh. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu
sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud
padat. Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan
tunggal pada rantai hidrokarbonnya.

Lemak/triasilgliserol/trigliserida

Lemak adalah trigliserida yang di bentuk dari reaksi esterifikasi antara


asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri
dari tiga atom C. Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam
lemak.

Sifat :

1. Lemak hewan berupa zat padat (suhu ruangan), lemak tumbuhan berupa zat cair
(minyak nabati).

2. Lemak bertitik lebur tinggi adalah asam lemak jenuh, sedang lemak cair (minyak )
adalah asam lemak tidak jenuh.

3. Bilangan iodin (banyaknya gram iodin yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak),
makin besar bilangan iodin, makin banyak ikatan rangkapnya.

15
4. Lemak rantai pendek mudah larut dalam air, lemak rantai panjang sukar/tidak larut
dalam air.

5. Pelarut lemak adalah : ester, kloroform, benzen, alkohol panas

6. Jika lemak dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak dan gliserol.

Minyak

Sedangkan minyak umumnya diperoleh dari tumbuhan. Berwujud cair pada suhu
ruang, Tersusun dari asam lemak tak jenuh.asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak
yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . Fungsi dari lemak
dan minyak adalah sebagai salah satu penyusun dinding sel dan penyusun bahan-bahan
biomolekul , Sumber energi yang efektif dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat,karena lemak dan minyak jika dioksidasi secara sempurna akan
menghasilkan 9 kalori/liter gram lemak atau minyak. Sedangkan protein dan karbohidrat
hanya menghasilkan 4 kalori tiap 1 gram protein atau karbohidrat, dan Mencegah
timbulnya penyumbatan pembuluh darah yaitu pada asam lemak esensial.

C. Lipid Berdasarkan asalnya

1. Lemak Nabati

Lemak nabati berasal dari tumbuhan mengandung lemak tak jenuh dan tidak
mengandung kolestrol.Di dapat dari kelapa, kemiri, alpukat, durian, dll. Lemak

16
nabati berfungsi dalam menurunkan kadar kolesterol, mencegah terjangkitnya
penyakit jantung koroner dan pertumbuhan beberapa jenis kanker.

2. Lemak Hewani

Lemak hewani berasal dari hewan.Mengandung lemak jenuh dan kolestrol.


Didapat dari daging, telur, susu, keju, mentega, dll. Lemak hewani mengandung
kolesterol yang tinggi. Kolesterol sebagai komponen penting dalam asam empedu
dimana asam empedu membantu melarutkan lemak globular dari makanan sehingga
dapat larut dalam air atau enzim lipase, dan bereaksi dengan molekul lemak sehingga
dapat melancarkan penyerapan lemak.

Minyak Ikan

Minyak ikan sangat sedikit mengandung kolesterol. Hal ini sangat


menguntungkan bagi kesehatan karena koesterol yang berlebih dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlunya gizi yang
baik untuk menjaga kesehatan telah mendorong meningkatnya konsumsi minyak ikan
di dunia. Berdasarkan tempat penimbunan minyaknya, ikan dapat di klasifikasikan
menjadi 2 kelompok, yaitu:

1. Kelompok ikan yang menyimpan minyak dalam hati (fish liver oil), seperti ikan
kembung, cod dan hiu.

2. Kelompok ikan yang menyimpan minyaknya dalam daging (fish body oil), seperti
ikan lemuru, paus, sidat, tongkol, makarel, dan ikan herring.

Berdasarkan kandungan minyaknya ikan dapat dikelompokkan menjadi ;

17
1. Ikan berlemak sedikit (lean fish) dengan kandungan minyak kurang dari 2%.

2. Ikan berlemak rendah (low fat) dengan kandungan minyak 24%.

3. Ikan berlemak sedang (medium fat) dengan kandungan minyak 48%.

4. Ikan berlemak tinggi (high fat) dengan kandungan minyak lebih dari 88%.

Manfaat dari minyak hiu adalah minyak ikan hiu banyak mengandung berbagai
bentuk lemak baik dengan rantai omega 3 yang berguna untuk ;

1. Pembentukan zat antiradang dalam tubuh

2. Dapat digunakan pada penderita hypertrigliserida, penyakit jantung, dan penyakit


darah tinggi.

D. Lipid Berdasarkan Kelas Dari Lemak

1. Triasilgliserol
a. Triasilgliserol adalah ester asam lemak dari gliserol

Triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol dengan tiga molekul asam lemak.
Triasilgliserol adalah komponen utama dari lemak penyimpan atau depot lemak pada sel
tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya tidak dijumpai pada membran. Triasilgliserol
adalah molekul hidrofobik nonpolar, karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik
atau gugus fungsional dengan polaritas tinggi. Triasilgliserol yang terdapat di alam

18
bersifat tidak larut didalam air, namun mudah larut dalam pelarut non polar, seperti
kloroform, benzena atau eter yang sering digunakan untuk ekstraksi lemak dari jaringan.

Senyawa yang mengandung satu jenis asam lemak pada ketiga posisi disebut
triasilgliserol sederhana, contohnya asam stearat, asam palmitat, dan asam oleat.
Triasilgliserol yang mengandung dua atau lebih asam lemak yang berbeda di sebut
triasilgliserol campuran, contohnya kebanyakan lemak alami, seperti minyak olive,
mentega dan lemak makanan lainnya merupakan campuran dari triasilgliserol sederhana
dan campuran yang mengandung berbagai jenis sam lemak yang berbeda dalam panjang
rantai dan derajat kejenuhan.

b. Triasilgliserol adalah Lipida Penyimpan

Triasilgliserol terutama berfungsi sebagai lemak penyimpan. Pada hampir semua


hewan dan tumbuhan, triasilgliserol terdapat sebagi tetes minyak mikroskopi, terdispersi
dan teremulsi di dalam sitosol dengan halus. Pada adiposit atau sel lemak, yaitu hewan
sel khusus pada jaringan pengikat hewan, sejumlah triasilgliserol disimpan sebagi tetes
lemak, yang hampir mengisi seluruh volume sel.

Pada beberapa hewan, triasilgliserol yang tersimpan di bawah kulit mempunyai


fungsi ganda, keduanya adalah sebagai depot penyimpan energi yang penting dan sebagai
insulasi terhadap suhu yang amat rendah. Misalnya anjing laut, burung pinguin yang
berdarah panas lainnya, terisi penuh dengan triasilgliserol.

Triasilgliserol yang banyak mengandung mengandung asam lemak jenuh,


berbentuk padat pada suhu ruang serta memiliki titik cair yang tinggi di sebut “lemak”.
Sedangkan triasilgliserol yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh, berbentuk
cair pada suhu ruang serta memilki titik cair yang rendah disebut “minyak”.

19
Minyak atau lemak yang berasal dari hewan disebut minyak/lemak hewani
contohnya lemak yang terdapat pada jaringan adipose dan sumsum tulang. Sedangkan
yang berasal dari tumbuhan disebut minyak/lemak nabati contohnya lemak yang terdapat
pada buah-buahan, kacang-kacangan.

1) Sfingolipid

Sfingolipid termasuk derivat sfingosin. Sfingolipid adalah lemak yang

ditemukan di dalam membaran sel, khususnya pada sel saraf dan jaringan otak.

Lemak ini tidak mengandung gliserol. Fosfosfingolipid utama pada mamalia adalah

sfingomielin (seremida fosfokolina).

Spingolipid kelas kedua terbesar dari lipid membran, juga mempunyai kepala
yang bersifat polar dan dua ekor nonpolar, tetapi senyawa ini tidak mengandung
gliserol. Spingolipid tersusun atas satu molekul alkohol amino berantai panjang
spingosin, atau satu diantara turunannya, dan suatu alkohol polar pada bagian kepala.

Spingosin adalah senyawa induk dari sejumlah alkohol amino berantai


panjang yang ditemukan pada berbagai spingolipid. Terdapat tiga subkelas
spingolipid : Spingomielin, serebrosida, dan gangliosida.

2) Steroid

20
Steroid adalah Lipida yang Tidak Tersabunkan dengan Fungsi Khusus

Sel juga mengandung lipid yang tidak tersabunkan,yang tidak mengandung

asam lemak dan karenannya tidak dapat terbentuk sabun. Steroid adalah molekul
kompleks yang larut di dalam lemak dengan empat cincin yang saling bergabung.
Steroid yang paling banyak adalah sterol yang merupakan steroid alkohol. Kolestrol
adalah sterol utama pada jaringan hewan.

3) Lipoprotein

Lipoprotein Menggabungkan Sifat-sifat Lipida dan Protein.

Beberapa lipid berikatan dengan protein spesifik membentuk lipoprotein.


Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kombinasi tingkat plasma yang tinggi dari
lipoprotein berdensitas amat rendah (VLDL = very low density lipoprotein ) dengan
tingkat yang rendah dari lipoprotein berdensitas tinggi ( HDL = high density
lipoprotein ) merupakan faktor penting penyebab aterosklerosis, pembentukkan
deposit tebal dari kolesterol dan senyawa ester turunannya pada permukaan sebelah
dalam dari pembuluh darah. Aterosklerosis segara menimbulkan kelumpuhan dan
serangan infarksi koroner, yang diakibatkan oleh terganggunya aliran darah melalui
pembuluh darah yang tersumbat, pada otak dan jantung secara berturut-turut.

E. Tanaman penghasil lipid dan kegunaanya

Beberapa tanaman penghasil lemak terpenting adalah minyak kacang , minyak


kelapa , minyak jagung, minyak zaitun.

21
 Oleum Cocos (Minyak kelapa)

Nama tanaman asal : cocos mucifera

Fmailia : Palmae

Zat berkhasiat : gliserida dari asam laurat, asam miristinat, asam kaprilat,
asam oleat,asam palmitat, asam kaprat, asam stearate, dan
asam kaproat

Kegunaan : pembuatan salep, shampoo

Sediaan : Oleum Cocos Purum

Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas
tidak tengik

Cara memperoleh : minyak kelapa yang diperoleh dengan pemerasan


endosperm yang dikeringkan. Kopra (daging buah kelapa
yang telah dikeringkan, mengandung minyak lemak 60-65
% dan air tidak boleh lebih dari 8%) yang telah dipanaskan,
diperas dengan tekanan 600-800 kg/cm minyak yang keluar
didiamkan beberapa lama agar kotoran-kotoran
mengendap. Kemudian dimurnikan secara dikocok dengan
larutan kaustik soda encer dan dihilangkan baunya dalam
hampa tinggi dengan uap air yang sangat panas.

 Oleum Maydis (Minyak Jagung)

22
Nama tanaman asal : Zea mays (L)

Familia : poaceae

Zat berkhasiat : gliserida

Kegunaan : zat tambahan, pengganti minyak lemak bagi pasien yang


kadar kolesterolnya tinggi.

Pemerian : cairan berwarna kuning muda sampai kuning emas, bau


dan rasa lemah

Cara memeperoleh : Minyak lemak diperoleh dari embrio buah jagung,


kemudian dimurnikan.

 OLEUM ARACHIDIS    ( Minyak Kacang )

Nama Lain                           : Peanut oil

Nama Tanaman Asal            : Arachis hypogaea ( L. )

Zat Berkhasiat Utama / Isi   : Gliserida dari asam oleat, linoleat, asam palmitat, asam
hipogeat, asam lignoserat, asam arakhidat

Penggunaan            : Sebagai pengganti minyak zaitun untuk pembuatan


margarine dan sabun.

23
Pemerian                             : Cairan berwarna kuning pucat, bau khas lemah, rasa tawar

Cara memperoleh       :Minyak lemak yang diolah dimurnikan, diperoleh dengan


pemerasan biji yang telah dikupas

 OLEUM OLIVAE (Minyak Zaitun)

Nama Lain                           : olivae oil, sweet oil

Nama Tanaman Asal            : Olea europea (L.)

Zat berkhasiat : Trigliserida dari asam oleat dan asam palmitat, gliserida
asam linoleat, bagian yang tak tersabunkan berupa
fitosterol dan hidrokarbon skualen

Penggunaan                          : Bahan makanan, pencahar lemah

Pemerian                              : Cairan kuning pucat atau kuning kehijauan, bau lemah


tidak tengik, rasa khas warna hijau oleh adanya klorofil.
Pada suhu rendah sebagian atau seluruhnya membeku

Cara memperoleh                 : Minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji


masak, jika perlu dimurnikan 

Keterangan : Mutu minyak terbaik diperoleh dari buah yang tua tetapi
belum masak benar dan terus diperas supaya menghasilkan
Virgin oil. Untuk makanan yang cukup dibuat dari buah
yang masak. Mutu yang rendah diperoleh dari buah-buah
24
yang mengalami fermentasi karena ditumpuk-tumpuk,
dipakai untuk membuat sabun peistor salep dan sediaan
lainnya.

25
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 lipid biasanya di artikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut
dalam air, namun larut dalam organic.
 Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut didalam
air, namun dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar, seperti
kloroform, atau eter.
 Contoh tanaman penghasil adalah minyak kacang , minyak kelapa , minyak
jagung.

3.2 Saran

Diharapkan makalah ini dapat memberikan masukan bagi rekan-rekan mahasiswa


farmasi.

26
DAFTAR PUSTAKA

1. Kuchel, P., G. B. Ralston. 2006. Biokimia. Schaum. Terjemahan. Erlangga. Jakarta.


2. Kay, E.R.M. 1966. Biochemistry : An Introduction to Dynamic Biology. Collier-
Macmillan.Canada.
3. Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia Edisi ketiga. Jakarta : EGC.
4. Riawan, S. 1990. Kimia Organik.Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.
5. Garjito,M.1980.Minyak:Sumber,penanganan, pengelolahan, dan pemurnian. Yogyakarta:
Fakultas Teknologi pertanian UGM
6. Ketaren.1986. Pengantar teknologi minyak dan lemak pangan.Jakarta:Universitas
Indonesia press
7. Pratt, Pandjiwidjaja. 1992. Teknologi Minyak dan Lemak I. Bogor : Jurusan Teknologi
Industri Fateta Institut Pertanian Bogor.

27

Anda mungkin juga menyukai