100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
242 tayangan6 halaman
Translokasi adalah proses pemindahan hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan lainnya melalui sistem floem. Bahan yang paling sering ditranslokasi adalah karbohidrat, khususnya sukrosa. Translokasi diperantarai oleh elemen penyaring floem dan melibatkan beberapa proses seperti loading, unloading, dan aliran tekanan.
Translokasi adalah proses pemindahan hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan lainnya melalui sistem floem. Bahan yang paling sering ditranslokasi adalah karbohidrat, khususnya sukrosa. Translokasi diperantarai oleh elemen penyaring floem dan melibatkan beberapa proses seperti loading, unloading, dan aliran tekanan.
Translokasi adalah proses pemindahan hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan lainnya melalui sistem floem. Bahan yang paling sering ditranslokasi adalah karbohidrat, khususnya sukrosa. Translokasi diperantarai oleh elemen penyaring floem dan melibatkan beberapa proses seperti loading, unloading, dan aliran tekanan.
Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.
Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Translokasi di dalam floem adalah pergerakan hasil fotosintesis dari daun yang matang menuju area pertumbuhan dan penyimpanan. Floem juga mendistribusikan kembali air dan berbagai senyawa lainnya melalui tubuh tumbuhan Ciri khas floem menghubungkan sel yang disebut dengan elemen penyaring. Elemen penyaring disebut sebagai gabungan elemen penyaring ketika terjadi pemanjangan sel-sel elemen penyaring yang tersusun secara “end-to-end”. Tidak seperti elemen trakhea xilem, elemen penyaring floem tidak memiliki dinding yang kaku dan mengandung protoplas hidup ketika matang dan fungsional. Pori di sekitar elemen penyaring relatif besar dan ditemukan berkelompok pada daerah spesifik yang disebut lempeng tapis. Selain elemen penyaring floem juga mengandung berbagai sel parenkim. Beberapa sel parenkim terakit dengan gabungan tabung penyaring disebut sel pengiring. Pemuatan gula ke dalam elemen penyaring yang bersebelahan dengan sel source menyebabkan terjadinya serapan air secara osmotik dari xilem di dekat elemen. Serapan air meningkatkan tekanan hidrostatik (turgor) dalam elemen penyaring. Tekanannya diturunkan di ujung sink ketika gula diturunkan ke dalam sel penerima dan air kembali ke xilem. Perbedaan tekanan ini menyebabkan aliran air dari daerah source menuju ke sink Jalur translokasi. Gula dan bahan organik lainnya terkonduksi melalui tumbuhan di dalam floem, yang secara khusus disebut elemen penyaring. Elemen penyaring menunjukkan variasi adaptasi struktural yang membuatnya cocok untuk transportasi.
Pola translokasi. Bahan-bahan ditranslokasikan di dalam floem dari sumber (area
suplai fotosintat) menuju sinks (area metabolism/penyimpanan fotosintat). Sumber biasanya berupa daun matang dan Sinks berupa organ-organ seperti akar, daun muda dan buah.
Bahan-bahan yang ditranslokasikan di dalam floem. Zat-zat yang ditranslokasikan
utamanya berupa karbohidrat, dan sukrosa merupakan gula yang paling banyak ditranslokasikan. Getah floem juga berisi molekul organik lainnya seperti asam amino, hormon, dan ion anorganik. Selain itu, aspek lain dari translokasi floem diantaranya adalah (Taiz and Zeiger, 2002): - Proses loading dan unloading dari floem. Transportasi gula menuju dan keluar dari elemen penyaring disebut loading dan unloading. Pada beberapa spesies, gula harus masuk secara apoplas dari sumber sebelum loading dan memerlukan energi metabolik yang disediakan dari pembentukan gradient proton. Unloading floem juga memerlukan energi metabolik, tetapi jalur transport nya, sisi metabolism dari transport gula, dan sisi dimana energi dikeluarkan berbeda pada setiap organ dan spesies. - Mekanisme translokasi. Tekanan aliran yang diterima adalah mekanisme yang paling memungkinkan untuk translokasi floem. Keragaman struktur dan fisiologis mengindikasikan bahwa bahan-bahan yang ditranslokasikan floem padaAngiosperma dengan menekan aliran. Teknik girdling merupakan pelepasan cincin kulit kayu (mengandung floem) dari kayu (mengandung xilem) pada batang muda dengan cara memisahkan keduanya dari kambium vaskuler. Tanaman yang telah diberi perlakuan teknik girdling akan segera tampak membengkak pada daerah yang dilakukan girdling. Pembengkakan tersebut terjadi akibat akumulasi fotoasimilat yang mengalir ke bagian bawah batang yang telah terblokir atau yang dilakukan girdling sehingga dengan kata lain girdling mengganggu aktivitas floem.