PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat
diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman
ton (85,32%) produksi dunia dalam bentuk kelapa segar dengan luas ± 9.361.000
kemudian disusul Filipina, India, Srilanka, dan Brazil. Berdasarkan data Coconut
Statistical Yearbook 2009 Asean Pasific Coconut Community (APCC), total luas
perkebunan kelapa Indonesia pada tahun 2009 mencapai 3,85 juta ha atau
mencapai 31,6% dari total luas areal kelapa di dunia sekitar 12,17 juta ha dan
bahwa jumlah ekspor produk agroindustri kelapa Indonesia tidak stabil bahkan
penurunan jumlah ekspor sebanyak 226.186 ton yang sebelumnya 745.742 ton
pada tahun 2005, kemudian naik kembali menjadi 739.923 ton pada tahun 2007
dan turun kembali sampai menjadi 270.311 ton pada tahun 2009 (Dewi, 2011).
Penurunan produksi kelapa dipengaruhi umur tanaman yang terlalu tua, kondisi
pertanaman yang rusak dan intensitas pemeliharaan rendah. Selain itu penurunan
produksi kelapa ini juga disebabkan adanya serangan hama dan penyakit.
2
Rumusan Masalah
Tujuan Makalah
SEJARAH KELAPA
(keluarga kelapa sawit) ,palm. Ini adalah spesies diterima hanya dalam genus
Cocos, dan merupakan sawit besar, tumbuh hingga 30 m, dengan daun menyirip
4-6 m panjang, dan pinnae 60-90 cm; daun tua melepaskan diri bersih,
meninggalkan bagasi halus. Istilah kelapa bisa merujuk ke seluruh kelapa sawit,
benih, atau buah, yang bukan kacang botani. sebuah ejaan kelapa merupakan
berbagai keperluan yang kuliner dan non-kuliner; hampir setiap bagian dari kelapa
sawit dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam beberapa cara. Dalam iklim dingin
(tetapi tidak kurang dari USDA Zone 9), sebuah kelapa yang sama, telapak ratu
(Syagrus romanzoffiana), buah nya sangat mirip dengan kelapa, namun jauh lebih
kecil. Telapak ratu awalnya diklasifikasikan dalam genus Cocos bersama dengan
kelapa, dan lebih dari telapak ratu. Hal ini dingin-hardy, dan menghasilkan
dibantu dalam banyak kasus oleh pelayaran orang. buah kelapa di alam liar
ringan, ringan dan sangat tahan air, dan berevolusi untuk membubarkan jarak
yang signifikan melalui arus laut Buah. dikumpulkan dari laut sampai utara
beberapa varietas kerdil diri penyerbukan. Daging kelapa ini mempunyai istilah
kelapa berisi cairan bening yang dapat dimakan yang manis, asin, atau keduanya.
berasal dari “” Kera (pohon kelapa) dan “Alam” tempat (“” atau “bumi”). Kerala
memiliki pantai dibatasi oleh pohon kelapa, jaringan padat dari air, diapit oleh
kebun kelapa hijau dan dibudidayakan ladang. Kelapa merupakan bagian dari
Kelapa menerima nama dari penjelajah Portugis, para pelaut dari Vasco da
Gama di India, yang pertama kali membawa mereka ke Eropa. Permukaan berbulu
coklat dan kelapa mengingatkan mereka dari hantu atau penyihir yang disebut
Coco. [6] Sebelum itu disebut indica nux, nama yang diberikan oleh Marco Polo
India.” Ketika kelapa tiba di Inggris, mereka mempertahankan nama coco dan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Akar
tanaman Kelapa ini berkerumun membentuk bonggol, dan hidup pada lahan pantai
yang berpasir. Pada tanaman kelapa yang baru bertunas, mempunyai akar
tunggang. Namun, pertumbuhan akar tersebut sangat cepat dan akan terlihat
seperti berlapis. Akar ini memiliki struktur yang lembut di bagian dalam dan ber
Batang
Batang pada tanaman kelapa tumbuh tegak keatas dan merupakan batang
tunggal. Batang tanaman kelapa juga beruas-ruas dan berkayu. Namun, kayunya
kurang baik untuk bangunan. Pada batang tanaman kelapa terdapat pangkal
pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas walaupun daun
telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang masih
hitam beruas.
Daun
6
Daun pada tanaman kelapa berbentuk seperti bulu burung atau bulu ayam.
Pada bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri (spina) yang tajam dan
keras di kedua sisinya. Anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai
ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun terbentuk lidi sebagai tulang
daun. Daun pada tanaman kelapa termasuk daun majemuk (folium compositum),
dan merupakan Roset Batang. Hal ini dikarenakan daun-daunnya rapat dan
Bunga
Bunga pada tanaman kelapa tumbuh ketika tanaman berusia 3-4 tahun.
Bunga tumbuh pada ketiak daun bagian luar yang diselubungi oleh seludang
bunga yang disebut spatha. Spatha ini bertujuan untuk melindungi calon bunga
(inflorecentia).
ketika masih muda dapat mengeluarkan air yang disebut air nira dapat digunakan
untuk membuat gula kelapa. Bunga pada tanaman kelapa juga mempunyai tandan
bunga yang disebut dengan mayang. Mayang ini digunakan untuk hiasan dalam
Buah
Buah pada tanaman kelapa termasuk buah sejati tunggal yang berdaging
(carnosus) . Buah kelapa tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicarp),
daging buah (mesocarp), dari susunan serabut (fibre) dan mengandung minyak,
kulit buah (endocarp) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan
keras (batok), serta daging buah (endosperm) yang berwarna putih dan
7
mengandung minyak. Daging buah kelapa biasanya di ekstrak dan biasa disebut
dengan santan.
1. Benih Kelapa adalah bahan tanaman berupa buah hasil penyerbukan alami
2. Benih Kelapa dalam adalah hasil perbanyakan dari Pohon Induk dan Blok
3. Blok Penghasil Tinggi adalah kebun Kelapa yang kompak dengan luas
benih normal dalam kondisi pengujian optimum sesuai dengan metode yang
produk Kelapa.
8. Kebun Induk adalah areal yang ditanami dengan varietas Kelapa yang telah
dilepas atau varietas Kelapa yang berpotensi dilepas sebagai sumber benih.
9.Kemurnian varietas adalah persentase benih yang memiliki karakter yang sama
10.Lot benih adalah sekumpulan benih yang dianggap homogen dalam hal
varietas, wujud fisik maupun fisiologi yang dipanen dalam satu periode dengan
13.Pengujian mutu benih adalah kegiatan mengevaluasi mutu benih yang meliputi
tumbuh), dan pengujian mutu fisik (berat buah, penampilan kulit buah, tingkat
penggantian tanaman Kelapa yang sudah tidak produktif (tua/ rusak) dengan
teknologi.
16.Pohon Induk adalah pohon Kelapa di dalam kebun induk yang diseleksi
17.Tanaman penyangga adalah tanaman Kelapa dari varietas yang sama yang
18.Tipe simpang (off-type) adalah tanaman yang memiliki satu atau lebih karakter
19.Varietas adalah sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang
ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji,
membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurangkurangnya satu
1) Benih contoh hanya boleh diambil oleh petugas yang berwenang dari lot benih
Benih contoh diambil secara acak dari masing-masing lot benih sesuai dengan
varietas, daya berkecambah, warna kulit buah, keadaan kulit dan air buah serta
berat buah sebanyak 50 butir untuk setiap 10.000 benih yang diproduksi.
penampilan Pohon Induk di Kebun Induk dan (b) tingkat kemurnian verietas.
pohon induk;
2) Pengujian mutu fisiologis dilakukan dengan mengamati umur buah saat panen,
warna buah, keadaan air buah Kelapa, berat buah, tebal daging buah, lama
3) Pengujian mutu fisik dilakukan dengan mengamati penampilan kulit buah dan
keseragaman populasi;
Warna buah dari setiap pohon diamati dan dikelompokkan ke dalam warna
Bentuk buah diklasifikasikan atas bulat, oblong, bulat dengan dasar rata,
Produksi buah per pohon dihitung dengan cara: Hitung jumlah tandan per
pohon (t), selanjutnya hitung jumlah buah dari 3 tandan terbawah dan
rataratakan (b). Produksi buah per pohon per tahun adalah rata-rata jumlah
Berat buah dihitung dengan cara: Timbang berat buah contoh menggunakan
kemudian dirata-rata);
Berat kopra dihitung dengan cara: Buah contoh dari setiap pohon dibelah,
bagian tersebut, dikeringkan dengan oven dengan suhu 60°C sampai berat
Kadar Kopra dihitung sebagai berikut: Kadar Kopra = Berat Kopra 100 g
Sayat bagian ujung buah contoh berlawanan arah dengan bagian terlebar dari
Beri label bedengan dengan nama varietas Kelapa dan tanggal semai. Siram
benih setiap hari, amati warna kecambah, hitung tingkat kemurnian varietas
dengan warna sesuai dengan tangkai daun pohon induk Jumlah benih
mengamati umur buah saat panen, warna buah, keadaan air buah Kelapa,
pemeriksaan umur buah, air buah, tebal daging buah, berat buah dan lama
Siapkan buah Kelapa sebanyak 50 butir yang diambil secara acak dalam lot
benih;
12
Amati keadaan fisik buah. Buah yang matang fisiologis ditandai oleh ¾
bagian buah telah mulai mengering, kulitnya tidak keriput, bunyi air nyaring
Buah contoh ditimbang dan dihitung rata-ratanya. Apabila berat buah contoh
kurang dari 1000 g dan berat buah tanpa sabut < 650 g, maka buahbuah
Sayat bagian ujung buah contoh berlawanan arah dengan bagian terlebar dari
Beri label bedengan dengan nama varietas Kelapa dan tanggal semai
Dilakukan dengan mengamati penampilan kulit buah dan gejala serangan hama
1) Contoh buah diambil secara acak dalam lot benih sebanyak 50 butir;
13
2) Hitung jumlah buah Kelapa berkeriput, apabila lebih dari 10 butir berkeriput
penyakit seperti buah berlobang, kulit buah memiliki bercak putih atau hitam,
Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis) dan kelapa Genjah dengan
varietas Eburnea (kelapa gading), Varietas regina (kelapa raja), Pumila (kelapa
Varietas Dalam
Varietas ini berbatang tinggi dan besar, tingginya mencapai 30 meter atau
lebih. Kelapa dalam mulai berbuah agak lambat,yaitu antara 6-8 tahun setelah
tanam dan umurnya dapat mencapai 100 tahun lebih. Adapun keunggulan dar
1. Produksi kopra lebih tiggi, yaitu sekitar 1 ton kopra/ha/tahun pada umur 10
tahun.
3. Daging buah tebal dan keras dengan kadar minyak yang tinggi.
Varietas Genjah
peka pada lingkungan yang kurang baik atau mudah dipengaruhi perubahan iklim.
Namun kelapa jenis ini punya buah yang lebat, batang pohonnya tak terlalu tinggi
3. Ukuran buah relatif kecil, kadar kopranya rendah yakni hanya sekitar 130 gram
Varietas Hibrida
perkebunan kelapa. Hibrida cepat berbuah yaitu pada usia 3-4 tahun setelah
ditanam dengan produksi kopra sekitar 6-7 ton tiap tahun dalam lahan seluas satu
hektare pada usia 10 tahun. Produksi buah mencapai 140 buah per pohon setiap
tahunnya. Dagingnya lebih tebal dan keras dengan kandungan minyak yang
tinggi. Kelapa varietas hibrida diperoleh dari hasil persilangan antara varietas
2. Produk kopra tinggi, sekitar 6-7 ton /Ha/tahun pada umur 10 tahun.
5. Produktivitas tandan buah sekitar 12 tandan dan berisi sekitar 10-20 butir buah
Syarat Tumbuh
15
1. Tanah yang ideal untuk penanaman kelapa adalah tanah berpasir , berabu
gunung, dan tanah berliat. dengan pH tanah 5,2 hingga 8 dan mempunyai
2. Sinar matahari banyak minimal 120 jam perbulan , jika kurang dari itu produksi
3. Suhu yang paling cocok adalah 27ºC dengan variasi rata-rata 5-7 º C, suhu
5. Angin yang terlalu kencang terkadang merugikan tanaman yang terlalu tinggi
Penyiapan Lahan
sehingga dalam pedoman ini hanya akan disajikan cara penyiapan lahan untuk
lokasi tersebut.
digunakan sebaiknya parang besar atau kapak (tebang pohon Tahap I);
c. Penebangan pohon sisa yang ukurannya lebih besar. Alat yang cocok pada
kegiatan ini adalah kapak atau chainsaw (tebang pohon Tahap II);
16
dan lain-lain; e. Kayu kecil-kecil atau cabang dapat digunakan untuk pagar,
a. Semak atau belukar dapat langsung dibabat serendah mungkin atau hingga
permukaan tanah;
besar dapat dimanfaatkan untuk pagar kebun atau pagar individual tanaman.
Pengolahan Lahan
ukuran 0,9m x 0,9m x 0,9m dengan penambahan pupuk kandang dan humus.
Jarak tanam yang baik untuk jenis dalam yaitu 9 x 10 m dan jenis genjah 6 x 6 m.
1. Persemaian Benih yang akan digunakan harus memenuhi syarat mutu benih
plastik (polybag) lokasi persemaian dan pembibitan harus dekat sumber air,
17
topografi datar dan dekat dengan lokasi penanaman di lapang. Cara membuat
persemaian:
tanaman;
b. Buatlah bedengan persemaian dengan ukuran lebar 125 - 200 cm, tinggi 25 cm
dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan. Antara bedengan sekitar 30-40 cm;
c. Sebelum benih dideder perlu dilakukan penyayatan sabut yang terletak di atas
mata, pada tonjolan sabut yang berhadapan dengan sisi terlebar. Ukuran sayatan
sehingga lingkungan sekitar lembaga selalu dalam keadaan basah atau lembab;
d. Benih yang telah disayat 2/3 bagian terbenam dalam tanah dengan posisi
e. Jarak tanam benih bisa bersinggungan atau dijarangkan antar barisan 15-25 cm
dengan ibu jari. Apabila pada waktu ditekan keluar air atau masih basah
penyiraman cukup/tidak perlu, sebaliknya bila tidak keluar air atau sudah tidak
disajikan di
18
Pembibitan
bedeng pesemaian. Tempat pembibitan dapat dilakukan pada polybag atau bedeng
tersebut.
polybag.
1) Persiapan polybag
polybag /kg);
menggunakan alat pembuat. lobang yang disebut drift. Dibuat tiga baris
lobang dengan jarak antar baris 7 cm dan jarak antar lobang dalam baris
5 cm. Saat ini, polybag yang dijual dipasaran sudah dibuat lobangnya;
Sebelum diisi tanah polybag dibalik artinya bagian dalam menjadi bagian
2) Pengisian tanah
Tanah yang akan dimasukkan ke dalam polybag yaitu tanah yang subur
atau tanah bagian atas yang telah dipisahkan dari bahan kasar termasuk
Polybag diisi tanah hingga hampir penuh dan letakkan polybag tersebut
Benih yang terseleksi (yang telah diberi tanda dengan cat) dipindah ke
Akar utama dipotong hingga tersisa akar utama dengan panjang 5 cm dari
sabut;
sampingnya;
benih;
kelembaban.
yaitu lokasi datar, dekat sumber air, dekat lokasi pesemaian, mudah dijangkau dan
1) Lokasi pembibitan dibersihkan dari pohon, rumput, sisa-sisa akar gulma dan
lain-lain. Tanah diolah secara manual menggunakan ternak atau traktor dengan
20
kedalaman pengolahan 30-40 cm. Selanjutnya tanah digaru dua kali sehingga
3) Antar bedengan dibuat parit drainase (pembuangan air yang berlebihan) selebar
60 cm, untuk tanah ringan dan 80 cm untuk tanah berat. Parit ini berfungsi juga
4) Benih yang terseleksi ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak tanam 60
c. Pemeliharaan Pembibitan
Bibit Kelapa baik dalam polybag maupun pada bedeng pembibitan diairi
Gulma yang tumbuh di pembibitan disiang setiap bulan. Gulma dalam polybag
dilakukan dengan cara yang sama dengan di polybag tetapi untuk lebih efisien
1. Pilih buah yang bagus dan tua, rendam dengan larutan air + HORMONIK
dengan dosis 1 tutup per l0 liter air selama 2 minggu, kemudian semaikan
bibit di bedengan dan kedalaman sama dengan buah kelapa , timbun buah
kelapa dengan letak horizontal dengan tebal timbunan 2/3 buah. Jarak antar
bibit 25cm x 25 cm dan bibit akan berkecambah setelah 12-16 minggu, jika
21
lebih dari 5 bulan tidak berkecambah dianggap mati/ bibit jelek. Rawat bibit
2. Bibit dipelihara dengan pemberian pupuk POC NASA hingga umur bibit
kurang lebih 9 bulan dengan dosis 1-2 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2
Bibit N K
P (TSP) Mg (Kies)
(bulan) (Urea/ZA) (KCl/MOP)
1 5/10 50 75 100
2. minggu sebelum pupuk lain dan dicampur rata dengan tanah.Tetapi akan lebih
selang waktu 3-4 bulan sekali dengan dosis 1 botol untuk ± 400 bibit. 1 botol
SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman
setiap bibit.
Penanaman
2-4 minggu sebelum bibit ditanam, lobang ditimbun dengan tanah yang
telah dicampur dengan 20 kg pupuk kandang dan pupuk lainnya sesuai dengan
Saat tanam - - - - - -
2 tahun
3 tahun
4 tahun
5 tahun
Pemupukan
yang dibutuhkan. Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan
(September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret - April). Adapun
sebelumnya.
tajuk.
2. Satu bulan setelah tanam: Urea = 100 gr/pohon, TSP = 100 gr/pohon, KCL =
3. Tahun Pertama
24
gr/pohon.
4. Tahun Kedua
gr/pohon.
b. Aplikasi 2 : Urea = 350 gr/pohon, TSP = 600 gr/pohon, KCL = 450 gr/pohon,
5. Tahun Ketiga
gg/pohon.
b. Aplikasi 2 : Urea = 500 gr/pohon, TSP = 800 gr/pohon, KCL = 600 gr/pohon
6. Tahun Keempat
gr/pohon.
b. Aplikasi 2 : Urea = 500 gr/pohon, Tsp = 800 gr/pohon, KCL = 600 gr/pohon
1. Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua monokultur dengan jarak
tanam tertaur ditebang separoh pada tahun ketiga setelah penanaman tanaman
pengganti dan sisanya pada tahun keeenam atau setelah kelapa pengganti
berbunga/berbuah.
25
2. Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua monokultur yang jarak
3. Peremajaan yang dilakukan pada areal kelapa tua polikultur dan tidak teratur,
semua tanaman yang berada dalam jalur barisan tanaman kelapa pengganti
1. Golongan Coleoptera
kotak yang diisi sampah dan secara preventif dikendalikan dengan pemberian
Natural BVR atau jika sudah menjadi uret dengan PESTONA, atau dengan
menggunakan musuh alaminya yaitu tikus, tupai, ayam , bebek , dan burung
hantu.
2. Golongan Lepidoptera
memakan bunga kelapa, dan Acritocera negligens yang mengebor tangkai bunga
menggunakan PENTANA + AERO 810 ataupun Natural BVR sifatnya yang cepat
3. Golongan Hemiptera
Jenis yang menghisap cairan daun sehingga daun mati adalah jenis
homoptera (Gareng pong= Jawa). Jenis lain yang menghisap cairan buah adalah
palmivora dan penyakit Lingkar merah pada daun yang disebabkan cacing / belut
Catatan :
dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air
hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per
tangki.
Pemanenan
1. Untuk kelapa jenis dalam, umur berbuah setelah 8-10 tahun, dan umur bisa
Untuk kelapa jenis genjah berbuah setelah umur 3 - 4 tahun dan berbuah
maksimal pada saat umur 9 - 10 tahun, dan bisa mencapai umur 30 - 40 tahun
diinginkan dalam keadaan kelapa masih muda kira-kira umur buah 7 -8 bulan
dari bunganya. Jika ingin mengambil buah tua untuk santan atau kopra dipanen
di saat umur sudah mencapai 12-14 bulan dari berbunga atau jika sudah tidak
Pasca Penen
Pengolahan buah kelapa yang tua pada akhir-akhir ini mulai mengarah
pada pemanfaatan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil yang mampu
meningkatkan nilai jual dari produk kelapa, ataupun masih dalam bentuk nira (
legen =Jawa) untuk keperluan industri gula kelapa, nata de coco, asam cuka,
27
produk minuman dan substrat,serta alkohol yang juga mampu meningkatkan nilai
Gula kelapa :
air lainnya menjadikan nira sebagai sumber gula yang sangat potensil.
Nata de coco :
Adalah bahan olahan nira kelapa berbentuk gel, tekstur kenyal seperti
Acetobacter xylium.
Asam cuka :
dikenal sebagai penegas rasa, warna dan juga sebagai bahan pengawet
Produk minuman:
Dapat dibuat minuman segar non alcohol maupun alkohol dalam kadar
Substrat :
Pemasaran
dapat diperoleh 3,75 ton air,0,75 ton arang tempurung, 1,8 juta ton serat sabut dan
3,3 juta ton debu sabut sebagai hasil samping.Kelayakan usaha pengolahan hasil
28
samping buah kelapa sangat menjanjikan bila direncanakan dan dikelola dengan
baik.
produk yang diperuntukan bagi pasaran lokal antara lain adalah kopra, VCO
(Virgin Coconut Oil), Tuak kelapa,Kelapa kupas utuh, Kayu kelapa, Arang batok
produk makanan berbasis kelapa seperti selai kelapa, Nata De Coco,dan Jus
kelapa yang apabila semuanya itu dipasarkan akan mempunyai nilai tambah dan
Kesimpulan
1. Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan
2. Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal
dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai.
3. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil
4. Batang pohon kelapa tidak boleh terkena air atau lembab karena akan
kebanyakan masyarakat memilih batang kelapa yang sudah tua, kering dan
sebagian masyarakat mengolesinya dengan oli ( oli bekas kendaraan atau oli tab ).
5. Daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka
penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
30
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
Syarat Tumbuh................................................................................... 8
Persemaiaan ...................................................................................... 15
Pembibitan ......................................................................................... 16
Penanaman ........................................................................................ 18
Pemupukan ........................................................................................ 20
32
Pemasaran ......................................................................................... 27
KESIMPULAN .......................................................................................... 29
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpaha
n rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesai kan makalah dengan
kepada :
2. Ibu Sri Utami S.P M.P, selaku dosen penanggung jawab dalam Pratikum
3. Abangda Muhammad Fikri sebagai asisten Pratikum BDT kakao, kelapa, dan
tebu
4. Abangda Yudha Pratama sebagai asisten Pratikum BDT kakao, kelapa, dan
tebu.
5. Abangda Rio Ananda sebagai asisten Pratikum BDT BDT kakao, kelapa, dan
tebu.
6. Abangda Mas Ahmad Rifai Nasution sebagai asisten Pratikum BDT BDT
Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
34
Penulis,
35
MAKALAH
Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2018