Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MUSIK DAN LAGU TRADISIONAL DI NUSANTARA

Guru Pengampu : Imelda Yunida Marpaung, S.Pd.


Mata Pelajaran : Seni Budaya
OLEH :
MUHAMMAD AURYN AGIL RAKHA’ R.
XII MIPA 3

SMA NEGERI 14 SAMARINDA


Jl. Ir. H. Nusyirwan Ismail, M.Si
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Musik Tradisional Di
Nusantara.”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari musik tradisional yang
berkembang di nusantara dan untuk menuntaskan ujian akhir sekolah pada jurusan MIPA untuk
bidang studi Seni Budaya.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga makalah ini dapat selesai. Ucapan
terima kasih ini penulis tujukan kepada Ibu Imelda Yunida Marpaung, S.Pd. yang telah
mendidik dan memberikan bimbingan pengajaran selama masa sekolah tiga tahun. Tidak lupa
ucapan rasa syukur kepada orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan selama
penyusunan makalah ini.

Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, penulis menyadari dari hasil makalah ini masih
banyak menuai kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan
makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.

Muhammad Auryn Agil R. R.


DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………...

DAFTAR
ISI………………………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………......

A. Latar Belakang
Masalah………………………………………………………
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………….
C. Tujuan
Masalah……………………………………………………………….
D. Manfaat
Masalah……………………………………………………………...

BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………...

A. Pengertian Musik
Tradisional…………………………………………………...
B. Ciri-Ciri Musik
Tradisional……………………………………………………..
C. Fungsi Musik
Tradisional……………………………………………………….
D. Jenis Musik
Tradisional…………………………………………………………
E. Alat Musik dan Lagu Tradisional di
Nusantara…………………………………

BAB III
PENUTUP………………………………………………………………...

A. Kesimpulan………………………………………………………………
……
B. Saran………………………………………………………………………
…..

BAB IV DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki alat musik tradisional sendiri. Alat
musik tersebut biasanya digunakan untuk mengiringi lagu dan tarian daerah yang
bersangkutan atau sekedar instrumen saja untuk acara-acara adat tertentu.
Nusantara ini kaya akan alat musik tradisional, nama, bentuk maupun bunyinya
memiliki khas sendiri-sendiri. Misalnya saja alat musik gamelan yang berasal dari
Jawa. Gamelan terdiri dari bermacam-macam jenis, misalnya kendang, rebab, gender,
gong dan sebagainya.
Uniknya, setiap gamelan memiliki bentuk dan bunyi yang berbeda, cara
membunyikannya pun berbeda pula. Ada yang dipukul, digesek, di tampar dan
sebagainya. Setiap alat musik yang muncul atau tercipta pada suatu daerah tentunya
memiliki latar belakang sejarah yang berbeda dan merupakan warisan budaya
Indonesia. Sedikit-demi sedikit kami mencari referensi yang berhubungan dengan jenis
alat musik tradisional tersebut.
2. Rumusan Masalah
1. Mengidentifikasi alat musik dan lagu tradisional yang berkembang di nusantara.
2. Menjelaskan setiap fungsi alat musik tradisional dan aspek yang terkandung
dalam lagu tradisional di nusantara.
3. Mempraktikkan secara langsung alat musik tradisional dan menjiwai setiap lagu
tradisional di nusantara.
3. Tujuan.
1. Untuk memahami alat musik dan lagu tradisional berkembang di nusantara.
2. Untuk memberikan pemahaman secara individu bagi lingkungan masyarakat
mengenai fungsi alat musik tradisional dan aspek yang terkandung pada lagu
tradisional di nusantara. Serta dapat mempraktikkan secara langsung
penggunaan alat musik dan pembawaan lagu tradisional.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Musik Tradisional

Menurut Ketut Wisnawa dalam buku Seni Musik Tradisi Nusantara (2020), musik tradisional
terdiri atas dua kata, yakni ‘musik’ dan ‘tradisional’. Akar dari dua kata ini berasal dari bahasa
Yunani dan bahasa Latin.

Musik dari bahasa Yunani ‘mousike’, diambil dari nama dewa mitologi Yunani, yakni
Mousa yang memimpin ilmu dan pengetahuan. Sedangkan tradisional dari bahasa
Latin ‘traditio’, berarti kebiasaan masyarakat yang sifatnya turun temurun.

Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dan berkembang dari kebudayaan
suatu daerah, kemudian diwariskan secara turun temurun. Musik tradisional juga bisa
diartikan sebagai musik asli suatu daerah yang terkena pengaruh adat istiadat,
kepercayaan, serta agama, sehingga mempunyai ciri khasnya sendiri.

B. Ciri-Ciri Musik Tradisional

Secara umum, ciri-ciri musik tradisional adalah sebagai berikut:


1. Ide musik baik vokal dan penggunaan alatnya ditularkan secara langsung atau
dihafalkan, dan tidak tertulis.
2. Turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya.
3. Menggunakan alat musik yang masih sederhana.

4. Lirik lagunya menggunakan bahasa daerah.


5. Alunan irama dan melodi menunjukkan ciri khas kedaerahan.

C. Fungsi Musik Tradisional

Fungsi musik tradisional menunjukkan peran dan kedudukanya dalam tradisi di kehidupan
masyarakat sehari-hari. Secara umum fungsi musik tradisional bagi masyarakat Indonesia
antara lain sebagai sarana upacara adat (ritual), hiburan, pengiring tari, sarana komunikasi,
sarana pengungkapkan diri, dan sarana ekonomi.
1. Sarana Upacara Adat Budaya (Ritual)
Musik tradisional berkaitan erat dengan upacara ritual kebudayaan seperti kematian,
kelahiran, perkawinan, hingga upacara keagamaan, dan kenegaraan.
Contohnya pada upacara adat panenan (memulai tanam padi) yang ada di tengah
masyarakat Kanekes. Musik tradisi yang dipergunakan adalah angklung buhun.
Biasanya, di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen musik tertentu
dipercaya mempunyai kekuatan magis atau spiritual. Hal itu bisa kita lihat pada musik
dog-dog ting, yang digunakan oleh masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa meyakini
bahwa musik dog-dog ting mampu untuk mencari orang yang hilang akibat
disembunyikan oleh mahluk gaib.
2. Sarana Hiburan
Musik merupakan salah satu cara masyarakat untuk menghilangkan kejenuhan, dan
sarana rekreasi hingga ajang pertmuan dengan warga lainya. Hiburan yang bersifat
individu, akan dapat membantu menyegarkan kembali keletihan mental seseorang.
Misalnya, seseorang bisa duduk sendirian menghibur dirinya, sambil bermain musik
dari bunyi seruling di bawah pohon rindang. Sedangkan, contoh hiburan yang sifatnya
melibatkan banyak orang bisa kita temukan pada para gadis di daerah Aceh. Dahulu
gadis-gadis daerah Aceh sering mengisi waktu senggang mereka di sawah dengan
bermain canang trieng atau celempong.
Di Madura alat musik saronen, dijadika nama untuk pertunjukan seni saronen. Orang-
orang bisa membentuk kelompok musik tradisional dari satu maupun macam-macam
jenis alat musik secara bersama (ansambel). Tak heran, biasanya masyarakat Indonesia
suka antusias dalam menonton pagelaran musik.
3. Penggiring Tarian
Di Indonesia musik tradisional yang dibuat juga menjadi elemen penting untuk
mengiringi tarian- tarian khas daerah. Oleh karena itu, banyak tarian daerah di
Indonesia hanya dapat diiringi oleh musik khas daerahnya. Antara musik dan tarian
pengiringnya mampu memiliki keselarasan yang khas. Kesesuaian iringan musik akan
menjadikan tampilan tarian lebih hidup.
4. Sarana Komunikasi
Secara umum, berbagai macam alat dan pola bunyi dimaksudkan untuk menyebarkan
pemberitahuan akan adanya suatu peristiwa (kematian, pencurian, dan sebagainya),
keadaan (darurat, siaga, aman), penanda waktu (mulai atau akhir kerja, waktu ibadah,
dan sebagainya), hingga kegiatan bersama ( gotong-royong dan berkumpul.
Alat musik tradisional yang biasa dipakai seperti kentongan, beduk di masjid, lonceng
di gereja merupakan alat tradisional yang digunakan sebagai sarana komunikasi.
Kentongan yang dibunyikan dari pola bunyi dara muluk, pada kalangan masyarakat
Jawa hal tersebut dijadikan pertanda bahwa keadaan lingkungan telah aman dari
bahaya.
Dalam arti sepenuhnya, musik tradisional mampu menjadi sarana komunikasi. Apabila
musik tradisional dijadikan sebuah media untuk menyampaikan pesan kepada
khalayaknya, maka sarana penyampaian pesan bisa dilakukan melalui isi syair maupun
semangat lagunya.
5. Sarana Pengungkapan Diri
Bagi para seniman maupun orang biasa, menciptakan dan memainkan musik
merupakan salah satu sarana untuk berekspresi atau mengungkapkan diri. Melalui
musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik mereka dapat
mengungkapkan perasaan, emosi, impian, pikiran, gagasan, cita-cita, suka-duka,
negara, orang lain, keluarga, dunia dan Tuhan.
6. Sarana Ekonomi
Musik tradisional juga mampu menghasilkan pendapatan dari lahan wirausaha, baik
bagi seniman, pebisnis, maupun pemodal. Pendapatan ekonomis bisa bersifat komersial
dan layanan bakti. Bagi para seniman pendapatan bisa berwujud dari ucapan terima
kasih atau honorarium, atas jasa musiknya. Sedangkan, pendapatan berupa bayaran
bersifat pekerjaan pokok (profesi), maupun sambilan (amatir).
Bisnis musik tradisional bisa berlangsung apabila hal tersebut berupa sebuah industri.
Contohnya industri jasa, pada penyelenggara pentas (event organizer), Industri produk
berupa pembuatan alat-alat musik, rekaman, kelengkapan bermain musiknya, dan lain
sebagainya. Sisi perdagangan juga bisa berupa penjualan produk.

D. Jenis Musik Tradisional


Jenis musik tradisional di setiap budaya daerah atau suku bangsa, terletak pada jenis
nada, lagu, dan bentuk tradisinya.
Berikut beberapa contoh jenis musik tradisional nusantara antara lain:
1. Tabuh Salimpat dari Jambi.
2. Keroncong dari Jakarta.
3. Gambang Kromong dari Betawi.
4. Krumpyung dari Yogyakarta dan Jawa Tengah.
5. Angklung Buhun dari Kanekes di Jawa Barat.
6. Karang Dodou dari Kalimantan Timur.
7. Huda dari Minangkabau.
8. Kombi dari Papua.
9. Cilokak dari Lombok.
10. Gaghahanggase dari Sangihe Talaud.
11. Tingkilan dari Kalimantan Timur.
12. Sasando dari Rote.
13. Gong Luang dari Bali.
14. Painting dari Kalimantan Selatan.

E. Alat Musik dan Lagu Tradisional di Nusantara


Alat Musik Tradisional
a. Dol
Dol merupakan alat musik tradisional yang
berasal dari Bengkulu. Alat musik ini
dipukul menggunakan alat pemukul,
Toppers. Dol memiliki tiga macam teknik
penabuhan, yakni tekni suwena, teknik
tamatam, dan juga teknik suwari.

b. Serune Kalee
Alat musik berikutnya adalah Serune Kalee.
Alat musik ini berasal dari wilayah
Nanggroe Aceh Darussalam. Alat musik
tiup atau aerofon ini dapat berbunyi dari
hembusan angin saat ditiup. Saat ditiupkan,
kamu bisa memakai jari-jari untuk atur suara yang berada di lubang serune
kalee, Toppers.
c. Serangko
Keanekaragaman alat musik lokal Indonesia
sangat beragam, Toppers. Kota Jambi juga
memiliki alat musik tradisional yang bernama
Serangko. Alat musik ini terbuat dari sundul
kerbau, Toppers. Alat musik ini digunakan
dengan cara ditiup seperti klarinet. Serangko dapat menghasilkan suara yang
keras untuk mengingatkan masyarakat Jambi akan sesuatu yang penting.
d. Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional berasal
dari Jawa Barat. Angklung terbuat dari bambu
dan dimainkan dengan cara digoyangkan. Alat
musik tradisional angklung sudah mendunia
dengan berhasil memukau penonton di Perancis
dan juga Amerika Serikat. Angklung juga telah diakui sebagai warisan
Indonesia oleh UNESCO.
e. Sasando
Sadando merupakan alat musik tradisional khas
tanah Rote, Nusa Tenggara Timur yang terbuat
dari daun lontar. Alat musik sasando berbentuk
seperti harpa dan dimainkan dengan cara dipetik
seperti gitar. Sasando sudah terkenal semenjak
konser WOW 2013 yang diselenggarakan oleh Wonderful Indonesia.
f. Gamelan
Gamelan merupakah alat musik
tradisional berasal dari tanah jawa. Alat
musik gamelan ternyata juga digemari
oleh musisi dunia. Gamelan ternyata juga
diajarkan dan masuk kurikulum di
beberapa sekolah di Amerika Serikat dan New Zealand.
g. Kolintang
Kolintang adalah barisan gong kecil yang
ditempatkan mendatar. Alat musik tradisional
kolintang berasal dari Sulawesi Selatan. Alat
musik kolintang dimainkan dengan diiringi
oleh gong dan drum. Alat musik kolintang
juga telah lama dimainkan di negara-negara
melayu seperti Malaysia dan Filipina.
h. Kendang
Kendang adalah alat musik tradisional
berasal dari Sunda namun ada beberapa
yang mengatakan dari Jawa Timur. Alat
musik ini seringkali kita jumpai untuk
mengiringi tarian-tarian tradisional,
musik jazz dan kontemporer. Sudah banyak musisi Amerika Serikat
menggunakan kendang sebagai alat musik pengiring.
i. Tifa
Alat musik tradisional khas Maluku dan
Papua ini berbentuk seperti kendang
namun berbentuk tube. Alat musik Tifa
dimainkan dengan dipukul. Alat musik
tifa juga seringkali dihiasi oleh ukiran-
ukiran khas Papua dan Maluku. Tifa
mulai dikenal semenjak banyak turis yang datang ke Maluku dan Papua
dengan membawa pulang Tifa sebagai oleh-oleh.
j. Saluang
Saluang merupakan alat musik tiup
tradisional berasal dari Sumatra Barat.
Alat ini masuk mirip dengan suling
namun lebih sederhana karena hanya
memiliki empat lubang berurutan.
Konon pada jaman dulu, pemain
saluang dikatakan mempunyai mantra
yang mampu menghipnotis penontonnya.
k. Aramba
Alat musik tradisional Indonesia satu
ini berasal dari daerah utara daerah
Sumatera, tepatnya di Pulau Nias. Jenis
bunyi yang dihasilkan Aramba adalah
Ideofon. Aramba dimainkan dengan
cara dipukul dengan alat pukulnya
tersendiri serupa alat musik Gong di Pulau Jawa.
l. Gambus
Gambus adalah alat musik tradisional
Indonesia yang berasal dari daerah
Riau. Memang alat musik ini identik
dengan adat Melayu yang tentunya
kental dengan nuansa budaya arab.
Gambus dimainkan dengan cara
memetik senar-senarnya untuk menghasilkan jenis bunyi Kordofon.
m. Bonang
Bonang adalah salah satu alat musik
tradisional Indonesia yang sudah
mengglobal. Bonang berasal dari
daerah Jawa Timur. Cara
memainkan Bonang adalah dengan
dipukul supaya menghasilkan bunyi
ideofon. Alat musik ini hampir selalu ada pada setiap acara-acara besar adat
Jawa.
n. Panting
Panting adalah alat musik tradisional
Indonesia yang berasal dari wilayah
Kalimantan Selatan. Panting merupakan
alat musik khas adat setempat, yakni
Suku Banjar. Alat musik ini dimainkan
dengan cara dipetik bagian senarnya
untuk menghasilkan bunyi kordofon.
o. Kecapi
Alat musik tradisional Indonesia
selanjutnya adalah Kecapi. Kecapi
berasal dari daerah Sulawesi Barat. Cara
memainkan kecapi adalah dengan cara
dipetik agar mengeluarkan bunyi
kordofon.
p. Gong
Gong adalah alat musik tradisional
Indonesia asal Jawa Barat. Secara ukuran,
Gong tergolong alat musik yang cukup
besar. Cara memainkan alat musik ini
adalah dengan dipukul menggunakan alat
pukul yang telah didesain secara khusus. Dengan dipukul, maka Gong akan
menghasilkan suara membranofon.
q. Rebab
Rebab merupakan alat musik tradisional
Indonesia yang berasal dari wilayah Jawa
Barat. Bentuk alat musik satu ini mirip
busur panah. Sebagai alat musik khas adat
Sunda, memang ada nuansa oriental yang
kental pada Rebab, yakni cara memainkannya yang digesek, menyerupai biola.
r. Gendang Melayu
Alat musik tradisional indonesia
selanjutnya adalah Gendang Melayu.
Gendang Melayu berasal dari kawasan
Kepulauan Bangka Belitung yang tentu
saja memang kental akan adat Melayu.
Cara memainkannya adalah dengan
dipukul untuk mengeluarkan suara membranofon. Gendang Melayu
merupakan komponen penting dalam musik marawis.
s. Tebangan
Alat musik tradisional satu ini berasal
dari Sumatera Selatan, terutama daerah
dengan pengaruh Melayu yang kuat.
Bentuk alat musik Tebangan sangat
menyerupai rebana. Cara
memainkannya-pun sama persis, yakni
dengan dipukul.
t. Gengong
Masih dari Sumatera Selatan, alat
musik tradisional lainnya adalah
Genggong. Alat musik ini dimainkan
dengan cara ditiup, mirip dengan
harmonika. Dahulu, Genggong berguna
sebagai pelipur kebosanan para petani
ketika sedang beristirahat.
u. Kompang
Alat musik tradisional Indonesia selanjutnya
adalah Kompang. Kompang adalah alat musik
yang berasal dari daerah Lampung. Alat
musik yang terbuat dari kulit kambing atau
kayu ini dimainkan dengan cara dipukul.
v. Jengglong
Jengglong adalah alat musik tradisional
Indonesia yang berasal dari Jawa Barat.
Sekilas, memang bentuk Jengglong
sangat menyerupai Gong. Hanya memang
Jengglong lebih kecil secara ukuran. Alat
musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan batang pemukul khusus.
w. Serunai
Serunai, atau juga disebut puput serunai,
adalah nama alat musik tiup yang dikenal di
Indonesia sebagai alat musik tradisional
masyarakat Minang. Bagian unik dari serunai
adalah ujungnya yang mengembang,
berfungsi untuk memperbesar volume suara.
Sedangkan lubang pada serunai berfungsi untuk mengatur nada, mulai dari
nada rendah hingga nada tinggi.
x. Siter
Siter merupakan salah satu alat musik
tradisional yang berasal dari Jawa
Tengah. Alat musik siter ini juga
merupakan suatu alat musik petik.
Melodi yang dapat dimainkan oleh siter
umumnya juga sangat variatif.
y. Talindo
Talindo atau Tolindo ini adalah salah satu
alat musik tradisional Popondi yang berasal
dari Toraja, Sulawesi Selatan. Selain dengan
adat istiadat Toraja yang sudah terkenal di
Indonesia sendiri bahkan diakui dunia, alat
musik dari daerah ini juga tergolong cukup unik. Karena bentuknya yang
sangat simple dan terkesan minimalis.

Lagu Tradisional

• Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan)


• Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur)
• Angin Mamiri (Sulawesi Selatan)
• Anju Ahu (Sumatra Utara)
• Apuse (Papua)
• Ayam Den Lapeh (Sumatra Barat)
• Barek Solok (Sumatra Barat)
• Batanghari (Jambi)
• Balelebo (Nusa Tenggara Barat)
• Bubuy Bulan (Jawa Barat)
• Bungong Jeumpa (Nangroe Aceh Darussalam)
• Burung Tantina (Maluku)
• Butet (Sumatra Utara)
• Cik-Cik Periuk (Kalimantan Timur)
• Cing Cangkeling (Jawa Barat)
• Dago Inang Sare (Sumatra Utara)
• Dayung Palinggam (Sumatra Barat)
• Dek Sangke (Sumatra Selatan)
• Desaku (Nusa Tenggara Timur)
• Esa Mokan (Sulawesi Utara)
• Gambang Suling (Jawa Tengah)
• Gek Kepriye (Jawa Tengah)
• Goro-gorone (Maluku)
• Gundul Pacul (Jawa Tengah)
• Haleleu Ala De Teang (Nusa Tenggara Barat)
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

Musik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Tak hanya saat ini
saja, namun sejak lama musik telah hidup dari masa ke masa. Semakin berkembangnya zaman,
kualitas musik di setiap negara juga terus meningkat. Sejak dulu, juga dikenal yang namanya
musik tradisional.

Musik tradisional adalah musik yang telah hidup dan menjadi budaya suatu daerah
tertentu selama ribuan tahun. Di setiap daerah musik-musik tersebut memiliki ciri khas masing-
masing. Baik itu bentuknya, cara memainkannya, maupun bunyi yang dihasilkan.

B. Saran

Meskipun ini jauh dari kata sempurna minimal saya mengimplementasikan tulisan ini.
Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah ini, karena penulis manusia yang tidak luput
dari kesalahan.

Saya juga membutuhkan saran berupa kritikan agar bisa membangun atau memotivasi
untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Saya juga berterima kasih
kepada pembimbing mata pelajaran Seni Budaya, Ibu Imelda Yunida Marpaung, S.Pd. Yang
telah memberikan kami tugas individu ini demi kebaikan diri kita sendiri dan juga bagi bangsa
serta negara.

“Tak ada gading yang tak retak” karena saya sebagai penulis masih menyadari makalah
ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan rendah hati dan tangan terbuka saya
menerima masukan kritik yang sifatnya membangun bagi para pembaca.
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Aditya Dwi Saputra, Samarinda, Kalimantan Timur (2023) Author The Paper,
34 Alat Musik Tradisional Asli Indonesia Beserta Gambar dan Asal-usulnya
(tokopedia.com), Musik Nusantara: Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Ragam -
HaloEdukasi.com

Anda mungkin juga menyukai