Anda di halaman 1dari 17

KLIPING SENI BUDAYA TENTANG

MUSIK TRADISIONAL

DI SUSUN OLEH :
Nama : Andrew Janis
Kelas : XI IPS 2
PENGERTIAN MUSIK TRADISIONAL

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun


temurun di indonesia, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen
yang saling mempengaruhi diantaranya Seniman musik itu sendiri dan
masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk mempersatukan
persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama
dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan
musik trasidional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga
musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.

Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara


ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam
bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi
daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus,
musik perjuangan, dan musik pop.
Sejarah Musik Tradisional
Sejarah Musik Nusantara terdapat tahapan-tahapan perkembangan musik
Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha


Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat.
Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota
badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat
musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya

2. Masa setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha


Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa).
saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga
dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu
raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan
terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan,
kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.

3. Masa setelah masuknya pengaruh Islam


Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga
memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus &
rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara
(Indonesia) hingga saat ini.

4. Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam
perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan
berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar,
seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam
berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern
Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang
merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu
dikenal sebagai musik keroncong.
5. Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai
jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula
dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya.
Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik
Indonesia.

Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga


menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi
Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula
jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur
musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut
musik etnis.

Ciri-Ciri Musik Tradisional


Tentunya terdapat perbedaan antara seni musik tradisional dengan jenis seni
musik yang lainnya. Berikut adalah ciri khas dari Seni musik tradisional :

 Dipelajari Secara Lisan


Mengingat musik tradisional merupakan bagian dari kebudayaan, maka musik
ini sifatnya diwarsikan secara turun-temurun, dimana proses pewarisan musik
tradisi tersebut biasanya dilakukan secara lisan.
 Tidak memiliki notasi
Proses pembelajaran musik tradisional yang berlangsung secara lisan
membuat partitur atau naskah musik menjadi suatu hal yang dianggap tidak
terlalu penting. Dengan demikian, sangat lazim ketika musik tradisional
disetiap daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu.

 Bersifat informal
Musik tradisional secara umum digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi
masyarakat. Dengan demikian, keberadaan musik ini kebanyakan digunakan
dalam kegiatan rakyat biasa, sehingga bersifat lebih sederhana dan informal.
Ketika musik ini dimainkan di lingkungan istana, maka keberadaanya akan
menjadi lebih kompleks dan formal.

 Pemainnya tidak terspesialisasi


Sistem yang berkembang pada proses belajar instrumen musik daerah
biasanya bersifat generalisasi. Pemain musik tradisional belajar untuk dapat
memainkan setiap instrumen yang ada dalam suatu jenis musik daerah.
Secara umum mereka akan belajar memainkan instrumental mulai dari yang
termudah hingga yang terumit. Dengan demikian, pemain musik daerah yang
sudah mahir akan mempunyai kemampuan untuk memainkan semua
instrumen musik tersebut.

 Syair lagu berbahasa daerah


Selain syair dengan menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga
akan menggunakan alunan melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas
kedaerahan.

 Lebih melibatkan alat musik daerah


Umumnya, permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan
dengan alat-alat musik khas dari daerah itu sendiri. Contoh, lagu-lagu Suku
Karo dari Sumatera Utara umumnya diiringi oleh alat musik khas Karo, yaitu
gendang lima sendalinen.
 Merupakan bagian dari budaya masyarakat
Musik tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang
berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, setiap ciri
kebudayaan masyarakat penciptanya pasti sudah melekat erat didalamnya.
Musik daerah juga adalah salah satu bentuk gambaran kebudayaan daerah,
selain tarian, pakian, dan adat kebiasaan lainnya.

FUNGSI MUSIK TRADISIONAL


Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai
berikut:

1. Sarana upacara budaya (ritual)


Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara
kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan.
Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu
diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu
dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.

2. Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan
kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang
pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat
antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di
daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat
pertunjukan untuk menonton.
3. Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah
media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka
mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka
mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri,
masyarakat, Tuhan, dan dunia.

4. Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti
tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu
memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya
atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam
masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di
gereja.

5. Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh
masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu,
kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik
daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga
dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco-poco, dan
sebagainya.

6. Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi
sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber
penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset
dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari
hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan
yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat,
tetapi juga bisa dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia ataupun di luar
Indonesia.
Jenis Musik Tradisional
Berikut ini terdapat beberapa jenis musik tradisional, terdiri atas:

1. Instrumen Musik Perkusi


Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik
permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini
beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah,
Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe
dan lain sebagainya.

 Gamelan 
Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal
dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat
yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali). Satu
perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong,
slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai
nada pentatonis/pentatonic.

 Talempong Talempong adalah seni musik tradisi dari


Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada
diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)

 Kolintang
Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara.
Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua
instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat
kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan
menggunakan stik.

 Arumba 
Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba
adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan
melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada
pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diato

 Kendang
Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari
kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah
Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian
Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu
digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang,
ketoprak.

Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua,
Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari
yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan
dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di
sebagian wilayah Indonesia.

2. Instrumen Musik Petik


Terdiri atas:

 Kecapi
Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk
organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar
dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik
yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.
 Sasando
Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur
(Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan
untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk
setengah bulatan.

 Sampek (sampe/sapek)
Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar
berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di
penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang
bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari
daerah Sulawesi Selatan.

3. Instrumen Musik Gesek


Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek
adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta
(kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup
dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga
nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk
seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung
kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.
4. Instrumen Musik Tiup
Terdiri atas:

 Suling
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua
daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik
tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera utara,
Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai
panjang antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.

 Tarompet, serompet, selompret


Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai
4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik
tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat
Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.
5. Musik Keroncong
Secara umum, musik keroncong memiliki harmoni musik dan improvisasi
yang sangat terbatas. Umumnya lagu- lagunya memiliki bentuk dan susunan
yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat)
yang diselingi dengan permainan alat musik.

6. Musik Dangdut
Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik
Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas
dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada pukulan
alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut).
Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan
pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah
dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.

7. Musik Perjuangan
Musik ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang terjajah oleh
bangsa asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang berusaha
mengobarkan semangat persatuan untuk bangkit melawan penjajah. Syair-
syair yang diciptakan pada masa itu, umumnya berisi ajakan untuk berjuang,
ajakan untui berkorban demi tanah air, dan sebagainya. Irama musiknya pun
dibuat cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.

8. Musik Populer (pop)


Musik ini memiliki ciri, antara lain penggunaan ritme yang terasa bebas
dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Komposisi
melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan
variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan
penghayatan pendengar atau penontonnya. Musik pop dibedakan menjadi
musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.

Alat Atau Istrumen Musik Tradisional


Ada banyak jenis penggolongan alat musik, salah satunya adalah
penggolongan berdasarkan sumber bunyinya. Apa sajakah jenis alat musik
berdasarkan sumber bunyinya? Mari kita lihat satu-satu.

1. Idiophone
Jenis pertama adalah idiophone. Alat musik jenis ini menggunakan getaran
pada badan alat musik itu sendiri sebagai sumber bunyi.

Cara memainkannya pun bermacam-macam, ada yang digoyang-goyangkan,


dipukul, ditepukkan, dan sebagainya. Bunyi yang ditimbulkan juga sangat

bervariasi, tergantung dari jenis bahannya. Contoh alat


musik idiophone adalah bel, kulintang, simbal, marakas, dan gong.

2. Membranophone
Jenis selanjutnya adalah membranophone. Yang ini juga sudah jelas bahwa
sumber bunyinya berupa membran. Alat musik jenis ini menggunakan lapisan
tipis yang dibentangkan secara kuat di salah satu sisinya. Membran ini
kemudian digetarkan untuk menghasilkan bunyi, umumnya dengan cara
dipukul. Contoh alat musik jenis ini adalah drum, kendang, dan rebana.

3. Chordophone
Jenis yang berikutnya disebut chordophone yaitu alat musik yang termasuk
golongan chordophone memiliki sumber bunyi berupa dawai.

Alat musik jenis ini menggunakan dawai yang dibentangkan secara kuat
antara dua titik tertentu. Dawai tersebut kemudian digetarkan untuk
menghasilkan suara. Umumnya, alat musik jenis ini memiliki rongga
resonansi di bawah dawai-dawainya. Rongga ini berguna untuk memperkuat
bunyi yang dihasilkannya. Contoh alat musik jenis ini adalah gitar, biola,
harpa, dan piano

4. Aerophone
Aerophone adalah jenis alat musik lainnya yang menggunakan sumber bunyi
berupa udara. Alat musik jenis ini memiliki bagian yang berisi udara.
Getaran udara di dalam alat musik inilah yang menimbulkan bunyi. Alat musik
jenis ini biasa dimainkan dengan cara ditiup atau dipompa. Contoh alat musik
aerophone adalah flute, terompet, harmonika, dan akordion.

5. Electrophone
Jenis terakhir adalah electrophone. Jenis ini baru muncul belakangan seiring
munculnya alat musik eletrik. Sesuai namanya, alat musik ini menggunakan
komponen elektrik sebagai sumber bunyinya, baik sebagai pengendali
getaran dan bunyi yang dihasilkan secara keseluruhan maupun hanya
sebagai penguat bunyinya saja. Contoh alat musik electrophone ini adalah
keyboard dan gitar elektrik.

Unsur-Unsur dan Elemen Musik Tradisional


Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang merupakan suatu
kesatuan guna membuat penciptaan lagu atau komposisi (karya) musik.
Sebuah karya musik / komposisi musik dalam proses pembuatannya tidak
mungkin lepas dari unsur-unsur musik tersebut. Berikut ini adalah unsur-unsur
musik yang terdapat dalam musik tradisional :

1. Unsur-Unsur Pokok Pada Musik Tradisional


Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang merupakan suatu
kesatuan guna membuat penciptaan lagu atau komposisi (karya) musik.
Sebuah karya musik / komposisi musik dalam proses pembuatannya tidak
mungkin lepas dari unsur-unsur musik tersebut. Berikut ini adalah unsur-unsur
musik yang terdapat dalam musik tradisional :

1. Nada/ Bunyi

Nada atau tangga nada dalam istilah jawanya disebut laras. Tangga
nada/laras jawa menggunakan tangga nada pentatonis (lima nada), yaitu
laras pelog (ji, mi, pat, mo, tu,) dan laras slendro (ji, ro, lu, mo, nem).

Nada-nada pelog bernuansa sejuk, lembut. Sedangkan nada-nada slendro


bernuansa meriah dan riang.

2. Irama

Irama adalah ketukan yang teratur. Dalam gamelan jawa ada beberapa
tingkatan irama, seperti lancer, tanggung, dadi, wiled, dan rangkep. Sama
halnya dengan irama musik modern, ada pop, rock, slow rock, pop ballad, dan
sebagainya.

3. Melodi

Melodi adalah rangkaian nada yang disusun sedemikian rupa sehingga enak
didengar.  Contoh melodi sederhana:  1 3 1 3 4 5 5 . 7 1 7 1 7 5 . 0

4. Harmoni

Harmoni adalah elemen musik yang didasarkan atas penggabungan nada-


nada menurut aturan-aturan tertentu dalam hubungan secara vertikal. Bila
harmoniya terdiri atas tiga nada atau lebih, maka disebut akord. Misalkan
akord C = do, mi, sol. Akord G= sol, si, re.
5. Tekstur

Tekstur adalah  istilah yang mengacu pada jalinan bunyi atau nada.
Banyaknya tekstur musik merupakan gabungan hasil gabungan dari irama,
melodi, harmoni, dan komposisi. Tektur musik dibagi menjadi tiga macam
yaitu:

1) Monofon atau suara tunggal.

2) Polifon, yaitu bentuk beberapa melodi yang dinyanyikan secara bersama,


dapat dijumpai pada pembagian suara.

3) Homofon, yaitu bentuk musik yang terdiri dari banyak suara yang
dilakukan  secara serempak sehingga menghasilkan sesuatu bentuk
komposisi karya yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai