Disusun Oleh :
Dani Firmansyah
Tasya Oktaviani lifitri
Dela Lipana
Siti Widiya Apriani
Dini Haryanti
Sintia Magpirah
Muhamad Reza Renaldi
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Biologi yang berjudul “JENIS JARINGAN
PADA TUMBUHAN”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan
ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada teman-teman dan kepada pihak yang membantu sehingga terselesainya makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Guru pengampu mata mata pelajaran
Biologi yang telah membimbing kami belajar banyak hal berkaitan tentang mata pelajaran
Biologi.
Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa kami berharap dan berdoa agar makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun dan umumnya bagi para pembaca
makalah ini. Amin
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Jaringan Dermal..................................................................................................3
B. Jaringan Dasar....................................................................................................4
C. Jaringan Vaskular...............................................................................................4
1. Jaringan Meristem.......................................................................................5
2. Jaringan Dewasa..........................................................................................7
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.1 Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia tumbuhan, 420 juta tahun lalu muncul tumbuhan darat. Sejak itu
tumbuhan darat berevolusi dengan cepat serta mengembangkan struktur yang lebih
rumit di bandingkan dengan alga, yakni membentuk jenis sel, jaringan dan organ.
Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel dan di bedakan atas berbagai fungsi
kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk , susunan dan fungsi yang sama di sebut
jaringan.
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histologi,
sedangkan cabang biologi yang mempelajari perubahannya bentuk dan fungi jaringan
dalam hubungannya dengan penyakit adalah hitopologi.
Jaringan di miliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk
setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi
(jamur), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk
struktur-struktur yang khas yang mirip dengan organ, seperti tubuh buah dan sporofol.
Tumbuhan lumut dapat di katakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia
belum memiliki suatu jaringan pembulu yang jelas
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang
sistem jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita
tentang berbagai jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana
tumbuhan itu hidup di alam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia
artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,
memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya
jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat
kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut
akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ
dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
A. Jaringan Dermal
3
Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada
tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang
berlapis-lapis yang bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri
dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium gabus). Sel
gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk
melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi
tanaman dari patogen, luka, mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan
insulates tanaman.
B. Jaringan Dasar
C. Jaringan Vaskular
4
fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang
tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup.
Companion sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari
saringan-tabung.
1) Jaringan meristem/muda
2) Jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
5
b. Jaringan Meristem Sekunder
6
2. Jaringan Dewasa
a. Jaringan Epidermis
7
b. Jaringan Parenkim
c. Jaringan Penguat/Penyokong
8
1) Jaringan Kolenkim
2) Jaringan Sklerenkim
9
g) Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari
senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ
tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
h) Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim
mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat
dan keras.
i) Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan
sklereid
Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini
disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda
struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-
zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil
fotosintesis.
Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding
tipis yang disebut cambium.
1) Xylem
2) Floem
10
serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem
primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium
sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses
terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem.
Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk
sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi
dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami
pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan
fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit
dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang
berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia
artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,
memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya
, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan
totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan
berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan
seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama.
Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan
terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem,
jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim,
jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.
3.1 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang
budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13