“ TALAWANG ”
LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Kapita Selekta Budaya
Yang dibina oleh Ibu Dhara Alim Cendekia S.Sn, M.Ds
Oleh :
Bobi Setiawan
160253601714 / DKV-E
Sejarah
Pada awalnya talawang lebih difungsikan sebagai pelengkap alat pertahanan diri ketika
berperang, namun kemudian dalam perkembangan zaman talawang juga digunakan sebagai
pelengkap dalam tari-tarian. Seperti dalam Tari Nganjat dan Tari Mandau Talawang.
Nilai Filosofis
Seperti juga peralatan adat lainya, Talawang juga memiliki nilai-nilai filosofis yang
terkadung di dalamnya, yang mana menggambarkan kearifan lokal Suku Dayak yang senantiasa
dijaga secara turun temurun, adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam Talawang adalah.
Fungsi Harfiah
Secara harfiah Talawang berfungsi untuk menangkis bahaya,ancaman, atau serangan
yang tidak terduga, dalam kehidupan sehari-hari manusia akan selalu dihadapkan pada
tekanan hidup dan kebutuhan yang tidak terprediksi (ekonomi, pendidikan dan
kesehatan), untuk itu penting bagi setiap orang untuk melakukan antisipasi. [5]
Sebagai Simbol Sosial
Talawang juga bermanfaat sebagai simbol sosial, hal tersebut tergambar dari ukiran yang
terdapat pada talawang yang menggambarkan flora fauna dan manusia. Dalam kehidupan
masyarakat dayak sangatlah penting manjalin hubungan yang harmonis antara alam
sekitar maupun dengan sesamana umat manusia.[5]
Identitas Budaya
Dalam budaya adat dayak, telawang diartikan sebagai identitas yang dibangun dan dijaga
harmonisasinya secara mengakar, hal itu dimaksudkan untuk menjamin masa depan
generasi selanjutnya.[5]
Bahan yang di gunakan dalam pembuatan Talawang terbuat dari kayu hutan yang ada di
sekitar pemukiman suku dayak tersebut, yaitu kayu ulin atau kayu besi.
- Cara pembuatan
Cara membuat Talawang yaitu dengan membentuk kayu berukuran persegi panjang yang
dibuat runcing pada bagian atas dan bawahnya. Panjang talawang sekitar 1 sampai
dengan 2 meter dengan lebar maksimal 50 centimeter. Setelah itu di bagian depan
Talawang di ukir dengan motif-motif khas Dayak sesuai dengan suku mereka masing-
masing. Untuk memperindah tampilan Talawang, biasanya si pembuat talawang
menambahkan warna pada ukiran Talawang sesuai filosofi ukiran tersebut dan pewarna
yang di gunakan pun biasanya pewarna alami yg di dapat dari hutan seperti dedaunan dan
akar-akar pohon.
Referensi
^ "Talawang, Pertahanan Terakhir Suku Dayak". Indonesia Kaya Web. Diakses tanggal 13 Maret 2015.
^ Umberan,Husni dkk. “Sejarah Kebudayaan Kalimantan”.Jakarta:Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Daerah Pusat. Hal. 127
^ "Talawang". Perpustakaan Digital Budaya Indonesia. Diakses tanggal 13 Maret 2015.
^ "Tari Mandau Talawang" (PDF). Traditional Dance Kalimantan. Diakses tanggal 13 Maret 2015.
^ "Talawang Dayak". Morla Tridev Blog. Diakses tanggal 13 Maret 2015.