KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah..................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................2
3. Tujuan Makalah...............................................................................2
4. Metode Penelitian............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Merek............................................................................4
2. Syarat-syarat dan Tata Cara Pendaftaran Merek...........................5
3. Merek Yang Tidak Dapat Didaftar dan Yang Ditolak......................6
4. Jangka waktu perlindungan merek terdaftar...................................8
5. Upaya Hukum Yang Dapat Dilakukan Pemilik Merek Terkenal......8
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan......................................................................................15
2. Saran...............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Asal usul merek itu sendiri berpangkal di sekitar abad
pertengahan di Eropa, pada saat perdagangan dengan dunia luar
mulai berkembang.Fungsinya semula untuk menunjukkan asal produk
yang bersangkutan. Baru setelah dikenal metode produksi massal dan
dengan jaringan distribusi dan pasar yang lebih luas dan kian rumit,
fungsi merek berkembang menjadi seperti yang dikenal sekarang ini.1
1
terkadang tertipu atau tidak dapat membedakan mana barang yang
asli dengan kualitas baik dan bermutu tinggi, dengan barang palsu
yang berkualitas rendah, selain itu negara dirugikan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan diatas, ada
beberapa pokok masalah yang dirumuskan dalam makalah ini yakni ;
1. Bagaimana syarat dan tata cara pengajuan permohonan Merek ?
2. Bagaimana upaya negara untuk memberikan perlindungan hukum
bagi pemegang Merk Terkenal ?
3. Tujuan Makalah
4. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini bersifat
normatif yaitu penelitian yang menekankan pada metode deduktif
sebagai pegangan utama dan metode induktif sebagai data
penunjang, serta pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
peraturan perundang-undangan, dengan mengkaji bahan-bahan
2
kepustakaan dan peraturan perundang-undangan sebagai sumber
bahan penelitiannya.2
Bahan – bahan hukum sekunder yang berupa berbagai
macam literature tersebut sifatnya sebagai penunjang dan pelengkap
untuk menganalisa terhadap data normatif yang berasal dari
berbagai macam peraturan perundang – undangan di bidang Merek.
2
Amirudin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, hal 166
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Merek
Unsur-unsurnya:
a. Tanda
4
c. Dipakai pada barang perdagangan
3
Abdulkadir Muhammad, 2001, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, PT Citra Aditya
Bakti, Bandung, hal 230
5
Dalam hal Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
Permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu dari Pemohon
yang berhak atas Merek tersebut dengan melampirkan persetujuan
tertulis dari para Pemohon yang mewakilkan.
6
Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila
Merek tersebut:
7
4. Jangka waktu perlindungan merek terdaftar
Tata cara yang dapat dilakukan oleh pemilik Merek Terkenal bila
terjadi pelanggaran Merek Terkenal adalah melalui Hukum Perdata
dan Hukum Pidana. Tata cara melalui Hukum Perdata dapat dilakukan
melalui dua jalur, yaitu jalur Ligitasi dengan mengajukan gugatan ke
Pengadilan Niaga atau melalui jalur Non Ligitasi yaitu Alternatif
Penyelesaian Sengketa atau Arbitrase (di luar Pengadilan).
4
H. OK. Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal.
400
8
Sumber permasalahan merek adalah Pasal 4, 5 dan 6 UU Merek
No 15/2001. penjelasan UU merek yaitu Persamaan pada pokoknya
adalah kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang
menonjol antara merek yang satu dan merek yang lain yang dapat
menimbulkan kesan adanya:
a. Persamaan mengenai bentuk
b. Cara penempatan
c. Cara penulisan
9
3. Barang sejenis dalam arti sempit & luas
Barang-barang itu sama jenisnya (dalam arti sempit) >
barang-barang yang sama sekali tidak mempunyai hubungan
dan berbeda adanya dipandang sebagai tidak merupakan
sejenis. Contoh kosmetik: pomedo, minyak rambut, cat, cat
mobil, cat besi, cat tembok
Barang sejenis dalam arti luas > selain barang itu sama
jenisnya juga bila barang-barang itu memiliki bahan dasar
sama atau erat hubungannya satu dan lainnya/erat kaitannya
serta mempunyai sifat, asal, wujud dan tujuan penggunaannya
sama
Contoh bahan dasar yang sama: dari plastik, dari besi,
aluminium
10
Menggunakan kemasan dari plastik yang dibungkus
oleh kain, dan memiliki bentuk yang hampir sama dengan
kemasan produk yang asli, namun mempunyai ukuran yang
lebih kecil dibandingkan dengan produk yang asli;
Milk Bath yang palsu tersebut tidak larut dalam air.
11
Kalau kita memperhatikan gambar dari restoran
DONATS’ DONUTS, maka kita akan melihat adanya bentuk-
bentuk pelanggaran sebagai berikut.
Bentuk pelanggaran :
12
PLAYBOY ENTERPRISES INC. (Penggugat, Amerika
Serikat, berdasarkan Pasal 56 ayat (3) Undag-
undang No.14 Tahun 1997 Tentang Perubahan atas Undang-
undang No. 19 Tahun 1992, tentang Merek, mengajukan
Gugatan Pembatalan Pendaftaran terhadap merek Play Boy
No. 257.484 atas nama SURYANTO TANARA (Tergugat 1)
dan Direktorat Merek (Tergugat II), melalui Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, dengan nomor perkara Rol
396/Pdt.G/1997/PN.JKT.PST
Duduk perkara :
13
merek PLAY BOY No. 257 484, karena memiliki
persamaan pada keseluruhannya dengan merek terkenal
PLAYBOY.
Catatan :
14
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-
huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa (Pasal 1 angka 1 UU No 15 Tahun
2001 tentang Merek).
Dari berbagai contoh kasus yang telah kita bahas tersebut pada
pembahasan BAB sebelumnya dapat kita simpulkan bahwa upaya
yang dapat dilakukan pemilik Merek terkenal apabila terjadi
pelanggaran dapat ditempuh secara Hukum Perdata baik melalui jalur
litigasi maupun non litigasi dan melalui Hukum Pidana yakni
melaporkan pelanggaran Merek tersebut ke Kepolisian.
2. Saran
Mengingat pendaftaran Merek belum memasyarakat, maka
perlu dilakukan upaya sosialisasi mengenai arti penting pendaftaran
Merek kepada masyarakat luas. Upaya tersebut perlu dilakukan
secara teratur dan berkesinambungan agar UU No 15 Tahun 2001
tentang Merek dapat memasyarakat. Sehingga tercapai ketertiban dan
kepastian hukum dan yang tak kalah penting adalah untuk
mengurangi bentuk – bentuk pelanggaran Merek yang terjadi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Perundang-Undangan :
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek
16