Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah Bioteknologi ini. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Dalam penulisan makalah Bioteknologi ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang disampaikan, untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah Bioteknologi ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Indonesia, Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN
o A. Latar Belakang
o B. Rumusan Masalah
 BAB II PEMBAHASAN
o A. Pengertian Bioteknologi
o B. Garis Waktu Bioteknologi
o C. Jenis-jenis Bioteknologi
 1. Bioteknologi Merah (Red Biotechnology)
 2. Bioteknologi Putih/Abu-Abu (White/Grey Biotechnology)
 3. Bioteknologi Hijau (Green Biotechnology)
 4. Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology)
o D. Rekayasa Genetika
 1. Melalui Proses Introduksi Gen
 2. Melalui Proses Mutagenesis
o E. Dampak Positif dan Dampak Negatif Bioteknologi
 1. Dampak Positif Bioteknologi
 2. Dampak Negatif Bioteknologi
 a. Menimbulkan penyakit pada manusia
 b. Menimbulkan reaksi alergi
 c. Mengancam kelestarian alam
 d. Berpotensi digunakan sebagai alat perang
 BAB III PENUTUP
o A. Kesimpulan
o B. Saran
 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi pengaruh
kepada pola kehidupan manusia. Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwasanya
sebagian besar aspek kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi
teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan
potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber daya
alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang. Secara
tidak langsung bioteknologi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia juga. Akan tetapi, perlu kita sadari bahwa perkembangan bioteknologi yang
bervariasi ini belum dapat menjamin peningkatan kesejahteraan hidup manusia.

Karena masih banyak masyarakat yang tingkat perekonomiannya rendah sehingga


penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil bioteknologi belum diimbangi
dengan pengetahuan masyarakat tentang pengertian dari bioteknologi. Jadi
masyarakat hanya memanfaatkan hasil-hasil dari bioteknologi tanpa mengetahui
secara pasti apa itu bioteknologi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bioteknologi?


2. Bagaimana garis waktu bioteknologi?
3. Apa saja jenis-jenis bioteknologi?
4. Apa yang dimaksud rekayasa genetika?
5. Apa dampak positif dan negatif bioteknologi?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga
pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan
kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang
ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun
keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di
bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan
penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas
akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik
maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-negara


maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi
semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel
induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun HIV/AIDS. Penelitian di bidang
pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit
lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat
sembuh seperti sediakala.

Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan


dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul
karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga
lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada
masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai
contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan
penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan
menggunakan bakteri jenis baru.

Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang


melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan
rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-
macam golongan. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu
organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi
fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau
merekayasa gen pada organisme tersebut.

Perubahan sifat biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan “lahirnya


organisme baru” produk bioteknologi dengan sifat-sifat yang menguntungkan bagi
manusia. Produk bioteknologi, antara lain:

1. Jagung resistan hama serangga.


2. Kapas resistan hama serangga.
3. Pepaya resistan virus.
4. Enzim pemacu produksi susu pada sapi.
5. Padi mengandung vitamin A.
6. Pisang mengandung vaksin hepatitis.

B. Garis Waktu Bioteknologi

1. 8000 SM
Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilonia,
Mesir, dan Romawi melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi
artifisial) untuk meningkatkan kualitas ternak.
2. 6000 SM
Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuat roti, membuat tempe dengan
bantuan ragi.
3. 4000 SM
Bangsa Tionghoa membuat yoghurt dan keju dengan bakteri asam laktat.
4. 1500 M
Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia.
5. 1665 M
Penemuan sel oleh Robert Hooke (Inggris) melalui mikroskop.
6. 1800 M
Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang
pengembangbiakan hewan.
7. 1880 M
Mikroorganisme ditemukan.
8. 1856 M
Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan.
9. 1865 M
Gregor Mendel menemukan hukum-hukum dalam penyampaian sifat induk
ke turunannya.
10. 1919 M
Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata bioteknologi.
11. 1970 M
Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk
memotong gen-gen.
12. 1975 M
Metode produksi antibodi monoklinal dikembangkan oleh Kohler dan
Milstein.
13. 1978 M
Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri
yang terdapat pada usus besar.
14. 1980 M
Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model
prokariotnya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain,
dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin
hewan yang sebelumnya tersedia).
15. 1992 M
FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene: tomat “flavor saver”
(Flavr Savr).
16. 2003 M
Perampungan Human Genome Project.

C. Jenis-jenis Bioteknologi
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa di antaranya
diasosiasikan dengan warna, yaitu:

1. Bioteknologi Merah (Red Biotechnology)

Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang


mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh
spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan
pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk
menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif,
serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau
menggantikan gen abnormal dengan gen yang normal.

2. Bioteknologi Putih/Abu-Abu (White/Grey Biotechnology)

Bioteknologi putih/abu-abu (white/grey biotechnology) adalah bioteknologi yang


diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta
pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti
bakteri dan khamir atau ragi, enzim-enzim dan organisme-organisme yang lebih baik
telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri.
Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkatkan efisiensi
pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.

3. Bioteknologi Hijau (Green Biotechnology)

Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di


bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknologi telah berperan
dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi
lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.
Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai
“bioreaktor” untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba,
dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang
membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).

4. Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology)

Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik atau


perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah
satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau
kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan
30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura).
Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan
tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan
ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon
pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat
tinggi dalam waktu singkat.

D. Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk


bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada makhluk
hidup melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa
genetika secara umum meliputi: isolasi gen, memodifikasi gen sehingga fungsi
biologisnya lebih baik, mentransfer gen tersebut ke organisme baru, dan membentuk
produk organisme transgenik. Prosedur pembentukan organisme transgenik ada dua,
yaitu:

1. Melalui Proses Introduksi Gen

Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah:

 Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang
spesifik.
 Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan.
 Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan.
 Uji coba kultur tersebut di lapangan.

2. Melalui Proses Mutagenesis

Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuel basa nitrogen
pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi
perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama
menjadi tahan hama. Agen mutagenesis ini biasanya dikenal dengan istilah mutagen.
Beberapa contoh mutagen yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen fisika)
dan etil metana sulfonat (mutagen kimia).

E. Dampak Positif dan Dampak Negatif Bioteknologi

1. Dampak Positif Bioteknologi

 Dampak positif dari bioteknologi adalah dihasilkannya produk-produk yang


bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
 Bioteknologi pengelolaan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan
lumpur aktif.
 Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar
lain vaksin , antibiotik, antibodi monoklat, dan interferon.
 Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur
jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian
hormon tumbuhan.
 Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolaan biomassa
menjadi etanol (cair), dan metana (gas).
 Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman,
antara lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe,
kecap, bir, dan anggur.

2. Dampak Negatif Bioteknologi

a. Menimbulkan penyakit pada manusia

Gen-gen yang mengkode untuk pembentukan antibiotik dapat saja mengalami


kecelakaan di dalam tubuh bakteri sehingga menyebabkan penyakit pada manusia.

b. Menimbulkan reaksi alergi

Timbulnya alergi yang disebabkan karena mengonsumsi produk transgenik.

c. Mengancam kelestarian alam

1. Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak berbahaya.
2. Rekayasa genetika dapat menghasilkan gulma-gulma super.
3. Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung yang memakannya.
4. Menyebabkan kepunahan sebagian plasma nutfah asli karena yang
dikembangkan sekarang hanya produk rekayasa genetika saja.

d. Berpotensi digunakan sebagai alat perang

Beberapa orang mungkin dengan sengaja menciptakan kombinasi gen-gen baru untuk
kepentingan perang (semacam senjata kimia dan senjata biologi).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi
memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa di antaranya diasosiasikan
dengan warna, yaitu Bioteknologi merah (red biotechnology), Bioteknologi
putih/abu-abu (white/grey biotechnology), Bioteknologi hijau (green biotechnology),
Bioteknologi biru (blue biotechnology).

B. Saran

Dalam menerapkan bioteknologi, sebagai manusia yang memiliki naluri seyogianya


dapat menerapkannya sesuai dengan norma-norma agar dampak negatif dari
penerapan bioteknologi dapat dinetralisir.
DAFTAR PUSTAKA
Amien, Muhammad. (1985). Pegangan Umum Bioteknologi. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

Harsono. (2006). Bioteknologi. Jakarta: Yudhistira.

Purjiyanta, Eka. (2006). IPA Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai