Oleh :
Kelompok 1
i
2
BAB I. PENDAHULUAN
Media Tanam, (1) Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti
alluvial,laterit,vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu, tetapi paling
baik pada endapan aluvial. (2) Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, optimum
pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan pH diatas 7.5 dan tidak terdapat
keseimbangan unsur hara, sering menunjukkan gejala-gejala defisiensi besi dan
mangan. (3) Kelapa membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu bila
kandungan air tanah sama dengan persediaan air ditambah curah hujan selama 1
bulan atau sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah cukup tersedia.
Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama kandungan
bahan organik dan keadaan penutup tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang
dikehendaki minimal 80-100 cm. (4) Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang
datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat
teras untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan
tanah dan memperbaiki tanah. Yang ketiga yaitu Ketinggian Tempat, tanaman
kelapa tumbuh baik didaerah dataran rendah dengan Ketinggian yang optimal 0-
450 m dpl. Pada ketinggian 450-1000 m dpl waktu berbuah terlambat, dan kadar
minyaknya rendah.
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua
bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan
teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara
Soekarno Hatta) oleh Sedijatmo. Kayu dari batangnya, yang disebut kayu glugu,
dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai
papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda
kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam
pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, oleh
masyarakat Aceh, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri
(seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi,
dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek.
Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai
bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku
berbagai kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang
melekat di dinding dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar
populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan
sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim
dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa
bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan
tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging
buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya
dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta
menjadi komoditi perdagangan bernilai ekonomis, yang disebut kopra. Kopra
adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua
biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri
kopra. Namun, cairan ini dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan
semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran
minuman penyegar. Daging buah kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai
penambah aroma pada masakan daging serta dapat dimanfaatkan sebagai obat
rambut yang rontok dan mudah patah.
Daging buah kelapa merupakan sumber protein yang penting dan mudah
dicerna. Jumlah protein terbesar terdapat pada kelapa yang setengah tua.
4
Sabut kelapa dapat digunakan sebagai eneka kerajinan, serat, pembalut cangkok
tanaman, dan dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Tempurung dapat
digunakan sebagai arang aktif, banyak digunakan dalam industri pemunian gas,
air minum, pengolahan pulp, dan budi daya ikan (Palungkun, 1998).
15
3.2. Luas Lahan, Luas Panen, Jumlah Produksi Kelapa (Cocos nucifera) Di
Aceh Tahun 2013-2015
Tahun 2013
15
Tahun 2014
15
Tahun 2015
15
1. Air Kelapa
2. Daging Kelapa
Secara tradisional daging kelapa dimanfaatkan sebagai bahan masakan
dibuat santan atau minyak kelapa dengan cara sederhana. Dalam industri daging
kelapa dapat dimanfaatkan lebih lanjut menjadi :
-Minyak kelapa
-Cocomix
15
-Kopra
2. Tempurung Kelapa
-Hiasan/ ukiran
-Briket
-Arang
-Asap Cair
15
3. Sabut Kelapa
-Kerajinan
15
-karpet
B. Batang Kelapa
15
-Papan
-Tiang Bagunan
C. Daun Kelapa
-Lidi
15
-Bungkus Ketupat
-Atap Rumah
D. Akar Kelapa
Akar kelapa terdiri dari ribuan akar tipis yang tumbuh keluar permukaan
tanah dan hanya beberapa dari akar tersebut yang menembus jauh ke dalam tanah.
Akar kelapa dapat dimanfaatkan sebagai:
- obat-obatan herbal
15
-Sebagai Pewarna
15
dengan laju 6,9 %/tahun, sementara impor tumbuh dengan laju sebesar
22,2%/tahun. Laju pertumbuhan nilai ekspor sebagian komoditas perkebunan
seperti kakao, tembakau dan teh mengalami percepatan, dan sebagian mengalami
perlambatan yaitu kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, dan tebu.
Produksi Perkebunan
Pola pertumbuhan produksi komoditas perkebunan unggulan nasional
selama periode 2010-2014 bervariasi. Terdapat 12 komoditas yang menunjukkan
pola positif, yaitu tembakau, kelapa sawit, kapas, cengkeh, karet, tebu, lada, kopi,
nilam, kakao dan kelapa. Sedangkan tiga komoditas lainnya, yaitu jarak pagar, teh
dan jambu mete karena berbagai kendala menunjukkan pola pertumbuhan
produksi negatif dengan laju penurunan rata-rata sekitar -1,18 sampai -12,14
%/tahun. Kemiri sunan tidak mengalami kinerja produksi yang menggembirakan
karena sampai dengan tahun 2013 capaian produksi sangat rendah.
15
15
1.1. Kesimpulan
1.2. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA