Musik Tradisional
Oleh : Usman Suhana Bisri, S.Sn.
Kompetensi Dasar
3.1. Memahami jenis dan fungsi alat musik tradisional.
4.1. Memainkan alat musik tradisional.
A. Kompetensi
perkawinan atau kelahiran. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan instrumen atau alat tertentu
diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen-instrumen seperti ini dipakai sebagai
sarana kegiatan adat masyarakat. Contoh:
Musik angklung, dalam masyarakat Jawa Barat yang biasa dipakai dalam upacara Sérén Taun
atau upacara panen padi.
Musik Tarawangsa, dalam masyarakat Rancakalong Sumedang sama seperti halnya angklung,
biasa dipakai upacara panen padi, Muharaman
Terebangan, di kampung Naga Tasikmalaya sering digunakan dalam memperingati hari besar
Islam.
Musik Rudat, daerah Sumedang yang difungsikan untuk upacara hari Besar Islam.
2. Sarana Hiburan
Musik di berbagai daerah juga menjadi sarana hiburan bagi
masyarakatnya. Musik di sini dilihat sebagai cara untuk
menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian maupun sebagai
sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya.
Umumnya masyarakat sangat antusias menonton berbagai Reog Sunda Bandung
Sebagai media hiburan
pergelaran, termasuk pergelaran musiknya.
3. Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman baik pencipta lagu maupun pemain
musik, musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka.
Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya.
Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran,
Musik Celempungan gagasan , dan cita-citanya tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan
Banyak dijadikan media ekspresi bagi para
seniman dunianya.
Demikian halnya para seniman daerah. Mereka menyaksikan kondisi serta harapan diri dalam
masyarakatnya lalu memformulasikannya dalam bentuk lagu dan permainan alat musik. Dari tangan
mereka inilah lahir karya-karya musik yang nantinya bisa dinikmati masyarakatnya.
4. Sarana Ekonomi
Pada beberapa musisi dan kelompok penyanyi daerah,
musik tidak hanya sekedar ekspresi dan aktualisasi diri. Musik
juga menjadi sumber penghasilan mereka. Mereka
membawakan lagu-lagu atau sajian musik kreasinya dalam
Musik Degung dalam acara pernikahan
sebagai sarana ekonomi bagi senimannya
karena mereka mendapat bayaran setelah
pentas
Tari Saman, hanya bisa diiringi oleh alunan bunyi khas Aceh.
Tari Topeng Cirebon, hanya biasa diiringi oleh alunan bunyi khas Cirebon.
Tari Jaipongan, hanya bisa diiringi oleh alunan bunyi khas Sunda.
Dalam khasanah musik Indonesia khususnya di Jawa Barat, musik-musik tradisi di Indonesia
mencakup musik vokal berupa lagu-lagu dan musik instrumental. Adapula antara musik dan
instrumentalnya saling terkait atau kombinasi. Musik instrumental umumnya dipakai untuk mengiringi
musik vokalnya.
Berdasarkan cara penyajiannya, karawitan dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu :
1. Karawitan Sekar (Vokal)
Karawitan Sekar adalah bentuk karawitan yang mengutamakan
keindahan suara manusia.
Karawitan sekar terdiri dari karawitan sekar irama merdeka dan
irama tandak.
a. Sekar irama merdeka, adalah bentuk sekar (lagu) yang berirama
bebas tidak terikat oleh patokan/aturan. Yang termasuk sekar Seni Beluk
salah satu contoh karawitan sekar
irama merdeka diantaranya, pupuh, tembang sunda, beluk, irama merdeka
pantun.
b. Sekar tandak, adalah bentuk sekar yang mempunyai irama (patokan/aturan) tetap, atau lagu yang
terikat oleh aturan-aturan.
Para ahli sejarah membagi seni menjadi dua kelompok yaitu kelompok seni dinamis dan seni statis.
Seni dinamis adalah seni yang bergerak, seni yang mudah berubah. Contohnya seni karawitan, seni tari,
dan seni teater. Sedangkan yang tidak bergerak contohnya patung dan candi.
Karawitan termasuk seni yang mudah berubah. Tentunya selama hidupnya karawitan ada dua
kemungkinan. Pertama telah mengalami berbagai perubahan. Kedua mungkin belum berubah sama sekali.
Untuk mempelajari perkembangan karawitan tersebut perlu bukti sejarah.
Dalam perkembangannya, musik-musik ini atau karawitan sunda ini terus disempurnakan dan
diperkaya. Dengan daya kreasi para seniman, karawitan sunda menemukan bentuk modernnya. Seperti
Angklung, musik ini disempurnakan sehingga bisa memainkan berbagai lagudari dalam maupun luar
negeri.
Sumber yang bisa dipelajari dalam karawitan masa lalu terdapat dari naskah Sangkuriang
Siksakandang Karesian. Naskah ini ditulis pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja Pakuan Pajajaran
tahun 1518 Masehi.
Dalam naskah tersebut ditulis tentang karawitan dan bila diterjemahkan itu berbunyi : “Bila ingin
tahu segala macam lagu, seperti kawih bwatuha, kawih panjang, kawih lalaguan kawih panyaraman,
kawih sasambatan, kawih igel-igelan, segala macam lagu tanyalah ahli karawitan (paraguna)”.
1. Zaman Hindu Budha
Sejak zaman Hindu Budha masyarakat pasundan telah mengenal karawitan, namun jumlahnya tidak
banyak dan bentuknya masih berbeda. Hal ini dapat dilihat dari sisa peninggalan zaman Hindu yang
sampai sekarang masih ada dalam kesenian sunda, misalnya:
a. Angklung Baduy dipakai untuk upacara adat menanam padi di daerah Baduy.
b. Kesenian Tarawangsa di Rancakalong Sumedang masih digunakan untuk upacara penyimpanan
padi.
c. Pantun rajah masih menggunakan kata-kata yang menyebut dewa.
2. Zaman Islam
Setelah agama Islam masuk di daerah pasundan banyak bermunculan kesenian yang bernapas Islam.
Kesenian ini muncul di pasantren-pasantren yang digunakan untuk da’wah Islam. Kesenian itu antara
lain :
a. Sekaten
b. Rudat
F. Rangkuman
Musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan
turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Ciri umum musik tradisional adalah ide tidak melalui tulisan berupa notasi atau partitur tetapi secara
lisan, diwariskan turun temurun secara lisan, syair lagunya berbahasa daerah, melodi dan iramanya
juga menunjukkan ciri khas kedaerahan, serta melibatkan alat-alat musik daerah.
Secara umum fungsi musik dalam masyarakat meliputi fungsi ritual, hiburan, ekspresi diri, komunikasi,
ekonomi, dan pengiring tarian.
Latihan
1. Apa yang dimaksud musik tradisional?
2. Sebutkan ciri-ciri umum musik tradisional!
3. Bagaimana fungsi dan pernanan musik tradisional dalam kehidupan masyarakat?
4. Apa yang dimaksud karawitan secara luas menurut Atik Sopandi?
5. Alat musik apa yang digunakan pada kesenian Tarling?
Daftar Pustaka
Burhani MS., Kamus Ilmiah Populer, Lintas Media , Jombang, 2005.
Matius Ali, Seni Musik SMA Kelas X, Esis, Jakarta, 2006.
Syafii, Tedjo, Agus Cahyono, Materi Pembelajaran Kertakes, Universitas Terbuka, Jakarta, 2006.
Syahroni, S.Kar dan Tedi Somantri, Pandai Karawitan, Andira Putra, Bandung, 2010
Yayat Nursantara, Seni Budaya Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta, 2007.
Wikipedia, Seni, www. wikipedia.com.