Anda di halaman 1dari 29

Makalah Teknik Pengolahan Tanaman Perkebunan

KELAPA (Cocos nucifera)

Oleh :

M Try Syah Furqan 1305106010017


Utami Al Caesaria Thartika 1305106010081
Nur Hasanah 1305106010039
Muhammad Nazarullah 1305106010085
Fairuz Munawir 1305106010091
Mareti Adelisa 1305106010052
Makmur Munandarsyah 1305106010010
Ridho Rinadli 1305106010044
Cut Nazila Fitri 1305106010047
Aris Saputra 13051060100

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2016
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah


SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Dan tak lupa pula shalawat beserta salam kita
panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar dapat memperluas ilmu tentang “KELAPA (Cocos
nucifera)“ yang disajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “KELAPA (Cocos nucifera)” yang sangat
penting dalam bidang pertanian. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan
memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Banda Aceh, 23 Oktober 2016


Penyusun

Kelompok 1

i
2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kelapa merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang
lurus dari famili Palmae. Ada dua pendapat mengenai asal usul kelapa yaitu dari
Amerika Selatan menurut D.F. Cook, Van Martius Beccari dan Thor Herjerdahl
dan dari Asia atau Indo Pasific. Tanaman kelapa adalah salah satu anggota genus
Cocos pertama kali digunakan oleh Vasco da Gama dan daerah asalnya adalah
lembah-lembah Andes di Columbia. Para peneliti berkesimpulan kelapa berasal
dari kawasan yang sekarang kita kenal Malaysia-Indonesia. Dari kawasan inilah,
baik melalui arus laut maupaun perantaraan manusia,kelapa menyebar ke daerah –
daerah lain.
Kelapa banyak terdapat di negara-negara Asia dan Pasifik yang
menghasilkan 5.276.000 ton (82%) produksi dunia dengan luas ± 8.875.000 ha
(1984) yang meliputi 12 negara, sedangkan sisanya oleh negara di Afrika dan
Amerika Selatan. Indonesia merupakan negara perkelapaan terluas (3.334.000 ha
tahun 1990) yang tersebar di Riau, Jateng, Jabar, Jatim, Jambi, Aceh, Sumut,
Sulut, NTT, Sulteng, Sulsel dan Maluku, tapi produksi dibawah Philipina
(2.472.000 ton dengan areal 3.112.000 ha), yaitu sebesar 2.346.000 ton.
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk familia Palmae dibagi tiga bagian: (1)
Kelapa dalam dengan varietas viridis (kelapa hijau), rubescens (kelapa merah)
Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis). (2) Kelapa genjah dengan
varietas Eburnea (kelapa gading), varietas regia (kelapa raja), pumila (kelapa
puyuh), pretiosa (kelapa raja malabar). (3) Kelapa hibrida.
Syarat – syarat tumbuh kelapa, yang pertama iklim Kelapa tumbuh baik
pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun, bahkan sampai
3800 mm atau lebih, sepanjang tanah mempunyai drainase yang baik. (1) Kelapa
menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran minimum 120 jam/bulan
sebagai sumber energi fotosintesis. (2) Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan
tumbuh paling baik pada suhu 20-27 derajat C. Pada suhu 15 derajat C, akan
terjadi perubahan fisiologis tanaman kelapa. (3) Kelapa tumbuh baik pada RH
bulanan rata-rata 70-80% minimum 65% RH udara sangat rendah, tetapi bila
tanaman RH terlalu tinggi menimbulkan hama dan penyakit. Yang kedua yaitu
2

Media Tanam, (1) Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti
alluvial,laterit,vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu, tetapi paling
baik pada endapan aluvial. (2) Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, optimum
pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan pH diatas 7.5 dan tidak terdapat
keseimbangan unsur hara, sering menunjukkan gejala-gejala defisiensi besi dan
mangan. (3) Kelapa membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu bila
kandungan air tanah sama dengan persediaan air ditambah curah hujan selama 1
bulan atau sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah cukup tersedia.
Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama kandungan
bahan organik dan keadaan penutup tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang
dikehendaki minimal 80-100 cm. (4) Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang
datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat
teras untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan
tanah dan memperbaiki tanah. Yang ketiga yaitu Ketinggian Tempat, tanaman
kelapa tumbuh baik didaerah dataran rendah dengan Ketinggian yang optimal 0-
450 m dpl. Pada ketinggian 450-1000 m dpl waktu berbuah terlambat, dan kadar
minyaknya rendah.
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua
bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan
teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara
Soekarno Hatta) oleh Sedijatmo. Kayu dari batangnya, yang disebut kayu glugu,
dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai
papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda
kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam
pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, oleh
masyarakat Aceh, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri
(seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi,
dihimpun menjadi satu menjadi sapu.

Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut,


bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan
2

bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek.
Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai
bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku
berbagai kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang
melekat di dinding dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar
populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan
sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim
dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa
bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan
tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging
buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya
dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta
menjadi komoditi perdagangan bernilai ekonomis, yang disebut kopra. Kopra
adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua
biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri
kopra. Namun, cairan ini dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan
semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran
minuman penyegar. Daging buah kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai
penambah aroma pada masakan daging serta dapat dimanfaatkan sebagai obat
rambut yang rontok dan mudah patah.

1.2. Rumusan Masalah


Kendala atau permasalahan perkebunan kelapa di Aceh

1.3. Tujuan Makalah


Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang perkembangan
perkebunan kelapa di Aceh.
4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Kelapa (Cocos nucifera)


Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman serbaguna, baik
untuk keperluan pangan maupun non pangan. Setiap bagian dari tanaman kelapa
(Cocos nucifera ) bisa di manfaatkan untuk kepentingan manusia. Karena itu,
pohon kelapa (Cocos nucifera) dijuluki sebagai The Tree of Life (pohon
kehidupan) dan A heavenly Tree (pohon surga) (Rukmana, 2003).
Daging buah kelapa (cocos nucifera L) selain nikmat disantap langsung
(terutama kelapa muda) juga sering dimanfaatkan untuk pembuatan santan, kopra
dan minyak. Dari total produksi kelapa di Indonesia 34,7 persen diolah menjadi
santan dan 8 persen menjadi minyak kelapa dan 34,7 persen kopra (Setyamidjaja,
1985).
Tanaman kelapa menurut varietasnya dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
Golongan kelapa dalam (tall coconut), golongan kelapa genjah (dwarf coconut),
dan golongan kelapa hibrida (hasil persilangan kelapa dalam dengan kelapa
genjah). Menurut warna kulit buahnya kelapa dibagi menjadi tiga golongan
utama, yaitu: kelapa hijau, kelapa cokelat, dan kelapa kuning. Dan menurut
daging buahnya (endosperm), kelapa dibagi menjadi dua bagian yaitu: [kelapa
normal dan kelapa abnormal (kopyor)] (Warisno, 1998).

2.2. Komposisi Kimia dan Kandungan Kelapa (Cocos nucifera)


Buah kelapa mengandung gizi (nutrisi) yang cukup tinggi dengan
komposisi yang lengkap, sehingga dengan dilakukannya penganekaragaman
produk kelapa dapat menambah jenis aneka makanan dan sumber gizi bagi
masyarakat. Zat-zat gizi yang dikandung dalam buah kelapa mempunyai peran
dan fungsi yang sama dengan gizi bahan makanan lainnya. Ada enam macam zat
gizi yang harus dikandung makanan, yaitu karbohidrat, lemak, vitamin-vitamin,
garam mineral, dan air (Basrah, 1999).

Daging buah kelapa merupakan sumber protein yang penting dan mudah
dicerna. Jumlah protein terbesar terdapat pada kelapa yang setengah tua.
4

Sedangkan kandungan kalorinya mencapai maksimal ketika buah sudah tua,


demikian pula dengan kandungan lemaknya. Buah kelapa akan maksimal
kandungan vitamin A dan thiaminnya ketika buah setengah tua. Dengan demikian
jumlah zat dan gizi kelapa tergantung pada umur buah (Rukmana, 2003).
Adapun komposisi kimia kelapa dalam 100 gram kelapa dapat dilihat pada
tabel 1 dibawah ini :

2.3. Manfaat Kelapa (Cocos nucifera)


Hampir semua bagian dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan dalam
berbagai keperluan, bagian tanaman kelapa yang mempunyai banyak kegunaan,
adalah sebagai berikut :
- Batang, dimanfaatkan sebagai kayu bakar, arang, dan bahan bangunan.
- Daun, daun yang muda (disebut janur) sering digunakan sebagai hiasan pada
acara pernikahan, selamatan ataupun kenduri, daun yang tua dapat dianyam dan
dibuat atap pesemaian dan daun yang sudah kering sering digunakan sebagai
pembungkus gula merah dan dijadikan kayu bakar. Lidinya dapat dimanfaatkan
sebagai tusuk sate dan sapu lidi.
- Buah, daging buah kelapa dapat digunakan untuk minyak kelapa, kopra, obat
tradisional, sarana pemeliharaan kecantikan, aneka produk makanan seperti
kembang gula kelapa dan lain-lain sebagainya. Air kelapa dapat digunakan
sebagai bahan baku dalam pembuatan kecap dan nata de coco, minuman yang
menyegarkan, dan juga dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan.
4

Sabut kelapa dapat digunakan sebagai eneka kerajinan, serat, pembalut cangkok
tanaman, dan dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Tempurung dapat
digunakan sebagai arang aktif, banyak digunakan dalam industri pemunian gas,
air minum, pengolahan pulp, dan budi daya ikan (Palungkun, 1998).
15

BAB III. PEMBAHASAN

3.1. Peta Persebaran Kelapa (Cocos nucifera) Di Aceh

1 Kota Sabang 2,470 ha 13 Kab. Bener Meriah -


2 Kota Banda Aceh - 14 Kab. Aceh Barat Daya 2,079 ha
3 Kab. Aceh Besar 14,401 ha 15 Kota Langsa 467 ha
4 Kab. Pidie 8,633 ha 16 Kab. Aceh Timur 6,835 ha
5 Kab. Pidie Jaya 3,362 ha 17 Kab. Aceh Tamiang 583 ha
6 Kab. Aceh Jaya 6,453 ha 18 Kab. Aceh Tenggara 1,034 ha
7 Kab. Aceh Barat 3,383 ha 19 Kab. Gayo Lues 450 ha
8 Kab. Nagan Raya 1,451 ha 20 Kab. Aceh Selatan 7,100 ha
9 Kota Lhokseumawe 634 ha 21 Kab. Simeulue 7,703 ha
10 Kab. Aceh Utara 16,425 ha 22 Kota Subulussalam 771 ha
11 Kab. Bireuen 15,533 ha 23 Kab. Aceh Singkil 6,639 ha
12 Kab. Aceh Tengah 47 ha
15

3.2. Luas Lahan, Luas Panen, Jumlah Produksi Kelapa (Cocos nucifera) Di
Aceh Tahun 2013-2015

Tahun 2013
15

Tahun 2014
15

Tahun 2015
15

3.3. Olahan dari Kelapa (Cocos nucifera)


A. Buah

Masing-masing bagian dari buah kelapa ternyata memiliki kegunaan yang


mempunyai nilai ekonomi dan dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang
menjanjikan. Mari kita bahas lebih lanjut manfaat apa yang dapat diperoleh dari
tiap-tiap bagian buah kelapa tersebut.

1. Air Kelapa

-Sari Kelapa Nata De coco


15

-c. Kecap Kelapa

2. Daging Kelapa
Secara tradisional daging kelapa dimanfaatkan sebagai bahan masakan
dibuat santan atau minyak kelapa dengan cara sederhana. Dalam industri daging
kelapa dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi :

-Daging Kelapa Parut


15

-Minyak kelapa

-Low Fat Desicated Coconut

-Cocomix
15

-Kopra

2. Tempurung Kelapa

Dalam industri, tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan


pembuatan: Semi Virgin Oil dan Coco shake.
15

-Hiasan/ ukiran

-Briket

-Arang

-Asap Cair
15

3. Sabut Kelapa

Secara tradisional sabut kelapa belum banyak digunakan, namun dalam


industri sabut kelapa ini daspat diolah lebih lanjut menjadi beragam produk yaitu :

-Kasur dan Bantal

-Kerajinan
15

-karpet

B. Batang Kelapa
15

Pemanfaatan batang kelapa sudah dilakukan sejak jaman dahulu kala,


yaitu sebagai : Bahan Furniture dan Bahan Bangunan.

-Papan

-Tiang Bagunan

C. Daun Kelapa

Bagian daun kelapa sudah umum dapat dimanfaatkan sebagai pembungkus


ketupat dan bahan kerajinan, serta untuk atap rumah.

-Lidi
15

-Bungkus Ketupat

-Atap Rumah

D. Akar Kelapa
Akar kelapa terdiri dari ribuan akar tipis yang tumbuh keluar permukaan
tanah dan hanya beberapa dari akar tersebut yang menembus jauh ke dalam tanah.
Akar kelapa dapat dimanfaatkan sebagai:

- obat-obatan herbal
15

- Boneka kerajinan tangan.

-Sebagai Pewarna
15

3.4. Harga Jual Tingkat Petani, Kecamatan, Kabupaten Kelapa (Cocos


nucifera) Di Aceh Tahun 2012-2015.

Daftar harga jual dapat dlihat pada lampiran.

3.5. Kebijakan Tentang Kelapa (Cocos nucifera)


A. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan Industri Nasional dimaksud disusun bersama seluruh pemangku


kepentingan yaitu Kamar Dagang dan Industri (KADIN), lembaga pendidikan,
lembaga litbang, daerah, dan sebagainya. Arah dan kebijakan industri nasional
yang disepakati bersama, sangat dibutuhkan agar industri tidak tumbuh secara
alami tanpa kejelasan akan bentuk bangun industri yang akan terjadi, yang akan
menimbulkan dampak pemborosan sumber daya pembangunan (inefisiensi) dan
tidak terwujudnya tujuan pembangunan industri yang diinginkan (Perpres,2008).
15

Di bidang pengembangan teknologi bagi industri, pembangunan diarahkan


kepada pengembangan teknologi yang mampu mengejar ketertinggalan industri
Indonesia dari negara lain, pengembangan teknologi bersih, pengembangan
diversifikasi energi, pengembangan teknologi tepat guna dan pengembangan
kemampuan infrastruktur teknologi industri. Dalam pengembangan industri,
perangkat teknologi yang tidak tersedia di dalam negeri dilakukan pemilihan
perangkat teknologi, dan jika teknologi tersebut telah diterapkan perlu dilakukan
audit teknologi.
Basis Industri Manufaktur, yaitu suatu spektrum industri yang sudah
berkembang saat ini dan telah menjadi tulang punggung sektor industri.
Kelompok industri ini keberadaannya masih sangat tergantung pada sumber daya
alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) tidak terampil, ke depan perlu
direstrukturisasi dan diperkuat agar mampu menjadi industri kelas dunia. Industri
- industri andalan masa
depan, meliputi:
1. Industri Agro, (industri pengolahan kelapa sawit; pengolahan hasil laut;
pengolahan karet; pengolahan kayu, pengolahan tembakau; pengolahan
kakao dan coklat, pengolahan buah, pengolahan kelapa, pengolahan kopi;
pulp dan kertas).
2. Industri Alat Angkut, (industri otomotif, perkapalan, kedirgantaraan, dan
perkeretaapian).
3. Industri Telematika, (industri perangkat/devices, infrastruktur/jaringan dan
aplikasi/content).

Sub-sektor perkebunan merupakan penyumbang ekspor terbesar di sektor


pertanian dengan nilai ekspor yang jauh lebih besar dibandingkan nilai impornya.
Sebagian besar produk perkebunan utama diekspor ke negara-negara lain.
Sedangkan produk turunan yang diimpor adalah gula yang selama ini masih
diimpor dalambentuk raw sugar. Ekspor komoditas perkebunan hanya tumbuh
15

dengan laju 6,9 %/tahun, sementara impor tumbuh dengan laju sebesar
22,2%/tahun. Laju pertumbuhan nilai ekspor sebagian komoditas perkebunan
seperti kakao, tembakau dan teh mengalami percepatan, dan sebagian mengalami
perlambatan yaitu kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, dan tebu.

Produksi Perkebunan
Pola pertumbuhan produksi komoditas perkebunan unggulan nasional
selama periode 2010-2014 bervariasi. Terdapat 12 komoditas yang menunjukkan
pola positif, yaitu tembakau, kelapa sawit, kapas, cengkeh, karet, tebu, lada, kopi,
nilam, kakao dan kelapa. Sedangkan tiga komoditas lainnya, yaitu jarak pagar, teh
dan jambu mete karena berbagai kendala menunjukkan pola pertumbuhan
produksi negatif dengan laju penurunan rata-rata sekitar -1,18 sampai -12,14
%/tahun. Kemiri sunan tidak mengalami kinerja produksi yang menggembirakan
karena sampai dengan tahun 2013 capaian produksi sangat rendah.
15
15

Sumber : Rencana Strategi Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019.


BAB IV . PENUTUP

1.1. Kesimpulan

1.2. Saran

21
DAFTAR PUSTAKA

Basrah, E, A. 1999. Pengembangan Teknologi Pengolahan Kelapa Terpadu dalam


Rangka meningkatkan Pendapatan Petani. Makalah Seminar
Perkelapaan. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhrata


Niaga Media. Jakarta.

Palungkun, R. 1998. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rukmana, R, H. 2003. Aneka Olahan Kelapa. Kanisius. Yogyakarta.

Setyamidjaja, D. 1985. Bertanam Kelapa Hibrida. Kanisius. Yogyakarta.

Warisno. 1998. Budi Daya Kelapa Kopyor. Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai