PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
F1111171031
A. Judul Penelitian
Pulau Kalimantan dengan ibu kota Provinsi Kota Pontianak. Kota Pontianak
merupakan ibu kota Kalimantan Barat yang di dirikan pada tahun 1771 oleh
Sungai Landak dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah
Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Masjid Jami’ dan Istana
salah satu kesenian, khususnya seni tari yang pernah ada dan tercipta di
adalah tari Selodang Mayang yang memilki berbagai ciri yang khas di
yang tinggi dan makna yang dalam serta juga di hadirkan dalam penampilan
1
baik dari gerakan, riasan sampai dengan kostum yang di gunakan. Tari klasik
bangsawan.
Tari Selodang Mayang merupakan tari tradisi melayu yang pernah ada
Alkadrie merupakan sepupu dari pencipta tari sekaligus sebagai penari dari
Tari Selodang Mayang. Tari ini tidak dipelajari secara umum oleh
dilaksanakan.
maka dari itu tercipta lah tari Selodang Mayang pada tahun 1985 pada masa
tersebut, selain terciptanya Tari Selodang Mayang tercipta juga tari Keriang
Bandong, tari Timang Banjar dan tari Dandeng keempat tarian ini
2
ditampilkan bersamaan diacara Festival Bujang Dare Pontianak dan Festival
merupakan bagian unsur utama dalam tari yang sangat berperan, gerak
tangan, kaki, badan dan kepala sehingga dapat menjadi satu tari yang utuh
gerak dari awal terciptanya tari, hanya terdiri dari tiga ragam gerak. Tari
selanjutnya.
Mayang sampai saat ini belum pernah ditarikan selain di Keraton Kesultanan
tari Selodang Mayang ini karena satu diantara penerusya masih hafal gerakan
tari Selodang Mayang dari awal sampai akhir. Maka dari itu, menurut penulis
3
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber yang akurat
penyajian tari dan dapat dijadikan referensi untuk generasi yang akan datang.
Bisa menjadi literasi atau pengemasan sebuah produk dalam bentuk dokumen
dan menjadi salah satu tawaran bagi guru-guru untuk mengemas dalam media
yang sampai saat ini masih sangat kurang dikenal masyarakat sekitar, maka
dari itu kesenian seperti ini harus tetap dilestarikan agar tidak tenggelam oleh
zaman.
C. Masalah Penelitian
Barat?”
4
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoretis
Kalimantan Barat.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Pembaca
5
Pontianak Kalimantan Barat dan dapat menjadi acuan khususnya
perkembangan zaman.
d. Praktisi Seni
dalam tari tradisi dan bertolak ukur pada kesenian tradisi agar
Tanjungpura
6
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi bagi mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar bagi guru seni
G. Penjelasan Istilah
1) Bentuk Penyajian
7
Memperoleh pengertian yang tepat dan sesuai dengan proses penyajian
serta selaras dengan unsur yang di teliti. Alasan peneliti memilih bentuk
nama sebuah istana kerajaan kesultanan yang didirikan oleh Sultan Syarif
H. Landasan Teori
1) Tari
8
manusia menggunakan tarian sebagai media pendukung proses acara
gerak ritmis bukanlah gerak sehari-hari melainkan gerak yang harus distilir
1972;5). Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan
(Haukins, 1990;2).
terkait langsung dengan gerak tubuh manusia. Tubuh menjadi alat utama,
sni tari”.
Jika dilihat dari garapan tari Selodang Mayang termasuk dalam jenis
Zahro, 2011: 18) menjelaskan bahwa florklore atau tradisi berasal dari kata
kolektif (fold) dan tradisi (lore). Tradisi yang bersifat turun temurun
suatu tradisi dapat dilihat dalam rangkaian kesenian misalnya gerak yang
yang diwariskan secara turun menurun secara terus menerus dan generasi
9
pendukungnya. Menurut Soedarsono (1982:12) tari tradisional ialah semua
tari yang mengalami perjalanan sejarah yang cukup lama, yang selalu
2) Tari Tradisional
artistik garapannya menjadi tiga, yaitu tari primitif (sederhana), tari rakyat
dan tari klasik yang dahulu juga disebut sebagai tari istana. Tari primitif
upacara-upacara agama dan adat saja. Tari klasik adalah tari yang
kristalisasi artistik tinggi dan telah pula menempuh jalan sejarah yang
berfungsi sebagai sarana dalam upacara adat, tari dapat berfungsi sebagai
terakhir tari dapat berfungsi sebagai tontonan. Tari yang berfungsi sebagai
mengungkapkan rasa gembira atau untuk pergaulan antar wanita dan laki-
10
laki. Tari tontonan merupakan garapannya khusus diadakan ditempat
arena terbuka.
dibedakan menjadi tiga yaitu tari tunggal, tari berpasangan dan tari
Tari tunggal ialah tari yang dilakukan oleh satu orang penari dengan
sifat tari yang sesuai dengan penampilan penari yang sendirian baik dari
segi gerak, susunan koreografi, pola lantai dan iramanya. Tari berpasangan
ialah tari yang dibawakan oleh dua orang, baik laki-laki dan laki-laki
berkelompok ialah tari yang dilakukan lebih dari dua orang. Berbagai teori
berjumlah genap, dengan penari yang harus berasal dari kalangan keraton.
kembang atau air bunga lalu disapukan kepada pengantin di atas selendang
tersebut.
3) Unsur-Unsur Tari
11
Menurut Murgiyanto (1992 : 26-31 ) terdapat 3 unsur pokok dalam
tari. Unsur pokok tersebut adalah Ruang, Waktu, dan Tenaga. Adapun
a. Ruang
dengan ruang dan didalam gerak memiliki garis, volume, level dan arah.
b. Waktu
menyangkut kehidupan kita setiap hari. Unsur waktu terdiri dari elemen-
elemen waktu seperti tempo, meter (hitungan) dan ritme. Waktu dalam
tari merupakan lamanya proses dalam gerak tari, dilihat dalam hitungan
c. Tenaga
kualitas. Tenaga dalam gerak tari merupakan kuat atau lemahnya pada
dalam setiap karya tari terdapat 3 unsur pokok yaitu ruang, waktu,
12
tenaga. Begitu juga pada tari Selodang Mayang terdapat 3 unsur pokok
4) Bentuk Penyajian
a. Bentuk
menyaksikan.
b. Penyajian
13
merupakan suatu sajian yang sudah ditata sedemikian rupa secara
yang terdapat fungsi, tata cara, dalam pelaksanan suatu karya tari.
rupa sehingga memiliki nilai estetis dan fungsi yang tinggi. Dalam tari
Selodang Mayang dapat ditata atau diproses elemen yang terdapat fungsi,
c. Struktur Tari
struktur pada dasarnya berarti suatu susunan dari berbagai material atau
untuk mengenali batas antar bagian yang satu dengan yang lain agak
sulit, karena tarian itu terus berjalan secara bersambungan dari awal
14
adalah mengenai pengulangan-pengulangan gerak, perpindahan-
unsur pendukung dalam tari yang artinya di dalam karya seni terdapat
hubungan unsur utama dengan unsur pendukung dalam tari yang artinya
komposisi tari yang harus diketahui, yaitu gerak tari, desain lantai, desain
tidak terlepas dari unsur utama dan unsur pendukung yang memiliki
hubungan timbal balik yang satu dengan yang lain sehingga menjadi satu
15
a. Gerak Tari
Gerak adalah unsur yang paling penting dalam tari. Menurut John
manusia hidup, tetapi gerak juga terdapat eksprsi dari segala pengalaman
manusia dan gerak merupakan media yang paling tua dari manusia untuk
maknawi atau gesture dan gerak murni atau pure movement. Gerak
Ada dua jenis gerak tari yang berhubungan dengan maknanya, yaitu
gerak abstrak dan gerak representatif. Gerak abstrak adalah gerak yang
gerak murni, karena seolah-olah murni untuk tujuan gerak itu sendiri.
16
penyajian tari tradisi biasanya akan terdiri atas beberapa rangkaian ragam
Menurut Meri (1975:63) bahwa tari adalah gerak. Tanpa gerak tidak ada
yang namanya tari. Gerak adalah proses perpindahan dari posisi satu ke
paling kuat dalam hidup serta merupakan eksperesi hidup yang pertama
dan terakhir.
tari adalah gerak yang berirama, yaitu gerak yang dilakukan dalam suatu
tempat asalnya yang dapat menjadi bahasa komunikasi yang luas. Gerak
merupakan unsur utama dalam sebuah tarian, gerak pada tari memiliki
b. Desain Lantai
17
Menurut Soedarsono (1978:23) desain lantai atau floor desain
adalah garis-garis yang dilalui seorang penari atau garis-garis lantai yang
dibuat oleh formasi penari kelompok. Secara garis besar ada dua pola
garis dasar yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lengkung memberi
kesan lembut, tetapi juga lemah, garis lurus memberikan kesan tegas
c. Desain Atas
desain yang berada di atas lantai yang dilihat dari penonton, yang tempat
terlukis pada ruang yang berada di atas lantai”. Ada sembilan belas
1) Desain datar yaitu desain yang jika dilihat dari arah penonton,
mengarah ke samping.
2) Desain dalam yaitu desain yang jika dilihat dari arah penonton,
18
4) Desain Horizontal yaitu desain yang tanpak sebagian besar
silang dari anggota badan atau garis-garis yang akan bertemu bila
dilanjutkan.
6) Desain Murni yaitu desain yang timbul oleh postur penari yang
11) Desain spiral yaitu desain yang menggunakan lebih dari satu garis
12) Desain Tinggi yaitu desain yang dibuat bagian dari dada penari ke
atas.
13) Desain Medium merupakan desain yang dibuat pada bagian dari
19
14) Desain Rendah yaitu desain yang dipusatkan pada daerah yang
15) Desain Terlukis yaitu desain yang bergerak yang hasilnya oleh
melukis sesuatu.
16) Desain Lanjutan yaitu desain yang berupa garis lanjut yang
Desain-desain tersebut tidak dapat dipisah antar satu dengan yang lain
d. Musik Iringan
20
Menurut David Ewen (dalam Syamsul Huda, 2015:17) musik ialah
vokal maupun instrumen tari, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai
dan tari tidak perah bisa lepas dari musik. Keduanya berasal dari sumber
terwujud dalam gerak, maka ritme musik adalah nada, ritme dan melodi.
Ritme adalah dengan dari musik, umumnya dengan aksen yang diulang-
ulang secara teratur. Melodis atau lagu yang didasari oleh tinggi dan
I. Metode Penelitian
dilakukan. Peneliti ini diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada
perlakuan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang dapat ditemui dalam
21
Berdasarkan paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode
J. Bentuk Penelitian
sehingga menjadi data yang relevan. Data yang didapat bisa digambarkan.
K. Pendekatan Penelitian
22
Alasan penulis menggunakan pendekatan koreografi karena dalam
L. Lokasi Penelitian
waktu kurang lebih 15 menit dari pusat kota Pontianak dengan menggunakan
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah informasi yang mengetahui dan
23
Pelaku seni dan tokoh masyarakat yang ada di Keraton Kadriyah kota
Pontianak dan masyarakat, hingga sumber data yang di dapat lebih akurat
Selodang Mayang
Zainab Asgaf yang juga pernah terlibat langsung sebagai penari tari
Selodang Mayang.
Mayang.
2. Data Penelitian
proses observasi, wawancara, foto dan video tari Selodang Mayang. Data
yang diperoleh berupa data mengenai penyajian tari tata rias dan tata
busana, desain lantai, dan iringan musik serta elemen yang berkaitan
24
dengan bentuk penyajian tari Selodang Mayang di Keraton Kadriyah
dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik
teknik dokumentasi.
a. Teknik Observasi
25
peneliti yaitu dengan membuat pedoman observasi terlebih dahulu,
Selodang mayang.
b. Teknik Wawancara
Kalimantan Barat.
c. Teknik Dokumentasi
26
Dokumen menurut Sugiyono (2008:82) adalah catatan-catatan
peristiwa yang telah lalu, yang berbentuk tulisan, gambar atau karya
video
a. Perencanaan
27
c. Penentu Daerah Penelitian
d. Pemilihan informan
Mayang.
e. Pengumpul data
terlebih dahulu.
f. Pengolah data
28
dijabarkan maka peneliti dituntut untuk menterjemahkannya ke
1) Lembar Observasi
Selodang Mayang.
2) Pedoman Wawancara
Mayang.
3) Dokumentasi
29
Pada kegiatan dokumentasi ini peneliti memakai beberapa
diperoleh. Uji kredibilitas adalah data atau kepercayaan terhadap data hasil
1. Perpanjang Pengamatan
30
Menurut Sugiyono (2012:270), perpanjangan pengamatan adalah
yang telah diberikan selama proses penelitian sudah benar atau tidak.
2. Triangulasi
31
selanjutnya dimintai kesepakatan. Triangulasi sumber peneliti lakukan
Selodang Mayang.
N
1
Wawancara
N
2
32
Triangulasi “sumber” pengumpulan data. (satu data pada
bermacam-macam sumber data N1, N2, N3).
triangulasi supaya data yang didapat tidak hanya sekedar didapat semata,
akan tetapi dapat divalidkan lagi dengan data yang sebenarnya. Langkah-
merupakan teknik analisis data yang paling sering digunakan oleh penelitian
terdiri dari kegiatan reduksi data, display data dan klasifikasi data. Ada
berikut:
33
3. Membuat kesimpulan berdasarkan fokus penelitian tentang bentuk
34