Anda di halaman 1dari 24

ALAM SEMESTA DAN KEHIDUPAN DI LUAR BUMI

Oleh:

Oleh: Kelompok 4 IPW A

1. Ni Made Dwitara Ayu Sumarni (2111521012)


2. Agatha Rista Herlina Dade Gedo (2111521013)
3. Ni Kadek Laksmi Naraswari Dewi (2111521014)
4. Josephine Clara Kardjono (2111521015)

FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alam semesta merupakan semua ruang dan waktu serta segala isinya, yaitu planet, bintang,
galaksi dan semua bentuk energi dan materi. Ruang keseluruhan alam semesta belum dapat
dapat diketahui, namun kita dapat mengetahui besar alam semesta yang dapat diobservasi.
Diameter alam semesta yang dapat diobservasi adalah 8.8 x 1026 m atau 93 miliar tahun
cahaya.
Karena luasnya alam semesta banyak yang berspekulasi bahwa kehidupan tidak hanya
berada di planet kita yaitu bumi akan tetapi di luar bumi juga terdapat kehidupan. Jadi
kehidupan di luar bumi, bisa berbentuk organisme, bakteri, hewan bersel tunggal , dan lain lain.
Kehidupan yang di maksud kemungkinan hidup di planet lain serupa bumi yang memiliki air,
oksigen atmosfer di luar angkasa.jadi ada materi materi organik dan kimia yang mendukung
kehidupan organisme tersebut. Jadi sebetulnya, survei tentang keberadaan planet lain yang
dimungkinkan dihuni makhluk hidup yang dilakukan astronom sudah mendapatkan sekitar
4.000-5.000 planet extrasolar system atau planet di luar tata surya. Jadi ada kemungkinan
bahwa adanya kehidupan lain di luar bumi lebih tepatnya di luar system tata surya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ada, maka rumusan masalah dari penulisan ini
diantaranya yaitu:
1. Apa itu Tata Surya?
2. Apa saja anggota dari sistem Tata Surya?
3. Bagaimana susunan dari sistem Tata Surya?
4. Bagaimana kondisi planet Tata Surya selain bumi?
5. Dampak apa saja yang ditimbulkan dari rotasi dan revolusi bumi?
6. Bagaimana rotasi dan revolusi bulan terhadap bumi?
7. Fenomena gerhana apa saja yang terjadi di bumi?
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dilakukannya penulisan ini yaitu:


1. Mengetahui dan memahami apa itu sistem Tata Surya
2. Mengetahui anggota dari sistem Tata Surya
3. Menjelaskan susunan dari sistem Tata Surya
4. Mengetahui kondisi planet Tata Surya selain bumi
5. Menjelaskan mengenai dampak yang ditimbulkan akibat rotasi dan revolusi bumi
6. Mengetahui bagaimana rotasi dan revolusi bulan terhadap bumi
7. Menjelaskan mengenai fenomena gerhana yang terjadi di bumi.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penulisan ini diharapkan bisa memberikan masukan dalam ilmu pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya yang berkaitan langsung kehidupan sehari-hari.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan adanya hasil penulisan ini, diharapkan agar masyarakat dapat memahami dan juga
mengetahui mengenai kehidupan yang ada di luar bumi, khususnya sistem Tata Surya.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tata Surya

Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas Matahari dan semua
objek yang berputar mengelilinginya, termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui
dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Selain itu, Tata Surya diartikan sebagai sistem antariksa yang saling terikat gravitasi
dimana terdapat matahari dan benda-benda langit yang mengitarinya secara langsung maupun
tidak langsung. Dari sekian banyak benda langit yang mengitari matahari secara langsung,
terdapat benda langit yang paling besar yang dinamakan dengan planet. Bulan merupakan
benda langit yang mengitari matahari secara tidak langsung, bulan merupakan satelit alami
planet yang mengitari planet.

Semua objek ini berputar di sekitar matahari karena adanya gaya tarik gravitasi. Tata surya
sebagai sistem antariksa yang saling terikat gravitasi dimana terdapat matahari dan benda-
benda langit yang mengitarinya secara langsung maupun tidak langsung. Dari sekian banyak
benda langit yang mengitari matahari secara langsung, terdapat benda langit yang paling besar
yang dinamakan dengan planet. Bulan merupakan benda langit yang mengitari matahari secara
tidak langsung, bulan merupakan satelit alami planet yang mengitari planet.

2.2 Anggota Sistem Tata Surya

Sebagian besar astronom yakin bahwa seluruh anggota tata surya dari matahari hingga
asteroid yang paling kecil, terbentuk dari awan gas dan debu yang sangat besar dan berputar
yang dinamakan nebula matahari. Proses ini diawali sekitar 5 miliar tahun yang lalu saat
matahari mulai terbentuk. Planet-planet dan objek-objek lain terbentuk dari bahan-bahan yang
tidak membentuk matahari.

Sistem tata surya memiliki banyak benda-benda langit yang mengelilingi tata surya,
bagian-bagian dari langit itu berjalan sesuai dengan strukturnya yang secara teratur yang saling
melengkapi satu sama lain agar tidak menimbulkan kerusakan pada anggota-anggota planet
lainnya.
1. Matahari
Matahari merupakan anggota penting dalam tata surya yang merupakan
komponen utama dalam tata surya. Matahari juga disebut sebagai induk di dalam
tata surya . Matahari memiliki ukuran sebesar 332.830 massa bumi. Dengan
memiliki ukuran massa yang besar ini menimbulkan kepadatan inti yang besar agar
bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menimbulkan sejumlah energi
yang dahsyat. Kemudian energi ini dipancarkan ke luar angkasa radiasi
elektromagnetik dan termasuk spektrum magnetik. Matahari juga memiliki lapis
lapisan-lapisan yaitu:

• Bagian Inti Bagian inti adalah lapisan paling dalam pada matahari yang
memiliki suhu 14 juta kelvin, dan inti core ini merupakan tempat terjadinya
reaksi nuklir yang akan menghasilkan energi yang sangat besar.
• Fotosfer adalah lapisan yang masih memiliki energi panas yang dahsyat yang
suhunya sekitar 6000 kelvin yang memiliki ketebalan sekitar 300 km. Dan
fotosfer merupakan bagian matahari yang dapat dilihat, namun kita tidak bisa
selalu menatap matahari secara langsung karena dapat menimbulkan kerusakan
mata.
• Kromosfer adalah lapisan bagian atmosfer matahari yang memiliki suhu 4.500
kelvin dan memiliki ketebalan 2.000 kilometer.
• Kromosfer adalah lapisan bagian atmosfer matahari yang memiliki suhu 4.500
kelvin dan memiliki ketebalan 2.000 kilometer.

2. Planet-Planet
Selain matahari ada juga anggota benda-benda langit lainnya yaitu planet-
planet. Planet adalah anggota benda-benda langit yang memiliki beberapa variasi
dengan bentuk dan ukuran tertentu pada planet. Planet dalam sistem tata surya
dibagi menjadi dua yaitu planet yang orbitnya dekat dengan matahari atau planet
dalam dan juga planet yang orbitnya jauh dari matahari atau planet luar. Planet
dalam terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan, planet luar terdiri
dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Menurut International Astronomical
Union (2006), sebuah benda langit dapat dikatakan planet apabila memenuhi
persyaratan, sebagai berikut:
• Harus mengorbit sebuah bintang (jika di tata surya kita adalah Matahari)
• Harus cukup besar untuk memiliki gaya gravitasi agar tetap bisa berada di
lintasan
• Harus cukup besar agar gravitasinya dapat menyingkirkan benda lain yang
berada di sekitar lintasannya.

a. Merkurius
Planet Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari yang
memiliki jarak sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Planet merkurius ini tidak
dapat dilihat hanya dengan kasat mata. Merkurius biasa bisa di lihat ketika disaat
waktu fajar dan waktu senja. Merkurius adalah planet yang terkecil diantara planet
yang lainnya.
Merkurius hanya memiliki 4.862 km, pada permukaan merkurius memberikan
energi yang panas dan kering. Merkurius akan bergerak mengelilingi matahari 1
kali putaran membutuhkan waktu 88 hari dan akan berotasi dengan periode rotasi
59 hari karena merkurius tidak memiliki satelit. Merkurius melakukan gravitasi
pada permukaan bumi sekitar sepertiga gravitasi.

b. Venus
Planet selanjutnya adalah Venus. bintang kejora merupakan salah satu julukan
dari planet Venus. Planet ini biasanya terlihat dari bumi pada sore hari. Terlihat
seperti bintang namun tidak berkelap-kelip.
Namun, atmosfer planet Venus ini beracun, diisi dengan karbon dioksida dan
diselimuti awan tebal berwarna kuning yang mengandung asam sulfat. Awan
tersebut membuat panas terperangkap di dalamnya, hal inilah yang menyebabkan
efek rumah kaca berlebih. Itulah mengapa meskipun Merkurius merupakan planet
terdekat dengan Matahari, namun Venus yang memiliki suhu paling panas di antara
planet lainnya. Adapun ciri-ciri planet Venus diantaranya:
• Dijuluki sebagai ‘bintang fajar’, ‘bintang sore’, dan ‘bintang kejora’
• Planet kedua di tata surya, setelah Merkurius. Planet terpanas di tata surya
dengan suhu 900°F (465°C).
• Arah rotasinya berbeda dari planet lain (berlawanan); Memiliki jarak lebih
dari 67 juta mil (108 juta km) dari Matahari
c. Bumi
Bumi adalah salah satu planet yang tidak memiliki ukuran terbesar, karena yang
kita tempati adalah bumi sehingga kita menganggap bumi adalah planet terbesar
dengan adanya jumlah penduduk yang tak terhitung.
Pada bumi ini ada atmosfer yang melindungi dan campuran bahan kimia organik
yang tepat untuk melindungi pada lapisan matahari. Sehingga planet ini merupakan
satu-satunya planet dalam anggota tata surya yang dapat mendukung adanya
kehidupan dan bumi termasuk planet ketiga dalam urutan sistem tata surya.
Bumi adalah planet yang paling dinamis yang dapat mendaur ulang diri nya
sendiri dengan suhu dan tekanan permukaan bumi memungkinkan adanya air dan
bisa dijadikan dalam bentuk cair, padat atau gas. Bumi memiliki diameter sekitar
12.700 km dan akan berevolusi 365,25 hari serta rotasi nya dalam waktu 24 jam.
Dan bumi hanya memiliki satu satelit yaitu bulan.

d. Mars
Mars dijuluki sebagai “planet merah” Mars merupakan planet di urutan keempat
dalam tata surya. Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis, dingin, berdebu,
padang pasir atau gurun. Planet Mars juga terkenal dengan gunung berapinya yang
besar dan lembah yang dalam. Bahkan planet ini merupakan yang paling sering
terjadi badai angin dibandingkan dengan planet lainnya. Ini dia ciri-ciri planet Mars
diantaranya dijuluki sebagai “planet merah”.
Memiliki permukaan yang berwarna kemerah-merahan, karena berasal dari
oksida besi, Komposisi atmosfernya diantaranya karbon dioksida, nitrogen, argon,
oksigen, dan uap air. Jarak antara planet Mars dengan Matahari sekitar 228 juta km
(142 juta mil). Planet Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Mars
tidak memiliki cincin. Suhu planet Mars antara -113 sampai 0°C.

e. Jupiter
Jupiter adalah planet kelima dalam urutan anggota sistem Tata Surya. Jupiter
merupakan planet terbesar diantara planet lainnya. Jupiter memiliki garis tengah
pada permukaannya sekitar 142.860 km dan mempunyai volume sekitar 1.300 kali
dari volume bumi.
Dengan letak jupiter lebih jauh dari planet yang lainnya, namun jupiter mudah
dilihat dengan kasat mata karena ukurannya yang sangat besar dan memantulkan
lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya. Jupiter memiliki gas yang
berwarna merah yang akan berputar mengelilingi tengah-tengah planet jupiter yang
akan membentuk ikat pinggang merah raksasa yang kemudian menghasilkan badai
besar di permukaan jupiter. Untuk rotasi nya jupiter melewati masa rotasi selama
9,8 jam yang sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan dengan bumi serta dengan
revolusi nya sekitar 12 tahun.

f. Saturnus
Saturnus adalah planet yang ke enam dalam urutan anggota tata surya. Saturnus
merupakan planet yang tercantik diantara planet lainnya karena saturnus memiliki
cincin yang mengelilingi planet karena ukuran cincinnya lebih besar dibandingkan
dengan planet yang lainnya. Karena pada saturnus terdapat banyak cincin-cincin
kecil yang berjumlah sampai ratusan. Cincin-cincin kecil yang ada di planet
saturnus ini tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu yang menurut para
peneliti merupakan peninggalan dari satelit yang lebih dulu yang sudah hancur
karena benturan dengan planet-planet yang lainnya.

g. Uranus
Uranus adalah planet yang ke tujuh dalam urutan anggota tata surya. Pada planet
uranus ini sangat berbeda dengan planet lainnya karena salah satu kutub dari planet
uranus ini menghadap ke matahari dan berotasi pada sumbu yang sebidang dengan
bidang edarnya yang mengelilingi matahari.
Uranus sebagai planet yang pertama kali ditemukan dengan menggunakan
teleskop. Meskipun planet ini berada pada urutan ketujuh di dalam tata surya,
namun Uranus adalah planet yang paling dingin di antara planet lainnya. Planet ini
memiliki ukuran 4 kali Bumi. Berikut ciri-ciri dari planet Uranus diantaranya Planet
dengan suhu terendah, yaitu -224°C.
Memiliki satelit sebanyak 27 buah. Diameter planetnya sebesar 50.724 km.
Berwarna biru muda. Memiliki cincin redup vertikal. Berputar pada poros sejajar
orbitnya. Atmosfernya terdiri dari metana, inti padat metana beku. Jarak Uranus ke
Matahari sejauh 1,8 miliar mil (2,9 miliar km. Uranus membutuhkan 17 jam Bumi
untuk berotasi pada porosnya, dan membutuhkan 84 tahun Bumi untuk mengorbit
Matahari.
h. Neptunus
Neptunus adalah planet yang ke delapan dalam urutan anggota tata surya.
Neptunus adalah planet yang memiliki angin yang badai sehingga disebut dengan
planet yang paling berangin dalam tata surya. Sehingga bisa saja ada badai yang
sangat besar yang timbulnya dari planet ini.
Planet ini memiliki ukuran jarak dari matahari yaitu sebesar 4-500 jt km. Untuk
massa 16 jam. revolusi pada planet ini membutuhkan waktu selama 165 tahun serta
yang dibutuhkan untuk rotasinya adalah 16 jam . Planet neptunus ini memiliki
kesamaan dengan uranus memiliki atmosfer yang terdiri dari helium dan hidrogen
serta memiliki gas metana yang sama dengan planet neptunus. Pada planet neptunus
ini juga berbeda dengan lainnya, planet ini tidak memiliki batasan-batasan antara
lapisan-lapisannya.

a) Susunan Sistem Tata Surya


Secara umum, susunan tata surya dipimpin oleh bintang yang sangat panas yang menjadi
pusatnya yaitu matahari. Selain Matahari dan planet, susunan tata surya terdiri dari benda langit
lainnya seperti asteroid, komet, satelit alam, dan lain-lain yang dimana benda langit ini
mengelilingi pusat dari tata surya yaitu matahari.

1. Asteroid
Asteroid adalah bongkahan batu langit dan sisa logam dengan ukuran yang
berbeda-beda dan tidak beraturan sisa pembentukan tata surya di masa lalu.
Sebagian dari asteroid yang terdapat di tata surya berada di antara planet mars dan
Jupiter. Mereka bergerombol membentuk suatu gugusan mirip sabuk yang beredar
bersama mengorbit matahari.
Menurut ahli lain juga mengatakan bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan
pembentuk planet yang memiliki diameter sabuk sekitar 100 km. Dalam berevolusi,
sabuk asteroid membutuhkan waktu selama tiga hingga enam tahun dan jumlah
steroid ini sangat banyak serta jarak antar satu asteroid dengan asteroid lain ribuan
kilometer. Kelompok asteroid tersebut sering disebut sabuk asteroid. Sabuk asteroid
merupakan rumah bagi ratusan ribu asteroid dari yang berukuran sekecil partikel
debu kosmik hingga yang sebesar miniatur planet.
Beberapa asteroid tersebut diberi nama Ceres, Pallas, Juno, Eros, dan Vesta.
Diameter asteroid berkisar 1 hingga 750 km. massa keseluruhan asteroid hanya
sekitar 0,001 massa bumi. Selain itu di antara orbit mars dan yupiter, asteroid juga
ditemukan di antara saturnus dan Uranus. Asteroid ini dinamakan Chiron.
Diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tata
surya berjumlah total antara 1,1 hingga 1,9 juta. Asteroid terluas dalam sistem tata
surya sebelah dalam yaitu 1 Ceres dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid
sabuk sistem tata surya sebelah dalam ialah dua Pallas dan empat Vesta. Vesta
merupakan asteroid sabuk paling utama yang terkadang terlihat oleh mata telanjang.
Massa seluruh asteroid sabuk utama diperkirakan sekitar kurang lebih empat persen
dari massa bulan.

2. Satelit
Satelit berasal dari bahasa latin “Satelles” yang memiliki arti pelayan, atau
seseorang yang melayani pihak lain. Satelit memiliki pengertian yaitu benda langit
yang bergerak mengitari sebuah planet. Selain mengelilingi atau mengitari planet,
satelit juga berputar pada porosnya.
Berdasarkan cara terbentuknya, satelit dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
• Satelit Alam
Satelit alam adalah satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam
bersamaan dengan terbentuknya planet. Contohnya: bulan sebagai satelit
bumi, titan sebagai satelit alam Saturnus.
• Satelit Buatan
Satelit buatan adalah satelit yang dibuat leh manusia dan digunakauntuk
tujuan tertentu. Contohnya, satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-
mata, dan lain-lain.
Pada umumnya planet-planet dalam sistem tata surya memiliki beberapa satelit yang
senantiasa mengiringi. Hanya Merkurius dan Venus yang tidak memiliki satelit.

No Nama Planet Jumlah Satelit Alam

1 Merkurius 0

2 Venus 0

3 Bumi 1

4 Mars 2

5 Jupiter 17

6 Saturnus 18

7 Uranus 15

8 Neptunus 8

3. Komet
Komet merupakan benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang
berbentuk elips. Komet menyerupai bintang dan sering disebut orang sebagai
bintang berekor Komet tersusun atas gas, es, dan debu. Ketika komet bergerak
mendekati matahari, lapisan es pada komet menguap. Kumpulan uap dan debu itu
terdorong oleh angina mengelilingi matahari sehingga menjauhi matahari. Itulah
sebabnya, saat komet mendekati matahari, ekornya berada di depan. Panjang ekor
komet dapat mencapai jutaan kilometer. Semakin mendekati matahari maka ekor
komet semakin panjang.
Jumlah komet di angkasa diperkirakan lebih dari 100 miliar. Komet yang paling
terkenal adalah Halley. Komet yang muncul 76 tahun sekali. Selain Halley ada juga
Komet Encke yang muncul 3,3 tahun sekali, komet Biela muncul 6,6 tahun sekali,
dan Kohoutek muncul dua tahun sekali. Saat komet bergerak mendekati matahari
pada jarak kurang dari 3 SA, kemudian muncul selubung gas dan debu yang
berukuran 100.000 hingga 1 juta kilometer yang disebut Coma. Dari kata inilah
sebutan “Komet” berasal. Gas dalam coma beragam seperti CO, HCN, CH, CN, air
dan formaldehid.Coma ini diselubungi oleh awan hidrogen yang memiliki ukuran
jutaan kilometer dan muncul dari disosiasi radikal hidroksil (OH) akibat radiasi
matahari pada materi yang ada di Coma.
Ketika jarak komet kian mendekat ke matahari, maka muncul ekor komet akibat
partikel yang dipancarkan matahari menguapkan materi yang menyelubungi inti
komet. Terdapat dua ekor matahari yaitu ekor ion yang arahnya selalu menjauhi
matahari, dan ekor debu yang arahnya melengkung ke matahari akibat tarikan
gravitasi matahari. Menurut catatan sejarah, pengamatan komet telah dilakukan
ratusan tahun yang lalu. Seiring dengan perkembangan teknologi pengamatan,
penemuan komet kini semakin banyak. Sudah ada ribuan komet yang ditemukan
sekarang ini.

4. Meteor

Susunan tata surya yang terakhir yaitu meteor. Meteor merupakan benda angkasa
yang berupa pecahan batuan angkasa yang jatuh dan masuk ke dalam atmosfer bumi.
Ketika meteor masuk ke dalam atmosfer bumi maka akan terjadi gesekan dengan udara
sehingga benda tersebut akan menjadi panas dan terbakar. Meteor yang tidak habis
terbakar di atmosfer bumi dan sampai pada permukaan bumi disebut meteorit.
Tumbukan meteorit berukuran besar pada permukaan bumi seringkali menimbulkan
lubang besar di permukaan bumi yang disebut dengan kawah meteorit contohnya kawah
meteorit di Arizona Amerika Serikat.

Di angkasa, banyak ditemukan benda-benda langit berukuran kecil yang tidak


memiliki lintasan tertentu. Benda yang bergerak bebas dengan kecepatan tinggi ini
disebut (meteoroid). Apabila benda ini tertarik oleh planet yang memiliki atmosfer
seperti bumi, maka benda tersebut akan berpijar karena bergesekan dengan atmosfer.
Benda yang berpijar tersebut dinamakan meteor. Benda inilah yang sering kita lihat di
angkasa, bergerak cepat. Beberapa orang menyebut meteor sebagai bintang jatuh atau
bintang pindah tempat.

Apabila meteor tidak habis terbakar di atmosfer, maka akan sampai di bumi. Batu
meteor tersebut yang dinamakan meteorit. Karena batu meteor tersebut bergerak
dengan kecepatan yang tinggi, ditambah lagi dengan ukurannya yang besar, maka
ketika jatuh ke permukaan bumi biasanya menimbulkan suara yang sangat keras seperti
ledakan. Tabrakan ini juga bisa menyebabkan terbentuknya sebuah kawah yaitu kawah
meteor seperti yang berada di Australia.

a. Kondisi Planet Tata Surya Selain Bumi


Saat ini banyak masyarakat yang masih bertanya-tanya apakah planet lain dapat
ditinggali oleh manusia dan makhluk hidup lainnya selain planet kita yaitu bumi.
Banyak yang berspekulasi bahwa planet lain layak dihuni oleh manusia dan makhluk
hidup lainnya. Dilansir dari Dilansir dari Exoplanet Exploration NASA, zona layak
huni adalah planet yang tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin, memiliki oksigen, tanah
yang padat, paparan radioaktif yang tidak terlalu besar, dan juga memiliki jarak dari
bintang yang memungkinkan air untuk berbentuk cair.
Air dalam bentuk cair sangat dibutuhkan sebagai pelarut universal dalam proses
mengeluarkan limbah kotoran, keringat, racun, mengisi sel-sel tubuh, melarutkan
vitamin, mineral, dan juga obat-obatan dalam tubuh manusia dan makhluk hidup
lainnya.Fungsi esensial air tersebutlah yang membuat suatu planet tidak dapat
menunjang kehidupan manusia tanpa adanya air dalam bentuk cair. Dalam tata surya
kita, hanya Bumi yang memiliki air cair di permukaannya. Berikut merupakan kondisi
planet lain yang merupakan anggota sistem tata surya:

Merkurius
Merkurius terlalu dekat dengan Matahari sehingga memiliki atmosfer yang
sangat tipis, dengan sangat sedikit oksigen. Merkurius tidak menunjang kehidupan
karena terlalu panas, tidak memiliki air dalam bentuk cair (hanya es dan uap), serta
terpapar angin Matahari dahsyat setiap saat.
Venus

Venus memiliki tekanan atmosfer yang sangat tinggi, sekitar 89 kali lebih besar
daripada tekanan atmosfer Bumi. Tekanan yang sangat besar ini bisa membuat tubuh
manusia hancur sehingga Venus tidaklah layak huni. Venus terlalu panas bagi makhluk
hidup apapun juga sama sekali tidak memiliki air.

Mars

Mars memiliki atmosfer yang lebih tipis dari Bumi sehingga sangat rentan
terhadap hantaman asteroid. Mars juga tidak bisa dihuni karena rendahnya tingkat
oksigen dan juga tidak adanya air di permukaanya. Namun baru-baru ini ditemukan
bahwa Mars memiliki jejak-jejak air dan diprediksikan memiliki air dalam bentuk cair
di bawah permukaannya.

Jupiter

Jupiter tidak mungkin dihuni oleh manusia ataupun makhluk hidup lainnya
karena Jupiter adalah bola gas raksasa. Jupiter tidak memiliki permukaan padat seperti
bumi. Belum lagi badai yang berkecamuk sepanjang waktu, dan juga medan gravitasi
dan magnet kuatnya yang dapat menghancurkan tubuh makhluk hidup.

Saturnus

Saturnus memiliki atmosfer yang menyerupai Matahari karena terdiri atas


hidrogen dan helium yang membuatnya sangatlah panas. Kadar oksigen sedikit, dan
tidak adanya dataran padat karena hanyalah gas. Angin topan kuat terus-menerus, serta
medan gravitasi dan medan magnet yang kuat membuat manusia tidak bisa hidup di
Saturnus.

Uranus

Uranus memiliki air namun hanya dalam bentuk es. Selain tidak adanya air
dalam bentuk cair, Uranus juga memiliki cuaca yang sangat ekstrim di mana musim
dingin berlangsung dalam 21 tahun tanpa adanya Matahari. Adapun musim panas
terjadi selama 21 tahun tanpa pernah terjadi malam. Uranus juga terlalu jauh dari
Matahari sehingga menyebabkan planet tersebut terlalu dingin untuk dihuni manusia.

Neptunus

Neptunus memiliki permukaan yang terbentuk dari air dan es, namun
permukaan tersebut akan terus bergerak-gerak sehingga tidak ada pijakan tetap bagi
manusia untuk hidup. Neptunus juga terlalu jauh dari Matahari. Ditambah dengan
atmosfer yang sangat tebal, ini membuat sinar Matahari sulit masuk ke dalam Neptunus.
Akibatnya, Neptunus terlalu gelap dan dingin untuk ditinggali manusia. Belum lagi
angin supersonic berkecepatan tinggi yang menyapu Neptunus dengan awan metana
beku setiap waktu, membuat makhluk hidup tidak dapat bertahan.

Karena kondisi di planet lain yang sangat berbahaya dan juga tidak sesuai dengan zona
layak huni, maka dari itu planet lain tidak bisa di huni atau ditinggali oleh manusia dan
juga makhluk hidup lainnya.

❖ Rotasi dan Revolusi Bumi


Semua planet dalam sistem tata surya pasti mengalami rotasi serta revolusi
termasuk planet yang merupakan satu-satunya terdapat kehidupan dalam sistem tata
surya yaitu planet bumi. Bumi juga mengalami rotasi dan revolusi. Karena
terjadinya rotasi dan revolusi pada bumi maka terjadilah perbedaan waktu,
pergantian siang dan malam, perubahan musim dan lainnya.

• Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Dalam satu kali rotasi,
waktu yang dibutuhkan adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Namun dibulatkan
menjadi 24 jam. Waktu satu kali rotasi disebut kala rotasi atau satu hari.
Adapun dampak dari rotasi bumi yaitu:
➢ Perbedaan Waktu
Perbedaan waktu di bumi berdasarkan garis bujur suatu wilayah membuat
kota Jayapura lebih dulu mengalami terbit matahari, dibandingkan dengan
kota Jakarta. Perbedaan waktunya mencapai 2 jam.
Sekali rotasi lamanya 24 jam dan setiap tempat di permukaan bumi telah
berputar sebesar 360° bujur. Maka permukaan bumi terdapat 24 waktu lokal.
Penetapan waktu dimulai dari garis bujur 0 derajat, yaitu di kota Greenwich
di London. Garis bujur timur waktunya lebih awal atau ditambahkan 1 jam
setiap kelipatan 15°. Sedangkan garis bujur barat waktunya lebih lambat
atau dikurangi 1 jam setiap kelipatan 15 derajat.

➢ Batas Penanggalan Internasional


Jika penghitungan waktu didasarkan pada garis bujur, yaitu bujur barat dan
bujur timur, maka batas penanggalan internasional, ada pada bujur 180°
yang terletak di Samudra Pasifik. Bila belahan timur 180° (bujur timur)
tanggal 15, maka di belahan barat 180° (bujur barat) masih tanggal 14.

➢ Adanya Pergantian Siang dan Malam


Rotasi bumi membuat matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
Saat pagi hari seakan-akan matahari muncul dari timur dan saat sore hari
matahari akan terlihat seperti menghilang ke barat. Padahal sebenarnya yang
bergerak adalah bumi kita berputar di sumbunya, mengelilingi matahari.
Sedangkan matahari diam. Hal itu disebut juga gerak semu matahari. Rotasi
bumi menyebabkan adanya pergantian siang, sore dan malam hari.

➢ Adanya Gerak Semu Matahari


Matahari seakan bergerak dari timur ke barat, demikian juga dengan benda-
benda langit lainnya, mereka bergerak melawan rotasi bumi dari barat ke
timur.

➢ Terjadinya Pemampatan Pada Kedua Kutub Bumi


Karena bumi berputar pada porosnya, maka bagian ekuator berputar lebih
cepat bila dibandingkan bagian kutub. Hal ini menyebabkan pada bagian
kutub memampat, sedangkan bagian ekuator menonjol.

➢ Adanya Pembelokan Arah Angin


Arah angin dari lintang tinggi yang menuju khatulistiwa akan berbelok
karena pengaruh perputaran bumi.

• Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari.
Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi.
Kala revolusi bumi adalah 365¼ hari atau disebut 1 tahun. Lintasan revolusi
bumi berbentuk elips. Jadi selama satu tahun bumi berputar mengelilingi
matahari sambil berotasi. Berikut merupakan dampak dari revolusi bumi.

➢ Perbedaan Lama Waktu Siang dan Malam


Revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika yang
besar nya 23½°, menimbulkan perbedaan lama siang dan malam. Misalnya
pada 23 September - 22 Desember, panjang siang di belahan bumi utara
lebih pendek bila dibandingkan panjang siang di belahan bumi selatan.

➢ Gerak Semu Tahunan Matahari


Seolah-olah pada waktu tertentu matahari berada di belahan bumi utara, dan
waktu yang lain matahari berada di belahan bumi selatan. Bisa diamati pada
bulan Juni sinar matahari mengenai dinding rumah bagian utara, sedangkan
saat Desember sinar menerpa di bagian selatan.

➢ Perubahan Musim
Beberapa negara mengalami empat musim yaitu musim semi, panas, gugur
dan musim dingin, sedangkan negara yang ada di dekat garis katulistiwa
hanya dua musim.

➢ Perubahan Penampakan Rasi Bintang


Akibat adanya revolusi, maka akan terlihat perubahan rasi bintang di langit.
Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang kemudian digunakan
sebagai tanda zodiak.

➢ Tahun Kabisat
Kala revolusi bumi adalah 365¼ hari. Karena adanya perbedaan seperempat
hari, maka untuk memudahkan penanggalan dibulatkan menjadi 365 hari.
Tahun ke-4 ditambahkan 1 hari pada tanggal 29 Februari yang disebut tahun
kabisat.

❖ Rotasi dan Revolusi Bulan Terhadap Bumi


Bulan merupakan satelit alami yang dimiliki oleh bumi. Bulan tidak memiliki
cahayanya sendiri melainkan cahaya bulan diperoleh dari pantulan cahaya
matahari. Bagian bulan yang terpapar cahaya matahari ini megalami siang hari dan
bagian bulan yang tidak terkena cahaya matahari mengalami malam hari. Itulah
mengapa kita hanya dapat melihat bulan dengan jelas pada malam hari. Peristiwa
ini disebut sebagai rotasi bulan.

• Rotasi Bulan
Bulan adalah satelit bumi tetapi bulan berotasi seperti planet lainnya di sistem tata
surya. Bulan berputar pada orbitnya sehingga kita akan selalu melihat sisi bulan
yang sama sesuai dengan fasenya. Rotasi bulan pada orbitnya terjadi sekali selama
27 hari tetapi untuk berganti bulan baru membutuhkan waktu selama 29,5 hari.
Bulan berotasi dari barat ke timur.
Dilansir dari Space proses ini membuat bulan nampak tak bergerak sama sekali dan
selalu berada di tempat yang nyaris sama, peristiwa ini disebut sebagai synchronous
rotation. Bagian bulan yang menghadap bumi biasa disebut sebagai sisi dekat atau
near side sedangkan bagian bulan yang membelakangi bumu disebut sisi jauh atau
far side. Sehingga banyak terdapat dongeng tentang sisi gelap bulan yang tidak
terlihat dari Bumi.

• Revolusi Bulan
Bulan bergerak mengelilingi bumi dalam orbit yang berbentuk elips. Pergerakan
inilah yang dinamakan revolusi bulan. Dimana adanya revolusi bulan
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk bulan di setiap fasenya, seperti bulan
baru, bulan sabit, bulan separuh, dan bulan purnama. Fase-fase bulan ini
dipengaruhi oleh seberapa luas permukaan bulan yang nampak dari bumi.

❖ Gerhana Bulan dan Matahari

• Fenomena Gerhana
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda
angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lainnya. Ada
dua jenis gerhana yang kita ketahui yaitu gerhana bulan dan juga gerhana
matahari.

• Gerhana Bulan
Gerhana bulan merupakan fenomena yang terjadi saat posisi bumi ada di
antara matahari dan bulan. Saat gerhana bulan terjadi, bulan mengitari bumi.
Sementara itu, bumi mengitari matahari. Apabila ditarik garis lurus saat
bumi ada di tengah matahari dan bulan (posisi bumi sejajar antara matahari
dan bulan), maka yang terjadi adalah bumi akan menutup cahaya matahari
ke bulan.

❖ Jenis-Jenis Gerhana Bulan

• Gerhana Bulan Total


Gerhana bulan total terjadi saat seluruh bayangan umbra bumi jatuh
menutupi bulan. Dengan demikian, matahari, bumi dan bulan tepat berada
di satu garis yang sama. Bulan bergerak dalam orbit mengelilingi bumi, dan
pada saat yang sama bumi juga mengorbit pada matahari. Saat bumi berada
di antara matahari dan bulan, bumi akan menghalangi sinar matahari yang
biasanya memantul dari bulan.
Sementara, NASA menuturkan, gerhana bulan total terjadi saat bulan dan
matahari berada pada sisi yang berlawanan dari bumi. Walaupun permukaan
bulan tertutup oleh bumi, sebagian sinar matahari tersebut tetap bisa
menyentuh permukaan bulan. Lalu, sinar matahari yang melewati atmosfer
bumi itu mengakibatkan atmosfer menyaring sebagian besar cahaya biru.
Akibatnya, ketika terjadi gerhana bulan total, bulan akan terlihat berwarna
merah jika dilihat dari Bumi.
Gerhana bulan biasanya berlangsung selama beberapa jam. Gerhana bulan
sebagian biasanya terjadi setiap tahun, sedangkan gerhana bulan total
terbilang jarang terjadi. Ilmuwan NASA pernah berkata, warna bulan
bergantung pada jumlah debu dan atmosfer. Apabila terdapat partikel ekstra
di atmosfer, seperti letusan gunung berapi misalnya, bulan akan terlihat
lebih gelap dan berwarna merah.
• Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana bulan sebagian juga biasa disebut sebagai gerhana bulan parsial.
Gerhana bulan jenis ini terjadi saat bumi tidak seutuhnya menghalangi bulan
dari sinar matahari. Sebagian permukaan bulan masih berada di daerah
penumbra. Dengan demikian, masih ada sebagian sinar matahari yang bisa
sampai ke permukaan bulan. Sederhananya, gerhana bulan sebagian terjadi
saat matahari, bumi, dan bulan tidak sejajar dengan sempurna.Ketika
gerhana bulan parsial terjadi, bumi akan terlihat melahap sebagian bulan.
Walaupun begitu, penampakan bulan selama gerhana bulan parsial
tergantung posisi matahari, bulan, dan bumi

Gerhana Bulan Penumbra


• Gerhana bulan penumbra terjadi saat bagian bulan berada di bagian
penumbra seluruhnya. Dengan demikian, bulan masih bisa tampak dengan
warna cenderung samar. Tidak seperti fenomena gerhana yang lain, gerhana
bulan penumbra kecil kemungkinan untuk bisa dilihat.

• Gerhana Matahari
Gerhana matahari adalah fenomena alam dimana matahari tertutup oleh
bulan. Gerhana matahari terjadi apabila posisi matahari, bulan, dan bumi
berada pada satu garis lurus. Gerhana matahari menjadi satu di antara
fenomena alam yang langka. Dibandingkan dengan gerhana bulan, gerhana
matahari lebih jarang terjadi.

❖ Proses Terjadinya Gerhana Matahari


Gerhana matahari terjadi saat posisi matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu
garis lurus. Hal ini karena Bumi berevolusi mengitari matahari, dan bulan yang
berkedudukan sebagai satelit bumi bergerak mengitari bumi setiap harinya atau yang
dinamakan revolusi bulan. Lantaran sama-sama berputar atau berevolusi mengelilingi
target masing-masing, bisa saja suatu saat ketiganya berada dalam satu garis lintasan
yang lurus.
Gerhana matahari terjadi saat bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya
matahari. Meski, bulan lebih kecil dari matahari, bulan dapat menutupi matahari karena
bulan lebih dekat ke bumi dibanding matahari.
Ketika bumi, bulan, dan matahari sejajar, bayangan bulan jatuh di bumi menutupi
matahari. Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki dua bagian,
yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra).
Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat matahari karena
seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. Sementara mereka yang berada di daerah
yang dilalui penumbra, masih dapat melihat sebagian sinar matahari.

❖ Jenis-Jenis Gerhana Matahari

• Gerhana Matahari Total


Gerhana matahari total akan terjadi apabila saat puncak gerhana piringan matahari
ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat fase tersebut, piringan bulan
terlihat sama besar atau bahkan lebih besar dari piringan matahari.
Ukuran piringan matahari dan juga piringan bulan bisa berubah-ubah. Hal ini
tergantung pada masing- masing jarak bumi dengan bulan dan juga jarak bumi
dengan matahari.

• Gerhana Matahari Sebagian


Gerhana Matahari sebagian terjadi apabila bulan di saat puncak gerhana hanya
menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada fase tersebut, jenis gerhana ini
selalu ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.

• Gerhana Matahari Cincin

Gerhana matahari cincin merupakan gerhana Matahari yang terjadi apabila Bulan
pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan Matahari.
Gerhana jenis ini terjadi apabila ukuran piringan bulan lebih kecil daripada
piringan matahari.
Jadi, saat pringan bulan berada di depan piringan matahari, tidak semua piringan
matahari akan tertutup oleh piringan dari bulan. Kemudian bagian dari piringan
matahari yang tidak tertutup tersebut berada di sekeliling piringan bulan sehingga
terlihat menyerupai cincin yang bercahaya.

• Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana matahari hibrida merupakan jenis gerhana matahari yang bergeser antara
gerhana matahari total dan juga gerhana matahari cincin.
Pada saat titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini akan muncul sebagai
gerhana matahari total, sementara pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana
matahari cincin. Gerhana matahari hibrida ini relatif jarang terjadi.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil yaitu bahwa alam semesta ini sangatlah luas. Di
dalam alam semesta terdapat beberapa galaksi salah satunya yaitu Galaksi Bima Sakti atau
Milkyway yang dimana merupakan tempat sistem Tata surya berada. Sistem Tata Surya,
merupakan seluruh benda langit yang dimana matahari menjadi pusatnya. Matahari berperan
sangat penting dalam sistem Tata Surya ini karena matahari merupakan pusat dari Tata Surya
yang dimana semua benda langit yang ada di sistem Tata Surya mengorbit matahari. Selain
matahari, sistem Tata Surya juga terdiri dari 8 buah planet diantaranya yaitu Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Selain planet-planet, sistem Tata Surya
juga tersusun atas benda langit lainnya. Seperti Asteroid, Meteor, Satelit, dan juga Komet.
Beberapa masyarakat sampai saat ini bertanya-tanya apakah ada planet lain yang bisa dihuni
oleh makhluk hidup selain planet bumi. Ternyata menurut beberapa ahli planet lain tidak cocok
dihuni oleh makhluk hidup dikarenakan kondisi dari planet yang sangat ekstrim dan tidak
sesuai dengan makluk hidup, akan sangat berbahaya jika makluk hidup tinggal di planet lain
selain bumi. Walaupun saat ini, planet Mars diprediksi bisa ditinggali oleh makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Warsudi. (2020). Benarkah Ada Kehidupan Lain di Luar Angkasa? Ini Penjelasan Pakar
Astronomi ITB. Diakses pada, 3 November 2021, dari https://jabar.inews.id/berita/benarkah-
ada-kehidupan-lain-di-luar-angkasa-ini-penjelasan-pakar-astronomi-itb

Cicik Novita. (2021). Apa itu Rotasi dan Revolusi Bumi, Manfaat, serta Akibat yang Timbul.
Diakses pada, 3 November 2021, dari https://tirto.id/gaNYhttps://tirto.id/apa-itu-rotasi-dan-
revolusi-bumi-manfaat-serta-akibat-yang-timbul-gaNY

Faozan Tri, N. (2021). Pengertian Gerhana Matahari, Proses Terjadi, Jenis, dan Tips
Melihatnya. Diakses pada, 3 November 2021, dari
https://www.bola.com/ragam/read/4578052/

Gramedia. (2021). Proses Terjadinya Gerhana Bulan. Diakses pada, 3 November 2021, dari
https://www.gramedia.com/literasi/proses-terjadinya-gerhana-bulan/

Gramedia. (2021). Sistem Tata Surya: Definisi, Teori, Hingga Sistem Penyusunnya. Diakses
pada, 3 November 2021, dari https://www.gramedia.com/literasi/sistem-tata-surya/

Sarah Nafisah. (2021). Apa Itu Rotasi Bumi, Revolusi Bumi, dan Revolusi Bulan? Ini
Penjelasan Beserta Akibatnya untuk Kehidupan. Diakses pada, 3 November 2021, dari
https://bobo.grid.id/read/082650366/apa-itu-rotasi-bumi-revolusi-bumi-dan-revolusi-bulan-
ini-penjelasan-beserta-akibatnya-untuk-kehidupan?page=all

Silmi Nurul, U. (2021). Mengapa Tidak Semua Planet di Tata Surya Bisa Ditinggali Manusia?.
Diaksespada, 3 November 2021, dari https://www.kompas.com

Studio Belajar. (2021). Tata Surya. Diakses pada, 3 November 2021, dari
https://www.studiobelajar.com

Anda mungkin juga menyukai