Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memiliki

peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat

diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman

kelapa mempunyai manfaat yang besar. Demikian besar manfaatanaman kelapa

sehingga ada yang menamakannya sebagai pohon kehidupan. (Ariyanto, 2017).

Kelapa menerima nama dari penjelajah Portugis, para pelaut dari Vasco da Gama

di India, yang pertama kali membawa mereka ke Eropa. Permukaan berbulu coklat dan

kelapa mengingatkan mereka dari hantu atau penyihir yang disebut Coco. [6] Sebelum itu

disebut indica nux, nama yang diberikan oleh Marco Polo pada 1280, sementara di

Sumatera, diambil dari orang-orang Arab yang menyebutnya ‫ هندي جوز‬jawz Hindi . Kedua

nama menerjemahkan untuk “kacang India.” Ketika kelapa tiba di Inggris, mereka

mempertahankan nama coco dan kacang telah ditambahkan (Aristya,2013).

Kelapa ini banyak terdapat di negara Asia yang menghasilkan 52.127.000

ton (85,32%) produksi dunia dalam bentuk kelapa segar dengan luas ± 9.361.000

ha pada tahun 2008. Produksi kelapa Indonesia menduduki peringkat pertama

kemudian disusul Filipina, India, Srilanka, dan Brazil. Berdasarkan data Coconut

Statistical Yearbook 2009 Asean Pasific Coconut Community (APCC), total luas

perkebunan kelapa Indonesia pada tahun 2009 mencapai 3,85 juta ha atau

mencapai 31,6% dari total luas areal kelapa di dunia sekitar 12,17 juta ha dan

sebagian besar merupakan perkebunan rakyat.(Erika,2011).

Data Coconut Statistical Year Book APCC tahun 2009 menunjukkan

bahwa jumlah ekspor produk agroindustri kelapa Indonesia tidak stabil bahkan
2

cenderung menurun, seperti minyak kelapa pada tahun 2006 mengalami

penurunan jumlah ekspor sebanyak 226.186 ton yang sebelumnya 745.742 ton

pada tahun 2005, kemudian naik kembali menjadi 739.923 ton pada tahun 2007

dan turun kembali sampai menjadi 270.311 ton pada tahun 2009 (Dewi, 2011).

Penurunan produksi kelapa dipengaruhi umur tanaman yang terlalu tua, kondisi

pertanaman yang rusak dan intensitas pemeliharaan rendah. Selain itu penurunan

produksi kelapa ini juga disebabkan adanya serangan hama dan

penyakit(Gunandar,2017).

Kelapa ditanam di seluruh daerah tropis untuk dekorasi, serta untuk

berbagai keperluan yang kuliner dan non-kuliner; hampir setiap bagian dari kelapa

sawit dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam beberapa cara. Dalam iklim dingin

(tetapi tidak kurang dari USDA Zone 9), sebuah kelapa yang sama, telapak ratu

(Syagrus romanzoffiana), buah nya sangat mirip dengan kelapa, namun jauh lebih

kecil. Telapak ratu awalnya diklasifikasikan dalam genus Cocos bersama dengan

kelapa, namun kemudian dipindahkan di Syagrus. Sebuah sawit baru-baru ini

ditemukan, alfredii Beccariophoenix dari Madagaskar, hampir identik dengan

kelapa, dan lebih dari telapak ratu. Hal ini dingin-hardy, dan menghasilkan

lookalike kelapa di daerah dingin(linda,2015).

TUJUAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman kelapa dalam

2. Untuk mengetahui taknik budidaya tanaman kelapa genjah

3. Untuk mengetahui taknik budidaya tanaman kelapa hibrida

KEGUNAAN MAKALAH

1. Sebagai syarat masuk untuk praktikum bdt kakao,kelapa dan tebu

2. Sebagai bahan informasi bagi orang yang membutuhkan


3

BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah Tanaman Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari

suku aren-arenan atau Arecaceae. Arti kata kelapa (atau coconut, dalam bahasa

Inggris) dapat merujuk pada keseluruhan pohon kelapa, biji, atau buah, yang

secara botani adalah pohon berbuah, bukan pohon kacang-kacangan. Istilah ini

berasal dari kata Portugis dan Spanyol abad ke-16, coco yang berarti "kepala" atau

"tengkorak" setelah tiga lekukan pada tempurung kelapa yang menyerupai fitur

wajah. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia

sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat

pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.

Kelapa dikenal karena kegunaannya yang beragam, mulai dari makanan

hingga kosmetik. daging bagian dalam dari benih matang membentuk bagian yang

secara teratur menjadi sumber makanan bagi banyak orang di daerah tropis dan

subtropis. Kelapa berbeda dari buah-buahan lain karena endosperma mereka

mengandung sejumlah besar cairan bening,disebut "santan" dalam literatur, dan

ketika belum matang, dapat dipanen untuk diminum sebagai "air kelapa", atau

juga disebut "jus kelapa". Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudra

Hindia di sisi Asia, tetapi kini telah menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia.
4

Botani Tanaman Kelapa

Klasifikasi tanaman kelapa yaitu:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Cocos

Spesies : Cocos nucifera L(pratiwi,2013).

Akar

Akar pada tanaman kelapa adalah serabut, tebal,dan berkayu. Akar

tanaman Kelapa ini berkerumun membentuk bonggol, dan hidup pada lahan pantai

yang berpasir. Pada tanaman kelapa yang baru bertunas, mempunyai akar

tunggang. Namun, pertumbuhan akar tersebut sangat cepat dan akan terlihat

seperti berlapis. Akar ini memiliki struktur yang lembut di bagian dalam dan ber

air, serta berwarna kecoklatan.

Batang

Batang pada tanaman kelapa tumbuh tegak keatas dan merupakan batang

tunggal. Batang tanaman kelapa juga beruas-ruas dan berkayu. Namun, kayunya

kurang baik untuk bangunan. Pada batang tanaman kelapa terdapat pangkal

pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas walaupun daun

telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang masih

tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa tampak berwarna

hitam beruas.

Daun
5

Daun pada tanaman kelapa berbentuk seperti bulu burung atau bulu ayam.

Pada bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri (spina) yang tajam dan

keras di kedua sisinya. Anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai

ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun terbentuk lidi sebagai tulang

daun. Daun pada tanaman kelapa termasuk daun majemuk (folium compositum),

dan merupakan Roset Batang. Hal ini dikarenakan daun-daunnya rapat dan

berjejal-jejal di ujung batang.

Bunga

Bunga pada tanaman kelapa tumbuh ketika tanaman berusia 3-4 tahun.

Bunga tumbuh pada ketiak daun bagian luar yang diselubungi oleh seludang

bunga yang disebut spatha. Spatha ini bertujuan untuk melindungi calon bunga

sebelum merkar. Bunga pada tanaman kelapa termasuk bunga majemuk

(inflorecentia).

Bunga kelapa merupakan bunga berumah dua (diaceus). Bunga betina

ketika masih muda dapat mengeluarkan air yang disebut air nira dapat digunakan

untuk membuat gula kelapa. Bunga pada tanaman kelapa juga mempunyai tandan

bunga yang disebut dengan mayang. Mayang ini digunakan untuk hiasan dalam

upacara perkawinan adat Jawa.

Buah

Buah pada tanaman kelapa termasuk buah sejati tunggal yang berdaging

(carnosus) . Buah kelapa tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicarp),

daging buah (mesocarp), dari susunan serabut (fibre) dan mengandung minyak,

kulit buah (endocarp) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan

keras (batok), serta daging buah (endosperm) yang berwarna putih dan
6

mengandung minyak. Daging buah kelapa biasanya di ekstrak dan biasa disebut

dengan santan.

Budidaya Tanaman Kelapa

1. Kelapa dalam

Gambar 1: kelapa dalam

Syarat tumbuh

Penting pada penyerbukan bunga (untuk penyerbukannya bersilang)

dan transpirasi. Lama penyinaran minimum kelapa adalah 120 jam/bulan

sebagai sumber energi fotosintesis. Bila ternaungi, pertumbuhan tanaman muda

dan Tanaman kelapa dapat tumbuh dengan optimal pada daerah dengan curah

hujan 1.300 sampai dengan 2.300 mm per-tahun, namun tanaman tetap dapat

tumbuh meski curah hujan di daerah penanaman mencapai 3.800 mm per-tahun

asalkan drainase tanah baik. Angin berperan buah akan terhambat. Kelapa

tumbuh optimal pada suhu 20-27 derajat C dan sangat peka pada suhu rendah.

Pada suhu < 15 derajat C, perubahan fisiologis dan morfologis akan terjadi

pada tanaman kelapa. Kelapa akan tumbuh dengan baik pada kelembaban (rH)

bulanan rata-rata 70-80%, dan rH minimumnya 65%. Bila rH udara rendah


7

atau evapotranspirasi tinggi, tanaman akan kekeringan dan buah jatuh lebih

awal (sebelum masak), namun bila rH terlalu tinggi hama dan penyakit

tanaman akan mudah timbul. Tanaman kelapa tumbuh optimal di dataran

rendah atau pada ketinggian 0-450 m dpl. Pada ketinggian 450-1000 m dpl

kelapa akan berbuah lebih lambat, produksi sedikit, serta kadar minyaknya

rendah.

Persiapan tempat pembibitan

Pembibitan adalah suatu tempat untuk memperoleh bahan tanaman yang

diperlukan untuk ditanam di lapanganPenyiapan Tempat Pembibitan :Syarat –

syarat lokasi pembibitan : Lokasi datar dan menjadi satu dengan lokasi

pendederan, Dekat dengan sumber air , Mudah dijangkau dan diawasi

Persiapan bedengan atau polybag

Olah tanah sampai gembur sedalam 30 -40 cm, bentuk bedengan dengan

lebar 2 cm,tinggi 25 cm dan panjang tergantung lahan dengan jarak antar

bedengan 60 x 80cm, Polybag terbuat dari polyethylene/poliprophylene berwarna

hitam dengan ukuran 50 x 40 cm dan tebal 0,2 mm, bagian bawah berlubang

diameter 0,5 cm dengan jarak antar lubang 7,5 cm sebanyak 48 buah untuk

drainase dan aerasi dan diisi dengan top soil halus (bila tanah berat harus

dicampur dengan pasir 2:1) setinggi 2/3

Pendederan

Benih yang akan didederkan terlebih dahulu dilakukan penyanyatan sabut.

Penyanyatan sabut dilakukan dimaksud untuk mempermudah peresapan air

kedalam benih dan memperlancar pertumbuhan tunas. Dengan menekan bidang

sayatan juga dapat dikontrol banyaknya air yang telah diberikan.


8

Caranya ialah dengan menyanyat rata dengan pisau tajam pada bagian tonjol

sabut yang berhadapan dengan sisi yang terlebar kira-kira 5 cm. Penyayatan

jangan terlalu dalam apalagi terkena tempurungnya, dan jangan melewati

kelopak karena bila melewati kelopak sabut yang tersisa menjadi tipis dan tunas

tumbuh menjadi kurang tahan terhadap goncangan pada waktu pengangkutan.

Tempat pengecambahan yang telah tersedia digemburkan tanahnya, sebagian

dikeluarkan kekiri dan kekanan bedengan kemudian diratakan kembali. Butiran

kelapa disusun berderet saling bersinggungan, ditanam sedikit miring dan letak

sayatan horizontal dapat dilakukan dengan bantuan penggaris Barisan benih

disusun dengan cara zig zag dengan arah sayatan harus ke satu arah. Tanah yang

dikeluarkan tadi dimasukkan lagi ke hamparan biji-biji dan dijejalkan dalam

rongga-rongga antara buah kelapa sampai padat kemudian diratakan. Setiap

bedengan diberi papan nama yang berisikan catatan untuk nomor bedengan, jenis

kelapa (varietas), tanggal penyemaian dan jumlah benih yang disemai.

Pembibitan kitri

Gambar 2: bibit kelapa dalam

Syarat tempat :Tanah datar dan subur, Terbuka,Dekat sumber air, Dekat

area pertanaman, Mudah diawasi , Cara membuat bedengan Tanah diolah sedalam
9

30 – 40 cm, dibersihkan dari gulma batuan yang digemburkan. Bentuk bedengan

berukuran 6 x 2 x 0,2 m dengan jarak antar bedengan sebagai saluran drainase,me

nanam kecambah : menanam kecambah sesuai dengan besarnya benih.Kecambah

ditanam dalam lubang dengan tertanam sampai pangkal plumula

2.Kelapa genjah

Teknik Budidaya Kelapa Genjah

Gambar 3: Kelapa Genjah

Pemilihan Bibit

Hal pertama yang harus dipehatikan ketika akan membudidayakan

kelapa genjah entok adalah pemilihan bibit kelapa genjah entok. Dalam

pemilihan bibit unggul dapat dilakukan secara sendiri yakni dengan

menyemai bibit sendiri atau membeli bibit kelapa genjah entok yang sudah

siap tanam.

Untuk menyemai bibit sendiri, hal yang perlu diperhatikan adalah

memilih pohon induk. Dalam memilih pohon induk ada beberapa kriteria

yang harus dipenuhi yaitu dalam memilih pohon induk yang bagus adalah

apabila batang pohon kokoh tegak dan bagian bawahnya tidak


10

menggembung. Tidak hanya itu, Batang pohon juga harus mempunyai

pelepah dengan warna hijau muda dan cerah. Warna buah sebelum kering

adalah hijau muda dan cerah. Tidak menunjukkan gejala serangan hama

penyakit dan juga berumur maksimal 12 tahun. Buah kelapa berbentuk

bulat, tidak ada tonjolan dan bagian ujung buah melemgkung kedalam.

Buah kelapa harus dalam keadaan sehat, kulit tidak cacat akibat serangan

hama penyakit. Dan yang paling penting adalah ukuran benih memnpunyai

ukuran lingkar memotong 55-62cm dan lingkar memanjang 60-63 cm.

Gambar 4: Bibit Kelapa Genjah

Penyemaian dan Perawatan Bibit Kelapa Genjah

Setelah medndapatkan buah yang sesuai untuk dijadikan benih,

maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah menyimpan bibit yang

sudah disiapkan selama kurang lebih sekitar 1 bulan sebalum dilakukan

penyemaian benih bibit yang hendak ditanam.


11

Penyemaian bibit dapat dilakukan didalam bedengan. Sebelum

menyemai bibit, tanah didalam bedengan harus terlebih ahulu

digemburkan. Cara menggemburkannya adalah dengan mencangkul tanah

sedalam 30-40 cm lalu bedengan dibuat dengan ukuran kira 2 meter.

Selain itu bedengan juga harus dibuat dengan lebar 25 cm dan tinggi dan

jarak dibuat dengan kisaran 60 – 80 cm. kemudian benih yang sudan

disiapkan disayat dengan menggunakan pisau pada tonjolan sabut sebelah

tangkai dengan lebar sekitar 5 cm. penyayatan benih ini dikenal dengan

istilah pendederan. Setelah dilakukan pendederan pada benih, kemudian

benih ditanam dalam bedengan kira-kira 2/3 bagian dengan sayatan berada

dibagian atas. Kemudian tunggu sampai benih bertunas dengan panjang

sekitar 3-4 cm barulah benih dapat dipindahkan ke dalam polybag.

Bibit kelapa yang sudah disemai harus mendapatkan perawatan

agar dapat tumbuh dengan maksimal. Penyiraman pada bibit sangat

diperlukan setidaknya dilakukan sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi dan sore

hari. Penyiraman dapat dilakukan dengan cara menggembor. Selain

menyiram, perawatan lain yang harus dilakukan adalah dengan

memberikan insektisida ataupun fungisida. Perawatan ini bertujuan agar

bibit terhidar dari serangan hama penyakit. Agar bibit terhindar dari

serangan gulma dapat pula dilakukan penyiangan gulma minimal satu

bulan sekali dengan cara menyemprotkan herbisida. Pemberian pupuk

NPK dan Magnesium juga sangat dibutuhkan agar bibit dapat cepat

bertunas sehingga dapat dipindahkan ketika sudah berumur sekitar 5

sampai dengan 12 bulan.


12

Penanaman Bibit Kelapa

Setelah bibit kelapa genjah entok berumur maksimal 12 bulan, bibit

kelapa genjah entok sudah dapat dipindahkan dari polybag ke tanah. Tetapi

sebelum penanaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Lahan yang akan ditanami harus dibersihkan dahulu kemudian tanah

harus digemburkan terlebih dahulu.

b. Kemudian pindahkan bibit kelapa dari polybag, lakukan dengan hati-

hati supaya akar tidak rusak.

c. Kemudian masukkan bibit kedalam lubang dengan ukuran sekitar 60

x 60 x 60 cm atau 100 x 100 x 100 cm dengan jarak lubang tanam

sekitar 9 x 9 x 9 meter.

d. Jangan lupa agar memberi pupuk TSP yang sudah dicampur dengan

bagian topsoil sebanyak 300 gram. Kemudian masukkan bibit yang

sudah disiapkan.

e. Bibit kelapa genjah entok yang baik berjumlah sekitar 160 batang

dengan 17 batang diantaranya siapkan untuk penyulaman. Bibit

diletakkan ditengah lubang dengan kedalaman sekitar 10 meter dari

permukaan tanah.

Perawatan Kelapa Genjah

Jika bibit kelapa genjah entok sudah dipindahkan ketanah maka

perlu dilakukan perawatan yang intensif agar kelapa dapat tumbuh dengan

maksimal dan produktif dalam menghasilkan buah. Tanaman kelapa akan

sangat rentan terserang gulma, oleh karena itu lakukanlah penyiangan gulma

secara rutin sebulan sekali pada musim hujan atau dapat juga disesuaikan
13

dengan gulma yang tumbuh. Pohon kelapa harus disiram secara rutin paling

tiak 2-3 kali sehari.

a. Pemberian Mulsa dan Pemagaran

Setelah bibit kelapa genjah entok ditanam ditanah, sebaiknya membuat

mulsa di sekitar bibit kelapa genjah entok. Kemudian letakkan daun

daun hijau atau jerami padi secara melingkar. Hal ini bertujuan untuk

mengurangi penguapan air, menjaga kelembaban tanah, menekan

pertumbuhan gulma dan menyuburkan tanah.

b. Pengairan

Kegiatan penyiraman penting dilakukan secara rutin hingga tanaman

bibit kelapa genjah entok tumbuh kuat di umur 3 tahun. pengairan ini

bertujuan untuk menghindari kematian bibit akibat kekeringan terutama

di musim kemarau. Namun bila musim hujan tidak perlu melakukan

penyiraman lagi.

c. Penyulaman

Penyulaman biasanya dilakukan saat ditemukan bibit kelapa genjah

entok yang mati atau tumbuh kerdil atau terserang hama penyakit.

Penyulaman pertama bisa dilakukan di awal musim hujan dan

penyulaman berikutnya dilakukan di akhir musim hujan. Supaya

tanaman kelapa susulan atau sulaman tidak tertinggal jauh dengan

kelapa yang sudah ditanam, sebaiknya lakukan perawatan intensif

dengan memberikan nutrisi yang mencukupi.

d. Penyiangan, Penggemburan dan Pembumbunan

Penyiangan pada tahun pertama dilakukan selebar 1 meter di sekeliling


14

bibit kelapa genjah entok, tahun kedua selebar 1,5 meter dan ketiga

selebar 2 meter. Caranya, bersihkan gulma dengan arit atau parang.

Intensitas penyiangan dilakukan selama empat minggu sekali bila

musim hujan dan 6-8 minggu sekali bila musim kemarau.

e. Pemupukan
Setelah dilakukan penyiangan untuk membuang gulma, maka langkah

selanjutnya adalah pemupukan. Pemupukan bisa dilakukan dengan

menaruh kotoran organik dari kambing di sekitar bibit kelapa genjah

3. Kelapa Hibrida

Gambar 5: kelapa hibrida

Syarat Tumbuh

Kelapa dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 0-450

mdpl dengan memiliki curah hujan sekitar 1300-2300 mm/tahun serta memiliki

suhu ideal sekitar 20°C-27°C. Jenis tanah yang baik untuk menanam kelapa

adalah jenis tanah vulkanik, berpasir, tanah liat, tanah berbatu, dan aluvial dengan

derajat keasaman atau pH tanah sekitar 5 hingga 8.


15

Persiapan Bibit Kelapa Hibrida

Gambar 6: kelapa hibrida

Pilihlah bibit yang berkualitas baik. Pilihlah bibit kelapa yang berasal dari

pohon induk yang telah berumur 20 hingga 40 tahun, memiliki batang yang kuat

dan lurus, terbebas dari hama penyakit serta memiliki produktivitas yang tinggi.

Kelapa yang baik untuk dijadikan benih adalah buah yang telah berumur sekitar

12 bulan, memiliki bentuk bulat atau lonjong dengan ukuran 22cm-25cm untuk

panjangnya dan 17 cm-22cm untuk lebarnya, memiliki kulit buah yang licin dan

halus serta berwarna coklat, Memiliki kandungan air yang cukup apabila kelapa

digoyangkan atau dikocok.

Penyemaian Bibit Kelapa Hibrida

Jika buah yang akan dijadikan benih bibit telah siap maka simpan dahulu

kelapa tersebut selama sekitar 1 bulan. Setelah itu barulah lakukan penyemaian

benih bibit. Penyemaian bibit dapat dilakukan dalam bedengan, untuk bedengan

maka sebelumnya tanam lahan semai di gemburkan dahulu dengan cara dicangkul

sedalam 30-40 cm lalu buatlah bedengan dengan ukuran 2 meter untuk lebarnya

dan 25 cm untuk tingginya dan jarak antar bedengan di buat 60-80 cm.
16

Selanjutnya lakukan pendederan dengan cara menyayat benih bibit dengan lebar

sekitar 5 cm pada tonjolan sabut sebelah tangkai dengan menggunakan pisau atau

yang lainnya. Jika sudah selanjutnya tanam benih bibit dalam bedengan hingga

2/3 bagian dengan posisi sayatan berada di bagian atas. Setelah benih bibit

bertunas dengan panjang 3-4 cm benih dipindahkan ke polybag.

Perawatan Bibit Penyemaian

Selama proses pembibitan berlangsung maka lakukan perawatan berupa

penyiraman dengan cara di gembor secara rutin 2 kali sehari yaitu pada pagi dan

sore hari. Selain itu lakukan pemberian insektisida ataupun fungisida agar bibit

tidak terserang hama penyakit, lakukan pula penyiangan gulma setiap sebulan

sekali atau dengan cara menyemprotkan herbisida, lakukan pemupukan

menggunkan pupuk NPK dan Magnesium setiap sebulan sekali. Serta lakukan

pula penyeleksian bibit. Bibit dapat dipindahkan ke lahan tanam apabila telah

bertunas dan telah berumur sekitar 5 bulan hingga 12 bulan.

Persiapan Lahan Tanam

Lakukan pengolahan lahan tanam sekitar 1-2 bulan sebelum tanam,

bersihkan lahan tanam dari tanaman penggangu, selanjutnya lakukan

penggemburan tanah dengan menggunakan cangkul, jika tanah pada lahan

memiliki keasaman yang tinggi maka lakukan pengapuran. Buatlah Lubang tanam

dengan ukuran sekitar 60 cm x 60 cm x 60 cm sampai 100 cm x 100 cm x 100 cm

dengan jarak antar lubang tanam sekitar 9 m x 9 m x 9 m. Setelah lubang tanam

jadi, beri setiap lubang tanam dengan 300 gram pupuk TSP yang dicampur

dengan bagian top soil.

Penanaman Kelapa
17

Setelah semua siap maka selanjutnya lakukan penanaman. Buka polybag

tanam bibit kelapa dengan hati-hati jangan sampai merusak akarnya. Selanjutnya

masukkan bibit pada lubang tanam yang telah disiapkan. Untuk 1 hektar lahan

dengan jarak tanam 9x9x9 meter diperlukan sekitar 160 batang bibit yang 17

diantaranya adalah bibit untuk penyulaman.

Perawatan Tanaman Kelapa Hibrida

Penyulaman

Lakukan penyulaman pada bibit kelapa yang mati atau tumbuh tidak

sempurna dengan diganti bibit yang baru.

Penyiangan

Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya secara

rutin yaitu setiap sebulan sekali pada musim hujan dan sekitar 6 minggu-2 bulan

sekali pada musim kemarau atau juga penyiangan tersebut dilakukan dengan

melihat frekuensi gulma yang ada.

Pengairan

Pengairan atau penyiraman dilakukan setiap 2-3 hari sekali yaitu pada sore

hari.

Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan ini dilakukan setelah tanaman kelapa telah berumur 1

bulan setelah tanam dengan menggunakan pupuk urea dengan dosis 100

gram/pohon dan pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara di sebar pada

jarak 15 cm dari pangkal batang kelapa. Pemupukan susulan ini diberikan 2 kali

dalam setahun, yaitu pada akhir musim hujan (april/mei) dan awal musim hujan

(oktober/november)
18

Pemanenan

Untuk kelapa jenis dalam, umur berbuah setelah 8-10 tahun, dan umur bisa

mencapai 60 - 100 tahun dengan produksi yang diharapkan adalah kopra. Untuk

kelapa jenis genjah berbuah setelah umur 3 - 4 tahun dan berbuah maksimal pada

saat umur 9 - 10 tahun, dan bisa mencapai umur 30 - 40 tahun kurang bagus untuk

kopra karena daging buahnya yang lunak. Panen buah kelapa dilakukan menurut

kebutuhannya. Jika kelapa yang diinginkan dalam keadaan kelapa masih muda

kira-kira umur buah 7 -8 bulan dari bunganya. Jika ingin mengambil buah tua

untuk santan atau kopra dipanen di saat umur sudah mencapai 12-14 bulan dari

berbunga atau jika sudah tidak lagi terdengar suara air di dalam buahnya.

Pasca Panen

Pengolahan buah kelapa yang tua pada akhir-akhir ini mulai mengarah

pada pemanfaatan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil yang mampu

meningkatkan nilai jual dari produk kelapa, ataupun masih dalam bentuk nira (

legen =Jawa) untuk keperluan industri gula kelapa, nata de coco, asam cuka,

produk minuman dan substrat,serta alkohol yang juga mampu meningkatkan nilai

jual dari produk kelapa.


19

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Tanaman kelapa (Cocos nuciferaL.) merupakan tanaman yang memiliki

posisi strategis terutama sebagai bahan baku pembuatan minyak

goreng. Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal

masyarakat Indonesia.

2. Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan salah satu tanaman yang

termasuk dalam famili Palmae dan banyak tumbuh di daerah tropis,

seperti di Indonesia. Tanaman kelapa membutuhkan lingkungan hidup

yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksinya.

3. Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut,

tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan

berpasir pantai.

4. Kelapa (Cocos nucifera) dibedakan dalam tiga varietas yaitu kelapa hibrida,

kelapa genjah dan kelapa dalam.

5. Seluruh bagian tanaman kelapa dapat digunakan mulai dari daun hingga akar.

Saran

Agar praktikan lebih sering aktif dalam hal pembelajaran di lahan dan

lebih kondusif
20

DAFTAR PUSTAKA

Aristya, V, E, Prajitno, D, Supriyanta dan Taryono. 2013. Kajian Aspek Budidaya


Dan Identifikasi Keragaman Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos Nucifera
L.) Di Kabupaten Kebumen.

Ariyanto,M, Suherman, C,Maxiselly,C dan Rosniawati,S, 2017. Pertumbuhan


Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.) dengan Pemberian Air Kelapa.
DOI:10.30598/jhppk.2018.2.2.201. ISSN Online: 2621-8798.

Erika, Tarumun, S, Dan Yusmini. 2011. Pengaruh Faktor Produksi Terhadap


Produksi Kelapa Hibrida Pola Plasma Di Kabupaten Indragiri Hilir. Volume
1, Nomor 1, Juli 2010 Issn 2087 - 409x.

Gunandar, L, Kriwiyanti, E , Joni, M. 2017. Karakteristik dan Analisis


Kekerabatan Ragam Kelapa (Cocos nucifera L.) di Kabupaten Manggarai
Barat Berdasarkan Karakter Morfologi dan Anatomi. Jurnal Simbiosis Vi
(1): 20-24 Issn: 2337-7224 Jurusan Biologi Fmipa.

Linda,F,R, 2015. Penentuan Jenis Taninsecara Kualitatif Dan Penetapan Kadar


Tanin Dari Serabut Kelapa (Cocos nucifera L.) Secara Permanganometri.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.4 No.1 (2015)

Pratiwi, P, M Dan Sutara, P,K. 2013. Etnobotani Kelapa (Cocos Nucifera L.) di
Wilayah Denpasar dan Badung. Jurnal Simbiosis I (2) : 102- 111 Issn :
2337-7224.

Anda mungkin juga menyukai