Suyoko
NIM : 18101102054
GLIOKSISOM
Glioksisom merupakan badan mikro yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan.
Diameter glioksisom antara 0,5 sampai 1,0 mikrometer. Glioksisom hanya terdapat
pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian. Aleuron
merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam vakuola. Glioksisom
banyak ditemukan pada biji-bijian yang berperan sebagai tempat menyimpan asam
lemak untuk pembentukan energi dalam proses perkecambahan.
Berkut gambar struktur dari glioksisom :
Peroksisom merupakan organel yang bisa ditemukan pada hampir seluruh sel yang
berfsifat eukaryotik, dan organel ini memiliki ciri dilindungi atau dibungkus dengan
membran tunggal, dan membran tunggal ini berasal dari lipid berlapis ganda atau
bilayer dan memiliki reseptor di dalamnnya. Di dalam peroksisom sendiri terdapat
banyak enzim yang terkandung, dan enzim ini berjumlah sekitar 50 enzim.
Pada mulanya, peroksisom dikenal sebagai suatu komponen yang berfungsi sebagai
produsen hidrogen peroksida, melakukan metabolisme asam lemak, asam amino,
biosintesis plasmalogens, dan beberapa fungsi lain. Salah satu keistimewaan
organel ini adalah mampu mempertahankan diri meskipun keadaan di sekelilingnya
kerap mengalami perubahan.
Untuk pertama kalinya, organel ini mulai dikenal pada tahun 1967. Fungsi yang
dimiliki organel yang satu ini pun cukup penting, yaitu membuat rantai asam lemak
menjadi sederhana dengan menggunakan beta oksidasi. Ada beberapa enzim yang
begitu populer di dalam peroksisom ini, seperti enzim oksifatif, katalase, asam urat,
dan juga asam amino.
Enzim asam urat berada di dalam tubuh manusia. untuk mengoksidasi beberapa
substrat lain, layaknya fenol maupun asam format, enzim katalase yang ada di
dalam peroksisom menggunakan bantuan dari H2O2. Proses inilah yang digunakan
peroksisom untuk mengeliminasi hidrogen peroksida yang bersifat beracun ini.
Sehingga, bagi peroksisom yang tidak bekerja dengan sempurna pun akan
membuat suatu kondisi medis yang berbeda terhadap tubuh manusia, salah satunya
adalah terjadinya sindrom Zellweger. Sindrom ini merupakan sindrom yang
diakibatkan oleh gangguan mutasi gen dan berkaitan erat dengan peroksisom, dan
ini pun bisa membuat manusia megalami keabnormalan yang terjadi di otak, hati,
maupun ginjal.
Dalam skala tertentu, gangguan ini pun bisa berujung dengan kematian bagi para
penderitanya. Dengan begitu, peran peroksisom begitu besar di dalam tubuh
manusia.