Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HASIL PENGAMATAN TUBUH BIAWAK

Guru Pembimbing:
Meilan Novita Hutahaean, S.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok (3) 11- IPA 5

SMA NEGRI 4 BALIKPAPAN


BALIKPAPAN SELATAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya dan tidak lupa juga
ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bu Meilan Novita Hutahaean, S.Pd yang memberikan
kesempatan sehingga kami dapat belajar membuat makalah walaupun jauh dari kata sempurna. Tidak
lupa pula kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak-pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan banyak ide,gagasan ,pengetahuan yang kami dapat dari bantuan tersebut

Saya sebagai penulis sangat berharap bahwa makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi pembaca. kami berharap lebih jauh agar makalah ini dapat menambah pengetahuan

dalam bidang Biologi.

Balikpapan, 2 OKTOBER 2022


DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1


1.1 TUJUAN PRAKTIKUM ............................................................................................................................. 1
1.2 NAMA KELOMPOK ................................................................................................................................ 1
1.3 ALAT DAN BAHAN ................................................................................................................................. 1
1.4 CARA KERJA .......................................................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN DAN HASIL ................................................................................................. 3


2.1 SISTEM PENGLIHATAN BIAWAK.............................................................................................................. 3
2.2 SISTEM PENDENGARAN BIAWAK ............................................................................................................ 3
2.3 SISTEM PENCIUMAN BIAWAK ................................................................................................................ 4
2.4 SISTEM PERABA BIAWAK ....................................................................................................................... 4
2.5 SISTEM PENCERNAAN BIAWAK .............................................................................................................. 5
2.6 SISTEM PERNAPASAN ............................................................................................................................ 6
2.6 BAGIAN BAGIAN PERNAFASAN........................................................................................................................7
2.7 SISTEM EREKSI /PENGELUARAN.......................................................................................................8

2.7 BAGIAN BAGIAN EREKSI...................................................................................................................9

2.8.TEMPAT TINGGAL ...........................................................................................................................10

2.9 CIRI CIRI BIAWAK............................................................................................................................ 11

2.9 CIRI CIRI BIAWAK.............................................................................................................................12

BAB 3
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………...........................................13

3.2 PENUTUP………………………………………………………………………………………………………........................13
BAB I PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN PRAKTIKUM

Agar Peserta didik dan pembaca dapat mengetahui dan menjelaskan bagian bagian tubuh dalam
biawak meliputi organ organ ,ciri -ciri dan yang lain- lain

1.2 NAMA ANGGOTA


1. Rafif Putra wijayanto
2. Intan Tiara
3. Nur lathifatuz
4. Reval ramdani
5. Muhammad tegar

1.3 ALAT DAN BAHAN


1. Silet
2. Tali
3. Alkohol
4. Biawak ( Varanicus salvator )
5. pinset

1
1.3 CARA KERJA
1. Tangkaplah seekor biawak ( Varanicus salvator ) 1 ekor dengan menggunakan tali ( Harap
berhati-hati dalam proses penangkapan dan persiapkan prosesnya dengan baik. )
2. Bius biawak menggunakan alkohol dengan takaran secukupnya untuk membuat biawak tak
sadarkan diri.
3. Belah Truncus (badan) biawak menggunakan silet mulai dari bagian bawah serviks (leher)
memanjang turun hingga ke atas Kloaka (jalur menuju anus).
4. Buka belahan yang baru saja dibuat tadi sehingga terlihat bagian dalam dari tubuh biawak
tersebut.
5. Pakai pinset sebagai media pembantu dalam mengamati bagian-bagian dalam tubuh biawak
yang telah dibelah.

2
BAB 2 PEMBAHASAN DAN HASIL
2.1 SISTEM PENGLIHATAN BIAWAK

Biawak juga dikenal memiliki penglihatan yang tajam. Mereka bahkan dapat melihat sampai jarak 300
meter Namun, karena retina matanya hanya memiliki sel kerucut, maka penglihatannya tidak terlalu
baik di malam hari. Hewan ini juga tidak bisa membedakan objek yang bergerak, meskipun masih bisa
membedakan warna.

2.1 SISTEM PENDENGARAN BIAWAK

Biawak tidak bertelinga, Mayoritas memiliki pendengaran terbaik mereka dalam kisaran 400 hingga
1.500 hertz dan memiliki timpanum, rongga timpani, dan tuba eustachius. Timpanum, biasanya
terbuka di permukaan kepala atau di ujung tabung terbuka pendek, mungkin ditutupi oleh sisik atau
mungkin tidak ada

3
2.3 SISTEM PENCIUMAN BIAWAK
dapat kita amati bahwa biawak sering kali menjulurkan lidahnya untuk mencium bau bau mangsanya
dengan cara mengambil bau di udara maupun di tanah yg telah ditinggalkan oleh mangsanya. lalu
lidah itu kemudian ditaruh dan ditempelkan pada organ yang bernama jacobson untuk menyampaikan
bau. sebagai pemakan juga biawak memiliki indra
penciuman yang sangat tahan. Biawak dapat mencium darah segar dari jarak 4 kilometer

2.4 SISTEM PERABA


seperti yang kita semua ketahui hewan-hewan yang berjenis reptil memiliki indra peraba yang
terletak pada keseluruhan kulitnya tidak terkecuali juga pada hewan biawak, biawak juga memiliki
sensor yang dapat terhubung pada saraf guna mendapatkan sebuah rangsangan sentuhan. biawak
memiliki titik sensor paling sensitif, diantaranya di daerah sekitar telapak kaki, telinga, dagu, dan
bibir.

4
2.5 SISTEM PENCERNAAN

Saluran pencernaan udara terdiri atas esofagus (Saluran yang mengalirkan makanan ke lambung) ,
lambung, usus halus, usus besar dan kloaka. Ukuran masing-masing organ berbeda berdasarkan
struktur dan fungsi. Esofagus biawak air merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan daerah
rongga mulut dengan lambung

dan sebagai jalan masuknya makan menuju lambung . Lambung biawak air merupakan tipe lambung
tunggal yang terletak di bagian kranial, tepatnya di sebelah kiri organ hati. Usus halus merupakan
saluran lanjutan dari lambung yang ukurannya relatif lebih panjang dari lambung dan berkelok-kelok
di ruang perut tepatnya di daerah posterior hati. Usus besar terdiri atas kolon dan kloaka. Saluran ini
memanjang secara lateral di ruang perut menuju kloaka di antara ginjal kanan dan ginjal kiri. Kloaka
merupakan muara dari saluran pencernaan . Feses dan urin dikeluarkan melalui saluran ini.

5
2.6 SISTEM PERNAPASAN REPTIL

Sistem pernapasan pada seekor reptil atau dalam kasus ini, menggunakan subjek biawak, sistem
pernafasan umumnya dimulai dari lubang hidung, kemudian batang tenggorokan ( trakea ), tulang
rusuk, lalu paru paru. Nah, untuk sistem pernapasan reptil ini sendiri terdapat 2 fase, yaitu Fase
Inspirasi dan Fase Ekspirasi.

Fase inspirasi dimulai dari masuknya oksigen ke lubang hidung dilanjutkan ke rongga mulut, kemudian
anak tekak, lalu trakea panjang dan berlanjut lagi ke bronkiolus dalam paru paru dan akhirnya sampai
pada paru paru yang kemudian oksigen tersebut akan dibawa atau diangkut oleh darah menuju
seluruh sistem jaringan tubuh. Dan untuk Fase Ekspirasi, fase ini terjadi ketika otot tulang rusuk
akhirnya merelaksasi sehingga rongga dada dan paru paru pun mengecil, karena hal tersebut
kemudian udara keluar dari area paru paru ke bronkus, dilanjutkan trakea lalu akhirnya tempat
pengeluaran akhir yaitu lubang hidung. (
Mengulangi proses yang sama seperti fase inspirasi namun dibalik ).

6
Bagian bagian dari sistem pernapasan reptil itu sendiri antara lain :

● Lubang hidung

Jalur keluar dan masuknya oksigen dan karbondioksida

● Laring

Laring pada reptil tersusun atas 3 tulang rawan berisi beberapa batang pita suara. Dan laring
yang berhubungan dengan trakea biasa disebut dengan gelang-gelang rawan.

● Trakea

Pada reptil, trakea bercabang menjadi 2 bronki yang menuju pada paru-paru.

● Paru-paru

Paru paru pada reptil termasuk kompleks dikarenakan interiornya karna mengandung capilar
pulmonalis. Tak hanya itu paru paru reptil juga memiliki lipatan-lipatan ( alveoli ) yang
bertujuan untuk memperluas wilayah pernafasan.

7
2.7 SISTEM EKSKRESI/PENGELUARAN

Untuk sistem ekskresi pada reptil pada umumnya adalah sepasang ginjal yang bentuknya pipih (
metanefros ), Veskaria Urinaria/Kandung kemih, dan Kloaka sebagai tempat pengeluaran akhir.

Untuk hasil dari ekskresi/pengeluaran reptil adalah asam urat. Zat ini memiliki kelarutan yang ribuan
kali lebih rendah dalam air dibandingkan amonia atau urea. Namun perlu diingat juga bahwa asam
urat ini berbahaya apabila disimpan dalam jangka waktu panjang dalam tubuh. Maka dari itu reptil
melakukan pembuangan asam urat yang tidak memerlukan banyak air untuk membuang nitrogen
dalam darah. Asam urat diproses oleh metanefros lalu keluar melalui kloaka dalam bentuk cairan
warna putih yang tidak lagi berbahaya bagi tubuh reptil.

8
Penjelasan singkat mengenai bagian bagian eskresi reptil :

● Ginjal metanefros

Berfungsi dalam menyaring urin yang masuk pada reptil. Alat ekskresi reptil ini hampir sama
dengan milik manusia.

● Veskaria Urinaria/kandung kemih

Ginjal dihubungkan ke kandung kemih oleh ureter. Veskaria urinaria juga bermuara langsung
ke kloaka. Bertugas untuk menampung urin.

● Kloaka

Merupakan lubang posterior sebagai satu-satunya lubang untuk saluran pencernaan, urin,
dan (umumnya) genital pada spesies hewan tertentu. Berfungsi untuk mengekskresi zat
zatbuangan baik urin maupun feses
2.8 TEMPAT TINGGAL [HABITAT]

Biawak biasanya tinggal tidak jauh dari perairan, biasanya di hutan lembap, padang rumput, dan
sekitar hilir sungai. Di daerah perkotaan, biawak kerap ditemukan di gorong-gorong saluran air yang
bermuara ke sungai.

2.9 CIRI CIRI BIAWAK


● Hewan ini mempunyai panjang hingga 3 meter atau lebih

10
● mempunyai ekor yang berotot dan panjang dilengkapi dengan cakar yang tajam

● kukunya yang panjang untuk merayap dan menusuk musuhnya serta untuk berenang.

● indera pengecapnya yang kuat dengan menjulurkan lidahnya biawak dapat mengetahui
lingkungan sekitarnya dan mengetahui posisi santapannya.
● Lidah untuk mendeteksi rasa
● Mempunyai lidah yang panjang untuk menangkap mangsanya

● Hidup di tempat yang lembab karena makanannya adalah serangga,kadal,ikan kecil


● Memiliki penglihatan yang tajam mampu melihat sampai jarak 300 meter tapi pada saat
malam hari tidak bisa melihat dengan baik.

11
● Memiliki penciuman yang tajam bahkan bisa mencium hewan yang sekarat dalam jarak 9,5
km

● Pada liur hewan ini terdapat bakteri yang menimbulkan efek langsung setelah gigitan
misalnya menimbulkan pembekakan

BAB 3

12
KESIMPULAN

Biawak adalah sebangsa kadal berukuran menengah dan besar yang tersebar di daerah beriklim panas
dan tropis Afrika, Asia, dan Australia. Biawak yang kerap ditemui di desa-desa dan perkotaan di
Indonesia adalah biawak air dari jenis Varanus salvator. Panjang tubuhnya (moncong hingga ujung
ekor) umumnya hanya sekitar 1 meter, meskipun ada pula yang dapat mencapai 2,5 meter. Biawak
memakan meragam jenis makanan, mulai
dari serangga, ketam, berbagai jenis kodok, ikan, reptilia kecil, burung, serta mamalia kecil seperti tikus
dan curut. Biawak juga suka mencuri dan memakan telur atau memangsa anak burung. Sering ditemui
biawak mengambil dan memakan telur kura-kura, penyu atau telur buaya.Biawak sangat pandai
memanjat dan berenang.

Perkembangbiakan biawak adalah dengan bertelur. Telur-telur biawak disimpan di pasir atau lumpur
di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting. Temperatur di sekitar sarangnya
sangat mempengaruhi jenis kelamin dari bayi biawak yang akan menetas. Jika temperaturnya tinggi,
bayi jantan akan menetas lebih banyak, dan sebaliknya, apabila rendah, maka bayi betina lebih banyak
menetas.

PENUTUP
Mungkin itu saja penjelasan tentang bagian bagian biawak ,organ organ biawak ,ciri ciri biawak dan
info penjelasan tentang hewan biawak jika ada penjelasan yang kurang jelas dan kurang berkenan di
hati pembaca mohon di maafkan dan kami masi harus banyak belajar tentang pembuatan makalah ini
karena kami masih memeliki bamyak kekurangan karena kesempurnaan hanyalah milik tuhan yang
maha esa terima kasih atas perhatian nya Wasssalamualaikum warohmattullahi wabarokatuh.

13

Anda mungkin juga menyukai