Anda di halaman 1dari 10

Musik Tradisional

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MUSIK TRADISIONAL”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Imelda
Yunida M, S.Pd . Pada mata pelajaran Seni Budaya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Imelda Yunida M, S.Pd. Selaku guru Seni
Budaya yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan dalam bidang Seni Budaya . Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
ataupun adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini, kami mohon
maaf. Saya meyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

SAMARINDA, 2 Maret 2023


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
A. Latar Belakang ...............................................................................................................
B. Rumus Masalah .............................................................................................................
C. Tujuan masalah..............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Pengertian Musik tradisional..........................................................................................
B. Fungsi Musik Tradisional ...............................................................................................
C. Ciri – ciri Musik Tradisional............................................................................................
D. Contoh contoh music tradisional...................................................................................
E. Alat music tradisional.....................................................................................................

BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN..................................................................................................................

DAFTAR PUSAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Musik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Tak hanya saat
ini saja, namun sejak lama musik telah hidup dari masa ke masa. Semakin berkembangnya
zaman, kualitas musik di setiap negara juga terus meningkat. Sejak dulu, juga dikenal yang
namanya musik tradisional.
indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang kaya dengan
warisan budaya tradisional salah satunya adalah kekayaan akan alat musik khas Nusantara.
Hampir setiap daerah di berbagai penjuru Nusantara memiliki alat musik masing-masing.
Letak geografis dan ragam kebudayaan lainnya membuat alat musik satu daerah dengan
daerah lainnya bisa sangat berbeda Tentu saja hal ini semakin menambah kaya warisan
kebudayaan asli Tanah Air. Bahkan, ragam warisan budaya nenek moyang ini juga menarik
minat wisatawan mancanegara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Musik Tradisional ?
2. Apa Fungsi Musik Tradisional ?
3. Apa Ciri-Ciri Musik Tradisional ?
4. Apa saja contoh Musik Tradisional ?
5. Apa saja alat salat music tradisional yang digunakan ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar pembaca makalah ini bisa
lebih mengerti alat music tradisional dan berharap banyak bisa menjaga kekayaan seni
music tanah air.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Musik Tradisional


Musik Tradisional menurut Tumbijo (2017) merupakan sebuah seni budaya yang
hidup dan berkembang di daerah tertentu dan telah turun temurun sejak lama. Musik ini
memiliki ciri khas yang berbeda di setiap pelosok negeri dan daerah. Kemudian menurut
Purnomo (2010) musik tradisional yaitu musik yang lahir, tumbuh, serta berkembang di
seluruh wilayah Indonesia dan telah turun temurun sampai saat ini, karena masih terus
dipelihara dan dijalankan oleh masyarakat setempat.
Musik tradisional sejatinya adalah musik yang penting untuk dilestarikan. Sebab
warisan leluhur yang telah diturunkan ke setiap generasi ini menjadi bukti kekayaan seni di
masa lalu. Adapun berdasarkan pengertian yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa musik tradisional merupakan musik yang dilahirkan dan dikembangkan di daerah
tertentu serta terus ada karena dilestarikan oleh masyarakat setempat yang mendapatkan
warisan musik tersebut.

B. Fungsi Musik Tradisional


1. Sebagai sarana Komunikasi
Musik tradisional Indonesia menghasilkan bunyi-bunyi tertentu yang mempunyai
makna untuk masyarakat. Bunyi-bunyian itu mempunyai pola ritme yang khas dan
menjadi tanda untuk anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan
tertentu. Misalnya; kendang, kentungan
2. Sebagai sarana Hiburan
Musik tradisional Indonesia menghasilkan bunyi-bunyi tertentu yang mempunyai
makna untuk masyarakat. Bunyi-bunyian itu mempunyai pola ritme yang khas dan
menjadi tanda untuk anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan
tertentu. Misalnya; kendang, kentungan
3. Sebagai Musik Pengiring Tari
Musik tradisional Indonesia biasa digunakan untuk mengiringi tari-tarian khas
daerah. Itulah sebabnya kebanyakan tarian khas daerah hanya dapat diiringi oleh
musik daerah sendiri-sendiri
4. Sebagai sarana upacara adat budaya
Musik tradisional Indonesia biasanya berkaitan erat dengan upacara-upacara
kelahiran, kematian, perkawinan, keagamaan, dan acara penting masyarakat lainnya.
Pada beberapa daerah, instrumen musik khusus hanya dibunyikan pada acara
tertentu, bukan sembarang acara. Misalnya; gamelan kiai Guntur Madu yang
dibunyikan pada saat sekaten di Yogyakarta.
C. Ciri Ciri Musik Tradisional
1. Diwariskan secara lisan
Ciri-ciri musik tradisional yang pertama adalah musik ini diwariskan secara turun
temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses pewarisannya biasanya
dipelajari secara lisan. Ketika generasi sebelumnya hendak mewariskan sebuah seni
musik tradisional kepada generasi penerusnya, maka generasi sebelumnya akan
mengajari para generasi muda secara langsung, begitupun ketika generasi muda
ketika mewariskan musik ini kembali kepada generasi mendatang.
2. Tidak memiliki notasi
Ciri-ciri musik tradisional yang kedua, yaitu tidak memiliki notasi. Musik tradisional
dipelajari secara lisan, sehingga pelakunya tidak memiliki catatan seperti panduan,
partitur atau semacamnya. Ide yang muncul dari musik tradisional biasanya tidak
tertulis, tidak memiliki notasi, atau tidak memiliki partitur.
3. Sifatnya yang informal
Ciri-ciri musik tradisional yang ketiga yakni sifatnya yang informal. Kebanyakan seni
musik tradisional yang ada saat ini tidak bersifat formal. Meskipun kita juga
menemukan ada beberapa musik tradisional yang digunakan untuk kegiatan ritual
atau beribadat pada sebuah suku. Ini karena daerah yang menciptakan sebuah musik
khas biasanya diinisialisasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat bertujuan
menghibur masyarakat.
4. Permainan yang tidak terspesialisasi
Ciri-ciri musik tradisional yang keempat adalah permainannya yang tidak
terspesialisasi. Biasanya, pemain atau orang yang memainkan musik tradisional
adalah orang-orang yang berasal dari daerah yang sama dengan asal musik
tradisional tersebut, meski tidak menutup kemungkinan orang dari daerah lain juga
dapat memainkannya. Biasanya, orang-orang tersebut tidak hanya mempelajari satu
jenis alat musik atau satu jenis musik. Banyak dari mereka mampu memainkan
bermacam-macam alat musik tradisional.
5. Menggunakan Bahasa daerah
Ciri-ciri musik tradisional yang kelima, yaitu menggunakan bahasa daerah. Pada
umumnya, musik tradisional menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Seni
musik tradisional biasanya juga menghadirkan melodi atau alunan musik yang sesuai
dengan karakter daerahnya. Misalnya, lagu Jawa memiliki alunan yang mendayu-
dayu dan halus seperti karakter dari kebanyakan orang Jawa.
6. Melibatkan alat music daerah
Pada umumnya, lagu-lagu daerah yang merupakan seni musik tradisional dibawakan
atau dimainkan dengan menggunakan alat-alat musik tradisional dari daerah
tersebut.
7. Merupakan bagian dari masyarakat
Ciri-ciri musik tradisional yang terakhir, yaitu musik ini dapat mewakili daerah asal
musik tersebut. Musik tradisional memang dapat menggambarkan kebudayaan atau
karakter suatu daerah. Hal itu membuat siapa saja yang mendengarkan musik ini
dapat menebak dari mana asal daerah musik tradisional yang dimainkan itu.

D. Contoh Musik Tradisional dan alat musiknya


Sesuai dengan pengertian musik tradisional, setiap daerah mempunyai ciri yang
berbeda-beda. Selain itu, ternyata musik tradisional juga dibedakan berdasarkan jenisnya.
Pengelompokan ini biasanya didasarkan atas kedudukan setiap musik dalam kegiatan atau
acara dan upacara adat sesuai tradisi daerah. Nah, di setiap budaya atau etnis juga memang
memiliki corak musik untuk beragam perayaan sesuai ragam musik yang dimiliki dan
diturunkan oleh leluhurnya.Kemudian, musik tradisional ini dibagi ke dalam beberapa jenis,
di antaranya adalah jenis musik tradisi untuk upacara kehidupan dan kematian, musik tradisi
untuk merayakan hasil dari sumber daya alam dan kelestarian alam, serta musik tradisi
untuk perayaan sosial dan aneka ragam lainnya. Untuk mengetahui apa saja contoh musik
tradisional yang ada di Indonesia, berikut contoh-contohnya:
1. Musik Krumpyung dari Yogyakarta
Musik tradisional pertama ini berasal dari Yogyakarta.
Bahan yang dipakai untuk alat musiknya berasal dari
bambu, sama seperti angklung yang nada bunyinya seperti
gambang atau gong bumbung tiup. Alat musik Krumpyung
ini biasa dimainkan bersama alat musik lain, seperti gejog
lesung. Gejog lesung adalah suara penumbuk padi dengan
irama, yang biasa dipakai untuk mengiringi nyanyian vokal
seperti tembang-tembang.
2. Keroncong dari Jakarta
Musik tradisional kedua adalah keroncong dari Jakarta.
Sebenarnya, bisa dibilang bahwa musik ini turun temurun dari
Jakarta yang diawali oleh keberadaan Portugis di nusantara.
Namun telah diperbarui dengan dimasukkannya unsur-unsur
alat musik tradisional Indonesia lainnya, seperti gamelan, yang
kemudian menjadi langgam jawa
3. Gong Luang dari Bali
Gong dari Bali ini hampir sama dengan gendhing jawa. Meski
tidak sama, namun alat musik dan nada suara yang dihasilkan
hampir serupa. Bedanya ada pada citarasa musik yang
dihasilkan. Gong Luang memiliki musik yang lebih meriah
dibanding dengan Gendhing Jawa.

4. Gambang Kromong dari Betawi


Selanjutnya ada musik tradisional dari Betawi, yaitu Gambang
kromong. Musik ini awalnya menggunakan nada pentatonis
dan alat musik dari Tiongkok. Akan tetapi semakin berkembangnya zaman, banyak
unsur-unsur alat musik modern yang dimasukkan ke dalam Gambang Kromong. Adapun
lagunya dinyanyikan oleh pria dan wanita, dengan isi lirik yang
bersifat sindiran jenaka.
5. Krombi dari Papua
Musik tradisional Papua ini menggunakan bambu berlubang
yang diberi tali sayatan rotan. Hal unik dari alat musik Krombi
ini adalah pada arti nama sebenarnya, yaitu alat musik petik.
Namun nyatanya, alat musik ini tidak dimainkan dengan cara
dipetik, melainkan dengan cara ditepuk.

6. Huda dari minangkabau


Lalu ada musik tradisional dari Minangkabau, yaitu Huda. Musik
tradisional ini memiliki nuansa islami unik, karena dipadukan
dengan budaya setempat. Selain itu juga karena musik
dimainkan dengan tiga jenis musik yang serupa namun tak sama.
Termasuk Salaulaik Dulang, alat musik asli dari Tanah Minang.

E. Apa saja alat alat music tradisional yang digunakan


Setiap musik tradisional akan menggunakan alat musik tradisional yang beragam.
Tentu saja alat musik yang dipakai setiap daerah juga berbeda. Alat musik tradisional adalah
alat yang dimainkan untuk musik tradisional, di mana buhyinya berasal dari getaran alat itu
sendiri, bukan melalui rekayasa elektronik. Jenis alat musik ini dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok, seperti alat musik tiup, pukul, gesek, tepuk, petik, dan goyang. Jika
ingin memahami pengertian musik tradisional sekaligus alat musik yang dipakai, simak
penjelasan berikut:

1. Alat Musik Tradisional Petik


Alat musik petik terdiri dari dua unsur, yakni tali yang dipetik dan resonansi untuk
menggaungkan bunyi petiknya. Bahan yang dipakai disesuaikan oleh masing-masing
daerah. Alat musik tradisional petik diantaranya yaitu, sasando dari Rote, kecapi dari
Sulawesi Selatan, japen dari Kalimantan Tengah, siter dari Jawa Timur, sampe dari
Kalimantan Timur, guoto dari Papua, dan lain-lain.
2. Alat Musik Tradisional gesek
Kedua ada alat musik tradisional yang digesek. Hampir sama dengan petik, terdapat dua
unsur pokok pada alat musik gesek, yaitu tali yang digesek dan ruang resonansi untuk
bunyi gesekan. Contoh alat musik tradisional gesek yakni keso dan geso-geso dari
Sulawesi Selatan, lalu tutuba dari Sulawesi Tengah, serta alat musik Betawi, yaitu
Tehyang. Termasuk pula rebab dari Jawa Tengah.
3. Alat Musik Tradisional Pukul
Alat musik tradisional berikutnya adalah yang dipukul. Pada dasarnya ini adalah alat
musik berbagai bentuk yang apabila dipukul menghasilkan bunyi dan apabila
dikombinasikan menghasilkan suara musikal tertentu. Ada banyak jenis alat musik pukul,
dan dapat dibedakan berdasarkan jenis bahan alatnya. Ada alat musik pukul yang
berbahan dasar dari alam tanpa tambahan apapun, seperti bambu atau kayu yang
bergaung. Contoh alat musik ini adalah kentongan dan lesung penumbuk padi.
Kemudian ada alat musik pukul dari kayu yang mempunyai titinada, seperti lado-lado
dan kolintang dari Sulawesi, serta gambang dari Jawa. Lalu ada yang ditambah dengan
bahan penolong berupa kulit, seperti tambur dan bedug, doll dari Bengkulu, gordang
dari Sumatera Utara, dan tambua dari Sumatera Barat. Lalu ada alat musik berbahan
logam, seperti bande dari Lampung, talempong dari Minangkabau, dan juga perangkat
gamelan dari Jawa dan Bali, seperti saron, kempul, bonang, gong, gender, dan lain
sebagainya
4. Alat Musik Tradisional tiup
Keempat adalah alat musik tradisional yang ditiup. Alat musik tiup ini akan mempunyai
lubang tiup dan ruang resonansi untuk membunyikan tiupan. Bahan alat musik ini bisa
dari bambu atau bahan dari alam. Adapun contoh alat musik berbahan dari alam seperti
aneka macam seruling, yaitu saluang dari Sumatera Barat, serangko dari Jambi, triton
kerang dari Papua, lalove dari Sulawesi Tengah, seruling dari Jawa, atau tahuri dari
Maluku. Lalu ada alat musik tiup berbahan dasar alam seperti terompet dari kayu dan
juga bahan penolong, di antaranya adalah serunai dari Sumatera Barat, terompet dari
Jawa Barat, dan serune kalee dari Aceh.
5. Alat Musik Tradisional tepuk
Contoh alat musik tradisional berikutnya adalah yang dimainkan dengan cara ditepuk.
Umumnya alat musik ini memakai unsur kulit sebagai lapisan luar alat musik. Kulit ini
sebagai sumber getar dan dilengkapi ruang resonansi bunyinya. Contoh alat musik
tradisional yang ditepuk adalah gendang dan tifa. Lalu ada pula alat musik dari Jawa
Barat, yaitu kerinding, yang mengesankan seperti alat musik tiup namun sebenarnya alat
musik tepuk.
6. Alat Musik Tradisional Goyang
Terakhir ada alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara digoyang. Alat ini cukup
unik dibanding alat musik lainnya. Contoh dari alat musik yang digoyang adalah angklung
dari Jawa Barat dan marakas. Alat-alat musik tradisional di atas tentu saja memiliki
fungsi tersendiri. Ada fungsi melodis yang bertugas memperdengarkan nada-nada
sebuah lagu. Contohnya adalah gambang dan gender dari gamelan Jawa. Kemudian ada
fungsi ritme, yang bertugas sebagai penanggung jawab kecepatan melodi, seperti pada
alat musik gamelan dari Jawa, Bali, dan juga Sunda
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Musik Tradisional jangan pernah di tinggalakn karena music tradisional adalah
warisan nenek moyang sutu bangsa yang diturunkan secara turun temurun. Musi tradisional
ini merupakan suatu ciri khas sebuah negara, maka menjaga , memelihara dan melestarikan
budaya dengan musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap individu dengan kata lain
kebudayaan merupakan kekayaaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku
bangsa music tradisional juga dapa di kolaborasikan dengan music modern yang tidak kalah
menariknya dengan music modern
DAFTAR PUSAKA

https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literasi/
pengertian-musik-tradisional/amp/?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#Beragam_Jenis_dan_Contoh_Musik_Tradisional_Indonesia=&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.gramedia.com%2Fliterasi%2Fpengertian-musik-tradisional%2F

https://www-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-
5816713/musik-tradisional-ciri-ciri-fungsi-jenis-dan-contohnya/amp?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16778127335176&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.detik.com%2Fedu%2Fdetikpedia
%2Fd-5816713%2Fmusik-tradisional-ciri-ciri-fungsi-jenis-dan-contohnya

https://www.merdeka.com/jabar/7-ciri-ciri-musik-tradisional-beserta-fungsinya-yang-perlu-
diketahui-kln.html?page=4

Anda mungkin juga menyukai