Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA)
yang berlimpah. Salah satu sumber daya alam Indonesia yang melimpah adalah
kelapa dimana terdapat sejuta hektar perkebunan kelapa yang tersebar di seluruh
pelosok Indonesia. Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika.
Hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan. Akar kelapa yang menginspirasi
penemuan teknologi penyangga bangunan cakar ayam, batang kelapa dapat
digunakan sebagai bahan papan, daun kelapa dapat digunakan sebagai atap rumah,
begitupun buah kelapa yang merupakan bagian yang bernilai ekonomi tinggi
misalnya dimanfaatkan untuk pembuatan es kelapa muda.
Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, memiliki 12.123 hektar perkebunan
kelapa. Hal ini menyebabkan sebagian dari Masyarakat Bulukumba
menggantungkan kehidupannya pada kelapa. Mulai dari petani kelapa, pabrik kelapa
sampai penjual es kelapa muda yang akhir- akhir ini sangat laris di pasaran.
Ironisnya, banyak penjual es kelapa muda yang mengalami kesulitan dalam
mengolah kelapa muda. Tidak hanya penjual es kelapa muda, banyak ibu rumah
tangga yang mengalami kesulitan dalam memisahkan daging kelapa muda dengan
tempurungnya.
Oleh karena itu, peneliti berinovasi untuk membuat COCO SHAVER
(Penyerut kelapa muda) yang dapat membantu dalam pemisahan daging kelapa
dengan tempurungnya. Sehingga, penjual es kelapa muda dan ibu rumah tangga
tidak kesulitan lagi dalam memanjakan konsumen dan keluarganya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana cara pembuatan COCO SHAVER (penyerut kelapa muda)?
2. Bagaiman efesiensi dari COCO SHAVER (penyerut kelapa muda) dibandingkan
dengan cara manual?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara pembuatan COCO SHAVER (penyerut kelapa muda).
2. Untuk mengetahui efesiensi dari COCO SHAVER (penyerut kelapa muda)
dibandingkan dengan cara manual.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai referensi penelitian selanjutnya dan juga sebagai acuan untuk terus
berkarya dan mengetahui lebih jelas hal-hal yang ingin diteliti serta
meningkatkan kreativitas agar bisa lebih maju dan memperluas wawasan.
Melatih diri dalam pengembangan berfikir ilmiah dan pembentukan sikap ilmiah
Sebagai motivator untuk berfikir lebih objektif, selektif, dan lebih teliti dalam
melakukan suatu penelitian.

1
2. Bagi Masyarakat
Membantu memudahkan masyarakat dalam pemisahan daging kelapa muda
dari tempurungnya.
Membantu masyarakat untuk lebih mengefesienkan waktu dengan
mempercepat waktu pengolahan kelapa muda menjadi es kelapa muda.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2
A. Kajian Teori
1. Kelapa
a. Nama umum
Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari
suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota
tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan
hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap
sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat
pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang
dihasilkan tumbuhan ini.
b. Kandungan Kimia
Asam lemak yang terkandung dalam daging buah kelapa mengandung 90%
asam lemak jenuh dan 10% asam lemak tak jenuh. Meskipun tergolong minyak
jenuh, minyak kelapa dikategorikan sebagai minyak berantai karbon sedang
(medium chain fatty acids, MCFA). Keunggulan asam lemak rantai sedang
dibandingkan dengan asam lemak rantai panjang yaitu asam lemak rantai sedang
lebih mudah dicerna dan diserap. Asam lemak rantai sedang saat dikonsumsi dapat
langsung dicerna di dalam usus tanpa proses hidrolisis dan enzimatis, langsung
dipasok ke aliran darah dan diangkut ke hati untuk dimetabolisir menjadi energi.
Minyak yang memiliki asam lemak rantai panjang harus diproses dulu di
pencernaan sebelum diserap dinding usus melalui beberapa proses panjang untuk
sampai ke hati. Keunggulan lain dari asam lemak rantai sedang yaitu di dalam tubuh
tidak diubah menjadi lemak atau kolestrol serta tidak mempengaruhi kolesterol
darah.
Asam lemak rantai sedang, khususnya asam laurat, mempunyai kemampuan
yang spesifik sebagai antivirus, antifungi, antiprotozoa, dan antibakteri.
Asam laurat dalam tubuh manusia dan hewan akan diubah menjadi
monolaurin. Monolaurin mempunyai efek kesehatan yang hampir sama dengan air
susu ibu (ASI), yaitu dapat meningkatkan sistem kekebalan pada bayi dari infeksi
virus, bakteri, dan protozoa. Karena itu, monolaurin berpeluang untuk dikembangkan
sebagai obat penyakit sindrom pernafasan akut atau severe acute respiratory
syndrom (SARS).
c. Manfaat Kelapa
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua
bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan
teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara
Soekarno Hatta) oleh Sedijatmo.
Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu
menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa,
disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau
berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan
Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri

3
sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut
lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi
semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan
dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat
dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legn
(bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak.
Bagian dalam tempurung kelapa, memperlihatkan "daging" buah kelapa.
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp
yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok
kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok,
yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti
gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat
di dinding dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer.
Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es
kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim dan memilki
khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi
sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur
dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua
kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya dinamakan
santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi
komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan
minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi
bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian
dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut
nata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar. Daging kelapa
juga dapat dimanfaatkan sebagai penambah aroma pada daging serta dapat
dimanfaatkan sebagai obat rambut yang rontok dan mudah patah.
2. Penyerut biasa (tutup botol)
Alat yang digunakan untuk menutup mulut botol disebut tutup botol (eksternal)
atau sumbat (internal). Tutup botol umumnya terbuat dari besi, plastik dan
aluminium. Tetapi yang paling sering ditemukan adalah yang terbuat dari besi. Tutup
botol yang terbuat dari besi biasa digunakan sebagai penyerut kelapa.

B. Kerangka Pikir
Indonesia memiliki SDA yang
berlimpah

4
Kelapa

Penyerut kelapa muda biasa


(tutup botol)

Tidak efisien dan memerlukan banyak


tenaga

COCO SHAVER TOOLS

Stainless Steel Mixer bekas

Dimodifikasi

Efesiensi coco shaver dibadingkan dengan


menyerut manual

Kesimpulan

BAB III
METODE PENELITIAN

5
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung mulai tanggal 17 Agustus- 3 November 2011 di
Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, tepatnya di
bengkel las dan di rumah peneliti.

B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di lakukan dalam penelitian ini yaitu Eksperimen
dimana menguji coba COCO SHAVER tool (alat penyerut kelapa) yang dapat
membantu dalam pemisahan daging kelapa dengan tempurungnya.

C. Metode Pengambilan Data


Datadata penelitian ini diperoleh melalui eksperimen. Selain itu, studi pustaka
juga dilakukan guna mendapatkan informasi-informasi umum dari bahan yang diteliti.

D. Prinsip Kerja Alat


1
Ek= m v 2
2

E. Prosedur Penelitian
a. Alat dan bahan
Alat yang digunakan diantaranya peralatan las dan obeng. Sedangkan Bahan
yang digunakan yaitu stainless steel, mixer bekas, besi, baut dan plastik bening.
b. Cara Pembuatan
Adapun cara pembuatan COCO SHAVER Tools ( alat penyerut kelapa) yaitu :
(1) Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan. (2) Lempengan Stainless steel
diasah sampai tajam dan membentuk setengah lingkaran (3) lempengan stainlees
steel dilas pada pengocok mixer dengan 4 buah pada masing- masing sisi (5)
penyangga kelapa di bentuk lingkaran yang terbuat dari besi (6) baut dipasang pada
setiap sambungan penyangga kelapa agar dapat diatur sesuai dengan ukuran
kelapa (7) keempat kaki penyangga dilas pada badan penyangga yang berbentuk
lingkaran (8) plastik dipasang tepat dibawah mesin coco shaver tools agar hasil
serutan tidak terbuang- buang pada saat proses penyerutan berlangsung.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

6
A. Efesiensi COCO SHAVER Tools (alat Penyerut kelapa) dibandingkan dengan
penyerut kelapa biasa

COCO SHAVER
NO Perbandingan Penyerut Biasa
(Penyerut Kelapa )

1. Waktu 30 detik 4 menit


2. Harga alat Rp.125.000,- Rp.0
3. Tenaga yang Sedikit Lebih banyak
dikeluarkan
4. Kepraktisan Lebih Praktis Tidak praktis
5. Keamanan Cukup aman Kurang aman
6. Kehigienis Higienis Kurang Higienis
7. Kualitas Baik Kurang baik

Tabel 1.1 efesiensi COCO SHAVER tools


Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa COCO SHAVER tools (alat
penyerut kelapa) lebih efisien dibandingkan dengan alat penyerut biasa. Dimana
waktu yang digunakan lebih cepat yaitu 30 detik dibandingkan dengan penyerut
biasa yang menggunakan waktu 4 menit. Di lain hal, tenaga yang dikeluarkan untuk
memisahkan daging kelapa muda dengan tempurungnya lebih sedikit dibandingkan
dengan alat penyerut biasa dimana dengan menggunakan COCO SHAVER tools
konsumen hanya memutar- mutar alat di sekitar kelapa muda tanpa perlu menekan
alat yang akan mengeluarkan tenaga yang cukup besar. Selain itu, COCO SHAVER
tools lebih praktis dibandingkan dengan alat biasa karena hanya perlu digoyangkan
tanpa perlu mengeluarkan tenaga yang besar. Disamping itu, COCO SHAVER tools
lebih aman dibandingkan dengan alat biasa karena resiko tangan terluka rendah
dimana penyerut pada COCO SHAVER tools terletak cukup jauh dengan gagang
(pemegang) dibandingkan dengan alat biasa yang langsung memegang penyerut
(gerigi) yang cukup tajam. COCO SHAVER tools lebih higienis dibandingkan dengan
alat penyerut biasa karena menggunakan stainlees yang tidak berkarat sehingga
higienis untuk digunakan. Selain itu, tangan tidak terkontaminasi langsung dengan
daging kelapa sehingga tingkat kehigienisan dari COCO SHAVER tools lebih tinggi
dibandingkan alat penyerut biasa. Dilain hal, kualitas dari COCO SHAVER tools
lebih baik dibandingkan dengan alat penyerut biasa karena bahan yang digunakan
terbuat dari stainlees yang tidak mudah berkarat sedangkan alat penyerut biasa
hanya menggunakan besi biasa yang amat mudah berkarat sehingga dapat
diketahui bahwa kualitas COCO SHAVER tools lebih baik. Sedangkan harga COCO
SHAVER tools lebih mahal yaitu Rp. 125.000,- dibandingkan dengan alat biasa
yang hanya menggunakan tutup botol bekas. Namun berdasarkan kepraktisan,
kehigienisan, keamanan, tenaga yang dikeluarkan serta kualitas dari COCO
SHAVER tools lebih baik dibandingkan dengan alat biasa. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa COCO SHAVER tools lebih efisien.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

7
A. Kesimpulan
1. COCO SHAVER (Penyerut kelapa) dapat dibuat dengan mudah, hanya
dengan memanfaatkan barang bekas yang dimodifikasi sedemikian rupa.
2. COCO SHAVER (Penyerut Kelapa) lebih praktis, berkualitas, waktu yang
digunakan efisien, dan tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit.

B. Saran
Perlu adanya suatu penyebaran informasi yang lebih luas kepada
masyarakat bahwa COCO SHAVER (Penyerut Kelapa) yang memanfaatkan
bahan- bahan bekas bermanfaat untuk memudahkan masyarakat dalam
mengolah makanan dan minuman dari kelapa muda. Selain itu diperlukan
adanya penelitian lanjutan

DAFTAR PUSTAKA

8
Anonim. 2000. Kelapa,

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa), diakses pada tanggal 10 Desember 2011)

Anonim, 2001. Kandungan kelapa Muda,

(http://www.smallcrab.com/kesehatan/643-kandungan-buah-kelapa-dilihat-

dari-segi-kesehatan, diakses pada tanggal 10 Desember 2011)

Anonim, 2011.Kelapa sebagai potensial,

(http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_pangan/kelapa-sebagai-

bioindustri-potensial-indonesia/, diakses pada tanggal 17 Agustus 2011)

Anonim, 2000. Botol,

(http://id.wikipedia.org/wiki/Botol, diakses pada tanggal 17 Agustus 2011)

Lampiran

9
10

Anda mungkin juga menyukai