Anda di halaman 1dari 32

KACANG TANAH

KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI


TANAMAN
• Kingdom : Plantae (tumbuhan)
• Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
• Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
• Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
• Ordo : Leguminales (berbunga kupu – kupu)
• Famili : Papilionaceae
• Genus : Arachis
• Spesies : Arachis hypogaea
• Tipe pertumbuhan
• Berdasarkan bentuk/letak cabang lateral, tipe pertumbuhan
kacang tanah dapat dibedakan menjadi tipe menjalar yang
meliputi runner, trailing, procumbent, dan prostate, dan tipe
tegak yaitu upright, erect bunch, dan bunch. Tipe tegak
mempunyai percabangan yang tumbuh agak melurus ke atas
dan umurnya genjah, yaitu antara 100 sampai 120 hari.
Sedangkan tipe menjalar mempunyai percabangan lebih
panjang dan tumbuh ke samping, hanya bagian ujung yang
mengarah ke atas. Umur tanaman tipe menjalar ini dapat
mencapai enam bulan.
• Berdasarkan posisi cabang primer terhadap batang utama,
tipe tumbuh kacang tanah dapat dibedakan menjadi enam
tipe (Gambar 1), yaitu:
• 1) Procumbent 1 (cabang menjalar).
• 2) Procumbent 2 (cabang dan batang utama menjalar).
• 3) Decumbent 1 (cabang menjalar dengan ujung sedikit ke
atas).
• 4) Decumbent 2 (cabang menjalar dengan pertengahan cabang
menuju ke atas).
• 5) Decumbent 3 (cabang lateral menuju ke atas).
• 6) Erect (cabang lateralnya tegak).
• Sistem Perakaran
• Kacang tanah merupakan tanaman herba semusim
dengan akar tunggang dan akarakar lateral yang
berkembang baik. Akar tunggang biasanya dapat masuk
ke dalam tanah hingga kedalaman 50–55 cm, sistem
perakarannya terpusat pada kedalaman 5–25 cm dengan
radius 12–14 cm, tergantung tipe varietasnya. Sedangkan
akar-akar lateral panjangnya sekitar 15–20 cm, dan
terletak tegak lurus pada akar tunggangnya (Rao 1988).
• Seluruh aksesi kacang tanah memiliki nodul
(bintil) pada akarnya. Keragaman terlihat pada
jumlah, ukuran bintil, dan sebarannya. Jumlah
bintil beragam dari sedikit hingga banyak,
dengan ukuran kecil hingga besar, dan
terdistribusi pada akar utama atau akar
lateral. Sebagian besar aksesi memiliki bintil
akar dengan ukuran sedang dan menyebar
pada akar lateral
Jumlah dan sebaran nodul pada akar kacang tanah pada umur 35
HST (Trustinah).
S=sedikit, B=banyak, U=akar utama, L=akar lateral
• Batang
• Terdapat empat pola percabangan pada kacang tanah, yaitu
berseling (alternate), sequensial, tidak beraturan dengan
bunga pada batang utama, dan tidak beraturan tanpa bunga
pada batang utama (IBPGR 1985). Pola percabangan berseling
(Gambar 3.1) dicirikan dengan cabang dan bunganya
terbentuk secara berselang-seling pada cabang primer atau
sekunder dan batang utamanya tidak mempunyai bunga,
cabang lateral biasanya melebihi panjang batang utama,
jumlah cabang dalam 1 tanaman berkisar antara 5–15 cabang,
umur panennya panjang, berkisar antara 4–5 bulan
(Purseglove 1977).
• Pola percabangan
• sequential (Gambar 3.2) dicirikan dengan buku subur terdapat
pada batang utama, cabang primer maupun pada cabang
sekunder, tumbuhnya tegak, cabangnya sedikit (3–8 cabang)
dan tumbuhnya sama tinggi dengan batang utama. Bunganya
terbentuk pada batang utama dan ruas cabang yang berurutan
Berdasarkan adanya pigmentasi antosianin pada batang
kacang tanah, warna batang dikelompokkan menjadi dua
golongan, yaitu warna merah atau ungu, dan hijau. Batang
utama ada yang memiliki sedikit bulu dan ada yang berbulu
banyak.
• Aternate sequential

Tidak beraturan dgn bunya pad cabng utama . Tidak beraturan tanpa bunga pada cabang utama
• Daun
• Kacang tanah memiliki empat helaian daun yang disebut
tetrafoliate yang muncul pada batang dengan susunan
melingkar pilotaksis 2/5. Daun mempunyai beragam bentuk
antara lain bulat, elips, sampai agak lancip, dengan ukuran
bervariasi (2,4 x 0,8 cm sampai 8,6 x 4,1 cm) tergantung
varietas dan letaknya. Warna daun hijau dan hijau tua. Daun-
daun pada bagian atas biasanya lebih besar dibandingkan
dengan yang di bawah. Daun yang terletak pada batang utama
umumnya lebih besar dibandingkan dengan yang muncul pada
cabang. Ukuran dan bentuk daun tercermin dari panjang daun,
lebar daun, serta rasio panjang dan lebar daun.
• Ginofor
• Setelah terjadi persarian dan pembuahan, bakal buah akan
tumbuh memanjang yang pertumbuhannya bersifat geotropik
disebut ginofor. Ginofor terus tumbuh hingga masuk
menembus tanah sedalam 2–7 cm, kemudian terbentuk
rambut-rambut halus pada permukaan lentisel, di mana
pertumbuhannya mengambil posisi horizontal. Waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai permukaan tanah dan masuk ke
dalam tanah ditentukan oleh jarak dari permukaan tanah.
Ginofor-ginofor yang letaknya lebih dari 15 cm dari permukaan
tanah biasanya tidak dapat menembus tanah dan ujungnya
mati.
• Warna ginofor umumnya hijau, dan bila ada pigmen
antosianin warnanya menjadi merah atau ungu, setelah masuk
ke dalam tanah warnanya menjadi putih. Perubahan warna ini
disebabkan ginofor mempunyai butir-butir klorofil yang
dimanfaatkan untuk melakukan fotosintesis selama di atas
permukaan tanah, dan setelah menembus tanah fungsinya
akan bersifat seperti akar.
• Biji
• Biji kacang tanah beragam warna, bentuk, dan ukurannya
(Gambar 7). Berdasarkan ukuran biji, kacang tanah dibedakan
ke dalam: kacang tanah biji kecil (<40 g/100 biji), kacang tanah
biji sedang (40–55 g/100 biji), dan kacang tanah biji besar (>55
g/100 biji) (Rao dan Murty 1994). Karakter kualitatif biji
meliputi: kulit ari biji (putih, rose, merah, coklat), dan bentuk
biji (bulat, lonjong, pipih) (Rao dan Murty 1994). Warna kulit
ari biji ada yang satu warna atau lebih dari satu warna.
• Dengan menggunakan kode warna standar dari Royal
Horticultural Society colour chart, warna utama biji kacang
tanah dikelompokkan menjadi beragam kelas mulai warna
putih , agak putih , coklat sangat pucat , coklat pucat , coklat
terang , coklat , coklat gelap (dark tan, , rose , salmon , merah
terang , merah , merah gelap, merah keunguan , ungu cerah ,
ungu gelap , ungu sangat tua/kehitaman (Maggioni et al
2009). Sedangkan warna sekunder dapat berupa bintik
(blotched), flek atau garis yang jelas atau kabur. Kombinasi
warna pada kulit ari biji antara lain merah dengan putih, ungu
dan putih, coklat cerah dan coklat gelap, coklat dan ungu.
Warna biji kacang tanah (kiri) dan ukuran biji (kanan)
Syarat tumbuh
•  Curah Hujan
• Dengan daun yang terbilang tipis, kecil dan tingginya yang
hanya berkisar puluhan centimeter, tanaman kacang tanah
merupakan salah satu tanaman yang kurang menyukai curah
hujan keras atau tanah yang basah.
• Curah hujannya rata-rata berkisar 800 – 1.300 mm disetiap
tahun. Apabila hujan yang didapatkan terlalu keras, ini akan
menyulitkan bunga dalam penyerbukan oleh serangga dan
juga menyebabkan daerah disekitar kacang tanah menjadi
lembab, hal ini tidak baik untuk tumbuh kembang kacang
tanah. Tanah yang cenderung kering akan lebih sehat untuk
bertumbuh.
• Suhu
• Suhu yang diperlukan adalah 28 – 32 derajat celcius. Suhu
yang terlalu rendah akan menyebabkan tanaman menjadi
kerdil dan lambat bertumbuh.
• Kelembaban Udara
• Kacang tanah tidak tahan pada embun yang dingin.
Kelembaban rata-rata yang diperlukannya adalah 65 – 75 %.
•  Intensitas Cahaya
• Cahaya yang diperlukan adalah penuh. Dengan sinar yang penuh
ini, kacang tanah akan tumbuh subur dan menghasilkan kacang
yang besar. Terkena sinar matahari secara langsung juga akan
menghasilkan kacang yang lebih baik.
•  Media
• Syarat-syarat tumbuh tanaman kacang tanah selanjutnya adalah
media. Tentu saja media tanam haruslah tanah yang gembur, kaya
akan nutrisi dan juga bertekstur ringan.
• Ph tanah antara 6,0 – 6,5. Sekalipun kacang tanah tidak terlalu
menyukai curah hujan tinggi, namun pastikan ia tidak kekurangan
air yang bisa saja menyebabkan kelayuan dan berakhir pada
matinya tanaman. Ingat untuk tidak membiarkan lahan terlalu
basah dan membuat lahan menjadi kering jauh lebih baik.
•  Ketinggian
• Ketinggian lahan yang digunakan dalam penanaman kacang
tanah optimumnya 50 – 500 m diatas permukaan air laut.
Namun kacang tanah masih bisa tumbuh secara lambat
dengan ketinggian maksimal 1.500 m.
BUDIDAYA
• Benih
• Kebutuhan benih kacang tanah per hektar berkisar 90-100 kg.
Beberapa varietas unggul yang dapat digunakan adalah Kancil,
Perkutut, Singa dan Turangga.
• Penyiapan Lahan
• Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan dengan mengolah tanah
dengan cara dibajak sekitar 15−20 cm, kemudian digaru,
diratakan dan dibersihkan dari sisa tanaman dan gulma.
Penyiapan lahan disertai dengan pemberian dolomit 500
kg/ha dan pupuk kandang 2.500 kg/ha.
• Penanaman
• Penanaman dilakukan secara tugal dengan jarak tanam 40 x 15
cm atau 35 x 10 cm,  satu biji per lubang.
• Pemupukan
• Pupuk  yang dibutuhkan yaitu 50 kg urea, 100 kg  SP36 dan 50
kg KCI yang diberikan saa tanam atau saat tanaman berumur
7−14 hari, dengan cara tugal atau larik.
• Penyiangan Gulma dan Pembumbunan
• Penyiangan gulma dan pembumbunan dilakukan sebelum
tanaman berbunga. Setelah ginofor masuk ke dalam tanah,
tanaman tidak boleh disiang karena dapat menyebabkan
kegagalan pembentukan polong.
• Pengairan/Penyiraman
• Pengairan/penyiraman diperlukan pada periode:
• 1). pertumbuhan awal yaitu umur hingga 15 hari setelah
tanam; 2). awal berbunga yaitu umur 25 hari setelah tanam;
3).pembentukan dan pengisian polong yaitu umur 75 hari
setelah tanam.
• Pengendalian Hama dan Penyakit
• Hama utama yang menyerang kacang tanah adalah wereng
kacang tanah, penggerek daun, ulat jengkal dan ulat grayak.
Hama tersebut dapat dikendalikan dengan insektisida
endosulfan, klorfirifos, monokrotofos, metamidofos, diazinon.
Untuk pencegahan, pestisida tersebut dapat diaplikasikan
pada umur 25, 35 dan 45 hari.
• Penyakit utama kacang tanah antara lain adalah layu bakteri,
bercak daun, dan penyakit karat. Pengendalian dapat
dilakukan dengan menanam varietas tahan atau menggunakan
fungisida benomil, mankozeb, bitertanol, karbendazim, dan
klorotalonil. Untuk pencegahan fungisida tersebut dapat
diaplikasikan pada umur 35, 45 dan 60 hari.
• Panen
• Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari
varietasnya. Ciri-ciri kacang tanah siap panen antara lain
batang mulai mengeras, daun menguning dan sebagian mulai
berguguran, polong sudah berisi penuh, keras dan jika ditekan
polong mudah pecah. Jika biji telah penuh, harus segera
dipanen, kerena bila terlambat, biji dapat tumbuh di lapang,
warna polong coklat kehitam-hitaman.
• Pascapanen
• Polong dikeringkan, dikumpulkan dan disortir. Simpan polong
kering ke dalam karung goni di gudang penyimpanan yang
tempatnya kering.
• Penyimpanan dalam bentuk biji kering dilakukan dengan
mengupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau
alat pengupas kacang tanah. Jemur (keringkan) biji kacang
tanah hingga berkadar air  9% lalu dikemas dalam plastik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai