Anda di halaman 1dari 12

SENI MUSIK TRADISIONAL

Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni


musik yang secara turun temurun dan melekat sebagai sarana
hiburan di kalangan masyarakat tertentu.

Ketika berbicara tentang seni musik tradisional maka kita tidak


hanya berbicara tentang musik tradisional Indonesia, karena
setiap daerah di suatu negara memiliki ciri khas atau musik
tradisional masing-masing yang berkembang karena pengaruh
kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya.

Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat


berdasarkan gaya, tradisi serta bahasa yang sesuai dengan
daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah
seni musik tradisional berasal. Misalkan ketika kita mendengar
lantunan musik ‘Bubuy Bulan’ maka secara naluriah kita bisa
mengenali bahwa musik tersebut berasal dari tanah sunda
karena dilantukan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri
khas sunda yang sangat kental.

Seni Musik Tradisional


Dilansir dari Ensiklopdi Nasional Indonesia ( 1990 : 413 )
disebutkan bahwa kata musik berasal dari bahasa Yunani
mousike yang diambil dari nama dewa dari mitologi Yunani yaitu
Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu. Sedangkan
Tradisional berasal dari bahasa latin yaitu Traditio yang artinya
kebiasaan masyrakat yang sifatnya turun temurun. Jadi dapat
disimpulkan bahawa Seni Musik tradisional adalah sebuah seni
musik yang menggambarkan ciri khas dari kalangan masyarakat
tertentu secara turun temurun.

Ciri Khas Seni Musik Tradisional

Tentunya terdapat perbedaan antara seni musik tradisional


dengan jenis seni musik yang lainnya. Berikut adalah ciri khas
dari Seni musik tradisional :

1. Dipelajari Secara Lisan


Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa musik tradisional
adalah musik yang diwariskan secara turun temurun, oleh
karena itu dalam proses pembelajarannya pun terbatas secara
lisan. Ketika generasi sebelumnya hendah mewariskan sebuah
seni musik tradisional kepada generasi penerusnya, maka yang
dilakukan adalah mengajari para generasi muda secara langsung
dari mulut ke mulut, begitupun ketika  generasi muda harus
mewariskannya kembali kepada generasi mendatang, yang
dilakukan adalah pembelajaran secara lisan.

Demikian seterusnya sampai akhirnya kekayaan/warisan turun-


temurun berupa seni musik itu dikenal sebagai ciri khas
masyarakt terssebut. Bagaimana mungkin dapat menghafal
secara lisan tanpa catatan atau apapun? Tentu saja prosesnya
tidak mudah dan tidak sebentar, setiap daerah memiliki budaya
masing-masing dan pastinya proses pembelajarannya dilakukan
secara berkesinambungan atau terus-menerus.

2. Tidak Memiliki Notasi

Poin ini sangat relevan dengan poin nomor satu, dimana


pembelajaran secara lsan membuat para pelakunya tidak
memiliki catatan apapun sehingga tidak ada notasi yang
tertuang di dalam kertas, partitur atau semacamnya. Dari kedua
poin di atas kita harus mengakui kehebatan orang-orang jaman
dahulu yang tetap bisa mempertahankan kesenian tradisional
tanpa catatan yang seharusnya lebih bisa menunjang
pembelajaran dari satu generasi ke generasi lain.

Namun tentu saja tetap ada sisi buruknya, yiatu, jika suatu saat
nanti suatu generasi tidak mempau mengajarkan ayau
mempertahankan kesenian tradisional mereka, maka sudah bisa
dipastikan hal yang telah dipertahankan dari masa ke masa itu
bisa punah seketika. Solusinya adalah mulai dibenahi informasi-
informasi mengenai sejarah atau seni musik tradisional sehingga
kelak siapapun (terlepas dari daerah mana dia berasal) orang
akan bisa ikut melestarikannya.

3. Bersifat Informal
Kebanyakan dari seni musik tradisional yang ada hingga saat ini
memiliki fungsi yang tidak begitu serius atau formal, meski
memang ada beberapa musik tradisional yang digunakan untuk
kegiatan beribadat sebuah suku. Namun kebanyakan bersifat
informal karena biasanya disebuah daerah yang menciptakan
sebuah musik khas diinisialisasi untuk hiburan atau seni karya
yang dapat menghibur masyarakatnya.

4. Permainannya tidak Terspesialisasi

Pada umumnya, Pemain atau orang-orang yang memainkan


musik tradisional biasaya adalah orang-orang yang berasal dari
daerah asal musik tradisional tersebut meski tidak menutup
kemungkinan orang lainpun dapat memainkannya. Dan
biasanya juga orang-orang tersebut tidak hanya mempelajari
satu jenis alat musik atau satu jenis musik. Banyak dari mereka
yang mampu memainkan bermacam-macam alat musik. 
Misalkan seorang sinden biasanya memiliki keterampilan lain
selain bernyanyi yaitu memainkan degung, dll.

5. Syair Lagu Berbahasa Daerah

Pada awal artikel ini sudah disebutkan bahwa seni musik


tradisional pada umumnya menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing. Namun tidak sebatas itu, Seni Musik Tradisional
biasanya turut menghadirkan melodi atau alunan musik yang
sesuai dengan karakter daerahnya. Seperti Syiar lagu jawa
memiliki alunan musik yang mendayu-dayu dan halus seperti
karakter kebanyakan orang jawa. Dengan kata lain benar-benar
memberikan nuansa kedaerahan.

6. Lebih Melibatkan Alat Musik daerah

Pada umumnya, lagu-lagu daerah yang merupakan seni musik


tradisional dibawakan atau dimainkan dengan alat-alat musik
tradisional daerah tersebut. Seperti pagelaran musik sunda
dimana penyanyinya membawakan lagu ‘bubuy bulan’ akan
diiringi oleh alat musik khas sunda seperti karinding, degung,
dll.

7. Merupakan bagian dari budaya Masyarakat


Musik tradisional benar-benar penggambaran dari kebudayaan
atau karakter suatu daerah. Hal itu membuat siapa saja yang
mendengarkan musik tradisional dapat menebak dari mana adal
daerah musik tradisional tersebut.

Fungsi Musik Tradisional


1. Sebagai Alat Komunikasi

Sejatinya, musik memang salah satu media komunikasi antara


pencipta dengan pendengarnya. Pencipta atau menulis lagu
selalu berusaha mengkomunikasikan apa yang dirasakannya
atau menyampaikan suatu keadaan kepada pendengarnya.
Namun lebih sederhana dari itu, ternyata di beberapa negara
terdapat musik atau beberapa nada yang digabungkan secara
unik sebagai sebuah pertanda. Contoh yang sering kita temui
adalah suara atau bunyi dari lonceng, di Indonesia sendiri, jika
di bunyikan di sekolah makan itu berarti saatnya istirahat.

2. Sebagai Sarana Hiburan

Sudah jelas sekali bahwa kebanyakan musik diciptakan untuk


menghibur atau untuk mengiringi suka cita. Musik dapat
dimanfaatkan untuk mengalihkan fikiran dari rutinitas sehari-
hari. Hal ini kontras sekali terjadi di daerah-daerah. Dimana
masyarakat sekitar biasanya rutin menyelenggarakan
pertunjukan musik daerah mereka dan lepas dari rutinitas
untuk waktu beberapa saat.

3. Sebagai Musik Pengiring Tarian

Tarian daerah mana yang tidak menggunakan musik sebagai


pengiringnya? Rasanya setiap tarian pasti memiliki musik
tertentu dan gerakannya didasarkan pada ketukan-ketukan
musik yang menggambarkan sebuah makna atau arti tertentu.

4. Sebagai sarana adat budaya (ritual)

Tidak sedikit dari seni musik tradisional baik di Indonesia


maupun di luar negeri yang menggunakan seni musik tradisional
mereka untuk sebuah ritual adat. Sebut saja salah satu suku di
papua yang selalu membawakan musik tradisional mereka
lengkap dengan tariannya ketika menyambut tamu kehormatan.
5. Sebagai sarana ekomoni

Dibeberapa daerah baik di Indonesia maupun di luar negeri,


banyak orang/pemain musik tradisional yang menjadikan
permainan musik mereka sebagai usah menyambung hidup atau
mata pencaharian. Ada yang mengelolanya secara besar sehingga
banyak menampung/menyerap banyak tenaga kerja, adapula
yang melakukannya sendiri atau terbatas dengan sebuah
kelompok kecil. Meraka akan mendapatkan bayaran dari pihak
yang meminta mereka membawakan pertunjukan musik
tradisional, biasanya dalam acara-cara kedaerahan atau acara
pernikahan, sunatan, dll.

6. Sarana pengembangan Diri

Yang terakhir adalah sebagai sarana pengembangan diri,


rasanya tidak mungkin jika semua orang terlibat dalam proses
kreatif pembuatan atau pertunjukan musik tradisional tidak
medapatkan hal ini. Selain menambah keterampilan, orang-
orang yang bergelut dalam dunia ini biasanya memiliki karakter
yang kental akan budaya daerahnya sehingga karakter-karakter
atau ciri khas orang di daerah tersebut tidak akan hilang atau
tergerus arus globalisasi.
Macam-Macam Musik Tradisional
Setiap negara memiliki musik tradisional masing-masing. Pada
artikel ini hanya akan disebutkan beberapa contohnya. Berikut
di antaranya :
1. Musik Tradisional Indonesia, Musik Gong Luang, Musik
Krumpyung, Gambang Kromong, Laras Madya dan Santi
Swara, Karang Dodou, Musik Huda, Goong rentang, dll.
2. Musik Tradisional Jepang, Biwa Hoshi, Heike Biwa, Moso
dan Biwa.
3. Musik Tradisional Spanyol, Tango, Brukdown, Samba,
Salsa, Bachata, Cha Cha Cha, Reggaeton.
4. Musik Tradisional Korea, Nongak, Samul Nori, Minyo,
Pansori, Arirang, dll.

Dunia ini berwarna dengan segala keanekaragaman bahkan


pada musik sekalipun, eksistensi musik tradisional yang mulai
tergerus oleh musik modern tidak membuat para pelakunya atau
pewarisnya gentar, malah semakin menunjuka bahwa seni
musik tradisional tidak hanya dapat unjuk gigi di daerah
masing-masing namun dapat mendunia juga. Terbukti dari
banyaknya seniman atau pemusik tradisional Indonesia yang
menjuarai kompetisi tingkat dunia.

Setelah mengetahui tentang seni musik tradisional serta fungsi


dan contohnya, semoga kita semua dapat ikut andil dalam
melestarikan seni musik tradisional khususnya Indonesia.

UNSUR MUSIK

8 Unsur-Unsur Seni Musik dan Penjelasannya


Musik merupakan salah satu seni paling universal yang bisa
dinikmati oleh semua orang. Siapa yang tidak menyukai musik?
setiap kegiatan keseharian kita tanpa sadar diiringi oleh sebuah
seni, yaitu seni musik. Sejarah seni musik sendiri pada awalnya
dikenal dalam bahasa Yunani, yaitu musikos, yang merupakan
nama salah satu dewa  yang melambangkan seseorang yang
dikaruniai berkat keindahan dan pandai di bidang seni serta
keilmuan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) musik diartikan


ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan,
kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan
komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan. Selain mengenal musik dari sisi historis melalui
asal-usul penamaan dan pengertian dalam KBBI, salah satu
dasar utama dalam seni musik adalah kerangka yang
mengkombinasikan beberapa hal sehingga bisa menjadi sebuah
seni, atau kita bisa menyebutnya sebagai unsur-unsur seni
musik. Berikut merupakan unsur-unsur dari seni musik:

1. Melodi
Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-
pendeknya nada dalam musik. Dalam musik melodi akan
terdengar layaknya nada yang seolah-olah bergerak menuju
puncak kemudian kembali ke kondisi sebelumnya. Melodi terdiri
dari pitch, durasi, dan tone. Pitch juga biasa disebut timbre atau
warna suara. pitch merupakan suatu hal yang mengatur
serangkaian not, yang dilambangkan dengan alfabet A-G. Not-
not tersebut menjadi melodi dalam selang waktu tertentu yang
dinamakan durasi. Not bisa dihasilkan dari berbagai macam alat
musik dengan warna suara yang berbeda-beda atau dikenal
dengan nama tone.

Jika seniman musik ingin mengungkapkan sebagian atau penuh


nada-nada, maka melodi menjadi media penting untuk
dipelajari. Lain kata, melodi merupakan bentuk penuh atau
sepenggal ungkapan nada yang ingin disampaikan kepada
penikmat musik. Tingkatan melodi yang baik adalah melodi yang
memiliki interval yang terjangkau oleh alat musik maupun oleh
suara manusia. Tidak terlalu tinggi dan juga tidak teralu rendah.

2. Irama (Ritme)
Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak
yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme
terbentuk dari pengulangan bunyi, panjang pendek kata dalam
sebuah lagu, atau karena pergantian tekanan kata-kata dalam
syair sebuah lagu. secara sederhana irama atau ritme bisa
diartikan sebagai penentu ketukan dalam musik.

Cara merasakan sebuah ritme yaitu dengan mendengarkan lagu


secara berulang-ulang. Ritme akan melekat di benak penikmat
musik jika selalu dilatih. Seperti misalnya ketika kita
mendengarkan sebuah lagu dan dengan tanpa sadar
mengangguk-angguk mengikuti irama lagunya. Pola irama akan
memberikan perasaan ritmis, karena irama sendiri akan
menggerakkan perasaan seseorang seirama dengan gerakan
fisik.

3. Birama
Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa
ketukan atau ayunan berulang-ulang, datang secara teratur
dalam waktu yang sama. Birama biasanya ditulis dalam angka
pecahan seperti 2/4, 3/4, 2/3, dan seterusnya. Angka diatas
tanda “/” (Penyebut) menunjukan nilai nada dalam satu
ketukan. Birama yang nilai penyebutnya genap disesebut birama
bainar, sedangakan biara mang penyebutnya ganjil disebut
birama ternair.

4. Tangga Nada
Tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang disusun
membentuk tangga. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu
tangga nada diatonik dan tangga nada pentatonik. tangga nada
diatonik adala tangga nada yang terdiri dari 7 buah nada dengan
2 jenis jarak (1/2 dan 1), sedangkan tangga nada penatatonik
adalah tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok. Suatu
tangga nada, pasti memiliki satu nada dasar yang diikuti oleh
nada-nada lainnya yang bisa lebih rendah atau lebih tinggi
dengan pola interval tertentu, sehinga membentuk ciri khas
tertentu.

5. Harmoni
Harmonis merupakan keselarasan paduan bunyi. Secara teknis,
harmoni meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah
paduan bunyi dengan bentuk keseluruhan. harmoni memiliki
elemen interval dan akor. interval merupakan susunan tiga nada
apabila dibunyikan secara serentak akan terdengar harmonis,
sedangkan akor akan mengiringi melodi. tanpa akor akan
kehilangan separuh nyawa dan tidak akan terdengar harmonis.

Bisa diibaratkan bahwa melodi akan memenuhi komposisi seni


musik secara horizontal, sedangkan harmoni akan memenuhi
aspek yang berhubungan dengan nada-nada secara vertikal.
peranan harmoni akan terlihat ketika seorang penyanyi
membawakan sebuah lagu yang diiringi menggunakan
instrumen musik. Jika terdengar indah maka dapat diartikan
lagu tersebut berhasil dibawakan dengan baik, karena memiliki
paduan bunyi yang selaras antara penyanyi dan instrumen
musik yang digunakan.

6. Tempo
tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu. semakin cepat
suatu lagu dimainkan, maka semakin besar juga nilai tempo dari
lagu tersebut. unsur tempo dalam seni musik digolongkan
menjadi 8, yaitu Largo (Lambat Sekali), Lento (Lebih Lambat),
Adagio (Lambat), Andante (Sedang), Moderato (sedang Agak
Cepat), Allegro (Cepat), Vivace (Lebih Cepat), dan Presto (Cepat
Sekali).

Tempo menjadi hal pokok dalam bermusik, jika tempo tidak


tepat maka seorang penyanyi bisa saja akan menyanyi lebih
cepat dari iringan musiknya. Ukuran dari tempo sendiri adalah
beat. Beat merupakan ketukan yang menunjukan banyaknya
ketukan dalam satu menit. Sebagai contoh apabila ada sebuah
lagu dengan beat MM 60, ini berarti dalam satu menit terdapat
60 ketukan.

7. Dinamika
Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk
memainkan nada dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan
nyaring (keras) atau lembut tersebut memiliki istilah tersendiri
dalam permainan seni musik, seperti Piano (p: Lembut),
Pianissiomo (pp: Sangat Lembut), Mezzo Piano (mp: Satengah
Lembut), Mezzo Forte (mf: Setengah Keras), Forte (f: Keras),
Fortissimo (ff: Sangat Keras), selain itu masih ada lagi tanda
dinamik lainnya yang digunakan yaitu crescendo dan
decrescendo. Cresendo merupakan penanda agar musik
dimainkan dengan keras, sedangkan decrescendo menandakan
agar musik dimainkan dengan lembut.

Dinamika merupakan unsur yang paling kuat menunjukan


emosi atau perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni
musik jika dibandingkan dengan unsur-unsur seni musik
lainnya. Dinamika dapat menujukan sebuah karya seni musik
memiliki nuansa sedih, riang, agresif, atau datar. Dinamika akan
memainkan perasaan seniman maupun pendengarnya sehingga
akan masuk kedalam musik yang didengarkan.

8. Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik.
Timbre sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara
bergetarnya, biasa dikatakan timbre akan bregantung dri
instrumen musik yang dibunyikan, timbre yang dihasilkan alat
musik tiup tentu saja akan berbeda dengan timbre yang
dihasilkan dari alat musik petik, meskipun keduanya dimainkan
dalam nada yang sama.

Demikian pembahasan mengenai unsur-unsur yang terdapat


dalam seni musik, sebagaimana telah dijelaskan ketika sebuah
karya seni musik dapat dikombinasikan dengan unsur seperti
melodi, irama, birama, tangga nada harmoni, tempo, dan timbre
maka hasilnya akan terlihat lebih sempurna. Semoga pemaparan
tersebut sedikit banyak dapat bermanfaat utuk para pembaca .
PEMBAGIAN JENIS INSTRUMEN
Jenis jenis Instrumen Musik
Timbre adalah warna atau kesan yang membedakan sebuah
bunyi dengan bunyi yang lain.
Timbre atau warna suara instrument musik ditentukan oleh :
1. Jenis Bahan
2. Bentuk dan volume sumber bunyi
3. Cara memproduksi bunyinya
Karena timbre instrmen music sifatnya auditif, untuk
mengetahuinya kita perlu mendengarkan bunyi itu sendiri, baik
langsung atau melalui rekaman.
Adapun jenis-jenis istrumen music adalah sebagai berikut :
1. Instrumen music idiofon
Idiofon adalah jenis instrument music yang sumber bunyinya
berasal dari getaran tubuh instrument itu sendiri. Instrument
music idiofon berbentuk :
Instrumen idiofon terbagi menjadi empat, yaitu :
1. Bentuk berpencu
2. Bentuk tabung (chimes, angklung, calung)
3. Bentuk bilah (kastanyet, marimba, gambang, saron)
4. Bentuk khusus ( Guiro, maracas, vibra slap)
2. Instrumen Membranofon
Instrumen music jenis membranofon adalah jenis instrument
music yang sumber bunyinya berasal dari getaran membrane,
baik terbuat dari kulit maupun sintesis. Contohnya adalah
gendang.
3. Instrumen kordofon
Jenis instrumen music yang sumber bunyinya berasal dari
getar dawai atau senar.
Instrumen kordofon terbagi 3 :
1. Digesek, yaitu alat music yang digunakan dengan cara
digesek. Contohnya adalah Viola, Cello dan Rebab
2. Ditekan, contohnya keyboard dan Grand Piano
3. Dipetik, contohnya ukulele, kecapi, sasando dan Gitar

4. Instrumen music aerofon


Jenis instrument music yang sumber bunyinya berasal dari
getaran udara. Instrumen music jenis ini terbagi 3 yaitu :
1. Instrumen music aerofon murni atau tanpa lidah getar,
yaitu :
a. Dibunyikan dengan biasa. Contohnya : Recorder,
Piccolo, Flute
b. Dibunyikan dengan tiupan biasa dan getar bibir,
contohnya : Trompet, Trombone dan Tuba
2. Instrumen music Aerofon dengan lidah getar, dibagi
menjadi:
a. Lidah getar tunggal, contohnya Clarinet, saxofon
b. Lidah getar ganda
c. Lidah getar dengan sejumlah nada, contoh harmonica,
pianika dan akordeon

5. Instrumen music elektrofon


Jenis instrument music yang sumber bunyinya berasal dari
daya listrik, contohnya adalah electone dan Organ. Electone
adalah bunyinya berasal dari sinyal yang dihasilkan oleh
Osilasi Sirkuit Eletronik. Electone memiliki dua jenjang, yaitu
ada jenjang atas dan jenjang bawah, yang mana jenjang atas
untuk melodi, yang dimainkan oleh tangan tangan kanan.
Jenjang bawah digunakan untuk iringan dengan efek suara
dan orchestral, yang dimainkan oleh tangan kiri.
Organ adalah modernisasi dari Electone

Anda mungkin juga menyukai