Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ALAT MUSIK TRADISIONAL TIFA

NAMA : MARIA ADELINA JARU

KELAS : VIIIA

SMP PGRI 03 PAGA


2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan berkat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang
"Alat Musik Tradisional Tifa".

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Saya berharap semoga makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Paga, 15 Mei 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................I

DAFTAR ISI.......................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Landasan Teori........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Sejarah dari alat musik tifa......................................................................................2


B. Tahapan dan cara membuat alat musik tifa.............................................................3
C. Fungsi alat musik tifa..............................................................................................4
D. Fakta-fakta tentang alat musik tifa..........................................................................5
E. Jenis – jenis alat musik tifa......................................................................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut
kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti
bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa kita pungkiri,
bahwa kita pungkiri bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya
kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka
atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruk terhadap
budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari
kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah /
kebudayaan lokal. Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat benilai karena
selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu
bangsa atau daerah. Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah,
maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap
individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan
dilestarikan oleh setiap suku bangsa.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Sejarah alat musik Tifa !


2. Jelaskan tahapan dan cara pembuatan alat musik Tifa !
3. Jelaskan Fungsi dari alat musik Tifa !
4. Jelaskan fakta tentang alat musik Tifa !

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Sejarah alat musik Tifa !


2. Untuk mengetahui tahapan dan cara pembuatan alat musik Tifa !
3. Untuk mengetahui Fungsi dari alat musik Tifa !

1
4. Untuk mengetahui fakta tentang alat musik Tifa !

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Alat Musik Tifa


Tifa adalah alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya Kepulauan Maluku
dan Papua. Alat musik ini bentuknya menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang di
lubangi tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir, Tifa
Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas.
Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat
musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah
satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah
dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun biasanya
dibuat dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri khas
nya masing-masing.
Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi tarian perang dan beberapa tarian
daerah lainnya seperti tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik
totobuang, tarian tradisional suku Asmat dan tari Gatsi suku Marind.
Alat musik tifa dari Maluku memiliki nama lain, seperti tahito atau tihal yang
digunakan di wilayah-wilayah Maluku Tengah. Sedangkan, di pulau Aru, tifa memiliki
nama lain yaitu titir. Jenisnya ada yang berbentuk seperti drum dengan tongkat seperti
yang digunakan di Masjid . Badan kerangkanya terbuat dari kayu dilapisi rotan sebagai
pengikatnya dan bentuknya berbeda-beda berdasarkan daerah asalnya.
Di Pulau Papua, alat musik tifa oleh Suku Asmat disebut eme, di Teminabuan
disebut kalin kla, oleh Suku Sentani disebut wachu, di Kepulauan Biak disebut sirep atau
sandio, oleh Suku Marind disebut kandara,[4] dan oleh Suku Mbaham-Matta di Fakfak
disebut tummour atau titir.
Berdasarkan bentuk, alat musik Tifa bisa dibedakan menjadi dua tradisi, tradisi tifa
Maluku yang berbentuk tubular dan tidak memiliki gagang, sedangkan tradisi tifa Papua
berbentuk lebih ramping seperti jam pasir dan memiliki gagang seperti kundu dari Papua
Nugini, Eme milik Suku Asmat, dan Kandara milik Suku Marind.

2
Tifa totobuang adalah musik asli yang sama sekali tidak dipengaruhi budaya luar.
Musik ini merupakan musik khas warga yang tinggal di wilayah mayoritas Kristen.
Dalam beberapa pertunjukan musik ini biasanya disandingkan dengan musik sawat, yang
sebaliknya hanya dapat dimainkan oleh orang-orang yang tinggal di wilayah mayoritas
Muslim.
Masing-masing alat musik dari Tifa totobuang memiliki fungsi yang berbeda-beda
dan saling mendukung satu sama lain hingga melahirkan warna musik yang khas. Namun
musik ini didominasi oleh alat musik tifa. Terdiri dari tifa jekir, tifa dasar, tifa potong,
tifa jekir potong dan tifa bas ditambah dengan gong berukuran besar dan totobuang, yang
merupakan serangkaian gong-gong kecil yang ditaruh pada sebuah meja, dengan
beberapa lubang sebagai penyanggahnya.
Sayangnya musik nan indah ini, sekarang sangat jarang kita nikmati. Bahkan dapat
dikatakan langkah. Musik ini hanya dapat dipertunjukan pada event-event tertentu.
Misalnya acara penyambutan tamu khusus, pertunjukan kesenian daerah Maluku di luar
daerah atau di luar negeri serta pada acara-acara adat. Pemainnya pun umumnya
merupakan pemain yang diajarkan secara turun-temurun oleh orang tua mereka.

B. Tahap dan Cara Membuat Alat Musik Tifa


Langkah-langkah dalam membuat alat musik tifa adalah sebagai berikut:
 Pemilihan jenis pohon

3
Memilih pohon linggua yang berkualitas, yang kemudian ditebang dan dipotong
sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Kayu linggua ini juga dibuat menyerupai
bentuk gendang. Namun, ukuran serta ketinggiannya berbeda. Tinggi dari alat
musik tifa ini sendiri disesuaikan dengan jenis serta asal pembuatannya.
 Pengosongan isi kayu
Setelah membentuk kayu linggua yang sesuai dengan ketinggian serta ukurannya.
Kayu ini kemudian dibuat seperti tabung, yang di mana pada bagian tengah dari
kayu ini dilubangi dan dikosongkan. Tujuan dari dilubangin pada bagian
tengahnya adalah agar menghasilkan bunyi nyaring ketika dipukul. Proses
pengosongan isi kayu tak memakan waktu lama karena menggunakan alat khusus
demi memudahkan setiap prosesnya.
 Pengeringan kulit hewan
Pada tahapan ini, kayu yang telah dibentuk dan dilubangi tadi kemudian akan
ditutup pada bagian bawah ujungnya serta pada ujung alat musik ini biasanya
ditutup dengan menggunakan kulit hewan, umumnya menggunakan kulit rusa.
Pada daerah tertentu, penutup dari alat musik tifa ini menggunakan kulit soa-soa
ataupun biawak yang telah dikeringkan sebelumnya.
 Pemasangan penutup Tifa
Setelah selesai mengeringkan kulit hewan yang digunakan untuk menutup alat
musik ini, langkah selanjutnya adalah kulit hewan tersebut kemudian dipanaskan.
Tujuannya adalah agar kulit hewan ini tertarik kencang. Menurut pengrajin alat
musik tifa, semakin kering kulit hewan tersebut maka akan semakin bagus juga
bunyi yang dihasilkan, yaitu lebih nyaring dan kuat. Setelah kering, barulah
pemasangan penutup tifa dilakukan.
 Pengukiran alat musik Tifa
Selesai menutup bagian ujung dari alat musik, bagian terakhirnya adalah
memberikan sentuhan seni. Kesenian dalam menghiasi tifa ini pada umumnya
disesuaikan dengan daerah pembuatannya.

C. Fungsi Alat Musik Tifa

Alat musik tifa biasanya dikenal oleh banyak orang sebagai musik pengiring saja.
Dengan tambahan alat musik ini, maka suara yang dihasilkan bisa menjadi lebih
terdengar oleh banyak orang. Selain itu, tifa juga bisa dikatakan sebagai salah satu alat

4
musik wajib yang digunakan dalam suatu pelaksanaan upacara adat terutama upacara
adat yang diselenggarakan oleh masyarakat Papua serta Maluku. Tifa sebagai alat musik
ritmis yang sangat menentukan untuk dapat menghasilkan bunyi tetabuhan yang akan
membuat suasana ritual menjadi lebih hikmat. Tidak hanya itu, jenis tifa yang digunakan
juga harus disesuaikan dengan tarian serta lagu di dalam ritual, sebab bunyi yang
dihasilkan akan mempengaruhi gerakan tariannya.

Penabuh tifa serta alat musik lainnya dalam upacara adat sendiri hanya boleh
dilakukan oleh para laki-laki dewasa. Hal ini dikarenakan mereka dianggap sebagai
sosok pemimpin yang kuat serta pantas memainkan musik ritual. Tak semua orang boleh
memainkan tifa di dalam ritual, terdapat serangkaian prosedur yang harus dilakukan
untuk memperoleh izin dari tetua adat ataupun masyarakat sekitar. Hingga kini, para
perempuan adat masih dilarang memainkan alat musik ini. Aturan memainkan tifa di
dalam ritual juga sudah berlaku secara turun temurun serta terus dijaga. Selain itu, alat
musik tifa merupakan alat musik yang wajib dimainkan saat seseorang hamil,
melahirkan, serta saat seorang anak beranjak dewasa, juga saat seorang meninggal dunia.
Oleh sebab itu, hingga kini, alat musik tifa masih banyak digunakan untuk mengiringi
berbagai upacara adat.

D. Fakta – fakta Tentang Alat Musik Tifa

Terdapat beberapa fakta menarik tentang alat musik tifa ini. Berikut fakta-fakta
tentang alat musik tifa, yaitu:

 Bentuknya menyerupai gendang


Baik tifa atau gendang, keduanya memang terlihat sangat mirip dengan bentuk
yang menyerupai jam pasir. Pada bagian bawah alat musik ini yang dibiarkan
terbuka, dan bagian atas ditutupi dengan kulit hewan. Bedanya, jika gendang
dibuat dari kulit sapi atau kambing, maka tifa terbuat dari kulit rusa.
 Dibuat sendiri oleh Suku Asmat, Papua
Di bagian tengahnya, tifa terdapat gagang yang umumnya diukur dengan indah.
Alat musik tifa sendiri cukup terkenal di seluruh dunia karena dibuat dari kayu
yang dipahat oleh suku Asmat. Suku Asmat Papua memang dikenal mampu
menghasilkan ukiran kayu yang unik dengan berbagai bentuk dan garis yang luar
biasa.
 Memiliki ukiran atau pahatan yang estetik

5
Alat musik tifa yang dibuat oleh suku Asmat memiliki ukiran yang fantastis,
mulai dari bawah hingga atas. Umumnya, alat musik tifa dibuat dari kayu yang
penuh dengan pahatan berwarna merah terakota, hitam, serta putih. Kamu sendiri
akan kagum ketika melihat pahat-pahatan indah dari suku Asmat Papua.
 Ukiran di tifa mencerminkan banyak makna
Fakta unik lainnya dari tifa adalah semua pahatan atau ukiran pada alat musik ini
memiliki makna serta filosofi yang khas masyarakat Papua. Jadi, pahatan pada
tifa kemudian akan dibedakan sesuai dengan status sosialnya di suku Asmat. Itu
artinya, ukiran pada tifa milik ketua suku yang akan berbeda dengan masyarakat
biasa. Jadi, hanya dengan melihat pahatan atau ukiran pada tubuh tifa, maka
masyarakat akan dengan mudah melihat status sosialnya.
 Dibuat dari pohon hutan rawa Papua Material untuk membuat tifa sendiri sendiri
berasa dari kayu hitam yang hanya ditemukan di hutan rawa kawasan Papua.
Sebuah tifa biasanya tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari yang pendek
sekitar 30 cm, hingga yang panjangnya sekitar 150 cm – 200 cm.

E. Jenis – Jenis Alat Musik Tifa


Nama alat musik tabuh yang satu ini tak hanya dikenal dengan nama tifa saja.
Alat musik tifa memiliki nama yang berbeda-beda di beberapa daerah, contohnya pada
bagian Maluku tengah, tifa disebut sebagai tihal atau tahito. Modelnya pun memiliki
bentuk yang berbeda.
Tihal atau tahito ini memiliki bentuk seperti gendang yang bulat pendek. Pada
bagian pinggirnya terdapat anyaman tali rotan dengan beberapa kayu kecil yang disebut
badeng diikat mengelilinginya. Bagian sisi yang dipukul juga umumnya memakai kulit

6
kambing yang dikeringkan sebagai alas untuk dipukul. Bagian sisi yang lain akan
dibiarkan terbuka saja.
Tihal atau tahito ini biasanya dimainkan dengan cara dipukul menggunakan
tangan, namun bisa juga dimainkan dengan alat seperti tongkat pemukul. Tongkat ini
terbuat dari pelepah pohon kelapa, rotan, dan gaba-gaba yang berbahan dasar pelepah
dahan sagu dengan panjang sekitar 60-100 cm. Untuk tifa yang berasal dari Maluku,
khususnya Maluku tenggara, badan tifa sendiri terbuat dari pohon sukun atau pohon eh.
Baik bentuk dan ukurannya pun dibuat beragam. Sedangkan di pulau Aru, tifa ini
biasanya dikenal dengan nama Titir.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya berasal
dari Maluku dan Papua. Alat musik ini memiliki bentuk yang menyerupai gendang
serta terbuat dari kayu yang di lubangi pada bagian tengahnya. Setelah dilubangi,
kemudian ditutupi dengan kulit hewan (biasanya kulit rusa).
Selain Tifa sebagai alat pengiring musik dan tarian, alat ini juga mempunyai
makna sosial berdasarkan fungsi dan bentuk hiasan ukiran pada badan tifa tersebut.
Seperti pada suku Malin Anim, untuk setiap klan mempunyai bentuk dan motif serta
nama tersendiri untuk masing-masing tifa.

B. Saran
Kita sebagai generasi muda, kita perlu melestarikan dan menjaga alat musik
tradisional agar kelak generasi yang akan datang nanti masih bisa mengetahui,
mengenal dan memainkan alat musik tifa.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6159809/alat-musik-tifa-berasal-dari-mana-simak-
jawabannya-di-sini#:~:text=Ada%20berbagai%20macam%20jenis%20tifa,memiliki
%20beberapa%20perbedaan%20pada%20bentuknya.

https://student-activity.binus.ac.id/bdm/2021/11/mengenal-tifa-alat-musik-tradisional-dari-
papua-dan-maluku/

https://katadata.co.id/intan/berita/6193bd52254c0/mengenal-alat-musik-tifa-dari-papua-yang-
sakral-dan-erat-dengan-ritual

https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-tifa/

https://id.wikipedia.org/wiki/Tifa

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fbobo.grid.id%2Fread
%2F08679519%2Ftifa-
papua&psig=AOvVaw0kzfGBHv29HHkvTDA4YFVO&ust=1684216657166000&source=i
mages&cd=vfe&ved=0CBMQjhxqFwoTCICkwZPS9v4CFQAAAAAdAAAAABAJ

Anda mungkin juga menyukai