Anda di halaman 1dari 17

OPTIK (Cahaya)

 Pemantulan Cahaya Melalui Cermin


 Pembiasan Cahaya Melalui Lensa
 Pembiasan Cahaya Melalui Prisma
 Alat Optik (Mata, Kamera, Lup, Mikroskop, dan
Teropong
Pemantulan Cahaya (Refleksi)
Pemantulan Teratur (Berkas –berkas sinar sejajar)
Terjadi saat cahaya mengenai permukaan yang rata/licin

 Pemantulan Baur/Diffus (Dipantulkan ke segala arah)


Terjadi saat cahaya mengenai permukaan yang kasar
Hukum Pemantulan
1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal
berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu
bidang datar
2) Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
CERMIN [Datar, Cekung, & Cembung]

 Bayangan nyata = bayangan yang tidak dapat dilihat


langsung dalam cermin, namun dapat ditangkap oleh
layar

 Bayangan maya = dapat dilihat langsung dalam


cermin, namun tak dapat ditangkap layar
Pemantulan pada Cermin Datar
 Sifat-Sifat Bayangan pada Cermin Datar
1. Maya
2. Tegak
3. Menghadap terbalik terhadap bendanya
4. Sama besar dengan bendanya (perbesaran bayangan M = 1)
5. Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin
Melukis Pembentukan Bayangan Benda O Pembentukan Bayangan Objek
menggunakan hukum pemantulan cahaya (Manusia) pada Cermin Datar

Pembentukan Bayangan Pada Cermin


Datar
Langkah-Langkah untuk Melukis Bayangan Sebuah
Titik pada Cermin Datar

Agar seluruh badan terlihat, maka sinar


datang harus berasal dari ujung kaki dan
ujung kepala kemudian dipantulkan ke
mata. Dari gambar di atas, mula-mula
sinar 1 dari ujung kaki datang menuju
permukaan cermin dan dipantulkan ke
mata. Lalu, sinar 2 datang dari ujung
kepala menuju permukaan cermin dan
dipantulkan ke mata. Hasil perpanjangan
sinar pantul 1 dan sinar pantul 2
menghasilkan bayangan yang bersifat
maya.
Dari gambar disamping AB adalah tinggi
manusia sedangkan A”B” adalah tinggi
bayangannya pada cermin datar.
Sementara itu, A’B’ adalah panjang
minimum cermin yang dibutuhkan agar
seluruh badan terlihat.
Rumus Panjang Minimum Cermin Agar Seluruh
Tubuh Terlihat
 

karena

Karena A’B’ adalah panjang minimum


cermin sedangkan AB adalah tinggi
manusia, maka :

  Panjang Cermin Minimum = x Tinggi Badan


Jumlah Bayangan oleh Dua Buah Cermin Datar

Dua
   cermin yang diletakkan berhadapan
dan membentuk suatu sudut dan akan
saling memantulkan bayangan benda yang
ada di antaranya. Bayangan benda pada
cermin pertama akan dipantulkan pada
cermin kedua. Bayangan pada cermin
kedua akan kembali dipantulkan ke cermin
pertama, dan begitu seterusnya.

Banyaknya bayangan di antara dua buah


cermin yang dipasang berhadapan dan
membentuk sudut

 Ket : n = banyaknya bayangan yang terbentuk


= sudut yang dibentuk oleh dua cermin
Pemantulan oleh Cermin Lengkung
Cermin Lengkung = memiliki permukaan sferis (seperti bola)

 Cermin Cekung (+)  Cermin Cembung (-)

 Catatan Cerdik
1) + = 5
2) = 1 atau IV bayangan: maya dan tegak
= II atau III bayangan: nyata dan terbalik
3) diperbesar
diperkecil
Hubungan Jarak Benda, Bayangan, dan Fokus
  𝟏  𝟏 𝟏 𝟏 𝟐 𝟏 𝟏
 
𝒇 = 𝑹 = + = +
𝟐 𝒇 𝑺 𝑺′ 𝑹 𝑺 𝑺′
Ket : f = titik api/titik fokus (jarak OF)
R = jari-jari kelengkungan (jarak
OM) f dan R pada cermin
O = titik pada cermin cembung selalu bertanda
s = jarak benda ke cermin negatif (-)
s’ = jarak bayangan ke cermin

Perbesaran Bayangan
   
M atau M

Ket : M = perbesaran bayangan


h’ = tinggi bayangan M
  1 : bayangan diperbesar
h = tinggi benda M = 1 : bayangan sama besar
s = jarak benda ke cermin M 1 : bayangan diperkecil
s’ = jarak bayangan ke cermin
Tiga Sinar Istimewa pada Cermin Cekung
Melukis Pembentukan Bayangan pada
Cermin Cekung
Benda berada di titik pusat kelengkungan cermin

Benda AB berada di titik pusat kelengkungan


cermin cekung akan menghasilkan bayangan
yang tepat berada di titik pusat kelengkungan
cermin pula.

Bayangan nyata, terbalik, dan sama besar

Benda berada di ruang II


Benda AB berada di ruang II cermin cekung
akan menghasilkan bayangan di ruang III

Bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar


Benda berada di ruang III

Benda AB terletak di ruang III cermin cekung


akan menghasilkan bayangan di ruang II

Bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil

Benda berada di ruang I


Bila benda berada di ruang I, bayangan yang
terbentuk merupakan perpotongan dari
perpanjangan sinar-sinar pantul, sehingga
bayangan berada di belakang cermin.
Bayangan maya, tegak, dan diperbesar

Benda berada di titik fokus


Benda AB tepat di titik fokus maka sinar-sinar
yang datang dari benda dipantulkan oleh
cermin cekung sejajar sumbu utama sehingga
tidak terbentuk bayangan, atau sering juga
dikatakan bahwa bayangan benda berada di
jauh tak terhingga.
Tiga Sinar Istimewa pada Cermin
Cembung
Melukis Pembentukan Bayangan pada
Cermin Cembung

Karena depan cermin adalah ruang


IV maka berapapun jarak benda
nyata dari cermin tetap berada di
ruang IV .

Bayangan maya, tegak, dan


diperkecil
PERJANJIAN TANDA
UNTUK
MENGGUNAKAN
RUMUS CERMIN
LENGKUNG
s (+) = benda di depan cermin (benda nyata)
s (-) = benda di belakang cermin (benda maya)

s’ (+) = bayangan di depan cermin (bayangan nyata)


s‘ (-) = bayangan di belakang cermin (bayangan maya)

f dan R (+) = (cermin cekung)


f dan R (-) = (cermin cembung)

Anda mungkin juga menyukai