Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Dalam rangka program peningkatan mutu dan keselamatan pasien


pendaftaran pasien rawat jalan dan penerimaan pasien rawat inap . Maka komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien dengan Instalasi terkait menyususn
panduan pendaftaran Pasien rawat jalan dan penerimaan pasien rawat inap Rsud.
H. A.Sulthan Daeng Radja untuk seluruh petugas yang berkewajiban memberikan
pelayanan pendaftaran rawat jalan dan dan penerimaan pasien rawat inap kepada
pasien dan keluarga selama mendapat layanan kesehatan di RSUD.H.A.Sulthan
Daeng Radja .
Dengan adanya panduan pendaftaran rawat jalan dan penerimaan
pasien rawat inap di RSUD.H.A.Sulthan Daeng Radja
ini diharapkan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan rumah sakit dalam
melakukan pelayanan kesehatan guna peningkatan kesehatan masyarakat se
optimal mungkin .
Semoga dengan adanya panduan pendaftaran rawat jalan dan
penerimaan pasien rawat inap di RSUD.H.Andi Sulthan Daeng Radja dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan harapan dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan di RSUD.H.Andi Sulthan Daeng Radja

Bulukumba ,
April 2016
Ketua Pelayanan Rawat Inap

DR.H.RIZAL RIDWAN DAPPI Sp.OG M.Kes

DAFTAR ISI
Kebijakan ....................................................................................................
Kata Pengantar ............................................................................................
Daftar Isi .....................................................................................................
Tim Penyusun ..............................................................................................
BAB I Definisi ..........................................................................................
Tujuan ..
A. Tanggung Jawab
B. BAB
II.
Ruang
Lingkup...
BAB
III.
Penatalaksanaan
..
A. Proses Penerimaan Pasien Rawat Jalan...
B. Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap ..
BAB.
IV
Dokumentasi
..
Lampiran
1. SPO Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
2. SPO Penerimaan Pasien Rawat Inap
3. RM 78 Form Surat Pernyataan

BAB I
2

PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data social / mendaftar pasien
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan mencatat
hasil pelayanannya , RSUD H.A. Sulthan Daeng Radja harus menyediakan
skrining medis yang sesuai untuksetiap orang yang datang kerumah sakit
yang meminta pemeriksaan atau pengobatan untuk suatu kondisi medis .
Skrinig medis harus dapat digunakan untuk menentukan apakah
pasien mempunyai kondisi medis yang emergency, suatu kondisi yang
emergency berarti pasien dengan gejala akut yang cukup berat dan tanpa
perhatian medis yang segera dapat diperkirakan akan mengakibatkan
kesehatan pasien dalam bahaya yang serius atau disfungsi yang serius dari
organ tubuh atau bagian.
Pasien bukan emergency akan mendapatkan perawatan yang continue
sesuai dengan status klinisnya dan sumber daya yang tersedia untuk pasien
yang membutuhkan pelayanan diluar dari yang tersedia di RSUD H.A.
Sulthan Daeng Radja, mereka akan dipindahkan / dirujuk ke fasilitas
perawatan kesehatan yang sesuai . RSUD H.A. Sulthan Daeng Radja
mempunyai perjanjian dan hubungan dengan organisasi / fasilitas agar dapat
memberikan pasien perawatan yang sesuai jika sumber daya yang
dibutuhkan tidak tersedia di rumah sakit. Daftar dari fasilitas perawatan
kesehatan dapat dilihat di ruang emergency.
Struktur dari kebijakan ini terdiri dari 3 bagian :
1.Bagian I : Kebijakan Utama
2.Bagian II : Ruang lingkup pelayanan di rumah sakit
3.Bagian III : Pedoman akses untuk perawatan dan penerimaan
Walaupun terdapat perbedaan setiap aspek menurut persyaratan praktis dari
pelayanan , persyaratan tersebut akan mempunyai prinsip umum yang sama
Dokumen ini berlaku untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di rumah
sakit , termasuk para manejer , bidan ,perawat, dokter dan petugas kesehatan yang
berhubungan atau siapapun yang membuat kontak pertama dengan pasien dan
melakukan penilaian kebutuhan pasien tersebut.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Adalah meregistrasi pasien untuk memastikan akan catatan pelayanan
kesehatan pasien sekarang , sebelumnya dan berikutnya terangkum di
dalam satu catatan rekam medis pasien yang sama.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pendaftaran rawat jalan adalah
a. Untuk membangun respon yang sesuai oleh unit emergency dalam
menerima , menyaring dan menstabilkan pasien yang datang dengan
kondisi klinis darurat.
b. Untuk memastikan standrisasi penerimaan pasien rawat inap dan
pendaftaran pelayanan pasien rawat jalan

c. Untuk memberikan pedoman bagi semua staf petugas kesehatan


dalam memberikan perawatan untuk proses akses bagi para pasien
untuk mendapatkan perawatan serta kontinuitas perawatan .
C. Tanggung Jawab
1. Direktur bertanggung jawab untuk memastiakn bahwa mekanisme /
protocol yang dijelaskan dalam kebijakan ini dan dokumen yang terkait
serta dapat di akses dan dimengerti oleh semua staf yang terkait
2. Bagian / Bidang yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kepala instalasi :
a. Menyebarkan kebijakan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab
mereka
b. Mengimplementasikan kebijakan ini di dalam wilayah yang menjadi
tanggung jawab mereka
c. Mengidentifikasikan dan mengalokasikan sumber daya yang tepat
untuk terpenuhinya kebijakan ini
d. Memastikan bahwa semua staf di bawah pengawasan mereka
mengetahui kebijakan ini dan mengikuti pelatihan untuk kebijakan ini
1) Semua kepala instalasi juga bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa audit internal dilaksanakan
2) Kepala unit yang terlibat dalam ruang lingkup ini bertanggung
jawab untuk implementasi kebijakan ini di bagian yang mereka
kelola dan harus memastikan bahwa :
a) Semua yang staf baru dan lama mempunyai akses dan tahu
mengenai kebijakan ini serta kebijakan SPO dan formulir
lain yang terkait
b) Adanya SPO tertulis yang mendukung dan patuh pada
kebijakan ini dan dipantau untuk kepatuhannya
c) Semua staf yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini
bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan
ini dan harus memastikan bahwa :
Mereka mengerti dan mematuhi kebijakan ini
Ketidakpatuhan pada kebijakan ini dapat mengakibatkan
tindakan indisiplin
Setiap anggota staf dapat mengisi laporan kejadia bila
ditemukan ketidakpatuhan

BAB II
RUANG LINGKUP

Pasien dapat mengakses layanan perawatan di Istalasi Gawat Darurat dan


Unit Kamar Bersalin 24 jam / hari , 7 hari / minggu , 52 minggu / tahun .Pasien
akan di triase dan dikategorikan untuk penilaian dan perawatan dapat dilakukan
pada saat bersamaan
Pasien dapat melakukan akses untuk mendapat perawatan :
1) Rawat jalan poliklinik dan one day care (ODC)
2) Istalasi Gawat Darurat
3) Unit Kamar Bersalin
4) Pendaftaran langsung (direct admission) ke unit rawat inap (booked
admission ) sebagaimana diterangkan pada point 7.1 kebijakan ini
Pasien dapat mengakses layanan perawatan di unit PKRS dengan membuat
perjanjian atau dengan datang langsung . Unit PKRS dapat diakses mulai dari
senin sampai sabtu , pagi hari mulai dari jam 08.00sampai 14.00 dan sore hari
mulai dari jam 17.00 20.00.
Pasien hanya dilayani di RSUD.H.A.Sulthan Daeng Radja jika tersedia
layanan yang dibutuhkan. Apabila layanan yang dibutuhkan tidak memadai atau
tidak ada , maka pasien harus dirujuk ke rumah sakit lainyang memiliki kebutuhan
jenis layanan yang dibutuhkan pasien saat itu dengan sebelumnya dilakukan tes
pemeriksaan penunjang sebagai dasar pengambilan keputusan sesuai standar
pelayanan medis.
Pasien akan di pindahkan kerumah sakit lain, untuk mendapatkan
pelayanan yang sesuai, ketika tidak tersedianya pelayanan tersebut di RSUD H.
Andi Sulthan Daeng Radja atau jika pasien ingin untuk dipendahkan kerumah
sakit dikarenakana asuransi atau masalah lain ( merujuk kepada kebijakan transfer
pasien).
Pada
pasien
dengan
hambatan/keterbatasan/kendala
fisik/komunikasi/bahsa/budaya, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
memfasilitasi untuk menyelesaikan kendala tersebut.

BAB III
PENATALAKSANAAN

Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawtan kesehatan, atau yang


akan mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan didalam data pasien
dan mendapatkan Nomor rekam medis. Ini meliputi pasien rawat inap (termasuk
bayi baru lahir), pasien rawat jalan dan pasien yang yang hanya memeriksakan
specimen (contoh:sampel darah ) diregisterkan sebgaia pasien.
Jika pasien tidak mempunyai satu identitas unit dan spesifik makan hal ini
dapat mengganggu pelayanan pasien.
A. Proses penerimaan pasien rawat jalan
1. Pasien datang dan masuk lewat pintu depan disambut oleh petugas
keamanan (security) kemudian diarahkan kepetugas Front Office. Apa bila
pasien datang dengan bantuan khusus maka security memfasilitasi pasien
dengan Alat Bantu Transfer (rostur).
2. Petugas Front Office melakukan screening awal meliputi :
a. Apakah pasien tergolong pasien penyakit menular/resiko jatuh
serta pasien dengan bantuan khusus? (untuk pasien dengan
penyakit menular langsung diberi masker dan kalung sebagai
tanda, begitu pula untuk pasien dengan resiko jatuh (bantuan
khusus) diberi kalung sebagai tanda khusus.
b. Apakah pasien termasuk peserta BPJS atau tidak (pasien umum)?
c. Jenis kunjungan antara pasien lama atau pasien baru?
3. Petugas Front Office mempromosikan jenis pelayanan seputar nama-nama
dokter beserta jadwal pelayanan masing-masing dokter yang bertugas
dipoliklinik.
4. Petugas Front Office menentukan kode anrian pelayanan pasien meliputi:
a. Kode merah untuk pasien khusus (penyakit menular/resiko jatuh) atau
yang memerlukan pelayanan antrian cepat, berkasnya dimasukkan
kedalam map merah dan diberi nomor antrian khusus.
b. Kode hijau untuk pasien pelayanan antrian biasa berkasnya
dimasukkan kedalam map hijau.
5. Selanjutnya pasien dipersilahkan duduk didepan ruang tunggu loket
pendaftaran untuk menunggu panggilan sesuai dengan nomor antrian
masing-masing.
6. Pasien datang dibagian loket pendaftaran dan diterima oleh petugas loket
pendaftaran
7. Petugas loket pendaftaran memeriksa berkas pasien dalam map (merah
atau hijau).
8. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas pendaftaran
mendaftarkan pasien sebagai berikut:
a. Petugas pendaftaran meregister dan mengimput data-data pasien
sebagai pasien baru keaplikasi SIM RS.
b. Petugas pendaftaran membuat berkas rekam medis pasien
c. Petugas pendaftaran mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat) dan
menerbitkan Surat Jaminan Pasien dan SEP (untuk peserta JKN)
d. Berkas Rekam Medis beserta kelengkapannya diantarkan oleh petugas
kurir kepoliklinik atau unit pelayanan yang dituju.
9. Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas pendaftaran
mendaftarkan pasien sebagai berikut:
a. Petugas menerima dan meneliti berkas pasien
6

b. Petugas pendaftaran meregister pasien keaplikasi SIM RS sesuai


dengan pelayanan yang akan dituju dengan mewawancarai pasien
tersebut.
c. Untuk pasien BPJS dibuatkan SJP dan SEP
d. Petugas mencatat kode berkas rekam medis pasien untuk selanjutnya
dicari oleh petugas pencari berkas rekam medis.
e. Jika berkas sudah didapat, maka petugas kurir mendistribusikan
semua berkas Rekam Medis pasien yang sudah digabung dengan SJP
dan SEP (untuk pasien BPJS) kepoliklinik yang dituju.
10. Diunit pelayanan atau poliklinik:
a. Petugas diunit pelayanan memberikan pelayan kesehatan bagi pasien.
b. Apakah pasien perlu dirujuk keunit pelayanan atau penunjuang yang
lain?
c. Jika ya , untuk pasien umum sebelum kepoliklinik rujukan atau bagian
pemeriksaan penunjang diarahkan untuk menyelesaikan administrasi
pembayaran diloket pembayaran kemudian ke Bank Syariah Mandiri
untuk melakukan pembayaran dengan menyerahkan rincian biaya
yang akan diselesaikan terlebih dahulu. Sedangkan untuk pasien BPJS
langsung diarahkan kepoliklinik rujukan atau bagian pemeriksaan
penunjang sambil petugas polik mengantarkan formulir rujukan
keloket pendaftaran untuk diproses seperti sebelumnya.
d. Jika tidak , maka pasien/ keluarganya di persilakan mengambil obat di
bagian Instalasi Farmasi.
e. Petugas mempersilahkan pasien pulang.
Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas pendaftaran terkait, maka,
petugas yang bersangkutan mendapatkan sanksi oleh pihak manajemen
maupun direktur.
Merujuk keprosedur registrasi pasien rawat jalan dan rawat inap untuk
informasi prosedur yang lebih rinci.
B. Proses Penerimaan pasien rawat inap
Pasien dapat didaftarkan masuk kerumah sakit oleh dokter spesialis
yang memiliki surat ijin praktek di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja.
Dokter spesialis akan menjabarkan kondisi pasien pasien dan diagnose
sementara kepada admission dalam SPR. SPR tersebut berlaku tidak lebih
dari 24jam. Jika lebih dari masa berlaku tersebut, pasien harus dikaji ulang.
Penerimaan pasien non-emergency atau pasien rujukan ke RSUD H. Andi
Sulthan Daeng Radja harus dilakukan verivikasi terlebih dahulu mengenai
kelayakan pasien serta kesediaan unit pelayanan sesuai kebutuhan pasien
untuk di rawat di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja.
Semua admission, tidak termasuk perinatologi, memerlukan kelengkapan lembar
kerja admission dari dokter spesialis atau dokter umum dengan instruksi dari
dokter spesialis, yaitu:
a. Lembar admission ( surat pengantar rawat ARM)
b. Diagnose saat datang.

1. Jenis-jenis pendaftaran :
a. Pendaftaran yang direncanakan (efektif) : pendaftaran yang sudah di
rencanakan merupakan pendaftaran rawat inapa dan pasien yang sudah di
rencanakan sebagai tindak lanjut untuk mendapatkan pelayanan rawat
inap. Semua data akan dikumpulkan sebelum tanggal yang sudah
ditentukan. Pasien diinstruksikan untuk melapor kebagian pendaftaran.
b. Pendaftaran bagi pasien rawat jalan : pasien mungkin didaftarkan secara
langsung dari poliklinik RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja. Dokumen
yang diperlukan akan dikirimkan kebagian pendaftaran dan pasien akan
mendapatkan kamar perawatan yang sesuai dan tersedia di unit rawat
inap
c. Pendaftaran dari unit emergency: pasien dari unit emergency
memerlukan pendaftaran rawat inap, harus mempunyai formulir dari
pendaftaran dan dikirimkan bagian pendaftaran dan pasien akan
diberikan kamar rawat yang tersedia diruang rawat inap.
d. Pendaftaran pasien observasi : pasien dapat di observasi di emergency
kamar bersalin maksimal 6 jam sejak pasien masuk rumah sakit,
selanjutnya dokter harus memutuskan apakah pasien masuk dalam
perawatan RS, rujuk kerumah sakit lain atau pasien dipulangkan dan di
informasikan kepada pasien atau keluarga . selam observasi pasien
dimonitor secara berkala. Ketika pasien di observasi dan diputuskan oleh
dokter memerlukan perawatan rawat inap, harus melengkapi formulir dan
dikirimkan kebagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat
yang tersedia di ruang rawat inap.
e. Pasien transfer dari rumah sakit lain: ketika permintaasn transfer diterima
oleh bagian pendaftaran, selanjutnya dialihkan kepada dokter umum di
unit emergency. Kemudian unit emergency akan mengkoordinasikan
transfer pasien dengan bagian admission dan mengumpulkan data yang
di perlukan.
2. Merujuk kepada prosedur di bawah ini :
a. Pendaftaran pasien pemesanan kamar rawat
b. Pendaftaran pasien rawat jalan dan instalasi gawat darurat
c. Pendaftaran pasien instalasi rawat inap
d. Penerimaan pelayanan di instalasi gawat darurat
e. Menerima pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain untuk perawatan
f. Observasi pasien di instalasi gawat darurat
g. Observasi pasien di kamar bersalin.
3. Proses penerimaan pasien rawat inap
1. Pasien datang dibagian admisi dan diterima oleh petugas admisi.
2. Petugas menyerahkan surat pengantar rawat inap yang berasal dari poli
klinik, IGD maupun rujukan dari dokter swasta.
3. Patugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara
kepada pasien mengenai tempat/ fasilitas dan jaminan kesehatan yang
diingankan
4. Petugas mengecek/mencarikan tempat/fasilitas yang diinginkam
5. Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau perawatan
yang lain :

a. Jika pasien/ keluarga pasien meminta fasilitas/ perawatan yang lain


sesuai permintaan pasien tersebuut, maka pasien di minta untuk
mengisi form persetujuan.
b. Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas
mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien.
6. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang sesuai
dengan permuntaasn pasien :
a. Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan
b. Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih
tempat yang lain selama tempat yang diingakna belum ada
c. Jiak setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempat
yang diinginkan pasien.
d. Jika tidak setuju, maka petugas merujuk pasien kerumah sakit lain
sesuai permintaan pasien.
e. Patugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien.
7. Petugas memberitahukan kepihak ruangan rawat inap akan ada pasien
baru ;
a. Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah
disiapkan.
b. Petugas mengantarkan pasien untuk diantar keruangan rawat inap
8. Petugas medis di unit pelayanan rawat inap memberikan pelayanan
kesehatan bagi pasien ;
a. Apakah pasien perlu pemeriksaan penunjang yang lain atau tidak
b. Jika perlu memeriksakan penunjang, maka petugas memberikan
formulir keunit pemeriksaan yang dituju.
c. Jika tidak, maka pasien tetap mendapatkan pelayanan kesehatan
rawat inap
9. Petugas rawat inapa menanyakan kepada dokter apakah pasien sudah di
perbolehkan untuk pulan;
a. Jika diperbolehkan untuk pulang, maka petugas menginformasikan
kepada pihak pendaftaran ada pasien yang keluar atau discharge
b. Petugas mempersilahkan pasien untuk menyelesaikan administrasi
pembayaran dibagian kasir.
c. Petugas mempersilahkan pasien untuk pulang
d. Jika tidak diperbolehkan untuk pulang, maka pasien tetap
mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap.
Jika prosedur diatas diindahkan oleh petugas rawat inap, maka petugas yang
bersangkutan mendapatkan sanksi pihak manajemen maupun direktur rumah
sakit.

C. Pengaturan kamar rawat inap


1. Alokasi kamar rawat inap
Alokasi di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja dibedakan berdasarkan jenis
pelayanan, sebagai berikut :
a. Gedung dahlia, teratai dan anggrek
Ruang pavilliun yang merawat semua jenis kasus, kecuali pasien menular
dan krisis
b. Gedung mawar (Blok C1 lantai II)

Ruang perawatan kasus anak, yang terdiri dari :


1) Kelas I
2) Kelas II
3) Kelas III
4) Ruang NICU
c. Gedung asoka ( Blok C1 lantai 1)
Ruang pearawatan kasus kebidanan dan penyakit kandungan, yang terdiri
dari dari :
1) Kelas I
2) Kelas II
3) Kelas III
d. Gedung melati ( Blok C2 lantai 2)
Ruang perawatan kasus bedah, yang terdiri dari :
1) Kelas I
2) Kelas II
3) Kelas III
e. Gedung flamboyant ( Blok C2 lantai I)
Ruang perawatan kasus non bedah (medical), yang terdiri dari :
1) Kelas I
2) Kelas II
3) Kelas III
f. Gedung bougenville
Ruang perawatan kasus penyakit menular yang ruang perawatan di
kategorikan dengan kelas II
g. Perawatan intensif ( blok A lantai II)
Ruang perawatan kasus keperawatan intensif yang terdiri dari ruang
HCU,ICU dan IICU yang dikategorikan dengan keas II
2. Tatalaksana pengaturan kamar rawat inap
a. Pengalokasian kamar kendali oleh bagian pendaftaran
b. Pasien diperbolehkan untuk memilih kelas ruangan yang inginkan,
terkecuali pasien dengan kebutuhan ruang isolasi atau pelayanan intensif
setelah dikaji/ assessment oleh dokter.
c. Kelas ruangan meliputi :
1) VIP
2) Kelas I
3) Kelas II
4) Kelas III
d. Jika kelas kamar yang diminta tidak ada akan ditawarkan kelas yang
tersedia.
e. Jika pasien tetap menolak, permintaan pasien akan disampaikan kepada
manajemen untuk ditindak lanjuti.
f. Pasien yang sudah tidak ada indikasi rawar di segerakan untuk di
pulangkan dari rumah sakit untuk berobat jalan.
Box neonates yaitu neonates dengan ibu kelas III, maka tarif kamar bayi
yang berlaku adalah kamar bayi kelas III tapi jika ibu dirawat di kelas II,
kelas I, VIP dan suite maka tarif kamar bayi di sesuaikan dengan kamar ibu.
Pasien dengan suspek atau penyakit menular :

10

a. Didalam kebijikan rumah sakit, yang diketahui atau di perkirakan dengan


penyakit menular harus ( ketika dalam prakteknya) dirawat dalam suatu
ruangan dengan tanda isolasi.
b. Semua kasus menular yang baru didalam rumah sakit harus dilaporkan
kepada tim infection control secepatnya.
c. Jika jumlah pasien dengan diare dan atau muntah-muntah meningkat
didalm satu area bangsal, pertama-tama harus dilaporkan kepada tim
Infection Control dan dilakukan rapat tentang berjangkinta penyakit
tersebut mungkin diperlukan.

BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumen pendaftaran pasien rawat jalan dan peneriman rawat inap di RSUD H.
Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Formulir Rekam Medis


Kartu Indonesia Berobat (KIB)
Surat rujukan bagi pasien BPJS/gratis
KTP/Kartu Keluarga / Kartu BPJS
Formulir pemeriksaan penunjang
Formulir Resep
Buku catatan kunjungan pasien

11

PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN


Nomor dokumen
Nomor Revisi
Halaman
006/SPO/APK/2015
0
1/4
DIREKTUR
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN

TUJUAN

TANGGAL
10 APRIL 2015

dr.Hj.WAHYUNI AS,MARS
NIP : 19641121 199803 2 002
Penerimaan pasien adalah kegiatan pada TP2RJ yang mempunyai fungs
untuk melayani pendaftaran pasien rawat jalan yang belum atau sudah
pernha berobat di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja yang meliputi :
1. Kunjungan baru yaitu pasien yang pertama kali datang kepelayanan
rawat jalan pada tahun yang sedang berjalan.
2. Kunjungan lama yaitu kunjungan berikutnya dari suatu kunjunga baru
pada tahun yang berjalan.
3. Pengunjung baru adalah pengunjung yang baru pertama kali datang ke
RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja dan dapat melakukan kunjungan
di beberapa poliklinik sebagai kunjungan baru dengan kasus baru dan
setiap pengungjung diberikan nomor rekam medis dan nomor rekam
medis diberikan hanya satu kali seumur hidup.
4. Pengunjung lama adalah pengunjung yang datang untuk kedua kal
kalinya dan seterusnya datang kepoliklinik yang sama atau berbeda
sebagai kunjungan lama atau baru, tidak mendapat nomor rekam
medis lagi.
5. pasien rawat jalanadalah pasien yang mendapatkan pelayanan medis d
poliklinik RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
6. pasien umum adalah pasien yang mendapat pelayanan di RSUD H
Andi Sulthan Daeng Radja yang meliputi.
a. Pasien umum adalah pasien yang mendapat pelayanan kesehatan
medis di poliklinik dengan membayar
b. Pasien BPJS adalah pasien yang mendapat pelayanan kesehatan
medis dengan membawa surat rujukna dari dokter keluarga
puskesmas atau rumah sakit lain dan telah mendpat jaminan
pelayanan dari BPJS center dan semua pembayaran ditanggung
oleh BPJS sesuai dengan haknya.
7. Pasien gawat darurat adalah suatu kondidi di mana pasien tiba-tiba
dalam keadaan gawat, karena mengancam nyawa atau kecatatan
anggota badannya sehingga memerlukan penanganan segera

1. UNTUK MENDAPATKAN HASIL GUNA DAN DAYA guna secara


maksimal dalam pelayanan pendaftaran pasien
2. Melayani pasien yang berobat di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja
dengan memberikan bentuk palayanan yang prima
3. Dapat memberikan kesan baik pada kunjungan pertama
pasien/keluarganya terhadap pelayanan kesehatan RSUD H. And
Sulthan Daeng Radja.
4. Mengarahkan dan menjalurkan pasien secara effesien sesuai dengan
12

kasusnya untuk mendapatkan pelayanan medis yang tepat dan cepat


KEBIJAKAN

Keputusan direktur RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja nomo


173/RSUD-BLK/01.IV/2015 tentang panduan pendaftaran pasien rawa
jalan dan penerimaan pasien rawat inap.

13

PEMBUATANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


Nomor Dokumen
RSUD
H.ANDI SULTHAN
DAENG RADJA

PROSEDUR

Nomor Revisi
02

Halaman
2/2

1. Pasien datang dibagian admisi dan diterima oleh petugas admisi


2. Petugas menyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien baru ( pasien
yang baru pertama kali berkunjung,tidak membawa kartu berobat dan
kehilngan kartu) atau pasien lama.
3. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas pendaftaran
mendaftar pasien sebagai berikut :
a. Petugas pendaftaran melengkapi formulir rekam medis penerimaan
pasien baru dengan mewawancarai pasien tersebut.
b. Petugas pendaftran mencetak KIB ( kartu Identitas Berobat ).
c. Petugas pendaftaran menyerahkan KIB kepada pasien
d. Petugas pendaftran membawa formulir rekam medis pasien ke poli/unit
pelayanan yang dituju.
Di polik yang dituju :
a. Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien.
b. Apakah pasien perlu dirujuk keunit pelayanan penunjang yang lain ?
c. Jika ya, maka petugas memberikan formulir rujukan keunit yang dituju
kepada pasien atau keluarganya dan dipersilakan menuju poli atau
bagian pemeriksaan penunjang ( radiologi/laboratorium)
d. Jika tidak, maka pasien/keluarganya dipersilakan mengambil obat
dibagian farmasi
e. Kemudian petugas mempersilakan pasien menyelesaikan administrasi
pembayaran pada bank syariah mandiri di lingkup RSUD H. Andi
Sulthan Daeng Radja
4. Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas pendaftran,
mendaftarkan pasien sebagai berikut :
a. Petugas menerima dan meneliti kartu identitas berobat pasien
b. Petugas pendaftran mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang
akan dituju dengan mewawancarai pasien tersebut.
c. Petugas membuat tricer berdasarkan KIB ke pasien
d. Petugas mengambil berkas rekam medis pasien ke fiilin sesuai dengan
tricer tersebut.
5. Apakah berkas rekam medis pasien sudah terkumpul
a. Jika berkas belum terkumpul, maka petugas menunggu sampai berkas
terkumpul banyak di bagian admisi
b. Jika berkas suda terkumpul maka petugas mendistribusikan semua
berkas rekam menis pasien ke poli klinik yang dituju
Di unit pelayanan poliklinik
a) Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi
pasien.
b) Apakah pasien perlu dirujuk keunit pelayanan penunjang yang
lain ?
c) Jika ya, maka petugas memberikan formulir rujukan keunit yang

14

dituju kepada pasien atau keluarganya dan dipersilakan menuju


poli atau bagian pemeriksaan penunjang ( radiologi/laboratorium)

PEMBUATANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


Nomor Dokumen
RSUD
H.ANDI SULTHAN DAENG
RADJA

PROSEDUR

Unit terkait

Nomor Revisi
02

Halaman
2/2

d) Jika tidak , maka pasien dipersilahkan mengambil obat dibagian


farmasi
e) Petugas mempersilahkan pasien menyelesaikan administrasi
pembayaran di Bank Mandiri Syariah point RSUD.H.Andi
Sulthan Daeng Radja dengan menyerahkan rincian biaya yang
akan diselesaikan
f) Petugas memsilahkan pasien pulang
6. Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas admisi dan terkait
maka petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak
manajemen maupun direktur
7. Pasien IGD
a. Pasien diberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan
b. Perawat memberitahu admisi bahwa ada pasien IGD denga rawat
jalan
c. Perawat mengarahkan keluarga / penanggung jawab pasien ke admisi
untuk melengkapi administrasi
1.
2.
3.
4.
5.

Bagian admisi (pendaftran)


Bendahara penerima/Bank Syariah Mandari
Instalasi rekam medis
Instalasi rawat jalan
Instalasi gawat darurat

15

PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP


Nomor dokumen
Nomor Revisi
Halaman
006/SPO/APK/2015
0
1/4
DIREKTUR
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN

tujuan

KEBIJAKAN

Prosedur

TANGGAL
10 APRIL 2015

dr.Hj.WAHYUNI AS,MARS
NIP : 19641121 199803 2 002
Penerimaan pasien adalah melakukan kegiatan pada TPPRI yang
mempunyai fungsi untuk melayani pendaftaran kepada seluruh pasien rawa
inap yang akan mendapatkan pelayanan medis dan tinggal di ruangan
menempati tempat tidur, medapatkan pemeriksaan serta perawatan yang
diberikan oleh petugas yang ada di RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja
1. Dijadikan pedoman kerja dalam hal pendaftaran pasien rawat inap
2. Mengetahui jumlah pasien secara tepat dan sebgaia cross cek
3. Sebagai bahan untuk pembuatan laporan yang benar dan uptidet yang
membutuhkan pencatatan rutin,tepat dan isisnya sesuai dengan
kebutuhan RSUD H.Andi Sultah Daeng Radja
Keputusan direktur RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja nomo
173/RSUD-BLK/01.IV/2015 tentang panduan pendaftaran pasien rawa
jalan dan penerimaan pasien rawat inap.
1. Pasien datang dibagian admisi dan diterima oleh petugas admisi
2. Petugas menyerahkan surat pengantar rawat inap yang berasal dar
poliklinik, IGD maupun rujukan dari dokter swasta
3. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara
kepada pasien mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan yang
diinginkan
4. Petugas mengecek/mencari tempat/fasilitas yang diinginkan
5. petugas menanyakanapakah pasien meminta fasilitas atau perawatan
yang lain :
a. jika pasien/keluarga pasien meminta fasilitas/perawatan yang lain
sesuai permintaan pasien tersebut, maka pasien diminta untuk
mengisi form persetujuan
b. jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas
mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien
6. petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang sesua
dengan permintaan pasien :
a. jika setuju,maka pasien mengisi form persetujuan
b. jika tidak setuju,maka petugas menanyakan apakah pasien memilih
16

tempat yang lain selama tempat yang diinginkan belum ada


c. jika setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempa
yang diinginkan pasien
d. jika tidak setuju,maka petugas merujuk pasien kerumah sakit lain
sesuai permintaan pasien
e. petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien
7. petugas memberitahukan kepihak ruangan rawar inap aka nada pasien
baru:
a. petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah
disiapkan
b. petugas mengantarkan pasien untuk dianta ke ruang rawat inap
8. petugas medis di unit pelayanan rawat inap memberikan pelayanan
kesehatan bagi pasien
a. apakah pasien perlu memeriksakan penunjang yang lain atau tidak
b. jika perlu pemeriksaan penunjang, maka petugas memberikan
formulir keunit pemeriksaan yang dituj
c. jika tidak,maka pasien tetap mendapatkan mendapatkan pelayanan
kesehatan rawat inap
PEMBUATANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Nomor Dokumen
RSUD
H.ANDI SULTHAN DAENG
RADJA

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Nomor Revisi
02

Halaman
2/2

9. Petugas rawat inap menanyakan kepada dokter apakah pasien sudah


diperbolehkan untuk pulang:
a. jika diperbolehkan untuk pulang,maka petugas menginformasikan
kepada pihak pendaftaran ada pasien yang keluar/discharge
b. petugas mempersilakan pasien untuk menyelesaikan administrasi
pembayaran di bagian bendahara
Penerima atau Bank Syariah Mandiri
c. petugas mempersilakan pasien untuk pulang
d. jika tidak diperbolehkan untuk pulang, maka pasien tetap
mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap.
10. Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas rawat inap, maka
petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak manajemen
maupun direktur rumah sakit.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bendahara penerima
Bank syariat mandiri
Instalasi rekam medis
Instalasi rawat jalan
Instalasi gawat darurat
Instalasi rawat inap
Instalasi perawatan intensif

17

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

No KTP

Alamat

Hubungan dengan pasien


:Pasien/Orangtua/Suami/Istri/Anak/Lainnya
..
No.Hp/ Tlp

No. Kartu

Hak Kelas

Kelas Yang Diperoleh

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Atas permintaan sendiri , saya pindah ke kelas perawatan yang lebih tinggi
dari hak kelas perawatan saya
2. Saya sudah mendapatkan informasi yang cukup dan jelas mengenai
konsekuensi yang akan terjadi apabila saya naik kelas perawatan
3. Saya bertanggung jawab dan menanggung seluruh biaya yang timbul
akibat naik kelas perawatan
18

Demikian surat pernyataan ini di buat dalam keadaan sadar , tanpa tekanan dari
pihak manapun , dan dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
.,..20
Pasien / Keluarga
(.)
Catatan ( sesuai Permenkes No.28 Tahun 2014 )
1. Untuk pasien yang melakukan pindah kelas perawatan atas permintaan
sendiri dalam satu episode perawatanhanya diperbolehkan untuk satu kali
pindah kelas perawatan
2. Khusus bagi pasien yang meningkatkan kelas perawatan ( kecuali peserta
PBI jaminan kesehatan ) :
a) Jika pasien naik kelas ruang perawatan sampai dengan kelas I
maka diberlakukan urun biaya selisih tariff INA .CBGs kelas ruang
perawatan yang dipilih dengan tariff INA_CBGs yang menjadi
haknya
b) Jika pasien naik kelas ruang perawatan ke kelas VIP maka
diberlakukan urun biaya sebesar selisih antara tariff VIP local
dengan tariff INA-CBGs yang menjadi haknya.

19

Anda mungkin juga menyukai