Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERBANYAKAN TANAMAN

TEKHNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF

CANGKOK TANAMAN KELENGKENG (Dimocarpus longan)

OLEH :

FAHMI ABDILLAH (2113010034)

PUTRI LESTARI DEWI (2113010061)

SAYANG SAGITA (2113010059)

WINDI ELY SYAHFITRI (2113010073)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

AGROTEKNOLOGI

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah
Perbanyakan Tanaman ini dengan baik. Makalah ini berisi tentang “ Tekhnologi
Perbanyakan Secara Vegetatif Cangkok Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus
longan).
Makalah ini kami susun dengan bantuan dan dukungan Ibu Ir,Maimunah
Siregar, M.P selaku dosen mata kuliah Perbanyakan Tanaman dan kerjasama
teman kelompok. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga
dan pikirannya yang telah diberikan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kata
sempurna.Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia
umumnya.

Medan, 07 Jan. 23

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................

Daftar Isi ..................................................................................................................

Bab 1 Pendahuluan .................................................................................................

1.1. Latar belakang.....................................................................................................


1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3. Tujuan ................................................................................................................

Bab 2 Pembahasan...................................................................................................

2.1. perbanyakan tanaman secara vegetatif...............................................................

2.2. perbanyakan tanaman secara vegetatif melalui cangkok....................................

2.3. kelebihan dan kekurangan perbanyakan tanaman secara vegetatif.....................

Bab 3 Penutup..........................................................................................................

Kesimpulan................................................................................................................

Daftar Pustaka ........................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perbanyakan tanaman merupakan suatu usaha atau cara utnuk

menghasilkan bibit tanaman. perbanyakan tanaman telah mengalami banyak

kemajuan sebelum periode pemuliaan tanaman modern. Pada awal pemuliaan,

manusia mulai menyeleksi tanaman secara langsung dari species tanaman liar,

namun dengan ketrampilan manusia lambat laun berkembang menjadi tipe-tipe

yang berbeda dengan kerabat liarnya. Contohnya adalah kacang koro, tomat, padi

dsb.(Deviani made duaja, dkk. 2020).

Tanaman berkembangbiak secara seksual atau generatif dan aseksual atau

vegetatif. Perbanyakan secara vegetatif melibatkan organ tanaman berupa biji.

Sedangkan perbanyakan secara vegetatif adalah merangsang tunas adventif yang

ada di bagian bagian tumbuhan untuk berkembang menjadi tanaman yang

sempurna yang memiliki akar, batang, daun sekaligus.( sari elvira dewi,dkk.2016)

Perbanyakan generatif dilakukan dengan cara penyerbukan untuk

menghasilkan buah dan biji. Produksi biji akan sangat menguntungkan, karena

sekali panen akan menghasilkan ratusan hingga ribuan biji yang tumbuh dari

tongkol bunga.(Deviani made duaja, dkk. 2020)

Pembiakan vegetatif bukan hanya berisi cara-cara teknis tetapi juga

didasarkan pada aspek keilmuan (scientific basis). Perbanyakan secara vegetatif

mempunyai kelebihan lain yaitu mudah di perbanyak secara massal dalam waktu

yang relatif singkat. (Deviani made duaja, dkk.2020)


Perbanyakan secara vegetatif mempunyai keunggulan di banding dengan

cara generatif. Dengan cara vegetatif seluruh karakter yang ada pada pohon induk

akan di wariskan kepada keturunannya. (Deviani made duaja, dkk.2020)

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan teknologi perbanyakan tanaman secara

vegetatif?

2. Perbanyakan tanaman secara vegetatif melalui cangkok?

3. Apa Kelebihan dan kekurangan tekhnik perbanyakan secara vegetatif?

1.3. Tujuan

Mengetahui yang di maksud dengan tekhnik perbanyakan tanaman secara

vegetatif, mengetahui bagaimana cara mencangkok, serta mengetahui kelemahan

dan kelebihan tekhnik perbnayakan tanaman secara vegetatif.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tekhnik Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif


Pembiakan vegetatif dimungkinkan karena setiap sel tanaman

mengandung semua gen-gen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan, dan selama pembelahan sel (mitosis) yang terjadi selama

pertumbuhan dan regenerasi gen tersebut direplikasi di dalam sel-sel turunan/anak

(daughter cells). Sel-sel turunan mengandung sistem kromosom yang sama seperti

sel tetuanya. Sebagai hasilnya karakteristik dari tanaman yang berkembang dari

sel-sel kromosom yang sama dengan karakteristik tanaman induknya (tanaman

asal diperolehnya sel-sel turunan tersebut).(Made deviani duaja, dkk. 2020).

Mitosis merupakan proses dasar dari pertumbuhan vegetatif, regenerasi,

dan penyembuhan luka sehingga memungkinkan untuk melaksanakan teknik

perbanyakan secara vegetatif seperti stek (cuttage), penyambungan (graftage),

perundukan (layerage), pemisahan (separation), dan pembagian (division).

Metode perbanyakan semacam ini penting karena memungkinkan dilakukan

perbanyakan dalam jumlah besar dari individu tanaman sebanyak jumlah bagian

tanaman yang bisa dipisahkan dari bahan tanaman induk yang tersedia. Setiap

tanaman baru yang dihasilkan dengan cara semacam ini mempunyai sifat genetik

yang sama dengan tanaman asalnya.(Made deviani duaja, dkk. 2020)

Prinsip perbanyakan vegetatif adalah merangsang tunas adventif yang ada

di bagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman sempurna yang

memiliki akar, batang, dan daun sekaligus. Teknik perbanyakan secara vegetatif

melalui teknik penyambungan(mengenten), merunduk(layering), penempelan


mata tunas(okulasi), pencangkokan(air layering) dan kultur tissue (tissue culture)

(Sari Elvira, dkk. 2016).

Cara perbanyakan ini sangat penting artinya untuk pengembangan klon

dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pemuliaan tanaman

karena perannya yang sangat besar dalam meningkatkan perolehan genetik

dibandingkan dengan benih hasil penyerbukan alam. Di samping itu teknik

perbanyakan secara vegetatif mempunyai kelebihan lain yaitu mudah diperbanyak

secara masal dalam waktu relatif singkat(Made Deviani Duaja, dkk.2020).

Pembiakan vegetatif dimungkinkan karena setiap sel tanaman

mengandung semua gen-gen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan, dan selama pembelahan sel (mitosis) yang terjadi selama

pertumbuhan dan regenerasi gen tersebut direplikasi di dalam sel-sel turunan/anak

(daughter cells) (Made Deviani Duaja, dkk.2020).

2.2. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Melalui Cangkok


Mencangkok merupakan teknik yang dlakukan untuk mendapatkan anakan

sebagai bahan tanaman dalam pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun

persilangan karena dengan teknik ini bersifat dewasa sehingga lebih cepat

berbunga dan berbuah(Sari Elvira, dkk.2016).

Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak

bagian batang. Cangkok ini akan membuat batang akan memiliki akar. Karena

tumbuhan tidak bisa melakukan hal ini sendirian maka ia membutuhkan bantuan

manusia(Made Deviani Duaja, dkk.2020).


Dengan cara ini kualitas tanaman seperti buahnya akan terjaga sama

seperti induknya. Tanaman hasil cangkok akan tumbuh tidak terlalu tinggi dan

tidak akan mempunyai akar tunggang. Tanaman yg dapat dicangkok adalah

tanaman buah berkayu keras atau berkambium. Contoh : Mangga, jambu, jambu

air, jeruk, dll(Sari Elvira, dkk.2016).

Tanaman kelengkeng (Dimocarpus longan Lour.) digemari masyarakat

Indonesia, karena rasanya manis mudah dibudidayakan karena daya adaptasinya

luas dapat hidup di dataran tinggi juga rendah. Perbungaan dipengaruhi iklim dan

curah hujan (Hendrawan, 2013). Menurut (Tyas et al, 2013). tanaman kelengkeng

daging buahnya berbentuk bulat, memiliki kadar air yang tinggi, warnanya

putihbening.Daging buah kelengkeng mengandung protein (nabati), lemak

sukrosa, glukosa, vitamin A, vitamin B (Faizah dkk., 2012).

Budidaya tanaman kelengkeng yaitu secara vegetatif seperti sambung

pucuk, okulasi, stek, cangkok dan perbanyakan generatif . Perbanyakan vegetatif

pada tanaman kelengkeng dengan sambung pucuk mempunyai tingkat

keberhasilan lebih tinggi dibandingkan dengan okulasi. (Al, 2016). Hal ini

didukung pendapat (Wisahya, 2011) bahwa teknik sambung pucuk merupakan

metode menyambungkan batang bawah dan batang atas dengan tujuan

produktivitas lebih cepat jangka waktu 2 tahun.

Mencangkok merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif dengan

cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam

untuk merangsang terbentuknya akar. Teknik ini sudah lama dikenal oleh petani.

Pada cara mencangkok akar tumbuh ketika cabang yang dicangkoknya masih
berada di pohon induk. Keberhasilan pencangkokan tanaman dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain umur dan ukuran batang, sifat media tanaman, suhu,

kelembaban, air. Makin besar diameter batang, akar yang terbentuk juga lebih

banyak, hal ini karena permukaan bidang perakaran yang lebih luas. Umur batang

sebaiknya tidak terlalu tua (berwarna coklat/coklat muda) (Kuswandi, 2013).

Perbanyakan pada tanaman lengkeng ada dua cara yaitu generatif dan

vegetatif. Perbanyakan dengan cara generatif (seedling) bertujuan untuk

menemukan varietas baru dan sebagai batang bawah (rootstock), hal ini

disebabkan lengkeng termasuk open pollinated sehingga segregasinya tinggi.

Sedangkan perbanyakan vegetatif diperuntukkan untuk budidaya tanaman. Induk

yang akan dicangkok harus yang mempunyai produksi buah tinggi dan buah yang

dihasilkan juga yang berkualitas tinggi. Jika sudah mendapatkan tanaman induk

yang sesuai, tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan bahan dan alat. Bahan dan alat yang digunakan adalah

media, plastik, tali rafia dan pisau.

2. Memilih ranting yang lurus

3. Mengerat/menghilangkan kambium secara melingkar pada batang dengan

panjang 3-5 cm. Panjang ranting dari ujung daun sampai leher keratan

minimal 50 cm.

4. Biarkan selama 1-2 hari agar kambium yang masih menempel di kayu

mengering.

5. Rendam media yang akan digunakan ke dalam air.


6. Memasang plastik tempat media dengan cara mengikatkan plastik di

bawah batang yang dikerat.

7. Memasukkan media ke dalam plastik kemudian diikat lagi.

8. Jaga kelembaban media dengan menyiram jika media mulai mengering

Keberhasilan cangkok ditandai terbentuknya akar yang dapat dilihat dari

luar. Apabila tidak terbentuk akar maka cangkok tidak berhasil, hal ini biasanya

disebabkan masih adanya kambium yang menempel di kayu pada waktu mengerat

sehingga kambium terbentuk kembali atau juga bisa disebabkan oleh median yang

kurang lembab (kering). (Buyung Al Fanshuri dan Supriyanto.2015).


2.3. Kelebihan dan Kekurangan Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif

1. Kelebihan
 Sifat tanaman sama dengan induknya
 Lebih cepat berbuah
 Perbanyakan bisa di lakukan kapan saja
 Bisa di perbanyakan secara massal
2. Kekeurangan
 Perakaran tidak kuat atau mudah tumbang
 Sedikit keturunan baru
 Induk tanaman menjadi terganggu
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perbanyakan tanaman dengan cara mencangkok termasuk ke dalam

perbanyakan secara generatif dan vegetatif karna untuk mencangkok induk yang

di butuhkan harus berasal dari perbanyakan secara generatif. Alasan

memperbanyak tanaman secara vegetatif adalah agar mendapatkan keturunan

yang sifat nya sama seperti induknya.


DAFTAR PUSTAKA

Al, F. B. (2016). Teknik. Perbanyakan Tanaman Lengkeng Dengan Sambung


Pucuk.http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/teknikperbanyakan
tanaman-lengkeng-dengan-sambungpucuk/(Diakses pada tanggal 23
Februari 2020).

Buyung Al Fansuri dan Supriyanto. 2015. Petunjuk teknis cara mencangkok pada
tanaman lengkeng. Balai penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika
badan penelitian dan pengembangan pertanian.

Deviani made duaja, Elis kartika, Gusniwati. 2020. Pembiakan tanaman secara
vegetatif. Fakultas ekonomi dan bisnis. Jambi.

Faizah, N., S, Fatimah, dan I., Ardasania. (2012). Taksonomi Tumbuhan Tinggi.
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.

Hendrawan, I. (2013). Teknologi off-season tanaman lengkeng pada rumah


tanaman sebagai upaya memenuhi kebutuhan pasar. E-Journal WIDYA
Eksata, 1(1), 20-27.

Kuswandi.2013.<http://balitbu.litbang.deptan.go.id/ind/index.php/hasilpenelitian
-mainmenu-46/inovasi-teknologi/16-penelitianpengkajian2/545>.Diakses
tanggal 29 Oktober 2013.

Sari elvira dewi, Selvy Handayani, Rosnina. 2016. Tekhnologi perbanyakan


tanaman generatif dan vegetatif. Universitas malikkusaleh. Aceh

Tyas P. S., D. Setyadi, dan Umiyah. (2013). Perkembangan Pembungaan


Lengkeng (Dimocarpus longan Lour) “Diamond River‟. Jurnal Ilmu
Dasar. 14(2), 111- 120.

Wisahya. (2011). Teknik Memperbanyak Tanaman Kakao dan Pemasarannya.


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai