Anda di halaman 1dari 6

Allamanda berasal dari Brazil dan secara luas didetribusikan di wilayah

tropis. Allamanda merupakan tanaman yang merambat dengan lapisan yang tebal,
daunnya membentuk lingkaran besar, bunga berbentuk terompet dengan warna
kuning terang. Kulit biji yang berduri mengikuti bunga dengan benih bersayap
yang terbang ketika kulit kering dan terbuka. Allamanda adalah tanaman tahunan
pada iklim tropis dan dapat diperlakukan sebagai tanaman semusim (Salisbury.
1995).
Dalam sistematika tumbuhan, kedudukan tanaman Allamanda (Allamanda
cathartica) diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Spesies : Allamanda cathartica
Tanaman Allamanda punya getah yang seperti susu dan dipertimbangkan
sifat racunnya, semua bagian adalah obat pencuci perut yang tinggi. Teksturnya
kasar dan daunnya bercahaya berwarna hijau, tanaman ini sering dipangkas dan
digunakan sebagai semak belukar. Beberapa aktivitas sudah dibiakkan untuk
keharumannya, satu populernya terutama punya kuncup berwarna coklat yang
lembut dan daun warna hijau yang lebih gelap. ( Haryadi. 1996 )
Bunga Allamanda mempunyai ciri-ciri, diantaranya bunga majemuk,
bentuk tandan, berkelamin dua, tangkai silindris, pendek, hijau, kelopak berbentuk
lanset, permukaan halus, benang sari bertancap pada mahkota, mahkota berseling
pada lekukan, tangkai putik silindris, kepala putik bercabang dua, kuning,
mahkota bentuk terompet atau corong pada permukaan rata dan kuning.
Allamanda punya daun yang sama dan punya bunga dengan batang leher
berwarna kemerah-merahan ini disebut semak, sebagai berikut :
a. Bahan makanan susah didapat pada masa pertumbuhan, dipendekkan pada
musim semi.
b. Kebiasaan berbunga dan berdiameter sampai dengan inci (15 cm), bentuk
terompet 1 atau 2 berbunga kuning pada musim panas atau kemarau.
Allamanda sejenis tanaman hias yang mempesona ketika bunganya penuh
semarak dimana tanaman akan menjadi menarik perhatian secepatnya. Pada
daerah tropis Allamanda sering dipendekkan dan dipelihara sebagai bunga hias
yang mempesona dimana Allamanda berbunga banyak atau lebat yang
mempunyai perhatian semua orang.
Allamanda merupakan tanaman naungan, bungan ini tumbuh sepanjang
tahun daunnya berupa semak, tinggi tanaman ini setinggi 15 kaki (4-5 m).
Allamanda lebih suka terdapat banyak air sementara kondisi panas. Cukup
toleransi pada musim kemarau, membutuhkan udara yang relatif lembab.
Allamanda tanaman yang tumbuh baik dalam tanah yang lembab, tetapi menjadi
klorosis yang sangat alkil. Suhu wilayah yang direkomendasikan sunset (24-27) ,
Allamanda lebih suka pada area atau wilayah salju atau dingin, bunga ini
dapatdiperlakukan seperti bunga bougenville ( Fahn, 1991).
Dalam fisiologi tumbuhan, peranan air dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, yaitu : air merupakan bahan penyusun utama dari pada
protoplasma. Kandungan air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang
kandungan air rendah aktivitas fisiologisnya rendah. Air merupakan reagen dalam
tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis. Air merupakan pelarut substansi
(bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi kimia (Kramer dan
Kozlowski, 1960).
Air dapat diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur
hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman,
terutama daun, melului pembuluh xylem. Pembuluh xylem pada akar, batang dan
daun merupakan suatu system yang kontinu, berhubungan satu sama lain. (
Lakitan. 2004 ).
Molekul air dapat terikat pada suatu permukaan hirofilik oleh tenaga hidrasi
dengan kekuatan antara - 100 MPa sampai 300 MPa. Dengan demikian air yang
sudah berada didalam pembuluh xilem tidak akan tertarik lagi oleh gaya gravitasi
(Sastrodinoto, 1980).
Allamanda cathartica merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh didaerah
tropis. Umumnya tanaman ni tumbuh didaerah dingin dan cukup air. Tanaman ini
tidak dapat tumbuh didaerah tanah yang jenuh atau tergenang karena batang dan
daunya akan cepat membusuk, dan tanaman ini juga tidak dapat tumbuh didaerah
yang kurang air karena daun da batang nya akan mengerdil. Tanaman ini juga
merupakan tanaman yang mempunyai ciri yaitu dengan bentuk daunya yang
menyerupai bentuk payung dengan jumlah daun 3-4 lembar.
Tanaman ini merupakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna
kuning yang bentuknya menyerupai terompet. Dan mempunyai kar tunggang
sehingga merupakan tanman dicotyledon. Pada daun muda warna daun yaitu
hujau muda sedangkan pada daun tua berwarna hijau tua atau hujau gelap.
Jaringan Pengangkut Air Pembuluh xilem berasal dari sel-sel silindris yang
biasanya mengarah keujung-ujung. Pada saat matang dinding sel-sel itu melarut
dan kandungan sitoplasmiknya mati. Hasilnya adalah pembuluh xilem, saluran
bersambung yang tidak mati. Hasilnua adalah pembuluh xilem bersambung
dengan transpor air dan mineral keatas (Kimball, 1992).
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang berperan untuk
mengangkut air dan unsure hara dari akar sampai daun, serta mengangkut hasil
fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Berdasarkan fungsinya
jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem dan floem.
Xylem adalah jaringan rumit yang terdiri atas berbagai tipe sel terpenting .
Sel yang terpenting adalah unsur pembuluh, yang terdiri atas sel tak hidup yang
berfungsi untuk penguat. Pada xylem terdapat sel parenkim yang
berfungsi sebagai penyimpan.
Proses penarikan air dari xilem menyebabkan tegangan atau tekanan
negatif berkembang dalam air dan ini berpengaruh terhadap penurunan potensial
air. Konsep dasar mengenai teori kohesi yaitu bahwa penaikkan cairan dapat
diterangkan dengan aspek-aspek fisik saja, ditunjang oleh kenyataan bahwa
perilaku-perilaku tumbuhan hidup dapat disimulasi dengan suatu model yang tak
hidup. Jika sebuah potongan pucuk dihubungkan dengan sebuah tabung penuh air
yang ujung bawahnay dimasukkan kedalam air raksa dan tumbuhan tersebut
bertranspirasi dengan laju tinggi, maka air raksa tersebut akan ditarik keatas
sampai ketinggian lebih dari 77 cm. Jika sebuah pot yang sarang dan terisi air
dijadikan pengganti pucuk tumbuhan yang sedang bertranspirasi dalam alat
tersebut, air raksa juga akan tertarik keatas sebagai akibat evaporasi yang terjadi
dari pot yang sarang ke udara sekitarnya. Dengan demikian model yang tak
hiduppun berperilaku seperti apa yang dirumuskan oleh teori kohesi ( Loveless.
2002 ).
Unsur xylem terdiri dari (Savitri, 2008) :
1) Trakea dan Trakeida
Trakea dan trakeida pada xylem berupa sel-sel memanjang,
berdinding tipis, dan memiliki sedikit protoplasma ketika telah dewasa.
Penebalan dinding pada unsur trakea xylem ini dapat berupa penebalan
cincin, spiral, karang dan sebagainya (Hidayat, 1995).
Trakeida berasal dari sel tunggal. Selnya panjang dengan ujung runcing.
Ketika dewasa, sel-sel pada trakeida merupakan sel mati dan tidak
mengandung kloroplas. Trakeida dapat dibedakan dari trakea karena tidak
mengalami perforasi dan hanya mempunyai pasangan noktah pada
dindingnya, sedangkan trakea selnya mengalami perforasi pada tempat
tertentu pada perbatasannya dengan trakea yang lain (Iserep, 1993).
Trakeida tersusun atas sel-sel yang kurang lebih memanjang,
penampang melintangnya persegi dan mempunyai dinding ujung miring
atau meruncing. Sel-sel trakeida akan mati setelah dewasa, pada saat
dinding sel berlignin saja yang tinggal. Semua trakeida memiliki dinding
sel sekunder yang diletakkan mengikuti berbagai pola sesuai dengan
kedewasaan bagian dimana trakeida itu berada (Hidayat, 1995).
Trakeida bersama parenkim menyusun xylem. Pada tanaman rendah dan
trakeida dominan, tetapi pada tipe xylem yang kompleks juga ada serabut,
pembuluh, parenkim kayu. Trakeida berfungsi sebagai penyalur dan
penguat (Iserep, 1993)
2) Serabut
Serabut pada xylem tersusun dari sel-sel yang mempunyai dinding
lebih tebal. Kita mengenal adanya serat trakeid dan serat libriform. Serat
trakeid mempunyai noktah-noktah terlindung, noktah ini apabila
dibandingkan dengan noktah-noktah trakeid berupa noktah terlindung
yang lebih tereduksi, sedangkan serat libiform mempunyai noktah-noktah
yang sederhana dan berfungsi sebagai jaringan mekanik di dalam kayu
(Hidayat,1995). Serat-serat pada xylem tersusun dari sel-sel yang
mempunyai dinding (membran) lebih tebal. Serat-serat tersebut dapat
berupa serat trakheid dan serat libiform (Iserep, 1993) :
a. Serat trakheid, kebanyakan serat ini sulit dibedakan dari unsur trakheid.
Biasanya, serat-serat ini mempunyai noktah-noktah terlindung. Dan bila
dibandingkan dengan noktah pada trakheid, noktah pada serat ini lebih
tereduksi.
b. Serat libiform, mempunyai jenis noktah-noktah yang sederhana. Serat-
serat tersebut mempunyai fungsi sebagai jaringan angkut dalam kayu.
Adapun sel-selnya merupakan sel-sel yang telah mati.

3) Parenkim kayu
Sel-sel parenkim merupakan komponen umum dari xylem pada
kebanyakan tanaman. Sel-sel parenkim xylem bisa berdinding tipis atau
berdinding tebal, sedangkan kayu sekunder sering kali berdinding lignin
yang tebal. Parenkim kayu berfungsi sebagai cadangan makanan dan
mungkin juga berhubungan dengan konduksi, baik langsung atau tidak
langsung (Hidayat, 1995).
Parenkim pada xylem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih
hidup. Dijumpai pada xylem primer maupun sekunder. Pada xylem
sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan
parenkim jari-jari empulur. Pada parenkim kayu sel-selnya membentuk
fusi unsur-unsur trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada
dindingnya. Sel parenkim pada xylem berfungsi sebagai tempat cadangan
makanan yang berupa amilum. Sedangkan parenkim jari-jari empulur
mempunyai dua bentuk dasar, yakni sel-sel yang bersumbu panjang kearah
radial dan sel-sel bersumbu panjang kearah vertikal (Nugroho, 2006).

Floem atau pembukuh tapis adalah komponen utama pada jaringan


pengangkut yang ada pada tumbuhan dan merupakan jaringan yang tersusun oleh
sel-sel hidup dengan tipe yang berbeda. Penyusun floem adalah unsure tapisan
yang membantu pengangkutan hasil fotosintesis.
Floem berfungsi mengangkut zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan. Floem tersusun atas pembuluh tapis, sel pengiring, serabut floem dan
parenkim floem. Sel-sel pada pembuluh tapis saling berhubungan membentuk
saluran tempat pengangkut zat-zat hasil fotosintesis. Sel pengiring berfungsi
memberi makan dan mengatur aktivitas pembuluh tapis. Serabut floem sebagai
penguat jaringan floem. Parenkim floem berfungsi menyimpan zat-zat , sepeti
tepung, kristal, dan damar (Savitri, 2008).
Floem merupakan jaringan penangkut yang berfungsi mengangkut zat-zat
makanan hasil fotosintesis dan mendistribusikannya dari daun ke bagian lain
tanaman. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel, baik sel hidup maupun
mati. Unsur- unsur pada floem meliputi unsure tapis, sel pengiring, sel albumin,
serat-serat floem dan parenkim floem (Nugroho, 2006). Floem primer, sama
dengan xylem primer berasal dari prokambium. Floem primer terdiri dari
protofloem dan metafloem. Floem juga dapat dibedakan menjadi floem primer
dan floem sekunder (Iserep, 1993).
Menurut perkembangannya, xylem maupun floem dapat dibedakan bagian
primer (xyem primer dan floem primer) dan bagian sekunder (xylem sekunder dan
floem sekunder). Bagian jaringan pembuluh primer berdiferensi ketika tubuh
primer dibentuk dan jaringan yang menghasilkannya adalah prokambium. Bagian
jaringan pembuluh sekunder merupakan hasil aktivitas kambium pembuluh
(Savitri, 2008).

Anda mungkin juga menyukai