Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PELESTARIAN BATIK SEBAGAI

WARISAN BUDAYA DIKALANGAN MAHASISWA

sebagai pengganti tugas Ujian Tengah Semester IV

Disusun

IDA LUTFIANI

1317000881

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2019
ABSTRAK

Makalah ini berisi tentang pengertian, sejarah hingga masalah-masalah yang terjadi dalam
pelestarian batik sebagai warisan budaya dikalangan mahasiswa atau pelajar selaku
pembawa budaya dimasa depan. Serta solusi-solusi yang mungkin dapat dilakukan
berbagai pihak untuk dapat membantu jalanya tetap menjaga agar batik tetap dilestarikan
ditanah Indonesia.

KATA PENGANTAR

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan


menuliskan atau menerakan malam pada kain tertentu, kemudian pengolahannya
diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.[1] Batik Indonesia,
sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya
yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk
Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage
of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.

Dengan ditetapkanya batik sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO
membuat batik telah diakui oleh tak hanya Indonesia tetapi juga dunia, akan tetapi
dewasa ini peminat batik dikalangan remaja dan mahasiswa yang semakin
berkurang atau bahkan tidak peduli. Dapat dilihat dari kurangnya pengetahuan
tentang batik yang keliru,Banyak orang mengidentifikasikan batik dengan melihat
motifnya, sejatinya kunci dari batik adalah proses pembuatanya.

Universitas Pekalongan termasuk penyedia pengetahuan Batik dikota Pekalongan,


akan tetapi hanya sedikit yang berminat untuk belajar batik dibangku formal.
DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1
D. Definisi Istilah ...................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 2

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Pengertian ............................................................................................. 2
B. Sejarah .................................................................................................. 3

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 4

A. Kesimpulan .......................................................................................... 4
B. Saran ..................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 5


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Definisi Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya tebentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya
itu dipelajari.

B. Rumusan Masalah

Perkembangan batik diindonesia cukup signifikan, yang dulu pada abad ke


10 batik hanya dapat dipakai oleh keturunan kerajaan pada upacara-
upacara sakral. Seiring perkembangan zaman, batik kini dapat di jumpai
disetiap sudut Indonesia, mulai dari pegawai pemerintah hingga petani,
bahkan tak sedikit yang menggunakan batik sebagai interior, dapat
dibuktikan dengan adanya motif-motif batik tradisional ditempat umum.
Ini membuktikan bahwa pelestarian motif batik diindonesia dipertahankan
dengan baik.
Tetapi sayangnya penggunaan kain batik diindonesia sulit untuk dikatakan
cukup, karena sebagian atau mungkin lebih banyak yang menggunakan
kain printing dengan motif batik, ini bukan hal yang salah untuk
dilakukan, yang salah adalah mereka mempercayai telah melestarikan
batik, tapi nyatanya tidak. Dalam hal ini kesalahpahaman seperti perlu
diluruskan, pengguna batik harus benar-benar memahami, mengetahui apa
yang mereka pakai.

C. Tujuan Penulisan

Penggunaan batik sebaiknya tidak hanya digunakan dalam acara-acara /


orang-orang tertentu, karena sejatinya batik adalah warisan dan hak
seluruh rakyat Indonesia, sudah seharusnya kita melestarikan nya dan
mengenakanya dengan bangga. Dengan adanya makalah ini diharapkan
mahasiswa dapat melestarikan batik secara keseluruhan bukan hanya
pelestarian pada motif batik
D. Definisi Istilah

Batik: kain bergambar yang pewarnaannya menggunaan metode rintang


malam.
Industri batik : Produksi dan penyebaran batik.
Motif batik :motif khas tradisional batik.

BAB II LANDASAN TEORI

Batik merupakan kebudayaan khas bangsa Indonesia yang sudah ada sejak
masa kerajaan majapahit. Untuk lebih memantapkan pemahaman kita
tentang batik, ada baiknya kita tahu tentang sejarah batik Indonesia.
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak
abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau
pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun
dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu
dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman, beralih pada motif
abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan
sebagainya.

Dalam perkembangannya, kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat


dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah
tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya
hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang
digemari, baik wanita maupun pria.

BAB 3 PEMBAHASAN

A. Pengertian

Kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan
terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian
batik menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah
setelah akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan
ialah batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap dikenal baru
setelah usai Perang Dunia I atau sekitar 1920. Kini batik sudah
menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
Batik juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi
dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa)
sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan
keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian,
sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan
eksklusif bagi kaum perempuan.
Tradisi membatik pada mulanya merupakantradisi yang turun
temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenal berasal dari
batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan
status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik
tradisonal hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan
Surakarta
B. Sejarah

Pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan mataram


kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Meluasnya kesenian
batik menjadi milik rakyat Indonesia dan suku Jawa khususnya setelah
akhir abad ke XVIII atau awal abad ke XIX. Pada saat itu batik yang
dihasilkan adalah batik tulis. Setelah perang dunia I atau tahun 1920an
barulah dikenal batik cap. Sehingga dari sejarahnya tersebut dapat dilihat
perkembangan batik yang dimulai dari masa Majapahit.
Industri batik di Jawa mengalami pasang surut. Sempat maju dan
berkembang pesat pada tahun 1970an. Dan mengalami kemunduran
disebabkan oleh krisis moneter tahun 1997.

Sedangkan untuk industri batik Pekalongan prospeknya masih


menjanjikan dibandingkan industri batik yang lain. Dari data pemerintah
kota Pekalongan diketahui terdapat 1.719 pengrajin batik.
Tetapi industri batik Pekalongan lebih menjanjikan di banding dari daerah
yang lain. Walaupun menghadapi masalah yang tidak jauh berbeda yaitu
mahalnya biaya produksi. Hal ini menyebabkan pembeli batik asal
Perancis dan Kanada mulai merelokasi order batik dari Indonesia ke
Vietnam karena harganya lebih murah 25 % dari Indonesia.

Apalagi saat ini negara kompetitor yaitu Vietnam dan China sudah
mengembangkan mesin batik printing yang lebih canggih. Tidak hanya
Perancis dan Kanada yang merelokasi order, pembeli dari Timur Tengah
dan Afrika juga mulai mencari batik yang lebih murah.

Masalah lain yang dihadapi oleh industri batik Indonesia adalah hak paten.
Kebanyakandesain dan corak batik Indonesia ditiru oleh Cina, Malaysia
dan Vietnam. Apalagi saat ini Malaysia telah mempatenkan batik sebagai
produk Malaysia dan mempunyai hak untuk ekspor. Ini sangat merugikan
industri batik di Indonesia. Sehingga masalah hak cipta ini membuat para
pengrajin batik dirugikan. Dan lagi selama ini batik telah dikenal sebagai
identitas bangsa Indonesia. Dan ini menjadi polemik jika para pengrajin
tidak diarahkan untuk mempatenkan desain yang mereka buat untuk
menghindari penjiplakan. Untunglah saat ini batik sudah diakui oleh
lembaga PBB yaitu UNESCO sebagai bagian warisan budaya dari
Indonesia.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Adanya klaim yang telah beberapa kali terjadi memberikan pelajaran


bahwa untuk dapat melestarikan batik, banyak hal yang perlu perlu
dilakukan, kerjasama dari semua pihak seperti produsen dan konsumen
sangat diperlukan. Peran mahasiswa sangat dibutuhkan selaku pembawa
budaya batik dimasa depan agar dapat mendalami peranya. Segala
pengetahuan tentang batik tidak begitu saja dimudahkan.

Dengan adanya hak paten dari UNESCO batik Indonesia sebagai warisan
budaya tak benda membuat mahasiswa harus ikut serta melestarikan batik,
karena dibalik hakpaten nenek moyang kita telah bersusah payah
mempertahankanya , kita tidak boleh membiarkan siapaun boleh
mengambilnya.

B. Saran

Untuk tetap menjaga pelestarian batik sebaiknya penyebaran pendidikan


tentang batik juga sebaiknya disebarkan dideluruh form pendidikan formal,
mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, agar batik tidak
mudah begitu saja dilupakan.

C. Kritik

Demikian makalah “ PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN


BUDAYA DIKALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS
PEKALONGAN ini kami buat sebagai tugas dari mata kuliah Bahasa
Indonesia dan Tata Tulis Laporan. Kami sadar masih banyak sekali
kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu saran dan kritik yang
membangun dapat disampaikan kepada kami. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Nurainun,Heriyana dan Rasyimah.2008.Analisis Industri Batik di Indonesia.


https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe2/article/download/1647/562
.22,56.17april2019.

Suryanti.2013. Pelestarian Batik Sebagai Warisan Budaya dikalangan Siswa SMA


Muhammadiyah 2 Surakarta.
http://eprints.ums.ac.id/24487/20/NASKAH_PUBLIKASI.pdf, . 22,30,17april2019.

Wikipedia,Ensiklopedia,Bebas.2019.Batik.
https://id.wikipedia.org/wiki/Batik.18,55,13april2019

Anda mungkin juga menyukai