Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya

saya dapat menyelesaikan Makalah Anatomi Tumbuhan yang berjudul Jaringan Pada

Tumbuhan . Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan

dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang saya miliki.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan kepada

pihak yang membantu sehingga terselesainya makalah ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Anatomi

Tumbuhan yang telah membimbing saya belajar banyak hal berkaitan tentang mata kuliah

Anatomi Tumbuhan. Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa saya berharap dan berdoa agar

makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri selaku sebagai penyusun dan

umumnya bagi para pembaca makalah ini. Amin

Gorontalo 20 September 2016

Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................i

Daftar isi...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..............................................................................................1

B. Rumusan masalah.........................................................................................1

C. Tujuan penulisan..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan...........................................................2

B. Sistem jaringan pada tumbuhan..................................................................2

1. Jaringan meristem.................................................................................5
2. Jaringan dewasa....................................................................................7
a. Jaringan epidermis.....................................................................7
b. Jaringan parenkim......................................................................8
c. Jaringan penguat/penyokong......................................................9
d. Jaringan pengangkut/pembuluh...............................................11

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan................................................................................................13

b. Saran...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang.

Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai

jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang

terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih

tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan

dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.

B. Rumusan masalah.

Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa saja

jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan.

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem

jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tentang berbagai

jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai

kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan

tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak

terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak

dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel.

Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk

organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.

B. Sistem Jaringan Pada Tumbuhan

Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai

jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang

terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih

tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan

dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.

1. Jaringan Dermal

Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu

lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap

sebagai tanaman "kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal

dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang

mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis

pada tanaman daun dan batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di

epidermis mengatur pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran

bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang

mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan

epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen

(kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar

untuk melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman

dari patogen, luka, mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.

2. Jaringan Dasar

Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan

penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat

mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan

menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel.

Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada

tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman

sementara tidak menahan pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya

agen pengerasan di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan

pada tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh

lebih kaku.

3. Jaringan Vaskular

Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka

memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri

dari dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal

membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk

perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular,
pembuluh hanya ditemukan di angiosperma. Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut

saringan-tabung sel dan sel pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi

yang dihasilkan selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid

yang tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion sel

memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari saringan-tabung.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif

sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena

kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat

dibagi 2 macam

A. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan

perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/ lembaga mempunyai kemampuan

untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang

dewasa.

jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan

yang terus menerus kearah memanjang.

letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal

yang mengarah je dominansi apikal

Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.

jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.
B. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan

meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun

mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk

melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan

meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga

menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu

kambium.

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal,

meristem interkalar dan meristem lateral.

1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang.

Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan

memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang

terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.

2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara

jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki

meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel

meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya

bunga.

3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan

pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang

menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut
juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada

pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan

akar dan batang.

2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini

hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam

a. Jaringan Epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar

Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa

ruang antar sel.

Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta

serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata

Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok

Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya

Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak

lagi memiliki jaringan epidermis.

Fungsi jaringan epidermis antara lain :

Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya

Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis

Peresap air dan mineral pada akar yang muda.


Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang

disebut bulu akar.

Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi

Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya

bergabung

b. Jaringan Parenkim

Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.

Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.

Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas

aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel

umum terdapat pada parenkim.

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit

akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel

parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara

disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh

jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara

lain:

Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi

untuk fotosintesis.
Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda

sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada

tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena

mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun

tumbuhan hidrofit.
c. Jaringan Penguat/Penyokong

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu

Jaringan Kolenkim

Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada

dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral

batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member

dukungan yang cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding

sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif.

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua

jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara

kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang

berbeda ini.

Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.

Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi

sangat tebal.

Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar

jaringan sklerenkim).
Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre)

atau sklereid.

Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada

penampang membujur (longitudinal section; L.S.),

sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh

tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh

sel-sel batu (stone cell, sklereid).

Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan

jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa

lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.

Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid

d. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan

kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi

utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi

mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.


Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut jaringan

vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh

(vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman

Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut

cambium.

1. Xylem

Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang

memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk

memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar. Pada penampang melintang berkas

pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.

2. Floem

Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel

pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi

floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem

sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari

protofloem dan metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk

sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan

yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan

fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel

pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit

kayu paling dalam.


BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai

kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan

tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak

terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak

dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel.

Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk

organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada

tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-

jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan

epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan

jaringan floem.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan

dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang

membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan

berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman

pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas

Terbuka, Depdikbud Jakarta.


http://yayanajuz.blogspot.com/2012/03/sistem-jaringan-tumbuhan.html
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html
http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html

Anda mungkin juga menyukai