Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Pengarahanbanjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada
daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat
berarti masuknya pasang laut.
Banjir adalah aliran air sungai atau selokan yang meluap karena sungai atau selokan tersebut
tidak mampu menahan aliran air.
Penyumbatan ini terjadi karena masyarakat terbiasa membuang sampah di sungai. Mereka
beranggapan bahwa apabila sampah dibakar, maka akan menimbulkan polusi udara dan bau
tidak sedap. Sehingga mereka mengambil jalan pintas tanpa memikirkan sebab dan
akibatnya.
Penyumbatan ini juga terjadi karena sedimentasi atau pengendapan yang terjadi di hilir
sungai. Pengendapan ini mengurangi kemampuan sungai untuk menampung air.
2. Penggundulan hutan
Sikap manusia yang tidak berfikir jauh sebelum bertindak, menyebabkan manusia bertindak
secara sewenang-wenang terhadap lingkungan. Tindakan ini dapat berupa penebangan hutan
yang tidak menggunakan sistem tebang pilih. Akibat yang ditimbulkan adalah tidak adanya
pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.
3. Curah hujan tinggi
Curah hujan yang relatif tinggi, menyebabkan sungai-sungai tidak mampu menampung
volume air yang melampaui kapasitas.
Di zaman modern kali ini, daerah serapan sangat jarang ditemukan. Terutama di daerah
perkotaan yang pada dasarnya sangat rentan terhadap banjir, mengingat kondisi kota berada
di dataran rendah. Daerah serap justru banyak tertutup dengan aspal ataupun pembetonan
sehingga air tidak dapat meresap ke dalam lapisan tanah.
Masyarakat yang mendirikan rumah di pinggir sungai, cenderung mengurangi lebar sungai.
Dengan berkurangnya lebar sungai, menyebabkan air tidak mengalir secara optimal.
Air yang menggenang memasuki partikel pada dinding bangunan, apabila dinding tidak
mampu menahan kandungan air maka dinding akan mengalami retak dan akhirnya jebol.
Banjir dalam aliran skala besar mampu menyeret apapun yang dilaluinya termasuk harta
benda. Seperti kursi, kasur, meja, pakaian, dan lain sebagainya.
Hal ini disebabkan karena arus air terlalu deras sehingga banyak penduduk yang hanyut
terbawa arus.
Penyakit yang dapat ditimbulkan misalnya gatal-gatal. Air banjir banyak membawa kuman
sehingga penyebaran penyakit sangat besar.
Banjir mampu menenggelamkan areal sawah. Tentu saja hal ini sangat merugikan para petani
dan kondisi perekonomian negara menjadi terganggu.
CARA PENANGGULANGAN BANJIR
Tanah di pinggiran sungai tidak seharusnya digunakan sebagai areal pemukiman penduduk.
Selain menyebabkan banjir, juga tatanan pola masyarakat menjadi tidak teratur.
Pohon yang telah ditebang seharusnya ada penggantinya. Menebang pohon yang telah
berkayu kemudian tanam kembali tunas pohon yang baru. Ini bertujuan untuk regenerasi
hutan agar tidak gundul.
Untuk memantau tanda-tanda terjadinya banjir, dibutuhkan suatu alat pendeteksi banjir. Alat
pendeteksi ini dibuat secara sederhana agar masyarakat mampu untuk membuatnya.
Saluran air yang baik juga bisa berupa Terowongan Saluran Air di Bawah Tanah,
yang menjamin semua air hujan akan disalurkan menuju laut. Sistem yang seperti ini
telah lama diterapkan oleh Negara berkembang seperti Jepang.
Pengelolahan sampat yang tepat bisa membantu mencegah banjir. Tentu saja harus
ada pemilahan dan pengelolahan yang tepat. Misalnya, dibedakan antara sampah
organik dan sampak anorganik. Sampah organik seperti potongan sayuran, sisa
makanan yang dapat dijadikan sebagai pupuk kompos. Sampah anorganik yang dapat
didaur ulang seperti sampah plastik, kaleng, dan kertas.