PENDAHULUAN
1
dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari karena kelapa mempunyai nilai
ekonomis, sosial dan budaya yang cukup tinggi.
Pemanfaatan tanaman kelapa oleh masyarakat secara tradisional sangat penting
karena akan menambah sumber nabati yang bermanfaat serta dapat membantu
pelestarian tanaman kelapa yang ada di area perkebunan. Banyak masyarakat
khususnya masyarakat pedesaan yang memanfaatkan pohon kelapa sebagai bahan
baku utama yang mempunyai banyak fungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka. Setiap bagian pada tanaman kelapa bisa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia, sehingga tanaman kelapa di juluki sebagai pohon
kehidupan ( the tree of life ).
Dusun Wolosambi Desa Woloaro Kecamatan Lio Timur Kabupaten
merupakan salah satu daerah penghasil kelapa yang memiliki potensi perkembangan
cukup besar. Di daerah Dusun Wolosambi khususnya daerah perkebunan memiliki
lahan perkebunan kelapa yang cukup luas. Di daerah tersebut banyak masyarakat
yang memanfaatkan dari masing-masing bagian pada tanaman kelapa untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka. Yang sering masyarakat Dusun Wolosambi
Desa Woloaro Kecamatan Lio Timur Kabupaten Ende, gunakan dari bagian pada
tanaman kelapa yang lebih menonjol pada bagian batang kelapa, buah kelapa, daging
buah kelapa, daun kelapa, tempurung kelapa, dan sabut kelapa. Dari masing-masing
bagian pada tanaman kelapa memiliki manfaat dan kegunaannya. Batang kelapa dapat
digunakan untuk membuat bahan bangunan atau kerangka bangunan, dinding rumah
atau lapisan atap rumah. Buah kelapa sering dimanfaatkan yaitu daging dan air
kelapa. Pada daging buah kelapa mereka gunakan sebagai bahan baku untuk
menghasilkan kopra, minyak kelapa, kelapa parut kering, dan air santan. Daun kelapa
dapat digunakan sebagai bahan dekorasi, membuat ketupat dan membuat sapi lidi. Air
kelapa muda dapat diminum sebagai minuman penyegar. Sabut kelapa digunakan
untuk membuat keset serta tempurung kelapa dapat digunakan sebagai pembuatan
kerajinan tangan dan sebagai bahan untuk di bakar. Adapun daun kelapa yang sudah
kering juga dapat digunakan untuk membuat atap pondok.
2
Pemanfaatan tanaman kelapa juga masih terbatas pada daging buahnya saja.
Pemanfaatan oleh masyarakat biasa mereka gunakan sebagai bahan baku pembuatan
santan , minyak kelapa dan kopra. Dari hal tersebut masyarakat seharusnya setelah
memanfaatkan bagian buahnya saja tetapi juga harus memanfaatkan bagian lain dari
tanaman kelapa dan sangat di sayangkan apa bila tidak di gunakan atau dimanfaatkan.
Karena itu pentingnya tanaman kelapa dalam menunjang kehidupan kita sehari-hari.
Pengetahuan masyarakat daerah Dusun Wolosambi , mengenai tanaman kelapa
di peroleh melalui berbagai sumber data yang diperoleh secara turun temurun dan
leluhur pihak keluarga,ada juga melalui interaksi dengan masyarakat sekitar.
Pemanfaatan tanaman kelapa masyarakat masih terbatas pada daging buahnya saja.
Oleh karena itu, untuk menjawab kebutuhan informasi terkait dengan morfologi
bagian dari tanaman kelapa masyarakat Desa Woloaro Dusun Wolosambi maka
dilakukan penelitian mengenai Manfaat Morfologi Tanaman Kelapa Bagi
Masyarakat Dusun Wolosambi Desa Woloaro Kecamatan Lio Timur Kabupaten
Ende.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana manfaat morfologi dari masing-masing bagian pada tanaman
kelapa yang ada di Dusun Wolosambi Desa Woloaro Kecamatan Lio Timur
Kabupaten Ende ? dan
2. Bagaimana cara masyarakat memanfaatkan dari masing-masing bagian pada
tanaman kelapa yang ada di Dusun Wolosambi Desa Woloaro Kecamatan Lio
Timur Kabupaten Ende?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui manfaat morfologi dari masing-masing bagian pada
tanaman kelapa yang ada di Dusun Wolosambi Desa Woloaro Kecamatan Lio
Timur Kabupaten Ende.
3
2. Untuk mengetahui bagaimana cara masyarakat memanfaatkan bagian tanaman
kelapa yang digunakan yang ada di Dusun Wolosambi Desa Woloaro
Kecamatan Lio Timur Kabupaten Ende
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penulis karya ilmiah yang sangat sederhana ini, sangat bermanfaat
bagi penulis atau pun pembaca karya ilmiah ini. Dengan terselesainya karya ilmiah
ini , akhirnya penulis dapat memenuhi tugas sebagai syarat untuk mengikuti ujian,
dan penulis juga dapat menambah pengalaman di dalam suatu karya tulis ilmiah.
Untuk para pembaca karya ilmiah ini semoga bermanfaat bagi mereka yang
belum mengetahui tentang tanaman kelapa tersebut. Dengan demikian kurang
lebih dapat mengetahui dan mengerti melalui membaca karya ilmiah yang sangat
sederhana ini.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
7
Kelapa dapat tumbuh pada berbagai tekstur tanah mulai yang berpasir
sampai berlempung. Pertumbuhan kelapa yang dibutuhkan terutama sifat kimia tanah.
Hubungan yang harus di perhatikan yaitu erasi tanah . Karena akan berpengaruh pada
pertumbuhan akar. Air yang tergenang akan mengakibatkan kekurangan oksige
sehingga proses pernapasan akar akan terganggu. Namun apabila terlampau kurang
air akan menyebabkan produksi kelapa berkurang.
Selain faktor aerasi yang memang peranan penting dalam pertumbuhan
tanaman kelapa, juga keasaman (pH) tanah. Tanaman kelapa masih toleran sampai
pH 5 dan pH 8 . Untuk kebun sumber benih sebaiknya pH sekitar 6-7 pH dan untuk
tanama kelapa kebutuhan pH optimum sekitar 6,5 - 7,5.
Tipe-tipe tanah yang baik adalah:
a. Tanah aluveal atau tanah-tanah lempung yang cukup lembab.
b. Tanah latosol berstruktur lempung.
c. Tanah pasir, khususnya tipe aladin litear.
2. Iklim
a. Curah Hujan
Tanaman kelapa membutuhkan curah hujan paling sedikit 130 mm per bulan
dengan musim kering tidak lebih dari 3 bulan. Sedangkan curah hujan tahunan
antara 1.200-1.500 mm per tahun dengan distribusi merata. Curah hujan akan
berpengaruh terhadap jumlah buah, ukuran buah, dan ukuran litas buah.
b. Suhu Udara
Suhu optimal untuk pertumbuhan kelapa yang baik berkisar antara 27 ⁰c -28 ⁰c
dan suhu minimum 20⁰c. Suhu yang terlalu tinggi akan mengakibatkan daun
menjadi kering.
c. Ketinggian Tempat.
Kelapa dapat tumbuh baik sampai ketinggian 900 m di atas permukaan laut.
d. Kelembapan
8
Kelapa akan tumbuh baik pada kelembapan 80-90 %. Kelembapan terlalu
tinggi akan mengakibatkan pengambilan unsur hara. Akibat lain dari kelembapan
tinggi tanaman mudah di serang cendawan dan bakteri.
e. Penyinaran Matahari.
Kelapa memerlukan penyinaran matahari paling sedikit 2.000 jam per tahun
atau sekurang-kurangnya 120 jam per bulan. Daerah yang kurang penyinaran
matahari, akan mengakibatkan bunga kelapa mudah gugur dan bentuk tanaman
tinggi kurus.
f. Musim
Musim berpengaruh terhadap jumlah tandan, jumlah bunga betina,
pembuahan, jumlah buah dan berat kopra. Musim hujan berpengaruh terhadap
keguguran mayang.
g. Angin.
Keadaan angin yang bertiup tidak boleh terlampau keras karena menyebabkan
pertambahan proses penguapan dan mempengaruhi pengambilan makanan.
2.4 Varietas Kelapa
Tanaman kelapa yang dibudidayakan terdiri atas tiga varietas yaitu varietas
dalam (tall variety), varietas genjah (dwarf variety), dan varietas hibrida (bybrida
variety). Ada persilangan terutama pada varietas kelapa dalam, terjadi varietas yang
cukup luas dalam varietas yang sama. Varietas ini dapat terjadi pada ketinggian
batang, warna, bentuk dan ukuran buah. Hal yang sama juga terjadi pada varietas
genjah, terutama pada warna buah. Sehingga terjadi warna hijau kuning, merah, dan
kecoklatan. Semakin berkembangnya pemulihan tanaman kelapa kemudian muncul
varietas yang ketiga, yaitu varietas kelapa hibrida ( hybrid variety ).
2.5 Pemanenan dan Pengolahan Kelapa
Menurut Suhardiman ( 2001 ) waktu pemanenan hasil buah kelapa berbeda-
beda tergantung dari varietas kelapa, faktor tanah, iklim serta baik atau buruknya
9
pemeliharaan. Pemanenan kelapa umumnya bervariasi antara 6-8 tahun. Sedangkan
kelapa genjah dan kelapa hibrida pemetikan hasilnya di mulai umur 3-4 tahun.
Masa puncak produksi kelapa juga berbeda- beda . Untuk kelapa dalam
masa puncak produksinya pada umur antara 15 h 20 tahun. Setelah berumur 20 tahun
produksinya berangsur turun dan setelah umur 40 tahun produksi merosot. Sedangkan
kelapa hibrida dan genjah masa produksi puncak umur 10 - 18 tahun. Setelah umur 10
tahun mulai berangsur turun merosot setelah umur 30 tahun. Waktu yang di perlukan
untuk pembentukan buah kelapa yaitu sejak bunga jantan mekar sampai buah masak
dan di pungut hasilnya berkisar 15 - 16 tahun .
Saat pemungutan hasil selain di tentukan oleh berbagai faktor seperti di atas (
varietas kelapa tanah dan lain-lainn ) juga masih di tentukan oleh penggunaannya ,
misalnya:
1. Untuk keperluan minuman: daerah-daerah yang berdekatan umumnya penduduk
memanfaatkan buah yang masih mudah, dan di pasarkan dengan harga yang lebih
tinggi. Beberapa minuman segar yang berasal dari buah kelapa mudah sangat di
gemari terutama di daerah hawa panas.
2. Untuk kopra tanda buah yang cukup masak adalah sabut.nya mulai mengering,
tempurungnya sudah berwarna hitam, air buah sudah berkurang, bila di kocok
berbunyi. Berat buah menurun rata-rata 2 kg kelapa dalam. Sedangkan kelapa
hibrida 1,5 kg dan kelapa genjah 1 kg .
3. Untuk benih buah yang masak benar dan jatuh dengan sendirinya, diperkirakan
umurnya menjelang bulan ke 16 . Pemungutan buah untuk benih, adalah buah
yang masak benar, tetapi belum sampai jatuh dengan sendirinya.
Cara pemetikan kelapa berbeda-beda yaitu:
1. Dengan menggunakan tangga bambu untuk memanjat pohonnya.
2. Dengan membuat tataran: yaitu lubang di batang pohon kelapa untuk dapat
memanjat Bila membuat tataran sebaiknya lubang pohon kelapa selalu di
bersihkan agar tidak menjadi sarang hama.
10
3. Dengan mempergunakan galah bambu yang cukup panjang yang bagian
ujungnya di beri benda tajam ( pisau.sabit ) .
2.6. Manfaat Tanaman Kelapa Berdasarkan Bagian Yang di Gunakan
Menurut Rukmana dan Yudichman ( 2016 ) dalam kehidupan sehari-hari
hampir semua bagian tanaman kelapa dapat di manfaatkan untuk berbagai keperluan.
Manfaat Tanaman Kelapa Berdasarkan kegunaannya antara lain sebagai berikut:
1. Daun Kelapa
Daun kelapa mempunyai struktur agak tegak keras sehingga sering digunakan
untuk berbagai i keperluan. Pucuknya yang putih- keputihan atau kuning- kekuningan
. Sering digunakan untuk janur pada acaca selamatan atau kenduri dan juga di
gunakan sebagai wadah ketupat. Daun kelapa yang sudah tua di anyam di buat atap.
Lidahnya di man faatkan untuk membuat tusuk sate, sapu lidi dan barang kerajinan
serta dapat di anyam untuk bertelur.
2. Bunga Kelapa
Bunga kelapa mulai mekar ketika kelapa berusia sekitar 4-6 tahun. Bunga
kelapa memiliki warna kuning dan beraroma manis. Bunga tersusun majemuk pada
rangkaian yang di lindungi oleh barectae . Dimana terdapat bunga jantan yang
terletak jauh dari pangkal karangan. Bunga kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku pembuatan alkohol dan cuka.
3. Buah Kelapa
Kelapa memiliki buah dengan ukuran yang cukup besar dan berbentuk bulat.
Diameter buah kelapa bisa mencapai 10 hingga 20 cm atau bahkan lebih besar. Buah
ini memiliki variasi warna yang berbeda-beda, seperti hijau, kuning, maupun coklat.
Buah kelapa kaya akan vitamin, mineral, ada anti oksidan. Buah kelapa dimanfaatkan
di manfaatkan daging buahnya dan air kelapanya.
4. Sabut Kelapa
Sabut ( mesocarp, Coco fibre ) di gunakan sebagai bahan bakar, tali anyam,
keset, pot bunga anggrek dan lain-lain. Zaman tradisiona sabut kelapa di manfaatkan
11
sebagai alat untuk menggosok priuk bahkan hingga sekarang masih menggunakan
sabut kelapa untuk menggosok priuk.
5. Tempurung Kelapa
Tempurung kelapa bisa di jadikan banyak benda serbaguna mulai centong
nasi, asbak, lampu meja, dan lain sebagainya.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
13
3.3.2 Dokumentasi Sampel
Dokumentasi yaitu mengumpulkan data secara nyata dalam bentuk foto-foto
( kamera ) dan mencatat pribadi yang berisi informasi - informasi terkait dengan
manfaat morfologi dari tanaman kelapa yang ada di Desa Woloaro Dusun
Wolosambi, dan di kelompokkan berdasarkan pemanfaatan dan kegunaannya.
14
BAB Vl
HASIL DAN PEMBAHASAN
17
Morfologi yang di temukan di daerah tersebut cukup banyak karena di daerah
tersebut masyarakat sering memanfaatkan dari masing-masing bagian pada tanaman
kelapa.
18
dalam hijau dan kelapa dalam merah. Varietas kelapa tersebut merupakan kelapa
yang paling dominan di temukan di Desa Woloaro Dusun Wolosambi. Sementara
kelapa ganjah dan kelapa hibrida varietas kelapa yang membutuhkan banyak
perawatan .
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan masyarakatt Desa
Woloaro Dusun Wolosambi, bahwa kelapa yang telah di temukan di daerah tersebut
memiliki kesamaan. Menurut masyarakat varietas kelapa dalam hijau dan kelapa
dalam merah merupakan kelapa unggul yang tahan terhadap penyakit atau hama
sehingga tidak memerlukan perawatan yang khusus dalam pemeliharaannya.
4.1.5 Pemanenan Kelapa
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden pemanen buah kelapa
dilakukan setelah tanaman kelapa berumur 6-7 tahun (dalam kondisi di rawat ) dan
mulai di tanam sampai siap panen. Semakin tua umur kelapa jumlah kelapa semakin
lebat hingga puluhan tahun. Waktu panen kelapa dilakukan empat kali dalam setahun
dengan rentang waktu 3 bulan dari panenan sebelumnya maka kelapa tersebut dapat
di ambil kembali dengan memilih kelapa yang sudah masuk stasiun buah siap panen.
Kriteria buah kelapa yang siap panen yaitu buah yang sudah berumur kurang lebih 5
bulan dari belukuk sampai menjadi buah tua. Kemudian warna buah pucat dan
kecoklatan. Waktu pemanenan dapat di lakukan pada pagi hari sampai sore hari asal
keadaan lingkungan mendukung misalnya faktor cuaca.
4.1.6 Pemanfaatan Kelapa Dalam Tradisi Budaya Masyarakat
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa responden di Desa
Woloaro Dusun Wolosambi, responden beranggapan bahwa jenis kelapa apa pun bisa
di gunakan dalam tradisi dan kebudayaan. Biasanya bagian kelapa yang sering
digunakan dalam acara tradisi kebudayaan yaitu daun kelapa dan batang kelapa. Daun
kelapa di gunakan saat acara pernikahan ( sebagai bahan dekorasi untuk pernikahan).
Sementara batang kelapa di gunakan dan masih mempercayai tradisi adat yang di
lakukan turun temurun yaitu ketika membangun rumah dan akan memasang atap
harus menggunakan batang kelapa yang di pasang atau di gantung di atas atap rumah.
19
Dalam kenaikan atap rumah mereka menggunakan batang kelapa sebagai bahan
bangunan yang kokoh.
4.1.7 Pengolahan Buah Kelapa
1. Kopra
Di Dusun Wolosambi, masyarakat mengolah kelapa menjadi kopra.
Bagian kelapa yang digunakan dalam pembuatan kopra yaitu daging buah
kelapa. Kopra adalah daging buah kelapa yang di keringkan. Kopra atau
daging buah kelapa merupakan bahan baku pembuatan minyak kelapa mentah
maupun produk turunan lainnya. Untuk membuat kopra yang baik di perlukan
kelapa yang telah berumur 30 hari dan memiliki berat sekitar 3 - 4 kg.
Kopra adalah putih lembaga ( endosperm ) buah kelapa yang sudah di
keringkan dengan sinar matahari atau pun panas buatan. Melalui proses
pengeringan ini, di harapkan kadar air putih lembaga ( endosperm ) dapat di
turunkan dan kurang lebih 50 % menjadi sekitar 5%-6%. Putih lembaga yang
masih basah di perkirakan memiliki kadar air sekitar 52% minyak 34%, putih
telur dan gula 45 %. Setelah menjadi kopra kandungan air turun menjadi 5%-
7% minyak meningkat menjadi 60%-65%, putih telur dan gula menjadi 20% -
30% dan mineral 2%-3%.
Kopra yang berkualitas baik di peroleh dari buah kelapa yang benar-
benar masak, berumur 11-12 bulan dan saat penyerbukan. Peningkatan
kualitas kopra dapat di lakukan penyimpanan atau pemanenan selama
beberapa hari sebelum di olah lebih lanjut menjadi kopra
2. Minyak Goreng
Proses pembuatan minyak goreng dari pemanfaatan buah kelapa di
Desa Woloaro Dusun Wolosambi, produknya hanya sebatas skala rumah
tangga yaitu hanya untuk di pakai sendiri, dan sebagai obat tradisional. Proses
pengolahannya sangat sederhana, yakin hanya dengan melakukan
memanaskan dari santan kelapa sehingga menghasilkan minyak kelapa.
3. Arang
20
Bagian lain dari buah kelapa yang bisa di manfaatkan dan dapat di
olah yaitu batok atau tempurung kelapa. Batok atau tempurung kelapa di olah
atau di olah oleh masyarakat Desa Woloaro Dusun Wolosambi, menjadi
bahan bakar dan sebagai kerajinan tangan seperti centong nasi dan lain-lain.
Proses pembuatannya sangat sederhana.
4.1.8 Nilai Ekonomi Kelapa
Cara penjualan kelapa di Dusun Wolosambi, bervariasi di antaranya ada yang
perbutir dan ada yang perkilogram. Biasanya para petani menjual hasil kelapanya ke
orang-orang terdekat dengan harga yang telah di tentukan oleh orang atau para
pembeli tersebut. Harga penjualan kelapa di Desa Woloaro Dusun Wolosambi, di
bilang cukup rendah di antaranya kelapa bulat utuh dengan ukuran A (besar ) berkisar
RP. 2.000-3.500. Sedangkan kelapa ukuran B ( kecil ) berkisar RP. 2.000-2.100.
Harga jual ini tergolong murah di bandingkan harga jual kelapa yang sudah di cungkil
yang akan di jadikan kopra. Harga kelapa yang telah di cungkil berkisar sekitar RP.
5.500- 6.000 per kilo gram. Menurut hasil wawancara dengan salah satu responden
pengepul kelapa di Desa Woloaro Dusun Wolosambi, harga kelapa di tentukan oleh
dari berat kelapa dan kelas kelapa serta tergantung dengan kondisi cuaca.
Tabel harga jual kelapa:
21
temurun, 32% dari pengelaman, dan 40% secara turun-temurun dari pengelaman
mereka.
4.2 Pembahasan
Tumbuhan kelapa tergolong dalam tumbuhan dikotiil atau berkeping dua.
Dengan akar serabut yang berfungsi sebagai menyerap air agar tidak banjir. Akar
kelapa juga di jadikan zat pewarna pada perabotan rumah tangga dan untuk obat-
obatan. Batang kelapa yang panjang dan kokoh, dapat di manfaatkan sebagai bahan
bangunan. Biasanya batang kelapa yang bagus di gunakan sebagai bahan bangunan
adalah batang pohon kelapa yang sudah tua, karena tahan rayap. Selain itu, batang
pohon kelapa dapat di gunakan sebagai perabotan rumah tangga. Daun kelapa yang
berbentuk memanjang dapat di gunakan sebagai dekorasi acara, membuat ketupat,
dan sebagai sarang ayam untuk bertelur serta sebagai atap pondok. Tulang daun atau
lidi di jadikan benda anyaman,sapu lidi dan tusuk daging ( sate ). Buah kelapa terdiri
atas kulit luar, sabut kelapa, tempurung, kulit daging, daging buah dan air kelapa.
sabut kelapa yang telah di buang dapat di jadikan sebagai bahan bakar dan sering di
gunakan sebagai alat untuk menggosok Priuk ataupun kuali. Tempurung kelapa dapat
di bakar langsung sebagai bahan bakar. Daging kelapa merupakan bagian yang paling
penting dari komoditi asal pohon kelapa. Daging kelapa yang mudah di dapat
langsung di konsumsi atau di olah menjadi selai kelapa. Sedangkan daging buah
kelapa yang sudah tua secara umum di manfaatkan sebagai bahan baku kopra ,santan
dan sebagai bahan pembuat kue , serta di jadikan sebagai minyak goreng dan minyak
tradisional. Air kelapa bisa di minum langsung tampa di olah. Air kelapa juga
mengandung nutrisi, karena tidak mengandung kolesterol dan rendah lemak, dapat
memperbaiki sirkulasi darah, mampu membersihkan saluran pencernaan, meminum
air kelapa akan membantu memecahkan batu ginjal, menyembuhkan demam berdarah
dan sebagai obat luka, gatal-gatal eksim, kulit pecah-pecah. Bunga kelapa adalah
bunga yang di dalamnya terdapat nira. Nira merupakan cairan yang di peroleh dari
tumbuhan yang mengandung gula. Nira kelapa di peroleh dengan memotong bunga
betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan akan menetes cairan nira yang
22
mengandung gula. Nira dapat di panaskan untuk menguapkan airnya sehingga
konsentrasi gula meningkat dan kental. Bila di dinginka, nira akan mengeras yang
kemudian di sebut gula kelapa. Nira juga dapat di kemas sebagai minuman ringan.
Pohon kelapa yang memiliki banyak manfaat untuk manusia, juga bisa kita
manfaatkan untuk meningkatkan ekonomi negara. Dengan memanfaatkan dari bagian
tanaman kelapa sangat mudah bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Manfaat Morfologi
Tanaman Kelapa Bagi Masyarakat Dusun Wolosambi Desa Woloaro Kecamatan Lio
Timur Kabupaten Ende yang di lakukan dapat di simpulkan:
Bagian tanaman kelapa yang di manfaatkan oleh masyarakat Bu Tanah Lagu Desa
Woloaro Kecamatan Lio Timur Kabupaten Ende yaitu daun kelapa ( bahan dekorasi,
ketupat, untuk membuat sarang ayam , atap pondok serta lidinya sebagai sapu lidi ).
Buah kelapa ( dagingnya, air kelapa sabut serta tempurung). Daging buah kelapa
( kopra, santan dan minyak goreng/ obat). Air kelapa ( minumanpenyegar tampa di
olah ). Tempurung ( bahan kerajinan dan bahan bakar ). Sabut ( bahan penggosok
priuk dan kuali). Batang ( Sebagai bahan bangunan, papan dan perabotan rumah
tangga).
5.2 Saran.
Perlu dilakukan penyuluhan pengolahan, pemanfaatan dan praktek tentang
cara memanfaatkan tanaman kelapa bagi masyarakat Dusun Wolosambi Desa
Woloaro Kecamatan Lio Timur Kabupaten Ende, agar dapat melestarikan dan dapat
merawat lahan kebun kelapa dengan baik sehingga dapat menghasilkan kualitas
23
produksi kelapa yang baik pula. Kemudian perlu di lakukan kembali pelatihan
keterampilan kepada masyarakat Dusun Wolosambi Desa Woloaro Kecamatan Lio
Timur Kabupaten Ende untuk dapat mengolah dan memanfaatkan dari masing-
masing bagian pada tanaman kelapa. Sehingga bagian tanaman kelapa yang tidak di
gunakan itu tidak terbuang sia-sia yang ada di Dusun Wolosambi Desa Woloaro
Kecamatan Lio Timur Kabupaten Ende dan dapat di jadikan suatu produk kerajinan
dan makanan serta bahan baku yang bernilai ekonomis yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
25
A. Tabel hasil transkripsi wawancara l
Nama : Damianus Naja
Usia : 70 Tahun
Pendidikan : SD/Sederajat
Pekerjaan : Petani
Alamat : Wolosambi
26
Pekerjaan : Petani
Alamat : Wolosambi
27
DOKUMENTASI
28
Keterangan :
a) pemanfaatan kelapa menjadi kopra.
b) Pemanfaatan sabut kelapa
c) Pemanfaatan batang kelapa menjadi balok.
d) Batang kelapa menjadi bangunan rumah.
e) daun kelapa menjadi atal pondok.
f) Daging buah kelapa sebagai minyak tradisional.
g) Air kelapa sebagai minuman penyegaar.
h) Daun kelapa sebagai ketupat.
i) Daging buah kelapa sebagai minyak
29