“SENYAWA AROMATIK”
KELOMPOK 5
SUMIYANTI (19041104021)
FAKULTAS
PETERNAKAN TAHUN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Shalawat dan salam selalu tercurah
kepaada junjungan alam , teladan umat, Nabi Muhammad Saw. Dan terima kasih kepada dosen
yang telah memberi bimbingan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini
Makalah yang penulis buat yaitu mengenai ikatan logam.dalam makalah ini penulis
menjelaskan tentang sifat logam sehingga bagaimana logam tersebut dapat berikatan.Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Dan penulis mohon maaf
apabila ada kekurangan pada makalah ini, untuk itu penulis harapkan agar pembaca dapat
memberi kritik serta saran yang membangun sehingga penulis bisa membuat makalah yang lebih
baik untuk selanjutnnya.
DAFTAR ISI
Kata pengantar……..……………………………………………………………………………..
Daftar isi…………….……………………………………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang……………………………………………………………………
1.2. Rumusan masalah.
………………………………………………………………...
1.3. Tujuan
……………………………………………………………………………
BAB 2 PEMBAHASAN
2.7. …….................................……………………………..
2.8. ……………………………...…………………………….
BAB PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui arti dari senyawa aromatic, tata nama senyawa aromatic,ikatan dalam
aromatic, sifat fisis dan kimia senyawa aromatic.
2. Memberikan gambaran mengenai sifat fisis dan kimia dri senyawa aromatic?
3. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai reaksi subtitusi dari senyawa aromatic
4. Membuat pembaca lebih memahami tatanama senyawa turunan benzene
BAB II
PEMBAHASAN
Para kimiawan membagi semua senyawa organik ke dalam dua kelas yang lebih luas,
yaitu senyawa alifatik dan senyawa aromatik. Berasal dari kata alifatis berarti bersifat lemak
dan aromatik berarti harum. Senyawa alifatik adalah senyawa rantai terbuka atau senyawa
siklik yang sifat kimianya mirip dengan senyawa rantai terbuka, sedangkan senyawa aromatik
adalah benzena atau senyawa yang sifat kimianya menyerupai benzena.
Suatu senyawa aromatik mengandung orbital terdelokalisasi delokal yang berbentuk
cincin. Banyaknya elektron p yang terlibat dalam orbital delokal harus tunduk pada rumus
Huckel:
Elektron p = 4 n + 2
Dengan n = 0, 1, 2, 3,……….
Contoh senyawa aromatik adalah benzena dan naftalena. Adapun rumus strukturnya sebagai
berikut:
Semua atom C dalam senyawa-senyawa di atas mempunyai hibrida sp2 dan terletak
dalam satu bidang dengan orbital p yang tegak lurus pada bidang. Sejalan dengan konsep ikatan
delokalisasi maka benzena mempunyai orbital terdelokalisasi yang berbentuk cincin, dan
elektron p sebanyak 6 (mengikuti hokum Huckel dengan n = 1). Dalam naftalena, jumlah
electron p-nya adalah 10. Hal ini mengikuti hokum Huckel dengan n = 2.
Nama trivial asli dari sejumlah senyawa aromatik yang biasa telah diterima oleh IUPAC
sebagai nama sistematik. Beberapa nama trivial ditulis pada Tabel 8.1
Ada cukup banyak senyawa aromatik yang ditemukan jauh sebelum metode pemberian
nama secara sistematik (IUPAC) digunakan. Oleh karena itu pemberian nama umum yang
tanpa aturan yang jelas cukup banyak digunakan hingga sekarang. Beberapa contoh
diantaranya adalah:
Jika diperhatikan nama tiga senyawa pertama, yaitu benzena, toluena, dan stirena, tampak
adanya kesamaan. Sebagai satu kelompok senyawa hidrokarbon aromatik tersebut dinamakan
arena.
Selain dari nama trivial biasanya kita juga member nama aromatic mono subtitusi dengan
benzenannya sebagai nama induk. Nama subtitusi menjadi awalan bagi nama induk. Benzena
monosubtitusi dinamakan sebagai turunan benzene seperti :
Dalam hal benzena tersubstitusi dua gugus, ada tiga kemungkinan isomer yaitu isomer orto (o),
meta (m) dan para (p). Contohnya adalah:
Pada beberapa contoh di atas, kedua substituen adalah sama. Awalan orto, meta, dan para
tetap digunakan walaupun kedua subtituen berbeda, seperti:
Cara lain untuk mengetahui letak substituen adalah dengan memberi nomor pada atom
karbon penyusun cincin. Metode penomoran ini sangat berguna jika terdapat lebih dari dua
substituen, atau dengan sistem ortho, meta, para yang menunjukkan hubungan tempat antara
kedua gugusan dalam cincin misalnya :
Gugus fenil dan benzil sering digunakan pada penamaan senyawa-senyawa aromatik.
Dalam tahun 1825 Ahli Kimia Inggris Michael Faraday mengisolasi suatu cairan
berminyak dari saluran gas London. Senyawa ini ternyata mempunyai rumus molekul C 2H6dan
diberi nama Benzena. 40 Tahun kemudian ahli Kimia Jerman, Friederich August Kekule
menemukan struktur ini. Hampir 75 tahun kemudian baru dibentuk struktur benzen yang
modern.
Persoalan pertama dalam membuat struktur benzen yang dapat diterapkan berdasarkan
fakta bahwa struktur yang adekuat tak dapat digambarkan apabila memakai garis ikatan yang
biasa. Sekarang kiat emngetahui bahwa enam karbon atau benzen adalah sp2yang hibrid dan
disusun dalam bentuk cincin dengan 6 anggota. Tiap atom karbon mengandung sebauah
elektron dalam orbit p. Kita harapkan bahwa enam elektron p ini ada dalam tiga ikatan.
Tetapi rumus bangun ini tidak menerangkan mengapa benzene tak mengalami reaksi
seperti alkena. Lagi pula semua ikatan C-C dalam benzen panjangnya sama, tak mengandung
tiga ikatan rangkap yang pendek dan tiga ikatan tunggal yang panjang. Semua ikatan C-C
mempunyai panjang iaktan 1,40A, ikatan antara ikatan tunggal C-C (1,54 A) dan antara ikatan
rangkap C=C (1,34A).
Ion FeCl4 yang terbentuk pada tahap pertama berada dalam keadaan
kesetimbangan dengan ion klorida sesuai persamaan berikut:
Adanya nukleofil berupa ion klorida tersebut menyebabkan lepasnya satu proton,
dan terbentuk lagi sistem terdelokalisasi cincin benzena, persamaannya:
Toluena = 24,5
Benzena = 1,0
Klorobenzena = 0,003
Nitrobenzena = 0,0000001
Contoh:
Bila benzena mengikat dua substituen, maka dinyatakan dengan awalan: ortho (o), meta
(m), dan para (p).
Bila benzena mengikat 3 subtituen, maka system o, m, dan p tidak dapat diterapkan lagi,
tetapi dinyatakan dengan angka.
Contoh:
1) Toluena
Sintesis senyawa Toluena
Benzaldehida
5) Fenol
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki
bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-
OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang
memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.
Sintesis Senyawa Fenol
• Sifat kimia
a) Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah atom C-
nya sama,karena gugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang tidak
mengikat atom H lagi. Jadi fenol dapat dipersamakan dengan alkanol tersier.
b) Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak membentuk ester melainkan
membentuk asam fenolsulfonat ( o atau p).
c) Dengan HNO3 pekat dihasilkan nitrofenol dan pada nitrasi selanjutnya
terbentuk 2,4,6 trinitrofenol atau asam pikrat.
d) Larutan fenol dalam air bersifat sebagai asam lemah jadi mengion sbb.
Karena itu fenol dapat bereaksi dengan basa dan membentuk garam fenolat
• Sifat fisika
a) Fenol murni berbentuk kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan
mempunyai sifat-sifat antiseptik.
b) Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam fenol
cair. Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku molal dari fenol
itu tinggi, yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair
pada temperature biasa. Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam
karbol.
• Peranan senyawa fenol
Beberapa peranan senyawa fenol yaitu:
I. Lignin merupakan bahan dinding sel.
II. Antosianin sebagai pigmen bunga.
III. Peranan yang masih merupakan dugaan.
IV. Flavonol tampaknya penting dalam pengaturan pertambahan makanan
kapri.
V. Kehadirannya dalam kloroplas bayam menimbulkan dugaan bahwa
flavonol berperan dalam fotosintesis.
VI. Fenol tumbuhan mendapat perhatian karena kemampuannya untuk
membentuk kompleks dengan protein dengan ikatan hydrogen.
VII. Ekstraksi senyawa fenol dari tumbuhan dengan menggunakan alcohol
yang mendidih biasanya mencegah terjadinya oksidasi enzimatik.
VIII. Senyawa fenol merupakan senyawa aromatic karena itu menyerap
cahaya pada daerah UV.
Dalam kehidupan sehari-hari, fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang
berfungsi sebagai zat desinfektan. Fenol digunakan sebagai antiseptik karena dapat
membunuh bakteri. Hal ini terkait dengan sifat fenol yang dapat menyebabkan
denaturasi protein. Akan tetapi, fenol juga bersifat racun bagi manusia sehingga telah
diganti dengan antiseptik lain.
6) Halogen Benzena
8) Asam Benzoat
➢ Asam asetil salisilatatau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal
yang biasadigunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan
penurun panas (antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan
sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung.
Penggunaan dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi lapisan
mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit maag, gangguan
ginjal, alergi, dan asma.
Natrium Benzoat
➢ Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.
Metil Salisilat
Parasetamol