Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Tata Surya ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran. Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah Tata Surya ini. Dan
kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Tata Surya ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga Makalah Tata Surya ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN
o A. Latar Belakang
o B. Rumusan Masalah
o C. Tujuan
 BAB II PEMBAHASAN
o A. Sistem Tata Surya
o B. Anggota Tata Surya
 1. Matahari
 2. Planet Dalam
 3. Planet Luar
 4. Komet
 5. Meteoroid
 6. Asteroid
o C. Planet-planet Anggota Tata Surya
 1. Merkurius
 2. Venus
 3. Bumi
 4. Mars
 5. Jupiter
 6. Saturnus
 7. Uranus
 8. Neptunus
o D. Kondisi Matahari sebagai Pusat Tata Surya
 1. Pengertian Matahari
 2. Lapisan-Lapisan Matahari
 3. Aktivitas Matahari
 4. Manfaat Energi Matahari bagi Kehidupan
o E. Kondisi Bumi sebagai Planet
 1. Bentuk Bumi
 2. Rotasi Bumi
 3. Revolusi Bumi
o F. Kondisi Bulan sebagai Satelit
 1. Bentuk Bulan
 2. Pembagian Bulan
 3. Fase-fase Bulan
o G. Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
 1. Gerhana Matahari
 2. Gerhana Bulan
 BAB III PENUTUP
o A. Kesimpulan
o B. Saran
 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari, planet-planet yang
berputar mengelilingi matahari, komet, dan asteroid, serta benda-benda langit lainnya. Saat
kita menengadahkan pandangan, kita melihat bentangan warna biru yang tak jarang dihiasi
gumpalan-gumpalan berwarna putih. Waktu yang bergulir pun menggeser keindahan biru
pada tenangnya lembayung di sore hari. Waktu tak berhenti hingga warnanya menjadi
menghitam. Namun, keindahannya tak jua pudar. Saat warnanya hitam, muncul kelap-kelip
dan bulatan kecil yang seolah menerangi. Ya, itulah bentangan langit yang tak akan kita
temukan ujungnya, ditemani matahari di siang hari, dan bertaburkan bintang serta sebuah
bulan di malam hari. Begitulah warna itu silih berganti menghiasi hari.

Seiring dengan perkembangan kemampuan manusia, serangkaian penelitian terus


dikembangkan untuk mengetahui apa saja yang ada di luar bumi dan bagaimana pengaturan
yang ada di dalamnya. Dengan akal dan pikiran yang cerdas, manusia menemukan bahwa
selain matahari, bulan, dan bintang, terdapat benda-benda lain seperti komet, meteor,
asteroid, serta planet selain bumi yang teratur dan tersusun dengan baik. Susunan benda-
benda langit yang terdiri dari matahari, planet-planet yang berputar mengelilingi matahari,
komet, dan asteroid, serta benda-benda langit lainnya disebut tata surya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah tentang Tata Surya ini adalah sebagai berikut:

1. Apa definisi sistem tata surya?


2. Apa saja anggota tata surya?
3. Apa saja planet-planet anggota tata surya?
4. Bagaimana kondisi matahari sebagai pusat tata surya?
5. Bagaimana kondisi bumi sebagai planet?
6. Bagaimana kondisi bulan sebagai satelit?
7. Apa definisi gerhana matahari dan gerhana bulan?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Tata Surya ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem tata surya.


2. Untuk mengetahui anggota tata surya.
3. Untuk mengetahui planet-planet anggota tata surya.
4. Untuk mengetahui kondisi matahari sebagai pusat tata surya.
5. Untuk mengetahui kondisi bumi sebagai planet.
6. Untuk mengetahui kondisi bulan sebagai satelit.
7. Untuk mengetahui gerhana matahari dan gerhana bulan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Tata Surya

Manusia telah melihat langit sejak ribuan tahun yang lalu. Pengamatan awal mencatat terkait
perubahan posisi dari planet-planet dan mengembangkan ide-ide terkait tata surya yang
didasarkan pada pengamatan dan kepercayaan. Saat ini, manusia juga mengetahui objek di
dalam sistem tata surya mengorbit pada Matahari. Selain itu, gravitasi Matahari juga
memengaruhi pergerakan benda-benda dalam sistem tata surya sebagaimana gravitasi Bumi
memengaruhi pergerakan bulan yang mengorbit padanya. Pada awal tahun 1600-an, Johannes
Kepler seorang ahli matematika dari Jerman mulai mempelajari orbit planet-planet. Ia
menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak melingkar, tetapi berbentuk oval atau elips.
Perhitungan lebih lanjut menunjukkan bahwa letak Matahari tidak di pusat orbit, tetapi
sedikit. Kepler juga menemukan bahwa planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda
dalam orbitnya di sekitar Matahari. Hal ini ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Rata-rata Kecepatan
No. Planet
Orbital (km/s)
1 Merkurius 48
2 Venus 35
3 Bumi 30
4 Mars 24
5 Jupiter 13
6 Saturnus 9,7
7 Uranus 6,8
8 Neptunus 5,4

Tabel di atas menunjukkan bahwa planet yang dekat dengan Matahari bergerak lebih cepat
daripada planet yang jauh dari Matahari. Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi
Matahari disebut bidang edar dan bidang edar Bumi dalam mengelilingi Matahari disebut
bidang ekliptika. Susunan Tata Surya Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid,
dan Asteroid.

B. Anggota Tata Surya

1. Matahari

Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat
sistem tata surya. Tanpa energi intens dan panas Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi.
Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut.

1. Inti Matahari, memiliki suhu sekitar 1,5 x 107oC yang cukup untuk mempertahankan
fusi termonuklir yang berfungsi sebagai sumber energi Matahari. Energi dari inti akan
diradiasikan ke lapisan luar Matahari dan kemudian sampai ke ruang angkasa.
2. Fotosfer, memiliki suhu sekitar 000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km. Melalui
fotosfer, sebagian besar radiasi Matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar Matahari
yang kita amati di Bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik Matahari, yaitu daerah
dengan medan magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
3. Kromosfer, memiliki suhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km.
Kromosfer terlihat seperti gelang merah yang mengeliling Bulan pada waktu terjadi
gerhana Matahari total.
4. Korona, merupakan lapisan terluar Matahari dengan suhu sekitar 1.000.000 Kelvin
dan ketebalannya sekitar 700.000 km. Memiliki warna keabu-abuan yang dihasilkan
dari ionisasi atom karena suhu yang sangat tinggi. Korona terlihat seperti mahkota
dengan warna keabu-abuan yang mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana
Matahari total.

Di antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah konveksi. Di daerah tersebut
energi berpindah secara radiasi dan konveksi.

2. Planet Dalam

Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Planet hanya
memantulkan cahaya yang diterimanya dari bintang. Planet dalam disebut juga dengan adalah
planet yang letaknya dekat dengan Matahari, berukuran kecil, memiliki sedikit satelit atau
tidak sama sekali, berbatu, terestrial, sebagian besar terdiri atas mineral tahan api, seperti
silikat yang membentuk kerak dan mantelnya, serta logam seperti besi dan nikel yang
membentuk intinya. Selain itu, planet dalam juga memiliki atmosfer yang cukup besar untuk
menghasilkan cuaca, memiliki kawah dan fitur permukaan tektonik. Seperti lembah retakan
dan gunung berapi. Planet dalam terdiri atas: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

3. Planet Luar

Planet luar disebut juga dengan planet Jovian. Planet Jovian adalah planet yang letaknya jauh
dengan Matahari, berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan sebagian besar tersusun dari
bahan ringan. Seperti hidrogen, helium, metana, dan amonia. Planet-planet dalam dan luar
dipisahkan oleh sabuk asteroid. Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.

4. Komet

Komet berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kometes artinya berambut panjang. Komet adalah
benda langit yang mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet ini terdiri
atas debu, partikel batu yang bercampur dengan es, metana, dan amonia. Bagian-bagian
komet, yaitu sebagai berikut.

1. Inti komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih kecil, padat, tersusun dari debu
dan gas.
2. Koma, yaitu daerah kabut di sekitar inti.
3. Ekor komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih panjang. Arah ekor komet
selalu menjauhi Matahari dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan radiasi
Matahari.

5. Meteoroid
Meteoroid adalah potongan batu atau puing-puing logam (yang mengandung unsur besi dan
logam) yang bergerak di luar angkasa. Meteorid mengelilingi Matahari dengan orbit tertentu
dan kecepatan yang bervariasi. Meteoroid tercepat bergerak di sekitar 42 km/detik. Ketika
Meteoroid tertarik oleh gravitasi Bumi, maka sebelum sampai di Bumi, meteorid akan
bergesekan dengan atmosfer Bumi. Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan
membakar meteoroid tersebut. Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer Bumi disebut
meteor. Apabila Meteoroid tidak habis terbakar oleh atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi
disebut meteorit.

6. Asteroid

Asteroid adalah potongan-potongan batu yang mirip dengan materi penyusun planet.
Sebagian besar asteroid terletak di daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang disebut sabuk
Asteroid. Asteroid terbesar berdiameter 770 km. Asteroid terbentuk bersamaan dengan
pembentukan planet berdasarkan susunannya. Asteroid diduga berasal dari pecahan planet
yang hancur. Asteroid yang pertama kali diteliti diberi nama ceres. Penelitian ini dilakukan
pada 1801 oleh seorang astronom Italia bernama Guiseppa Piazzi.

C. Planet-planet Anggota Tata Surya

1. Merkurius

Planet Merkurius bergerak paling cepat dari planet-planet lain dan jaraknya paling dekat dari
matahari. Merkurius memiliki diameter 4.862 km, kira-kira 1/3 diameter bumi dan massanya
dibandingkan dengan massa bumi adalah 1:27. Karena jaraknya paling dekat dengan
matahari, planet ini menjadi planet terpanas pada siang hari dan paling dingin pada malam
hari. Merkurius sering mengalami tabrakan dengan asteroid sehingga permukaannya dipenuhi
kawah-kawah dengan kawah terbesar berdiameter 1.300 km, yaitu Cekungan Caloris.
Merkurius tidak memiliki satelit yang mengiringinya. Karena jaraknya paling dekat dengan
matahari, planet ini memiliki periode revolusi paling cepat, yaitu 88 hari. Sementara itu,
periode rotasi Merkurius adalah 59 hari.

2. Venus

Venus merupakan planet yang paling mirip dengan bumi, hanya saja atmosfer Venus lebih
padat sehingga tekanan atmosfernya mencapai 100 kali tekanan atmosfer bumi. Diameter
planet ini adalah 12.190 km. Atmosfernya didominasi oleh gas CO2 (hampir 96%), gas
nitrogen (3,5%), dan sisanya terdiri atas uap air dan gas lain. Akibatnya, timbul efek rumah
kaca yang menyebabkan suhu menjadi sangat tinggi, diperkirakan mencapai 750 K.
Permukaan Venus lebih datar dan hanya memiliki dua dataran tinggi yaitu Ishtar dan
Aphrodite. Venus merupakan planet yang sangat terang walaupun sebagian besar
permukaannya diselimuti awan tebal. Karena terangnya, Venus dapat dilihat oleh manusia di
bumi sekitar 4 jam sebelum matahari terbit. Selain Merkurius, Venus merupakan planet yang
tidak memiliki satelit. Pergerakan planet ini untuk mengitari porosnya (rotasi) memiliki
periode yang paling lama dibandingkan planet-planet lain. Dalam perhitungan bumi, waktu
yang diperlukan Venus untuk sekali berotasi adalah 243 hari. Berbeda dengan planet lain,
arah rotasi Venus berlawanan dengan planet lain, yaitu dari timur ke barat. Akibatnya, di
Venus matahari terbit dari barat ke timur. Sementara itu, waktu yang harus dilalui Venus
untuk mengelilingi matahari adalah 225 hari.
3. Bumi

Bumi adalah satu-satunya planet dalam tata surya yang memiliki penghuni. Berbeda dengan
planet lain, sebagian besar permukaan bumi ditutupi oleh air, yaitu mencapai 2/3 bagian bumi.
Karenanya, dari langit di atas sana, bumi terlihat kebiru-biruan. Bumi merupakan planet
ketiga terdekat dari matahari dengan jarak 150 juta km. Pergerakan bumi mengitari porosnya
(rotasi) telah menyebabkan bentuk bumi tidak seutuhnya bulat, melainkan lonjong (elips).
Jari-jari bumi di bagian kutubnya adalah 6.356,8 km sedangkan bagian khatulistiwanya
berjari-jari 6.378,1 km. Waktu yang diperlukan bumi untuk berevolusi, yaitu 365 hari yang
biasa disebut sebagai satu tahun Masehi. Sedangkan, periode rotasinya adalah 23,9 jam atau
dibulatkan 24 jam, yaitu satu hari bumi. Bumi memiliki sebuah satelit yang bernama bulan.

4. Mars

Mars merupakan planet yang unik karena warnanya yang merah. Planet ini berdiameter
setengah kali diameter bumi, yaitu 6.780 km, dan massanya dibandingkan dengan massa
bumi adalah 1:9. Susunan atmosfer Mars didominasi oleh gas CO 2 yang mencapai 95%
sehingga mengakibatkan terjadi efek rumah kaca. Seluruh planet Mars diselimuti air dalam
bentuk padat (es). Suatu penelitian terhadap planet Mars menunjukkan bahwa di planet ini
pernah terjadi aliran sungai yang alami. Namun, karena suhu yang sangat dingin, aliran ini
tak pernah terjadi lagi sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Perubahan suhu ini diperkirakan
karena terjadinya tabrakan planet Mars dengan asteroid yang sangat besar yang berakibat
terlemparnya sebagian atmosfer Mars ke langit. Berdasarkan penemuan ini, peneliti hanya
bisa mengira bahwa suhu di Mars pernah hangat seperti di bumi. Mars memerlukan 1,9 tahun
untuk sekali mengelilingi matahari. Sedangkan, untuk sekali berputar mengelilingi porosnya,
waktu yang diperlukan Mars adalah 24,6 hari. Mars memiliki dua benda langit yang selalu
mengiringinya, yang bernama Phobos dan Demos.

5. Jupiter

Jupiter adalah planet terbesar dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Diameter Jupiter
adalah 142.860 km atau 10 kali diameter bumi dan massanya 300 kali massa bumi. Atmosfer
Jupiter tersusun oleh hidrogen, helium, dan hidrogen yang diperkaya metana, amoniak, dan
air. Meskipun memiliki diameter dan massa yang paling besar dibanding planet lain, Jupiter
hanya memerlukan waktu 9,8 jam untuk satu kali rotasi. Waktu ini merupakan waktu tercepat
yang dimiliki planet untuk berotasi. Akibatnya, bagian ekuator Jupiter lebih cembung dan
muncul arus angin yang sangat kuat di atmosfernya. Jarak Jupiter ke matahari adalah sekitar
778 km. Sehingga waktu yang diperlukan Jupiter untuk satu kali revolusi mencapai 11,9
tahun. Jupiter memiliki satelit paling banyak dengan ukuran yang besar-besar. Satelit yang
dimiliki Jupiter berjumlah 31, yaitu Metis, Andrastea, Almathea, Thebe, Io, Europa,
Ganymede, Calisto, Leda, Himalia, Lysithea, Elara, Aananke, Carme, pasiphea, Sinope, dan
18 lagi belum ada namanya. Satelit terbesar adalah Ganymede yang ukurannya lebih besar
dari Merkurius.

6. Saturnus

Saturnus adalah planet terbesar kedua setelah Jupiter. Saturnus merupakan satu-satunya
planet yang memiliki perhiasan sangat indah berupa cincin yang disusun oleh kristal-kristal
es dan bahan karbon. Diameter Saturnus hampir sama dengan diameter Jupiter, yaitu 120.000
km atau 10 kali diameter bumi. Namun, massanya dibandingkan dengan massa bumi adalah
1:95. Atmosfer Saturnus disusun oleh hidrogen dan hidrogen yang diperkaya oleh unsur lain.
Periode rotasi Saturnus hanya berbeda 0,9 jam dari Jupiter, sedangkan periode revolusinya
hampir 2,5 kali periode revolusi Jupiter, yaitu 29,5 tahun. Saturnus memiliki 30 satelit, yaitu
Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Eupemetheus, Janus, Mimas, Corbital, Encelandus, Tethys,
Telesto, Calypso, Dione, Dione Coorbital, 1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan, Hyperion, Laetus,
Phoebe, dan 9 lagi belum ada namanya. Satelit terbesarnya adalah Titan dengan diameter
sekitar 5.000 km.

7. Uranus

Uranus berdiameter 4 kali diameter bumi, yaitu 50.100 km dan massanya 15 kali massa bumi.
Periode rotasi Uranus adalah 17 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 84 tahun.
Berdasarkan pengamatan satelit, Uranus hanya tampak seperti bulatan biru sehingga sulit
dipelajari. Para peneliti mengira bahwa warna biru ini disebabkan oleh atmosfer Uranus yang
didominasi oleh gas metana. Satelit yang dimiliki Uranus berjumlah 21, yaitu Ariel, Umbriel,
Titania, Oberon, Miranda, Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet,
Portia, Rosalin, Belinda, dan 5 lagi belum ada namanya.

8. Neptunus

Neptunus merupakan planet yang tampak dari bumi seperti chip biru yang terlihat indah.
Diameter Neptunus adalah 48.600 km atau kira-kira 3,9 kali diameter bumi. Berbeda dengan
warna biru bumi yang diakibatkan pantulan air, warna biru yang ditampakkan Neptunus
diakibatkan oleh susunan gas metana yang mendominasi atmosfernya. Atmosfer Neptunus
memiliki kerapatan yang berbeda-beda sehingga angin di Neptunus dapat bertiup dengan
kecepatan tinggi, mencapai 2.200 km/jam. Neptunus berevolusi dengan periode 164,8 tahun
dan berotasi selama 15,8 jam sekali. Neptunus memiliki 8 satelit yang masing-masing
bernama Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, Larissa, dan Proteus.

D. Kondisi Matahari sebagai Pusat Tata Surya

1. Pengertian Matahari

Matahari adalah sebuah bintang dan pusat tata surya. Matahari merupakan salah satu bintang
dari sekitar 100 milyar bintang dalam kelompok rasi bintang Bima Sakti. Bintang lainnya
yang terdekat adalah Alpha Centauri yang berjarak kurang lebih 40.000 milyar kilometer dari
Bumi. Meskipun Matahari tampak kecil jika dilihat dari Bumi, namun diameternya 109 kali
lebih besar daripada diameter bumi. Jarak Matahari ke Bumi sekitar 150 juta km sehingga
cahaya matahari menempuh waktu 8 menit 20 detik untuk sampai ke permukaan bumi
dengan kecepatan 300 juta meter per detik.

Matahari bukanlah bola api, melainkan bola gas yang berpijar. Unsur penyusun Matahari
yang terbanyak adalah hidrogen (74%). Pada Matahari terjadi reaksi fusi, yaitu reaksi
penggabungan dua atom atau lebih inti ringan menjadi suatu inti baru. Akibat reaksi nuklir
tersebut, terbentuk energi kalor yang sangat besar dari adanya perubahan massa. Albert
Einstein, seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman, mengemukakan teori mengenai perubahan
massa menjadi energi dengan persamaan:

E = mc2
E = energi (joule)

m = massa (kg)

c = cepat rambat cahaya (3 × 108 m/s)

2. Lapisan-Lapisan Matahari

Seperti halnya Bumi yang terdiri atas lapisan-lapisan, Matahari pun memiliki lapisan dengan
kerapatan tertentu. Urutan lapisan matahari dimulai dari yang terdalam hingga terluar adalah
inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona. Inti matahari berdiameter lebih kurang 10%
dari diameter matahari dan bersuhu sekitar 15 juta °C. Sumber energi matahari berada dalam
lapisan inti matahari dan merambat ke luar melalui lapisan berikutnya dengan cara
diradiasikan, lalu dikonveksikan. Permukaan matahari yang terlihat jika memandang
Matahari sebenarnya adalah lapisan fotosfer. Bagian terdalam lapisan fotosfer bersuhu lebih
kurang 5.500°C dan semakin berkurang pada bagian luarnya. Energi kalor yang sangat tinggi
membuat gas pada lapisan tersebut terlihat bergejolak. Lapisan di atas lapisan fotosfer adalah
lapisan kromosfer yang merupakan lapisan terdalam dari lapisan atmosfer matahari dan
berjarak kurang lebih 12.000 km.

3. Aktivitas Matahari

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan para ahli pada lapisan fotosfer matahari akan
terlihat aktivitas, seperti noda hitam atau bintik hitam matahari (sunspot), granula, dan pakula
fotosfer, serta lidah api (prominensa). Noda hitam atau bintik hitam matahari (sunspot)
adalah bagian lapisan fotosfer yang tampak hitam karena suhunya lebih dingin dibandingkan
suhu daerah sekitarnya dan terlihat melingkar menuju satu titik. Noda matahari terjadi akibat
aktivitas magnetik yang berlawanan. Aktivitas magnetik menarik permukaan matahari hingga
terjadi bintik matahari. Granula fotosfer adalah aktivitas yang terjadi pada permukaan
fotosfer matahari. Granula ini terlihat seperti daerah yang cerah dan bercahaya, sedangkan
pakula terlihat seperti butiran-butiran yang dipisahkan oleh suatu batas. Pada lapisan terluar
atmosfer matahari (korona) terdapat aktivitas gas yang menyembur keluar dengan dahsyat.
Aktivitas disebut lidah api (prominensa). Lidah api yang berwarna kemerah-merahan jika
dilihat dari Bumi tersebut dapat menyembur lebih dari 480.000 km dari permukaan matahari.

Radiasi energi matahari memancarkan partikel-partikel ke ruang angkasa. Energi cahaya


yang diradiasikannya berupa cahaya ultraviolet, inframerah, dan sinar-X. Panjang
gelombangnya berbeda-beda, gelombang cahaya yang tampak olehmu adalah gelombang
cahaya tampak. Dengan adanya lapisan atmosfer, cahaya matahari tidak langsung masuk ke
permukaan bumi sehingga energi gelombang matahari tersebut tidak merusak ekosistem dan
kelangsungan makhluk hidup. Radiasi gelombang sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi
kehidupan manusia karena dapat menyebabkan mutasi. Namun, dengan adanya lapisan ozon
yang terdapat pada lapisan atmosfer, radiasi tersebut dapat tertahan. Kumpulan partikel-
partikel yang terperangkap oleh medan magnetik bumi disebut sabuk Van Allen. Partikel-
partikel pada sabuk ini menumbuk atmosfer bumi di bagian kutub bumi yang menimbulkan
cahaya terang yang disebut aurora. Aurora yang terlihat di bagian selatan disebut aurora
Australis dan yang terlihat di bagian utara adalah aurora Borealis.

4. Manfaat Energi Matahari bagi Kehidupan


Kelangsungan hidup makhluk di Bumi sangat bergantung pada energi matahari. Tanpa energi
matahari semua bentuk kehidupan di Bumi (manusia, hewan, dan tumbuhan) akan musnah.
Langit menjadi gelap karena menghilangnya satu-satunya sumber cahaya bumi, yaitu
Matahari. Bumi akan menjadi dingin dengan cepat dan segala yang ada di permukaannya
akan membeku. Tidak akan ada perubahan cuaca sehingga tidak akan terjadi hujan dan
sebagian besar wilayah di Bumi akan mengalami kekeringan. Dengan adanya Matahari,
makhluk hidup di Bumi dapat memperoleh makanan yang berasal dari tanaman. Energi kimia
yang terkandung dalam tanaman berasal dari proses fotosintesis, yaitu proses yang
melibatkan energi matahari, karbon dioksida, dan air. Secara langsung ataupun tidak
langsung manusia memanfaatkan Matahari sebagai sumber energi.

Secara langsung cahaya matahari dimanfaatkan dan untuk mengeringkan baju, mengeringkan
bahan makanan, proses pembuatan garam. Secara tidak langsung, energi matahari dapat
digunakan untuk pembangkit listrik. Daur cuaca mengakibatkan turunnya hujan yang
menghasilkan air dan mengaliri sungai-sungai serta menggerakkan turbin stasiun pembangkit
listrik tenaga air. Batubara dan minyak bumi merupakan contoh bahan tambang yang dapat
digunakan sebagai energi. Bahan tersebut berasal dari energi matahari yang tersimpan dari
sisa-sisa tanaman yang pernah hidup dan terkubur bersama bebatuan berabad-abad tahun
yang lampau. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini memungkinkan
energi matahari disimpan dalam suatu sel surya. Energi dalam sel surya tersebut dalam
kehidupan sehari-hari dimanfaatkan untuk memanas kan air, alat penghitung (kalkulator), dan
penggerak mobil. Dibandingkan dengan sumber energi lain, energi yang berasal dari
Matahari tidak merusak lingkungan.

E. Kondisi Bumi sebagai Planet

Dahulu orang beranggapan bahwa, Bumi adalah pusat alam semesta. Mereka juga meyakini
bahwa Matahari bergerak. mengelilingi Bumi. Akan tetapi, keyakinan itu dipatahkan pada
tahun 1543. Nicholas Copernicus mempublikasikan bahwa Bulan bergerak mengelilingi
Bumi, sedangkan Bumi dan planet-planet lainnya bergerak mengelilingi Matahari. Gagasan
lainnya yang tidak benar adalah banyak orang meyakini bahwa Bumi itu datar. Oleh karena
itu, mereka takut apabila mereka berlayar cukup jauh ke laut, mereka akan jatuh dari ujung
dunia.

1. Bentuk Bumi

Selama bertahun-tahun para pelaut mengamati bahwa hal yang pertama kali mereka lihat di
laut adalah puncak kapal. Hal ini menunjukkan bahwa Bumi berbentuk bulat. Begitu pula
pada tahun 1522, Magelhaen telah membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat. Waktu itu dia
mengadakan pelayaran dengan arah lurus, kemudian dia berhasil kembali ke tempat awal dia
berlayar. Astronot telah melihat dengan jelas bentuk Bumi. Astronot dari atas melihat bahwa
terdapat sedikit tonjolan di khatulistiwa dan terdapat bagian Bumi yang rata di bagian
kutubnya. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk Bumi tidak benar-benar bulat, akan tetapi
sedikit lonjong. Bumi berdiameter sekitar 12.742 km.

2. Rotasi Bumi

Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Sedangkan kala rotasi Bumi adalah
waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali berputar pada porosnya, yaitu 23 jam 56 menit.
Bumi berotasi dari barat ke timur. Aktivitas yang telah kamu lakukan adalah salah satu akibat
dari rotasi Bumi, yaitu terjadinya siang dan malam. Adapun akibat lain dari rotasi Bumi
adalah gerak semu harian matahari, perbedaan waktu, pembelokan arah angin, dan
pembelokan arah arus laut.

3. Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah perputaran (peredaran) Bumi mengelilingi Matahari. Kala revolusi
Bumi adalah waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk sekali berputar mengelilingi Matahari,
yaitu 365,25 hari atau 1 tahun. Bumi berevolusi dengan arah yang berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam. Akibat dari revolusi Bumi, yaitu terjadinya gerak semu tahunan
matahari, perbedaan lamanya siang dan malam, dan pergantian musim.

F. Kondisi Bulan sebagai Satelit

Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan Bumi sekaligus merupakan satelit Bumi.
Karena Bulan merupakan satelit, maka Bulan tidak dapat memancarkan cahaya sendiri
melainkan memancarkan cahaya Matahari. Sebagaimana dengan Bumi yang berputar dan
mengelilingi Matahari, Bulan juga berputar dan mengelilingi Bumi.

1. Bentuk Bulan

Bulan berbentuk bulat mirip seperti planet. Permukaan bulan berupa dataran kering dan
tandus, banyak kawah, dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Bulan tidak
memiliki atmosfer, sehingga sering terjadi perubahan suhu yang sangat drastis. Selain itu,
bunyi tidak dapat merambat, tidak ada siklus air, tidak ditemukan makhluk hidup, dan sangat
gelap gulita. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak
bersama-sama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Kala rotasi Bulan sama dengan
kala revolusinya terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari. Oleh karena itu, permukaan Bulan yang
menghadap ke Bumi selalu sama. Dampak dari pergerakan bulan di antaranya adalah sebagai
pasang surut air laut.

Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa
turunnya permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi Matahari
dan gravitasi Bulan. Akibat Bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang mengalami
pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Ada dua jenis pasang air laut, yaitu pasang
purnama dan pasang perbani.

1. Pasang Purnama dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan terjadi ketika Bulan purnama.
Pasang ini menjadi maksimum ketika terjadi gerhana Matahari. Hal ini karena
dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan Matahari yang mempunyai arah yang sama atau
searah.
2. Pasang Perbani, yaitu ketika permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang ini
terjadi pada saat Bulan kuartir pertama dan kuartir ketiga. Pasang perbani dipengaruhi
oleh gravitasi Bulan dan Matahari yang saling tegak lurus.

2. Pembagian Bulan

Ada dua pembagian bulan, yaitu bulan sideris dan bulan sinodis. Waktu yang dibutuhkan
bulan untuk satu kali berevolusi sekitar 27,3 hari yang disebut kala revolusi sideris (satu
bulan sideris). Tetapi karena Bumi juga bergerak searah gerak Bulan, maka menurut
pengamatan di Bumi waktu yang dibutuhkan Bulan untuk melakukan satu putaran penuh
menjadi lebih panjang dari kala revolusi sideris, yaitu sekitar 29,5 hari yang disebut kala
revolusi sinodis (satu bulan sinodis). Kala revolusi sinodis dapat ditentukan melalui
pengamatan dari saat terjadinya Bulan baru sampai Bulan baru berikutnya. Satu bulan sinodis
digunakan sebagai dasar penanggalan Komariyah (penanggalan Islam).

3. Fase-fase Bulan

Fase-fase Bulan merupakan perubahan bentuk-bentuk Bulan yang terlihat di Bumi. Hal ini
dikarenakan posisi relatif antara Bulan, Bumi, dan Matahari. Fase-fase Bulan adalah sebagai
berikut.

1. Bulan baru terjadi ketika posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Selama
Bulan baru, sisi Bulan yang menghadap ke Matahari nampak terang dan sisi yang
menghadap Bumi nampak gelap.
2. Bulan sabit terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar
seperempat, sehingga permukaan Bulan yang terlihat di Bumi hanya seperempatnya.
3. Bulan separuh terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar
separuhnya, sehingga yang terlihat dari Bumi juga separuhnya (kuartir pertama).
4. Bulan cembung terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tiga
perempatnya, yang terlihat dari Bumi hanya tiga perempat bagian Bulan. Akibatnya,
kita dapat melihat Bulan cembung.
5. Bulan purnama terjadi ketika semua bagian Bulan terkena sinar Matahari, begitu juga
yang terlihat dari Bumi. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan purnama (kuartir kedua).

G. Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana terjadi ketika posisi Bulan dan Bumi menghalangi sinar Matahari, sehingga Bumi
atau Bulan tidak mendapatkan sinar Matahari. Gerhana juga merupakan akibat dari
pergerakan Bulan. Ada dua jenis gerhana, yaitu gerhana Matahari dan gerhana Bulan.

1. Gerhana Matahari

Gerhana Matahari terjadi ketika bayangan Bulan bergerak menutupi permukaan Bumi. Di
mana posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam satu
garis. Gerhana Matahari terjadi pada waktu Bulan baru. Akibat ukuran Bulan lebih kecil
dibandingkan Bumi atau Matahari, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana, yaitu sebagai
berikut.

1. Gerhana Matahari total, terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti
(umbra), sehingga cahaya Matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana Matahari total
terjadi hanya sekitar 6 menit.
2. Gerhana Matahari cincin, terjadi pada daerah yang terkena lanjutan, sehingga
Matahari kelihatan seperti cincin.
3. Gerhana Matahari sebagian, terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra
dan penumbra (bayangan kabur), sehingga Matahari kelihatan sebagian.
2. Gerhana Bulan

Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan memasuki bayangan Bumi. Gerhana Bulan hanya dapat
terjadi pada saat Bulan purnama. Gerhana Bulan terjadi apabila Bumi berada di antara
Matahari dan Bulan. Pada waktu seluruh bagian Bulan masuk dalam daerah umbra Bumi,
maka terjadi gerhana Bulan total. Proses Bulan berada dalam penumbra dapat mencapai 6
jam, dan dalam umbra hanya sekitar 40 menit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ruang, waktu, dan materi yang terdapat di alam semesta ini berasal dari suatu ledakan besar
yang disebut Big Bang. Tata surya terdiri atas satu bintang (Matahari) sebagai pusat yang
dikelilingi oleh planet-planet dan benda-benda langit lainnya. Planet-planet beredar
mengelilingi Matahari dengan garis edar berbentuk elips. Titik pada orbit saat sebuah planet
berada paling jauh dengan Matahari disebut titik parhelium. Titik pada orbit saat sebuah
planet berada paling dekat dengan Matahari disebut titik aphelium. Planet-planet anggota tata
surya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Selain
Matahari dan planet-planet, terdapat benda langit lainnya, seperti Satelit, Komet, Asteroid,
Meteroid, Meteor, dan Meteorit. Matahari merupakan salah satu bintang di galaksi Bima
Sakti yang tersusun atas lapisan inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona. Bumi
melakukan tiga gerak, yaitu rotasi (berputar terhadap porosnya), revolusi (mengitari
Matahari), dan bersama anggota tata surya lainnya bergerak dalam galaksi Bima Sakti.

Sistem kalender dibedakan menjadi kalender Masehi dan kalender hijriah. Kalender Masehi
dihitung berdasarkan putaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender hijriah dihitung
berdasarkan putaran Bulan mengelilingi Bumi. Rotasi bumi menyebabkan terjadinya gerak
semu, perbedaan siang dan malam, serta perbedaan penanggalan di Bumi. Revolusi bumi
menyebabkan terjadinya perbedaan musim. Perubahan penampakan bulan terlihat dari Bumi
disebut fase bulan. Pergerakan antara Matahari, Bumi, dan Bulan mengakibatkan terjadinya
gerhana matahari dan gerhana bulan. Pasang surut air laut adalah kenaikan dan penurunan air
laut karena posisi bulan terhadap bumi. Satelit-satelit buatan yang mengorbit mengelilingi
Bumi dapat digunakan sebagai sarana komunikasi.

B. Saran

Pengetahuan manusia tentang jagat raya, terutama tata surya tempat kita tinggal masih jauh
lebih sedikit dari yang belum diketahui. Pengetahuan tentang tata surya terus berkembang,
misalnya Pluto disepakati para ahli dicabut statusnya sebagai anggota planet tata surya.
Marilah kita pelajari terus alam semesta tempat tinggal kita agar turut mengungkap rahasia
alam semesta.
DAFTAR PUSTAKA
Borrero, F., dkk. 2008. Glencoe Science, Earth Science: Geology, the Environment, and the
Universe. Ohio: Mc-Graw Hill.

Karim, Saeful, dkk. 2009. Belajar IPA 3: Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk Kelas IX
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Bandung: PT. Setia Purna Inves.

https://doc.lalacomputer.com/makalah-tata-surya/
MAKALAH

TENTANG TATA SURYA

Disusun oleh :
NAMA : STEVEN MAKATIHO
KELAS : IXC

SMP N 2 TAHUNA

Anda mungkin juga menyukai