Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

(Kelompok 4 )
ALAT MUSIK TRADISIONAL AEROFON

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Rifaldo Rizkiansyah (28)
Rifqy Jovan Dave (29)
Safarina (30)
Salsabila Dita Sapari (31)
Shova Novianti (32)
Siti Naya Ramanda (33)
Tabitha Nazwa Lessy (34)
Zahara Salsabilla (35)
Kelas : X IIS C
SMA NEGERI 1 SAMPIT
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Macam-macam alat Musik aerofon” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru pada bidang
mata pelajaran pendidikan seni Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang berbagai macam alat musik aerofon secara detail bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Junjung Desam, S.Pd,selaku guru di bidang Mata
pelajaran pendidikan seni yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami semua dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan senantiasa kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan bagi pihak lain.

Sampit,18 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah....................................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian alat musik tradisional aerofon................................................................... 3
B. Contoh alat Musik tradisional aerofon........................................................................ 3-10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................................................ 11
BAB 1
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Musik Tradisional adalah musik yang hidup dan berkembang secara turun Temurun di suatu
daerah tertentu. Dengan istilah lain musik tradisional disebut Karawitan. Karawitan merupakan
kesenian daerah yang diwujudkan dalam Bentuk bahasa bunyi. Sebagaimana diungkapkan
Suryana dalam Budiwati (1985) Karawitan adalah musik daerah-daerah di Indonesia. Musik
adalah Salah satu cabang kesenian yang mempergunakan bunyi, suara, dan nada Sebagai bahan
bakunya (substansi dasar). Hampir di seluruh wilayah Indonesia Mempunyai seni musik
tradisional yang unik dan khas. Jenis musik kekhasan tumbuh dan berkembang di masing-masing
daerah itu memiliki kekhasan Dan keunikan sebagai ciri budayanya, hal itu dapat dilihat dari
teknik Permainannya, bentuk penyajiannya, fungsinya, maupun organologi bentuk Alat
musiknya, seperti gamelan dari Sunda, Jawa, dan Bali, Gambang Kromong Dan Tanjidor dari
Betawi, Tarling dari Cirebon, Gondang dari Sunda dan Batak, Tarawangsa dan Angklung dari
Sunda, Kolintang dari Sulawesi Utara,Talempong dari Sumatera, Safe dari Kalimantan,Dll.
Musik tradicional ini menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi Khas daerah setempat, yang perlu
ditumbuh kembangkan dan dilestarikan Serta dipertahankan nilai-nilai estetisnya untuk
menambah perbendaharaan Seni yang ada di masyarakat.
Ada banyak sekali jenis alat musik tradisional.Misal jenis alat musik berdasarkan sumber
bunyinya,Salah satu nya seperti alat musik aerofon,Alat musik aerofon/alat musik tiup
merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada
rongga,contohnya seperti Suling,Saluang,Suling dewa,Tuba,Dan banyak lagi,
Dalam contoh alat musik tradisional tersebut terdapat sejarah-sejarah bagaimana asal muasal alat
musik tradisional tersebut dan dalam contoh alat musik tersebut juga mencakup banyak hal
seperti nama alat musik,Asal alat Musik,bahan dasar yang digunakan,Serta bagaiman teknik
pembunyian alat musik tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian alat musik tradisional?
2. Apa itu alat musik aerofon?
3. Apa saja contoh alat musik aerofon?
4. Apa saja hal yang tercakup dalam contoh alat musik tersebut?

C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan ringkasan diatas, ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh dari penulisan makalah
ini. Tujuannya antara lain:
1. Memahami pengertian alat musik tradisional
2. Memahami pengertian alat musik aerofon
3. Mengetahui berbagai macam alat musik aerofon
4. Mengetahui sejarah Dan asal dari alat musik aerofon
5. Mengetahui bahan dasar yang digunakan untuk membuat alat musik aerofon
6. Mengetahui teknik pembunyian alat musik aerofon
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN ALAT MUSIK TRADISIONAL AEROFON


Alat musik tradisional adalah salah satu warisan budaya yang ada di Indonesia dan tersebar di
berbagai provinsi.Dengan kata lain,alat musik tradisional adalah alat musik yang berkembang
secara turun menurun pada suatu daerah. Alat musik tersebut biasanya digunakan untuk
mengiringi sebuah musik-musik yang terdapat di kalangan masyarakat daerah tersebut.Setiap
suku bangsa yang ada di Indonesia memiiiki alat musik khas daerah yang berbeda-beda.Oleh
Karena itu Biasanya disebut alat musik tradisional, yaitu alat musik yang diciptakan dan
berkembang atas suatu daerah setempat.
Alat musik terbagi menjadi beberapa jenis contohnya alat musik berdasarkan sumber suaranya
Yang dikelompokkan lagi menjadi 5 Dan salah satu diantaranya adalah alat musik aerofon,-
Alat musik aerofon adalah alat musik tiup Dan merupakan alat musik yang sumber bunyinya
berasal dari hembusan udara pada rongga contohnya seperti Suling,harmonica,saluang dan masih
banyak lagi.

B.CONTOH ALAT MUSIK TRADISIONAL

1.SULING DEWA

*Asal :Masyarakat Bayan,Lombok utara,Nusa tenggara barat (NTB)


 SEJARAH
Di masa lampau, pemimpin adat bersama-sama warga dusun, lengkap dengan pakaian
tradisional, melakukan ritual mohon hujan.Alunan suara seruling dewa, mengiringi warga
dusun menari sembari memanjatkan do`a, memohon kepada Yang kuasa agar turun hujan

 BAHAN DASAR YANG DIGUNAKAN


Bahan dasar pembuatan Suling dewa adalah Bambu pilihan dengan diameter 8
cm.Bambu pilihan tersebut juga tidak langsung ditebang

 TEKNIK PEMBUNYIAN
Buka mulut sedikit seperti akan menyebutkan huruf “P” untuk meniup udara ke alat
musik. Tarik napas dalam-dalam secara terkontrol menuju lubang untuk memainkan
suling. Udara akan mengalir melalui badan suling dan menghasilkan nada. Jangan buka
mulut terlalu lebar supaya udara bisa mengalir masuk suling.

2.SALUANG

*Asal : Minangkabau, Sumatera barat.


 SEJARAH
Saluang dikabarkan muncul pertama kali di daerah Singgalang, Kabupaten Tanah Datar
oleh seorang penduduk Nagari Singgalang, yang bernama ‘si Kalam’. Untuk dimainkan
di berbagai acara hiburan resmi maupun tidak, di Ranah Minang. Awal mulanya,
merupakan perwujudan dari ide ‘si Kalam’ yang hendak menciptakan alat musik bunyi-
bunyian, sebagai kegiatan pengisi di waktu senggangnya.
 BAHAN DASAR YANG DIGUNAKAN
Bambu yang tipis atau bambu talang, yang diyakini bahan yang bagus untuk menjadi
bahan pembuatan Saluang adalah bambu yang digunakan untuk jemuran atau talang yang
hanyut terbawa air sungai

 TEKNIK PEMBUNYIAN
Pertama, tarik nafas dalam-dalam, ini berguna agar selama memainkan saluang, nafas
kita tidak terputus-putus. Cara ini disebut dengan nama “Manyisiah ango” (Menyisih
nafas).Tiup secara perlahan dari bagian lobang peniup, jangan terbalik.Ketika saluang
sudah menempel di bibir, maka umumnya posisi saluang agak miring ke kanan. Jika
posisi saluang miring ke kiri, maka posisi lobang tiupan berada di bibir ujung sebelah
kanan, begitu pula sebaliknya.Dalam memainkan saluang, posisinya biasanya duduk
secara bersila, sesekali memejamkan mata guna menghayati bunyi yang keluar.

3.RECORDER

*Asal :Jawa tengah

 SEJARAH
Berawal pada abad 14, berkembang di abad 18 Perkembangan instrumen recorder,
sejatinya tak lepas dari suling yang tercatat sebagai salah satu alat musik paling tua di
dunia. Gawai tiup ini pernah tercatat dalam dokumen abad 14 lalu. Salah satu gawai
modern ini sempat pula dikenal dengan nama flauto pada abad 18.
 BAHAN DASAR YANG DIGUNAKAN
Material yang umum digunakan untuk pembuatan recorder adalah kayu dan resin

 TEKNIK PEMBUNYIAN
Pada intinya cara memainkan alat musik RECORDER adalah dengan cara DITIUP
sembari membuka dan menutup lubang (udara atau oktaf) yang ada. Dengan demikian
maka recorder adalah jenis alat musik yang sumber bunyinya dari tekanan udara yang
ditiup.
4.SULING

*Asal :Alat musik suling berasal dari daerah Jawa Barat

 SEJARAH
Suling telah diperkirakan ada semenjak zaman purba. Hal itu didukung oleh temuan
berupa beberapa suling sebagai peninggalan manusia purba Neanderthal. Peninggalan
tersebut diperkirakan telah berumur sekitar 40.000 tahun. Beda halnya dengan suling
zaman sekarang yang terbuat dari bambu, pada zaman purba dulu ia diciptakan dengan
menggunakan tulang hewan sebagai bahan utamanya.

 BAHAN DASAR YANG DIGUNAKAN


Bahan pembuatannya sendiri, yakni bambu, sangat mudah untuk ditemukan di Indonesia.

 TEKNIK PEMBUNYIAN
1.Tempatkan jari manis tangan kanan di lubang terbawah, tutuplah rapat, lakukan
seterusnya dengan jari berikutnya.
2.Tempatkan jari manis tangan kiri di lubang nomor 3 dari atas dan seterusnya, sampa
dengan jari berikutnya.
3.Tempatkan jari manis tangan kiri di lubang nomor 3 dari atas dan seterusnya, sampa
dengan jari berikutnya.
4.cobalah memainkan lagu gundul-gundul pacul ini, dengan panduan O itu ditutup
semua, 2 dibuka 2 lubang dari bawah, dan seterusnya. Ini kunci nadanya: 0 2 0 2 3-44 0 2
02 3-44, lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai dengan menghasilkan suara yang
bulat.
5.Coba mainkan lagu lainnya atau sebuah melodi dengan olah nafas dan penuh perasaan

5.TUBA

*Asal :Alat musik tuba berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT)
 SEJARAH
Tuba pertama kali muncul pada abad ke-19, kini merupakan anggota alat musik dalam
orkestra modern. Alat musik brass dapat menghasilkan suara karena getaran dari bibir
pemainnya. Getaran bibir pemain alat musik ini akan mengalirkan udara menuju pipa.

 BAHAN DASAR YG DIGUNAKAN


Tuba dibuat dengan menggunakan logam.

 TEKNIK PEMBUNYIAN
Tuba adalah salah satu alat musik tiup. Cara memainkan alat musik ini dengan cara ditiup
sekaligus mengkombinasikan tombol yang ditekan dengan tekanan bibir.
6.NAFIRI

*Asal :Riau,Di pulau sumatra

 SEJARAH
Pada zaman kerajaan dulu, nafiri digunakan sebagai peralatan untuk menyatakan
peperangan terhadap kerajaan lain. Selain itu juga, nafiri digunakan untuk memberitakan
tentang kematian raja, diangkatnya raja. Peralatan ini juga digunakan untuk
mengumpulkan rakyat, supaya mereka segera datang ke alun-alun istana. Oleh
karenanya, peralatan ini menjadi sebagai barang pusaka kerajaan

 BAHAN DASAR YANG DIGUNAKAN


Kayu yang berukuran 25 sampai 45 centimeter. Antara batang dengan dan tempat tiupnya
diberi batas yang terbuat dari tempurung kelapa.

 TEKNIK PEMBUNYIAN
Nafiri ditiup dengan aliran udara yang tidak terputus selama dua atau tiga jam. Pemain
Nafiri harus orang yang memiliki napas panjang, sehat badannya, dan memiliki teknik
khusus sehingga tidak putus tiupannya. Nafiri ditiup hanya dengan tangan tangan kanan
sedangkan tangan kirinya memegang bagian bawahnya.

7.BENGSI ALAS
*Asal : Lembah Alas, Kabupaten Aceh Tenggara

 SEJARAH
Penggunaan Bangsi sendiri di tanah Alas dizaman dahulu biasa digunakan sebagai musik
pengiring Tarian Landok Alun, Sebuah tarian khas dari Desa Telangat Pagan berkisah
kegembiraan petani yang memperoleh lahan baru dengan kondisi tanah baik.[3]
Disebut “Tari Landok Alun” karena tarian ini lembut atau lambat. Alun berarti lembut
atau lambat. Bukan pada gerak tarinya saja, tetapi alun diartikan lambat dalam hal ruang
gerak tarinya yang tidak jauh berpindah dari satu posisi ke posisi lain. Tari Landok tidak
memiliki bermacam-macam bentuk pola lantai, yang terbentuk dari gerak adalah pola
simetris.Selain itu, Pembuatan Bangsi sering identik dikaitkan dengan adanya kabar
meninggal dunia salah seorang di kampung/kute tempat bangsi dibuat. Apabila diketahui
ada seorang meninggal dunia Bangsi yang sudah siap dibuat sengaja dihanyutkan Di-
sungai. Setelah itu diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak,
kemudian Bangsi yang telah diambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari
tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang akan ditiup dan
diperdengarkan sebagai Penanda kabar telah meninggalnya seseorang di Kampung/Kute
tersebut. Bangsi kepunyaan orang-orang kaya sering dibungkus dengan perak atau suasa.

 BAHAN DASAR YANG DIGUNAKAN


Ujung bangsi ditutup dengan buku bambu itu sendiri, sedangkan pada bagian ujung yang
satu lagi ditutup dengan gabus. Daun kuang (daun pandan) membalut tempat (bagian)
yang tertiup gabus dengan memberi sedikit berlebih (melewati bambu), dan dari sinilah
nantinya peniup bangsi melekatkan kedua bibirnya untuk meniup. Dari lubang udara
sampai ke ujung yang terbungkus daun kuang hutan (daun pandan) diberikan sedikit alur
tempat keluarnya udara.Disekeliling Bangsi/Bansi terukir berwarnakan Bekhong (Alas-
Hitam) ukiran krawang Alas.

 TEKNIK PEMBUNYIAN
Alat musik yang satu ini dimainkan dengan cara ditiup.Ada 7 buah lubang dibagian atas
bangsi yang setiap lubangnya semakin ke ujung akan semakin lebar. dari 7 buah lubang
memiliki fungsinya tersendiri yang terbagi dalam enam buah lubang nada, dan satu buah
lubang udara yang letaknya dekat dengan tempat yang ditiup.

8.SERUNE KALEE(Terompet khas Aceh)


*Asal :Dari daerah kale Di kabupaten aceh

 SEJARAH
Sejarah dan perkembangan Seurune Kalee alat musik tradisional Aceh ini telah ada sejak
Islam masuk ke Aceh. Sebagian referensi menyatakan jika Seurune Kalee berasal dari
Tiongkok atau China. Namun dalam literature China alat musik ini sangat jarang
ditampilkan bahkan hampir tidak pernah. Dalam pemahaman yang lain alat musik ini bisa
juga berasal dari daerah-daerah yang lain, karena Aceh dahulunya merupakan pelabuhan
terbuka dan tempat transit kapal-kapal dagang dari berbagai negara disebabkan oleh letak
Aceh yang sangat strategis. Merujuk fakta ini alat musik Seurune Kalee telah -
berkembang seiring dengan berkembangnya sejarah islam di Aceh, dan telah menjadi
bagian dari situs-sius budaya masyarakat Aceh yang terus dilestarikan hingga sekarang.

 BAHAN DASAR YANG DIGUNAKAN


Alat Musik Tradisional Serune Kalee terbuat dari bahan kayu, yang mana kayu yang
dipilih sebagai bahan dasarnya adalah yang memiliki karakter kuat dan keras, sekaligus
ringan. Sebelum dibuat, kayu tersebut terlebih dahulu direndam selama tiga bulan.

 TEKNIK PEMBUNYIAN
Cara memainkannya hampir mirip dengan suling, yaitu ditiup sampai menghasilkan
bunyi dan nada diatur oleh jari-jari pada lubang di serune kale.
BAB III
PENUTUPAN

A.KESIMPULAN
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan pengertian alat musik tradisional yaitu jenis alat
musik yang menjadi objek tradisi yang telah ada sejak periode-periode leluhur dan masih eksis
hingga saat ini sebagai sebuah warisan budaya,Serta memahami pengertian alat musik aerofon
Yang merupakan jenis alat musik berdasarkan sumber suaranya dan alat musik tiup yang sumber
suaranya berasal dari hembusan udara pada rongga.
Contoh-contoh alat musik aerofon tradisional :
1) Suling dewa
2) Saluang
3) Recorder
4) Suling
5) Tuba
6) Nafiri
7) Bengsi alas
8) Serune kalee

B.SARAN
Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan yang jauh
dari kata sempurna.Tentunya,kedepannya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail dengan sumber yang lebih banyak dan dapat
dipertanggungjawabkan .Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran
yang membangun mengenai pembahasan makalah di atas.

Anda mungkin juga menyukai