Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH TENTANG ORGAN TUMBUHAN TINGKAT

TINGGI, TIPE ORGAN VEGETATIF, AKAR, BATANG


DAN DAUN, TIPE ORGAN GENERATIF BUNGA,
BUAH DAN BIJI

Nama Kelompok :

1. Desryna Aidyna Fithra Nasution 2101011109


2. Desika eskana Pasaribu 2101011108
3. Dila safwati 2101011110
4. Cita dini Andini 2101011107

NAMA DOSEN
TETTY NOVERITA, S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI S1 FARAMASI


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ilmiah tentang “ Makalah Tentang Organ Tumbuhan Tingkat Tinggi, Tipe
Organ Vegetatif, Akar, Batang Dan Daun, Tipe Organ Generatif Bunga,
Buah Dan Biji”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya
makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan
baik dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerika saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Medan, Maret 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................
........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................
1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 2


2.1. Organ Tumbuhan dan Fungsinya pada Tumbuhan Tingkat Tinggi...
2
2.1.1. Organ Akar pada Tumbuhan.................................................. 2
2.1.2. Organ Batang pada Tumbuhan............................................... 4
2.1.3. Organ Daun pada Tumbuhan.................................................. 7
2.1.4. Organ Bunga pada Tumbuhan................................................ 8
2.2. Mengenal Anatomi Organ Vegetatif pada Tumbuhan.......................
10
2.1.1. Akar........................................................................................ 11
2.1.2. Batang..................................................................................... 13
2.1.3. Daun........................................................................................ 15
2.2. Organ Generatif pada Tumbuhan.......................................................... 16
2.2.1. Bunga...................................................................................... 16
2.2.2. Buah........................................................................................ 16
2.2.3. Biji.......................................................................................... 17

BAB III PENUTUP......................................................................................... 18


3.1. Kesimpulan........................................................................................
18
3.2. Saran...................................................................................................
18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mahluk hidup memiliki beberapa komponen penyusun di antaranya sel,
jaringan, organ, sistem organ, organisme, dan populasi. Tanpa komponen tersebut
mahluk hidup tidak bisa melaksanakan kehidupannya.
Organ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah alat yang
mempunyai tugas tertentu di tubuh manusia. Namun di biologi, organ adalah
kelompok jaringan yang melakukan beberapa fungsi. Semua mahluk hidup
mempunyai organ. Organ tumbuhan seperti halnya pada hewan, tersusun atas
jaringan (sekelompok sel yang mempunyai keaktifan khas). Secara umum organ
tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Setiap bagian
tersebut mempunyai kegunaan yang berbeda dan memiliki peran masing-masing
seperti penyerapan air, pernapasan, fotosintesis, pengangkutan zat makanan, dan
perkembangbiakan. Seperti akar tumbuh ke dalam tanah sehingga memperkuat
berdirinya tumbuhan (1).
Akar juga berfungsi untuk mengambil air dan garam mineral dari dalam
tanah. Seperti halnya beberapa organ lain pada tumbuhan, akar juga berfungsi
menyimpan makanan. Pada batang terdapat daun yang berfungsi menghasilkan
makanan melalui fotosintesis dan mengeluarkan air melalui transpirasi. Selain itu
batang juga berperan untuk lewatnya air dan garam mineral dari akar ke daun dan
lewatnya hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh. Dan bagian-bagian
lain seperti daun, bunga, buah, dan biji juga mempunyai tugas dan peran masing-
masing.
Agar siswa dan/atau mahasiswa dapat memahami bagian-bagian/organ-
organ pada tumbuhan tersebut, maka struktur dan fungsinya akan dibahas pada
makalah ini (2).

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Organ Tumbuhan dan Fungsinya pada Tumbuhan Tingkat Tinggi


Tumbuhan tingkat tinggi mempunyai organ yang terdiri dari akar, batang,
daun, bunga, biji, dan juga buah. Masing –masing dari organ tumbuhan ini
mempunyai fungsi tertentu yang khusus dan saling berhubungan serta saling
mendukung satu sama lain. Untuk mengetahui organ tumbuhan dan fungsinya yang
terdapat dalam tumbuhan tingkat tinggi, mari simak pembahasan berikut ini (3).

2.1.1. Organ Akar pada Tumbuhan


Akar berperan sebagai alat absorbsi air serta garam- garam mineral yang
terlarut di dalam tanah. Fungsi utama akar pada tumbuhan ada beberapa yakni :
1. Sebagai alat absorbsi air,
2. Nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah,
3. Pengokoh tumbuhan pada tempat tumbuhnya.
Akar pada tumbuhan tingkat tinggi sudah merupakan akar sejati. Akar ini
disebut demikian karena adanya kemampuan akar untuk menerobos lapisan tanah.
Kemampuan akar ini karena akar mempunyai lapisan pelindung yang disebut
sebagai kaliptra (tudung akar). Kaliptra dapat ditemukan pada akar-akar tumbuhan
monokotil maupun tumbuhan dikotil (4).

2
Bagian atau strukrus akar dapat dibagi ke dalam struktur luar dan struktur dalam.
Struktur luar akar terdiri dari : tudung akar, batang akar, percabangan akar (hanya
pada dikotil), dan bulu-bulu akar.
Untuk struktur bagian dalam pada akar merupakan anatomi akar yang
terbentuk oleh jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat).
1. Jaringan epidermis pada akar adalah lapisan yang terdiri dari hanya satu
lapisan sel saja. Akar mengambil air dan garam-garam mineral yang terlarut di
dalamnya yang dilewatkan pertama kali melalui rambut-rambut akar. Rambut
–rambuat akar ini lah yang merupakan hasil dari penonjolan epidermis yang
mengarah ke luar. Untuk jaringan epidermis yang terdapat pada akar
tumbuhan, tidak ditemukan kutikula.
2. Korteks adalah bagian dalam akar yang tersusun oleh berbagai sel yang
membentuk beberapa lapisan. Pada korteks ini terdapat jaringan parenkim,
kolenkim, dan sklerenkim. Dalam korteks terdapat rongga antarsel bermanfaat
untuk proses pertukaran gas.
3. Endodermis adalah bagian jaringan akar yang terdiri dari satu lapisan sel.
Pada lapisan dinding sel di arah radial dan transversal endodermis, terdapat
penebalan yang dihasilkan dari endapan zat, yang disebut dengan suberin
(gabus). Gabus ini memiliki sifat kedap air (tidak dapat ditembus). Jika dilihat
dari letaknya, endodermis berperan sebagai tempat lewatnya air yang
mengandung unsur hara dari korteks menuju ke silinder pusat.
4. Silinder pusat (stele) adalah bagian akar yang terbentuk dari berkas-berkas
pengangkut, yakni xilem, floem, dan perisikel. Letak dari xilem dan floem
pada tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Pada tumbuhan monokotil,
letaknya ada di silinder pusat tumbuhan yang berselingan dan tersusun secara
teratur sehingga membentuk jari-jari atau radial (berbentuk lingkaran).
Khusus pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floemnya terdapat lapisan
kambium. Fungsi lapisan kambium ke arah luar adalah untuk membentuk bagian
kulit, sedangkan ke arah dalam berfungsi untuk membentuk bagian kayu.

3
Pada lapisan terluar silinder pusat, terdapat juga perisikel atau perikambium.
Perisikel merupakan jaringan khusus yang fungsinya adalah untuk membentuk
percabangan pada akar (4).

2.1.2. Organ Batang pada Tumbuhan


Fungsi utama organ batang pada tumbuhan adalah :
1. Sebagai tempat lewatnya air yang telah diserap oleh akar untuk dibawa
menuju ke daun,
2. Menopang cabang dan daun,
3. Menentukan tata letak daun,
4. Sebagai tempat cadangan makanan.
Batang pada tumbuhan angiospermae dibagi laagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a. kalmus (tipe batang pada tumbuhan rumput),
b. herbaseus (tipe batang yang berair),
c. tipe batang yang berkayu.
Batang menjadi organ tumbuhan yang selalu mengalami pertumbuhan
memanjang. Pertumbuhan memanjang ini disebabkan oleh titik tumbuh atau
jaringan meristem yang ada pada batang.
Proses pertumbuhan pada batang ini dapat dijelaskan melalui dua teori, yaitu
teori histogen dari Hanstein, dan teori tunika korpus dari Schmidt.
Teori histogen menyebutkan bahwa pada batang terdapat tiga lapisan titik
tumbuh, berupa

4
1. Titik tumbuh pada lapisan luar yang membentuk epidermis disebut
dermatogen,
2. Titik tumbuh pada lapisan tengah untuk membentuk korteks, yang disebut
periblem,
3. Dan titik tumbuh bagian dalam untuk membentuk stele disebut plerom.
Pada teori tunika korpus, dijelaskan bahwa titik pertumbuhan pada tumbuhan
dibagi ke dalam dua lapisan, yai titik tumbuh lapisan pinggir dan titik tumbuh
lapisan dalam. Pada bagian pinggir, terdapat sel-sel tunika yang aktif dalam
melakukan pembelahan. Sementara di bagian dalam, terdapat korpus yang aktif
membelah ke segala arah serta melakukan proses diferensiasi.
Dilihat dari sifat pertumbuhannya, percabangan pada batang dan akar
dibedakan menjadi pertumbuhan eksogen dan endogen. Pertumbuhan eksogen
adalah pertumbuhan calon cabang batang, yang muncul di antara bakal daun di
bagian bawah titik tumbuh.
Sedangkan pada pertumbuhan endogen, terjadi pertumbuhan calon cabang
akar yang tumbuh disebabkan oleh adanya aktivitas perisikel atau perikambium.
Susunan lapisan batang pada tumbuhan dapat dilihat dari luar ke dalam, yang
terdiri dari : epidermis, korteks, dan stele (silinder pusat) (5).
1. Epidermis batang tersusun dari satu lapisan sel yang susunannya rapat dan
tidak mempunyai ruang antarsel. Pada dinding sel di sebelah luar, terdapat
lapisan kutikula. Lapisan kulitkula ini berguna untuk melindungi batang dari
efek buruk kekeringan.
Jaringan tumbuhan yang telah tua mempunyai kambium gabus, yang berperan
dalam menggantikan fungsi jaringan primer. Kambium gabus ini mempunyai
celah yang disebut sebagai lentisel. Lentisel adalah tempat terjadinya aktivitas
pertukaran gas.
2. Lapisan korteks pada batang terdiri dari sel-sel parenkim yang tak beraturan
yang kemudian mengakibatkan terbentuknya banyak ruang di antara sel-
selnya. Korteks juga mengandung kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim dan
sklerenkim berfungsi untuk menyokong dan memperkuat batang. Di bagian

5
dalam korteks terdapat sel-sel yang mengandung amilum, yang disebut
seabgai sarung tepung (floeoterma).
Silinder pusat pada batang dapat ditemukan bagian dalam korteks. Pada
bagian terluar, terdapat lapisan yang disebut perisikel. Silinder pusat
mengandung sel-sel parenkim serta berkas-berkas pembuluh angkut, yakni
xilem dan floem.
Dilihat dari letak xilem dan floem pada batang, berkas pembuluh angkut dapat
dibedakan ke dalam lima tipe, yaikni : kolateral terbuka, kolateral tertutup,
bikolateral, ampivasal, dan ampikribal.
3. Berkas pembuluh angkut pada batang disebut sebagai kolateral terbuka,
apabila letak floem berada di sebelah luar xilem dan di antara xilem dan floem
ditemukan lapisan kambium. Berkas pembuluh angkut yang seperti ini
terdapat pada kebanyakan jenis tumbuhan dikotil.
Berkas pembuluh angkut disebut sebagai kolateral tertutup apabila floem
terletak di sebelah luar xilem, tetapi di antara xilem dan floem, tidak
ditemukan lapisan kambium. Xilem dan floemnnya hanya diselubungi oleh
lapisan sklerenkim. Tipe berkas pembuluh seperti ini kebanyakan ada pada
tumbuhan monokotil.
Sedangkan untuk tipe bikolateral, berkas pembuluh angkutnya mempunyai
floem luar dan floem dalam, dan juga mempunyai xilem yang berada di
antaranya. Berkas pembuluh seperti ini banyak ditemukan pada tumbuhan
yang masuk dalam familia Solanaceae, Cucurbitaceae, dan Apocynaceae.
Untuk tipe berkas pembuluh ampivasal, tipe berkas pembuluh ini keadaan
letak xilemnya mengelilingi floem. Tipe seperti ini banyak ditemukan pada
tumbuhan Cordyline dan Acorus.
Terakhir, pada berkas pembuluh ampikribal, terdapat floem yang
mengelilingi xilem. Berkas pembuluh yang seperti ini banyak ditemukan pada
tumbuhan Pteridofita (paku-pakuan)(6).

6
2.1.3. Organ Daun pada Tumbuhan
Daun adalah tempat terjadinya proses fotosintesis, yakni proses yang
beruguna untuk menghasilkan berbagai bahan makanan untuk pertumbuhan
tumbuhan. Daun menjadi tempat berlangsungnya fotosintesis karena daun
mempunyai jaringan parenkim yang didalamnya terkandung klorofil. Selain
klorofil, daun juga mempunyai kloroplas (sel pembentuk klorofil), epidermis, dan
berkas pembuluh angkut (xilem dan floem). Apabila daun diris secara melintang,
maka dapat dilihat susunan daunnya yang terdiri dari epidermis atas, mesofil,
berkas pembuluh angkut, dan epidermis bawah.Epidermis pada daun terdapat
dinding sel yang mengalami penebalan. Penebalan ini disebabkan oleh zat kitin
(kutikula) atau lignin. Umumnya, epidermis daun hanya terdiri dari satu lapis sel,
kecuali daun pada tumbuhan Ficus (bangsa beringin). Daun pada Ficus,
epidermisnya tersusun dari dua lapisan sel epidermis.
Epidermis daun juga mempunyai stomata (mulut daun) yang berfungsi
untuk pertukaran gas. Stomata terdapat di area permukaan daun, baik di bagian
atas maupun bawah, walau kebanyakan terdapat di permukaan bagian bawah
daun. Namun, khusus untuk stomata tumbuhan teratai, stomata hanya terdapat di
permukaan bagian atas daun saja. Daun juga masih memiliki alat-alat tambahan
yang berasal dari modifikasi epidermis, misalnya trikoma (rambut daun), sel
kipas, duri, dan lain-lain.
Mesofil pada daun adalah lapisan jaringan pada daun yang tersusun dari
sel-sel parenkim. Pada tumbuhan dikotil, bagian mesofil ini berdiferensiasi
menjadi jaringan palisade (jaringan tiang) dan spons (jaringan bunga karang).

7
Sedang pada tumbuhan monokotil, sel-sel mesofil pada berkas pembuluh
angkutnya memiliki ukuran yang lebih besar dengan kandungan kloroplasnya dan
dinding selnya yang lebih tebal. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel jaringan tiang
mesofilnya juga berbentuk silinder, dengan susunannya yang rapat, serta
mengandung klorofil. Berkas pembuluh angkut di daun dapat ditemukan pada
pertulangan daun.
a. Tipe berkas pembuluh angkut daun, pada dasarnya sama dengan yang
terdapat pada batang.
Tulang-tulang pada daun berfungsi sebagai alat transportasi, dan juga untuk
memberi bentuk pada daun dan memperkuat daun.
b. Jaringan Tambahan pada beberapa tumbuhan, ada yang mesofilnya
mengandung sel-sel khas, seperti saluran getah, sel-sel kristal, dan kelenjar.
Setiap sel-sel yang khas ini mempunyai manfaat yang berbeda-beda.
c. Morfologi Daun, adalah kelengkapan daun, yang terdiri dari bagian-bagian
yang berupa upih daun, tangkai daun, pelepah daun (vagina), dan helaian daun
(lamina) (7).

2.1.4. Organ Bunga pada Tumbuhan


Bunga pada dasarnya adalah hasil dari modifikasi batang. Bunga ini pula
yang dapat menghasilkan buah yang berasal dari bakal buah, hasil dari
pembuahan yang terjadi pada bunga.
Morfologi bunga pada tumbuhan tinggi terdiri atas : mahkota bunga,
kelopak bunga, putik, dan benang sari.

8
Jika dilihat dari ada tidaknya salah satu bagian pembentuk bunga tersebut, maka
bunga dapat dibedakan ke dalam lima kelompok, yaitu bunga lengkap, bunga
sempurna, bunga jantan, bunga betina, dan bunga telanjang.
1. Bunga lengkap adalah kelompok bunga yang mempunyai semua bagian
kelengkapan bunga, berupa kelopak (calix), mahkota (corolla), benang sari
(stamen), dan putik.
2. Bunga sempurna adalah bunga yang di dalamnya selalu terdapat benang sari
dan putik, akan tetapi kadang-kadang terdapat calix dan mahkota.
3. Bunga jantan, adalah bunga yang mempunyai ketiga bagian bunga, yakni
kelopak, mahkota, dan benang sari. Namun, pada bunga tipe ini tidak terdapat
putik.
4. Bunga betina adalah kebalikan dari tipe bunga jantan. Artinya, pada tipe
bunga betina ini tidak dapat ditemukan benang sari, tetapi mempunyai ketiga
bagian lainnya.
5. Bunga telanjang adalah kelompok bunga yang hanya mempunyai benang sari
dan putik saja, akan tetapi tidak terdapat calix dan corolla pada bagian
bunganya. Berikutnya, mari kita lihat seperti apa penjelasan dari bagian –
bagian bunga yang ada.
6. Kelopak Bunga (Calix). Bagian ini adalah bagian terluar dari bunga atau
yang biasanya disebut kelopak. Kelopak bunga berperan untuk melindungi
bunga pada waktu bunga masih muda yang berbentuk kuncup bunga. Kelopak
bunga umumnya berwarna hijau seperti daun. Meski bgitu, beberapa bunga
juga ada yang mempunyai kelopak berwarna selain hijau, sehingga tampak
eperti mahkota bunga. Kelopak berwarna seperti ini contohnya ada pada
bunga bougenvil. Setiap helaian kelopak bunga juga disebut sepal. Selain
kelopak, beberapa bunga juga mempunyai kelopak tambahan yang disebut
epicalyx.
7. Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (Corolla). Mahkota bunga pada
umunnya mempunyai ukuran yang lebih besar dari kelopak dengan warna
yang indah serta menarik. Keindahan ini adalah daya tarik khusus dari bunga
untuk menarik serangga atau binatang lain seperti burung dan kelelawar agar

9
mendatangi bunga. Selain itu, mahkota bunga juga berfungsi untuk
melindungi alat-alat kelamin pada bunga sebelum terjadinya proses
penyerbukan.
8. Benang Sari atau Stamen (Alat Kelamin Jantan). Benang sari merupkaan
alat kelamin jantan. Benang sari dapat dibedakan dalam tiga bagian, yakni
tangkai sari (filamentum), kepala sari (antera), dan penghubung ruang sari
(conektivum). Tangkai sari adalah bagian yang bentuknya seperti benang
dengan penampang melintang yang biasanya berbentuk bulat. Kepala sari
adalah bagian yang mempunyai dua ruang sari (theca) dan masing-masing
ruang sarinya terdiri dari dua ruang kecil (loculumentum). Dalam ruang sari,
terdapat serbuk sari (polen), yang merupakan sel-sel kelamin jantan (gamet
jantan). Penghubung ruang sari (conektivum) merupakan bagian dari lanjutan
tangkai sari yang menghubungkan kedua bagian kepala sari (ruang sari).
Penghubung ini terdapat di sisi kanan kirinya.
9. Putik atau Pistilum (Alat Kelamin Betina). Putik tersusun dari daun-daun
yang telah mengalami metamorfosis. Daun-daun yang menyusun putik ini
disebut juga sebagai daun buah (karpelum). Secara keseluruhan, daun-daun
buah penyusun putik dinamakan sebagai gynaecium (8).

2.2. Mengenal Anatomi Organ Vegetatif pada Tumbuhan

10
Yuk, kita bedah anatomi organ vegetatif pada tumbuhan! Ada akar,
batang, dan daun. Eits, tapi sudah tahu belum apa sih, maksud dari organ
vegetatif? Biar tahu, baca selengkapnya di artikel ini, ya!
Ketika kamu melihat tumbuhan, mungkin yang kamu lihat hanya beberapa
bagiannya saja seperti daun, batang, ranting, dan terkadang akarnya. Tapi, tahu
nggak sih, kalau ternyata struktur tumbuhan itu jauh lebih kompleks lho, termasuk
organ-organ di dalamnya.
Tumbuhan itu terdiri dari dua macam organ, ada organ vegetatif dan
generatif. Organ vegetatif merupakan bagian-bagian tumbuhan yang digunakan
untuk mendukung pertumbuhan, sedangkan organ generatif berguna untuk proses
perkembangbiakan. Nah, di artikel ini, kita hanya akan fokus belajar tentang
organ vegetatif saja yaitu akar, batang, dan daun.
2.1.1. Akar
Kamu tahu nggak, kenapa akar sering disebut sebagai 'pencari makan' bagi
tumbuhan? Hal ini disebabkan karena akar berfungsi untuk menyerap air dan
mineral yang ada di tanah, sehingga tumbuhan bisa mendapat berbagai nutrisi
yang dibutuhkannya untuk hidup.
Selain itu, akar juga berfungsi untuk memperkuat batang dan sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan. Contoh tumbuhan yang menyimpan
cadangan makanan di akar adalah wortel. Wortel itu bukan buah ya, teman-teman!
Wortel itu berkembang dari akar utama yang membesar karena dijadikan sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan.

Pertumb
uhan tanaman wortel

11
Pada beberapa tumbuhan, akar juga berfungsi sebagai alat reproduksi
vegetatif, yaitu reproduksi yang tidak melibatkan pertemuan antara alat kelamin
jantan dan betina.
Nah, setelah tahu fungsi akar, kita masuk ke anatominya, yuk!
Struktur luar akar terdiri atas akar lateral, akar primer, rambut akar, ujung akar,
dan tudung akar. Tudung akar berfungsi sebagai pelindung sel akar dari kerusakan
saat menembus tanah, sedangkan rambut akar berperan dalam menyerap air dan
mineral dalam tanah.

Kalau kita lihat struktur anatomi akar dari penampang melintang, terdapat
persamaan dan juga perbedaan antara akar dikotil dan akar monokotil. Nah, pada
bagian pertama, yaitu epidermis akar, baik pada akar monokotil dan dikotil,
epidermis ini merupakan bagian yang letaknya paling luar. Bagian ini berperan
sebagai pelindung. Lalu, ada beberapa bagian epidermis yang termodifikasi
menjadi rambut akar.
Selanjutnya, bagian kedua yaitu korteks. Korteks merupakan jaringan
dasar yang terletak di antara epidermis dan endodermis. Akar monokotil dan
dikotil sama-sama memiliki korteks yang biasanya didominasi oleh jaringan dasar
berupa parenkim. Jaringan parenkim ini berperan sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan.
Bagian ketiga yaitu stele atau silinder pusat. Bagian ini dibatasi oleh
endodermis, yaitu jaringan yang dindingnya memiliki pita kaspari dengan sifat

12
anti air atau waterproof. Sehingga endodermis ini berperan mengatur masuknya
air dan mineral menuju xilem di stele.
Selain itu, di bagian stele juga terdapat berkas pembuluh yang berisikan
xilem dan floem. Pada akar monokotil, susunan berkas pembuluhnya melingkar
dengan xilem dan floem terletak selang-seling. Karena susunannya melingkar,
maka akar monokotil memiliki empulur dibagian tengah stele yang berisikan
jaringan parenkim. Nah, hal ini berbeda dengan akar dikotil. Xilem pada akar
dikotil terletak di tengah, biasanya membentuk huruf X atau tanpa +. Floemnya
terletak diantara lengan xilemnya. Karena dibagian tengah ada xilem, maka akar
dikotil tidak memiliki empulur.
2.1.2. Batang
Pernah nggak kamu makan tebu? Nah, ketika kita menggigit tebu, bagian
yang kita gigit sebenarnya adalah bagian batang. Batang ini fungsinya sama
seperti mobil, yaitu sebagai alat transportasi. Zat yang 'melewati' batang ini salah
satunya adalah air. Air dari akar ke daun serta hasil fotosintesis dari daun ke akar,
akan melewati batang.
Batang juga berfungsi sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan buah,
serta sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Beberapa tumbuhan yang
menyimpan cadangan makanannya di batang adalah tebu, sagu, dan kaktus. Selain
itu, pada beberapa tumbuhan, batang juga berfungsi sebagai alat reproduksi
vegetatif, seperti pada tanaman singkong.
Morfologi batang tidak sama pada semua tumbuhan. Pada batang herba
(batang lunak seperti pada tanaman bayam, kangkung, dll), batang umumnya
berwarna hijau, lunak, kecil, dan terdapat stomata. Sedangkan pada batang
berkayu batang akan terasa keras, tebal, dan mengandung lentisel. Kemudian,
semua batang juga pasti memiliki nodus dan internodus. Nodus adalah tempat
menempelnya daun, sedangkan internodus adalah jarak antara 2 nodus.

13
Struktur anatomi untuk batang monokotil dan dikotil agak berbeda ya,
guys! Tapi secara umum, baik pada batang dikotil maupun monokotil, terdapat 3
bagian yaitu epidermis, berkas pembuluh, dan jaringan dasar. Untuk bagian
epidermis, baik pada batang monokotil dan dikotil tidak terlalu berbeda ya, secara
anatomi. Perbedaan antara anatomi batang dikotil dan monokotil terdapat pada
jaringan dasar dan berkas pembuluhnya.

Jaringan dasar pada batang dikotil dapat dibedakan menjadi korteks yang
terletak di pinggir dan empulur di bagian tengah. Sedangkan pada monokotil,
batas antara korteks dan empulur tidak jelas sehingga disebut jaringan dasar saja.
Berkas pembuluh merupakan gabungan antara xilem dan floem. Kalau di
batang dikotil, berkas pembuluhnya tersusun pada kambium makanya terlihat
melingkar dan lebih rapi. Hasil pembelahan kambium ke arah dalam akan
menghasilkan xilem, sedangkan pembelahan kambium ke arah luar akan
menghasilkan floem. Sementara itu, pada batang monokotil tidak terdapat
kambium, makanya berkas pembuluhnya itu letaknya menyebar.

14
2.1.3. Daun
Ini dia organ vegetatif yang ketiga, yaitu daun! Daun ini merupakan
tempat terjadinya proses fotosintesis, nih. Selain sebagai tempat fotosintesis, pada
beberapa tumbuhan, daun juga berfungsi sebagai alat reproduksi vegetatif, seperti
pada cocor bebek. Daun juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan dan tempat terjadinya transpirasi atau penguapan air.

Secara morfologi, bagian-bagian daun itu ada helai daun, tulang daun, dan
pada beberapa daun ada juga yang punya tangkai daun atau pelepah daun.
Sedangkan secara anatomi, bagian-bagian daun itu ada epidermis, yang biasanya
transparan agar cahaya dapat lewat dan menyinari jaringan yang lebih dalam.
Kemudian, ada stomata yang bisa membuka dan menutup sebagai tempat keluar
masuknya gas CO2 dan O2 serta uap air.
Selanjutnya ada mesofil, yang terbagi menjadi jaringan palisade dan
spons. Palisade adalah jaringan dengan sel yang panjang dan banyak mengandung
kloroplas untuk fotosintesis. Sedangkan jaringan spons adalah jaringan yang
memiliki kloroplas namun memiliki banyak ruang antar sel untuk transportasi gas
di dalam daun. Terakhir, ada juga berkas pengangkut, yang fungsinya adalah
untuk transportasi air dan hasil fotosintesis (9).

15
2.2. Organ Generatif pada Tumbuhan
Organ generatif yaitu organ yang berfungsi untuk perkembangbiakan pada
tumbuhan.
Organ-organ tersebut adalah bunga, buah, dan biji. Inilah masing-masing
fungsinya.
2.2.1. Bunga
Bunga dikatakan lengkap jika memiliki kelopak, mahkota, benang sari,
dan putik. Sedangkan bunga tidak lengkap, salah satu dari empat bagian tersebut
tidak ada.
Berdasarkan alat kelaminnya, bunga terdiri dari 3 jenis, yaitu:
1. Bunga sempurna, memiliki benang sari dan putik.
2. Bunga jantan, hanya memiliki benang sari.
3. Bunga betina, hanya memiliki putik.
Bunga monokotil dan dikotil juga berbeda. Bunga pada tumbuhan dikotil
memiliki kelopak dengan kelipatan 2 atau 5 dan kelipatannya.
Sedangkan bunga monokotil memiliki kelopak dengan kelipatan 3.
2.2.2. Buah
Pada bagian putik yang berada di struktur bunga, ada tiga bagian putik
yaitu kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan bakal buah (ovarium).
Bakal buah akan berkembang menjadi buah, bakal biji akan berkembang menjadi
biji.
Berdasarkan pembentukannya, buah dibedakan menjadi dua yaitu buah
sejati dan buah semu.
Buah sejati yaitu buah yang seluruhnya terbentuk dari bakal buah.
Contohnya mangga, alpukat, pepaya.
Buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian lain.
Contohnya apel, nangka, jambu monyet.
Buah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, membungkus dan
melindungi biji.

16
2.2.3. Biji
Biji berasal dari bakal biji. Biji dibedakan menjadi dua, yaitu biji terbuka
dan biji tertutup.
Biji terbuka atau disebut juga gymnospermae adalah tumbuhan yang
bijinya tidak tertutup bakal buah (10).

17
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Tumbuhan tingkat tinggi mempunyai organ yang terdiri dari akar, batang,
daun, bunga, biji, dan juga buah. Masing –masing dari organ tumbuhan ini
mempunyai fungsi tertentu yang khusus dan saling berhubungan serta saling
mendukung satu sama lain
Tumbuhan itu terdiri dari dua macam organ, ada organ vegetatif dan
generatif. Organ vegetatif merupakan bagian-bagian tumbuhan yang digunakan
untuk mendukung pertumbuhan, sedangkan organ generatif berguna untuk proses
perkembangbiakan. Nah, di artikel ini, kita hanya akan fokus belajar tentang
organ vegetatif saja yaitu akar, batang, dan daun.

3.2. Saran
Untuk mendapatkan materi yang lebih kompleks penulis mengharapkan
agar pembaca lebih kreatif untuk mencari sumber bacaan sendiri dari berbagai
sumber.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung.


2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press. Oxford.
3. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation : Principle and
Practices.
4. 4th edition. Prantice-Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.
5. Jones, S.B. and A.E. Luchsinger. Plant Sistematics Second Edition,
McGraw-Hill.
6. Book Company, New York, St. Louis San Francisco. 512 hlm.
7. 7. Tjitrosoepomo, G. 2010. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta. http://edudel.nic.in/ pahal/biology_260309/ biology_dt_
260309.pdf diunduh 26Mei 2015 pukul15.00. http://
www.careerpoint.ac.in/ download/smp_sample/ Botany_ Plant%20m.
8. Irnaningtyas, Istiadi Y. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI
Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Jakarta: Erlangga.
9. Lehninger, A. 1990. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
10. Moh. Amin, dkk. 2014. Bahan Ajar ( Hand Out) Biokimia. Malang:
Universitas Negeri Malang.

19

Anda mungkin juga menyukai