Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOLOGI

“JENIS JARINGAN PADA TUMBUHAN”

Disusun Oleh :

 Dani Firmansyah
 Tasya Oktaviani lifitri
 Dela Lipana
 Siti Widiya Apriani
 Dini Haryanti
 Sintia Magpirah
 Muhamad Reza Renaldi

SMA NEGERI 1 CISOLOK


Jl. Raya Cikelat Km. 3 Cisolok, Wangunsari, Kec. Cisolok, Kab. Sukabumi
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Biologi yang berjudul “JENIS JARINGAN
PADA TUMBUHAN”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan
ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada teman-teman dan kepada pihak yang membantu sehingga terselesainya makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Guru pengampu mata mata pelajaran
Biologi yang telah membimbing kami belajar banyak hal berkaitan tentang mata pelajaran
Biologi.

Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa kami berharap dan berdoa agar makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun dan umumnya bagi para pembaca
makalah ini. Amin

Cisolok, 22 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Tujuan..........................................................................................................................2

1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

2.1 Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan..........................................................................3

2.2 Sistem Jaringan Pada Tumbuhan.................................................................................3

A. Jaringan Dermal..................................................................................................3

B. Jaringan Dasar....................................................................................................4

C. Jaringan Vaskular...............................................................................................4

1. Jaringan Meristem.......................................................................................5

2. Jaringan Dewasa..........................................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan................................................................................................................12

3.1 Saran..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam dunia tumbuhan, 420 juta tahun lalu muncul tumbuhan darat. Sejak itu
tumbuhan darat berevolusi dengan cepat serta mengembangkan struktur yang lebih
rumit di bandingkan dengan alga, yakni membentuk jenis sel, jaringan dan organ.

Secara umum dunia tumbuhan di bagi menjadi tumbuhan berpembuluh


(tracheophyta) dan tumbuhan yang tidak berpembuluh (thallophyta). Tumbuhan
berpembuluh terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama mempunyai alat
reproduksi tersembunyi sebagaimana di temukan pada paku-pakuan. Kelompok ke
dua mencakup tentang tumbuhan berbiji atau sering di sebut dengan spermatophyta.
Tumbuhan berbiji atau spermatopyta di bagi menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji
terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).
Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling akhir muncul. Tumbuhan
ini membentuk bagian utama dari vegetasi alam yang di budidayakan di bumi.

Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel dan di bedakan atas berbagai fungsi
kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk , susunan dan fungsi yang sama di sebut
jaringan.

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histologi,
sedangkan cabang biologi yang mempelajari perubahannya bentuk dan fungi jaringan
dalam hubungannya dengan penyakit adalah hitopologi.

Jaringan di miliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk
setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi
(jamur), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk
struktur-struktur yang khas yang mirip dengan organ, seperti tubuh buah dan sporofol.
Tumbuhan lumut dapat di katakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia
belum memiliki suatu jaringan pembulu yang jelas

1
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang
sistem jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita
tentang berbagai jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana
tumbuhan itu hidup di alam.

1.3 Rumusan Masalah

Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan


dan apa saja jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia
artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,
memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya
jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat
kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut
akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ
dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.

2.2 Sistem Jaringan Pada Tumbuhan

Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke


berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal,
atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan,
tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan
disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan
sistem tanah jaringan.

A. Jaringan Dermal

Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis


umumnya satu lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi
tanaman. Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman "kulit." Tergantung pada
bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan
diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang
mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu tanaman
menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan batang juga mengandung
pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran
gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan
stomata.

3
Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada
tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang
berlapis-lapis yang bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri
dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium gabus). Sel
gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk
melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi
tanaman dari patogen, luka, mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan
insulates tanaman.

B. Jaringan Dasar

Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik


dan menyediakan penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri
dari sel parenkim tetapi juga dapat mencakup beberapa collenchyma dan sel
sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan menyimpan produk organik
di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim
sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi
dukungan pada tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini membantu
untuk mendukung tanaman sementara tidak menahan pertumbuhan karena
kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan di dinding
utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada
tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan
dan jauh lebih kaku.

C. Jaringan Vaskular

Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan


pembuluh darah. Mereka memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan
diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua jenis sel yang dikenal
sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal membentuk
struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk
perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan di semua
tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di angiosperma. Floem terdiri
sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel pendamping.
Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan selama

4
fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang
tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup.
Companion sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari
saringan-tabung.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1) Jaringan meristem/muda
2) Jaringan dewasa

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan


jaringan ini relatif sangat muda, sitoplasmanya penuh, mempunyai
kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan
yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam :

a. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang


paling muda. Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan
embriona/tunas/ lembaga mempunyai kemampuan untuk membelah,
memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan
yang dewasa.

1) Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga


membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah
memanjang.
2) Letak jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian
dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi
apikal
3) Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut
pertumbuhan primer.
4) Jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar
bertambang panjang bukan melebar.

5
b. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang


berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan
spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai
kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari
organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang
sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan
meristem sekunder yaitu kambium.

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi


tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.

1) Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung


akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu
menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem
apikal disebut jaringan primer.
2) Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang
terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa.
Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah
batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel
meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih
cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3) Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang
menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder
adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut
juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan
meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk
jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan
batang.

6
2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan


totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi
membentuk jaringan lain.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :

a. Jaringan Epidermis

1) Jaringan yang letaknya paling luar


2) Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis
yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
3) Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan
Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup
stomata
4) Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
5) Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai
dengan fungsinya
6) Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar
dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.

Fungsi jaringan epidermis antara lain :

1) Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya


2) Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa
kemasukan air karena osmosis
3) Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
4) Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan
tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
5) Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau
gutasi
6) Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis
yang permukaannya bergabung

7
b. Jaringan Parenkim

Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan


belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air
disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki
dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas
aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis.
Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim


dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan
endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim
yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung
rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan
makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan
parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi


beberapa macam antara lain:

1) Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang


mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2) Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan
cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam
vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3) Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air.
Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering
(xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4) Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang
mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel
yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun
tumbuhan hidrofit.

c. Jaringan Penguat/Penyokong

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2


jaringan yaitu :

8
1) Jaringan Kolenkim

Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi


dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak
menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan
beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada
kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya.
Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan
ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang
ekstensif.

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak


pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak
contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan,
karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan
yang berbeda ini.

2) Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.

a) Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder


dan dinding menjadi sangat tebal.
b) Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang
jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
c) Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi
menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
d) Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung
meruncing pada penampang membujur (longitudinal section;
L.S.),
e) Sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh
yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung
serabut dan sklereid.
f) Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi
pada buah pir disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).

9
g) Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari
senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ
tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
h) Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim
mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat
dan keras.
i) Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan
sklereid

d. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini
disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda
struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-
zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil
fotosintesis.

Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular


Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya
berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk
membawa air dan larutan ke seluruh tanaman

Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding
tipis yang disebut cambium.

1) Xylem

Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas


pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung
lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk memanjang,
serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar. Pada penampang
melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan
xylem.

2) Floem

Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen


pembuluh tapis), sel pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut /

10
serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem
primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium
sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses
terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem.
Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk
sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi
dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami
pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan
fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit
dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang
berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia
artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,
memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya
, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan
totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan
berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan
seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama.
Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan
terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem,
jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim,
jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.

3.1 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang
budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Penerbit


Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai