Anda di halaman 1dari 4

Seni Musik Karo

Musik tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan suku karo, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam praktek adat dan budaya. Tanah karo yang merupakan daerah dataran tinggi yang subur dan
memiliki dua gunung berapi yang masih aktif sehingga sebagian besar bermata pencaharian sebagai
petani. Dan dalam prakteknya suku karo banyak memasukkan unsure seni musik sebagai bagian dari
kehidupan agraris itu sendiri, misalnya nyanyian dalam memanggil angin ketika ngangin page yaitu
memisahkan padi dari sisa batang ketika panen padi, ketika ngeria yaitu proses untuk
mendapatkan air manis atau nira dari pohon enau dan aktifitas lainya.

Dalam kegiatan adat sendiri musik juga mengambil peranan yang penting dalam suku karo, seperti
misalnya dalam pesta adat pernikahan maupun kematian. Bahkan tidak hanya musik, tapi juga tarian
memiliki peranan yang dominan dalam praktek peradatan. Dalam budaya suku karo tarian
digunakan untuk mengekpresikan tidak saja kondisi sukacita tapi juga dukacita, dan perbedaan
perayaan-perayaan tersebut bisa kita lihat dari jenis tarian dan tipikal musik yang digunakan dalam
acara tersebut.

Musik karo dapat kita bagi menjadi musik karo tradisional dan musik karo modern. Musik karo
tradisional merupakan alat musik asli suku karo yang secara umum dapat kita bagi menjadi dua
macam musik ensambel yaitu : Gendang Telu Sidalanen dan Gendang Lima Sendalanen.

GENDANG TELU SIDALANEN

Merupakan suatu musik ensemble yang terdiri dari tiga alat musik yang dimainkan bersamaan secara
harmois, yang terdiri dari :

(1) Kulcapi/balobat,

(2) Ketengketeng, dan

(3) Mangkok

Dalam ensambel ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu Kulcapi
atau balobat. Pemakaian Kulcapi atau balobat sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah
dalam upacara yang berbeda. Sedangkan Keteng-keteng dan mangkok merupakan alat musik
pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Dalam pola
permainan alat musik keteng-keteng terdapat sora/bunyi, penganak, gung, cak-cak (pola ritem)
singanaki dan singindungi. Pola pukulan mangkok merupakan pukulan konstan berulang-ulang
mengikuti pola permainan penganak atau gung dalam Gendang Lima Sendalanen
Gambar Instrumen Gendang Telu Sendalanen.

GENDANG LIMA SENDALANEN

Gendang Lima Sendalanen sering juga disebut dengan istilah Gendang Sarune Merupakan suatu
musik ensemble yang terdiri dari lima alat musik yang dimainkan bersamaan secara harmois, yang
terdiri dari 5 (lima) buah alat musik, yaitu:

(1) Sarune,

(2) Gendang singanaki,

(3) Gendang singindungi,

(4) Penganak, dan

(5) Gung
Gendang Lima Sendalanen atau Gendang Sarune inilah yang masih dilestarikan dan dapat kita
temukan dalam prosesi pemakaman suku karo secara umum. Sedangkan Gendang Telu Sendalenen
mungkin akan cukup sulit kita temui lagi selain di sanggar seni musik tradisional karo atau di
komunitas pecinta musik karo atau juga di lingkukan gereja GBKP yang memang masih melestarikan.
Meskipun banyak kita temui dalam musik modern juga telah terakulturasi antara musik karo
tradisional dengan musik modern, misalnya penggunaan kulcapi atau gendang dalam gendang
keyboard karo.

Gambar Instrumen Lima Sendalanen


Sedangkan musik modern karo atau sering disebut juga dengan istilah gendang keyboard karo
menggunakan alat-alat musik modern untuk mengiringi lagu karo. Musik modern dikenal dalam
khazanah musik karo sekitar awal 1980-an dalam beberapa referensi menyebutkan bahwa Jasa
Tarigan adalah biang kerok masuknya musik keyboard dalam budaya musik karo. Sehingga dewasa
ini sudah dikenal istilah Gendang Keyboard Karo yang umumnya kita temui pada acara pesta
perkawinan, kerja tahun dan lainnya. Selain alat-alat musik yang telah disebutkan diatas, ternyata
suku karo memiliki alat musik gesek yang bernama murbab. Meskipun penulis sebelumnya tidak
pernah mendengar lagi tentang jenis alat musik ini.

Gambar pemain murhab diambil sekitar tahun 1870/Tropenmuseum

Murbab adalah salah satu instrument musik tradisional Karo, yang merupakan alat musik dalam
kategori instrumen ber-dawai. Murbab merupakan satu-satunya alat musik tradisional Karo yang
dimainkan dengan cara digesek. Dan dulunya, murbab ini dipermainkan secara solo ataupun juga
ansambel sebagai melodi. Besar kemungkinan alat musik ini sudah punah.

Gambar Alat-alat Musik Tradisional Suku Karo

Sangat mungkin terdapat intrumen-intrumen musik karo yang lain seperti ditunjukkan pada gambar
diatas yang sudah tidak dapat kita inventarisir lagi. Dalam gambar diatas ditunjukkan ada gendang
(disamping gambar kulcapi) yang penulis sendiri tidak pernah melihat sama sekali (Semoga saja di
Museum Karo Lingga masih ada). Dan gambar-gambar referensi yang penulis cari juga lebih banyak
menautkan ke web-web berbahasa belanda seperti tropenmuseum diatas saya tidak tahu apakah
alat-alat tersebut masih disimpan disana atau mungkin juga alat-alat tersebut memang sudah punah
sama sekali,

KULCAPI/KECAPI KARO

1. Pengenalan Kulcapi

Kulcapi adalah salah satu alat musik tradisional budaya karo. Kulcapi hampir sama dengan gitar
akustik biasa hanya saja bedanya kulcapi hanya mempunyai 2 senar (1 dan 2), kulcapi tebuat dari
bahan dasar kayu yang di ukir sedemikian rupa hingga menghasilkan suara yang harmony.

Seperti yang sudah diuraikan diatas, Kulcapi sendiri merupakan salah satu bagian dari jenis musik
ensambel karo yaitu musik Gendang Telu Sedalanen. Kulcapi merupakan alat musik petik
berbentuk lute yang berfungsi sebagai melodi, terdiri dari dua buah senar (two-strenged fretted-
necked lute). Dahulu kala senarnya terbuat dari akar pohon aren (enau) namun sekarang telah
diganti senar metal dan juga tunning peg-nya juga telah diganti menjadi tunning peg gitar modern
yang dahulunya menggunakan pohon bambu/kayu sehingga cara menyetemnya harus dengan cara
menarik dahulu sumbatan setem tersebut lalu disetem. Langkup Kulcapi (bagian depan resonator
Kulcapi) tidak terdapat lobang resonator, justru lobang resonator (disebut babah) terdapat pada
bagian belakang Kulcapi.

Gambar Bagian-Bagian Kulcapi

Anda mungkin juga menyukai