Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI DI BIDANG KESEHATAN

KELOMPOK 3 :
Nama :
1. Izaz Dzul Fahmi
2. Astrid Puspita
3. Kirana
4. Badriah

SMA YP IPPI PETOJO


Kelompok Ilmiah Remaja
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami mampu menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini berisi tentang
Pemanfaatan Bioteknologi di Bidang Kesehatan.

Terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Muthia Cholia, S.Pd selaku


guru pembimbing eskul Kelompok Ilmiah Remaja yang telah memberikan
tugas ini, kedua orang tua, serta teman-teman anggota kelompok yang telah
membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini masih banyak


kekurangan dan kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat menyusun
karya tulis yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca maupun bagi penulis sendiri.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................I
Daftar Isi..............................................................................................................................II
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II Pembahasan............................................................................................................3
A. Pembahasan.............................................................................................................3
BAB III Penutup..................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................10
Daftar Pustaka......................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuntutan untuk dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas kebutuhan
manusia, yang disebabkan oleh meningkatnya kualitas hidup serta nilai-nilai buadaya
manusia itu sendiri, memberikan kesempatan kepada manusia untuk menjadi arsitek
kehidupan, yaitu bioteknologi. Bioteknologi berasal dari kata ‘bio’ dan ‘tekmologi’
yang dapat diartikan sebagai pemanfaatan mahluk hidup secara utuh maupun bagian-
bagiannya untuk menghasilkan atau memodifikasi produk yang bermanfaat melalui
cara prinsip atau teknologi tertentu.
Bioteknologi secara sederhana telah dikenal oleh manusia sejak ratusan abad
yang lalu. Dalam bidang kesehatan, penerapan bioteknologi pada masa lalu
dibuktikan dengan ditemukannya vaksin, antibiotik, dan insulin, walaupun masih
dalam jumlah terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,
produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, bioteknologi telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini ditandai dengan penemuan
berbagai macam teknologi seperti rekayasa genetika, kultur jaringan DNA
rekombinan pengembangbiakan sel induk, kloning dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat di sembuhkan seperti kanker ataupun AIDS.
Di beberapa negara maju, bioteknologi mendapatkan perhatian serius dan
dikembangkan secara intensif dengan harapan dapat memberikan solusi untuk tiap
permasalahan yang dihadapi manusia saat ini maupun yang akan datang, yang
menyangkut kebutuhan pangan, obat-obatan, penelitian, dan pada akhirnya semuanya
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia.
Perkembangan yang menakjubkan dari Bioteknologi semakin banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan kita. Perkembangan yang menakjubkan ini tidak lepas
dari perkembangan yang sangat pesat pada bidang ilmu biologi molekuler, dan
teknologi rekayas genetika. Salah satu pemanfaatan bioteknolgi dalam kehidupan

iv
sehari-hari ialah dalam bidang kesehatan. Pada karya tulis ini akan dibahas mengenai
bioteknologi dalam bidang kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil ialah :
1) Apa pengertian bioteknologi?
2) Bagaimana bioteknologi dalam kesehatan?
3) Bagaimana penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan?
4) Bagaimana dampak bioteknologi dalam bidang kesehatan?

C. Tujuan
1) Mengetahui apa itu bioteknolgi.
2) Mengetahui bioteknologi dalam bidang kesehatan.
3) Mengetahui penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan.
4) Mengetahui dampak bioteknologi dalam bidang kesehatan.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi
Istilah bioteknologi pertama kali digunakan oleh insinyur dari Hungaria, Karl
Ereky, pada tahun 1919. Saat itu Ereky mendefinisikan bioteknologi sebagai proses
penggunaan teknologi untuk mengubah bahan baku biologi mentah menjadi produk
yang bermanfaat. Penafsiran ini tidak jauh berbeda dengan pengertian bioteknologi
pada saat ini.
Secara etimologi, bioteknologi tersusun dari tiga bahas latin, yaitu bios yang
berarti hidup. tekno yang berarti penerapan, dan logos yang berarti ilmu. Sehingga
bioteknologi dapat di artikan sebagai ilmu dan teknologi terapan yang memanfaatkan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk
hidup (enzim, alkohol, antibiotik, asam organik, dan lain-lain) untuk memproduksi
barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Proses bioteknologi pada umumnya mencakup pengubahan suatu bahan baku
oleh aktivitas suatu organisme untuk menghasilkan suatu produk akhir yang
diinginkan. Bioteknologi sering diperkenalkan sebagai cabang biologi yang termuda,
namun sesungguhnya bioteknologi secara sederhana telah ada sejak ratusan abad yang
lalu, ketika orang mulai membuat keju, roti, bir, dan minuman anggur.
Ada beberapa ciri agar suatu proses dapat dikatakan sebagai bioteknologi. Ciri
– ciri tersebut, antara lain :
1. Adanya agen biologi yang digunakan
2. Agen biologi yang digunakan tidak hanya bentuk fisiknya yang dipanen, tetapi
juga termasuk di dalamnya produk metabolit sekunder atau enzim yang
dihasilkannya.
3. Penggunaan agen biologi dilakukan dengan suatu cara atau metode tertentu.
4. Adanya produk turunan atau jasa yang dipakai dari proses penggunaan agen
biologi tersebut.
Berdasarkan metodenya, bioteknologi dibedakan menjadi bioteknologi
konvesional dan bioteknologi modern.
1. Bioteknologi Konvesional

vi
Bioteknologi konvesional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme
secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat
bagi manusia melalui proses fermentasi. Fermentasi adalah proses produksi energi
dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Dalam pengertian luas,
fermentasi adalah semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk
menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder
dalam suatu lingkungan yang dikendalikan.
Bioteknolgi konvesional biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi
tidak dalam jumlah besar. Beberapa contoh produk bioteknologi konvesional
seperti tempe, keju, yoghurt, kecap, mentega, nata de coco, bir, roti, dan lain
sebagainya.
2. Bioteknologi Modern
Biotenologi modern lahir pada dekade 1960-an yang ditandai dengan
perkembangan biologi molekuler. Peran struktur molekuler dalam perubahan
kimiawi yang terjadi selama proses-proses biologis, merupakan dasar bioteknologi
modern.
Pada umumnya, bioteknologi modern berhubungan dengan manipulasi atau
rekayasa materi genetik. Rekayasa genetika adalah proses modifikasi atau
manipulasi sekuens materi genetik suatu organisme. Dalam bioteknologi modern,
manipulasi tak hanya dilakukan pada lingkungan maupun media tumbuh
mikroorganisme, tetapi juga manipulasi atau rekayasa pada susunan gen dalam
kromosom (rekayasa genetik). Materi yang akan direkayasa adalah DNA. DNA
yang digunakan berasal dari plasmid sel bakteri, dari sel khamir, dan dari virus.
Beberapa contoh dari produk bioteknologi modern seperti teknik kultur
jaringan, teknologi rekombinasi DNA dan kloning gen, PCR, antibiotik, dan lain
sebagainya.

B. Bioteknolgi Dalam Bidang Kesehatan


Dalam bidang kesehatan, bioteknologi memiliki manfaat yang sangat besar.
Hal ini ditandai dengan ditemukannya antibiotik oleh Sir Alexander Fleming pada
tahun 1928. Antibiotik ini dihasilkan oleh kapang Penicillium notatum sehingga
disebut peninsilin. Lalu pada tahun 1939 oleh Rene Dubois mengisolasi dua antibiotik
gramisidin dan tirosidin modern yang pertama dan tergolong luas penggunaannya.
Penisilin dihasilkan selama prtumbuhan dan metabolisme cendawan tertentu, yaitu

vii
Penicilium notatum, dan Penicilium Chrysogenum. Senyawa antibiotik yang
dihasilkan jamur ini sangat efektif terhadap bakteri gran positif, khususnya
pneumokokus dan beberapa stafilokus.
Banyak penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman dapat disembuhkan
setelah ditemukannya antibiotik penisilin. Namun, ada beberapa jenis bakteri yang
kebal terhadap penisilin. Akibatnya, penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut
tidak dapat sembuh. Karena itu, para ahli berusaha menemukan obat lain untuk
bakteri yang kebal terhadap penisilin. Jenis antibiotik lain yang dihasilkan oleh
jamur/cendawan, antara lain: sefalosporin dan streptomisin.
Sefalosporin adalah kelompok antibiotik yang dihasilkan oleh spesies jamur
laut, Cephalosporium Acremonium. Antibiotik ini aktif melawan banyak bakteri gram
positif dan gram negatif dan tidak dapat dihancurkan oleh penisilinase. Yakni, bakteri
mengandung enzim yang dapat menghancurkan penisilin. Streptomisin diproduksi
oleh bakteri tanah Streptomyces Griseus yang diisolasi oleh Walksman dan rekannya.
Antibiotik ini efektif melawan banyak patogen gram positif dan gram negatif serta
Mycobacterium tuberculosis. Oleh karena itu Streptomisin adalah antibiotik yang
paling penting untuk pasien tuberkulosis sebagai kemoterapi. Namun, beberapa
bakteri dapat dengan cepat mengembangkan resistensi dan meningkatkan toksisitas
dengan penggunaan antibiotik jangka panjang. Meskipun demikian, streptomisin
masih dianggap sebagai obat utama dalam pengobatan tuberkulosis.
Mikroorganisme yang dimodifikasi secara genetik dapat menawarkan harapan
baru dalam perang melawan kanker. Salmonella typhimurium, bakteri yang sering
menyebabkan keracunan makanan, dapat digunakan untuk melawan tumor dan kanker
secara sistematis. Bakteri ini dimodifikasi secara genetik untuk menghancurkan sel
kanker, tetapi tidak membahayakan atau menjadi patogen pada jaringan tubuh
manusia. Patogen adalah organisme yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
pada tubuh, seperti virus, bakteri dan jamur.
Rekayasa genetika juga digunakan dalam pembuatan vaksin terhadap hepatitis
B. Caranya, gen-gen untuk protein selubung virus hepatitis ditambahkan ke sel ragi.
Ketika sel ragi dikulturkan, mereka menghasilkan protein yang bertindak sebagai
antigen (vaksin) dan merangsang produksi antibodi terhadap penyakit.
Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk melawan diabetes, insulin
diekstraksi dari pankreas babi atau sapi. Hal ini membutuhkan banyak biaya dan
insulin yang dihasilkan dapat menyebabkan hipersensitivitas atau resistensi. Setelah

viii
berkembangnya rekayasa genetika, kini dimungkinkan untuk memproduksi insulin
manusia dengan menggunakan bakteri. Ini dilakukan dengan memasukkan gen
pengkode pembentukan insulin manusia ke dalam bakteri.
Bioteknologi di bidang kesehatan, difokuskan untuk penemuan obat-obatan
dalam hal-hal seperti berikut:
1. Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker, dan kencing manis.
2. Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan
penyebaran mikroorganisme menular yang resisten.
3. Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan
penyakit malaria serta penyakit tidur.
4. Dapat melakukan uji diagnosis yang tepat dan cepat untuk membantu dokter
dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
5. Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi proses
penolakan.
6. Penyempurnaan Teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan penyakit
keturunan seperti hemofilia.

C. Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan


1. Insulin
Hormon insulin manusia dapat dihasilkan dari teknik rekayasa genetika
dengan teknologi Plasmid. Insulin adalah hormon alami yang dihasilkan oleh
tubuh, tepatnya organ pankreas. Fungsi utama dari insulin yaitu membantu tubuh
mengontrol kadar gula dalam darah sekaligus mengelola glukosa sebagai sumber
energi melalui sel otot, lemak dan hati. Pada penderita diabetes melitus, Hormon
ini sangat diperlukan, karena kelenjar pankreas penderita tidak mampu
menghasilkan hormon tersebut.
Produksi insulin dapat dilakukan dengan cara mentransplantasikan gen-gen
pengendali hormon tersebut ke plasmid bakteri. Keberhasilan memindahkan gen
insulin manusia ke dalam bakteri sudah dapat diperoleh, yaitu melalui bakteri-
bakteri yang tumbuh dengan metode fermentasi. Teknik Plasmid bertujuan untuk
membuat hormon dan antibodi.
Insulin dibuat melalui beberapa tahap. Berikut ini tahapan-tahapan dalam
pembuatan insulin.

ix
1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin
adalah dengan mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan
direkayasa. Plasmid adalah materi genetik berupa DNA yang terdapat pada
bakteria namun tidak tergantung pada kromosom karena tidak berada di dalam
kromosom.
2. Plasmid tersebut kemudian dipotong dengan menggunakan enzim di tempat
tertentu sebagai calon tempat gen baru yang nantinya dapat membuat insulin.
3. Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom
yang berasal dari sel manusia.
4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian
‘direkatkan’ di plasmid tadi, tepatnya di lubang yang tersedia setelah dipotong
tadi.
5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke
dalam bakteria.
6. Bateri yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak
dan menghasilkan insulin yang dibutuhkan.
Insulin bervariasi dari satu organisme ke organisme lainnya, namun hal ini
tidak membedakan aktivitasnya. Pada mulanya sumber insulin untuk penggunaan
klinis pada manusia diperoleh dari pankreas sapi atau babi. Insulin yang diperoleh
dari sumber-sumber tersebut efektif bagi manusia karena indentik dengan insulin
manusia. Insulin pada manusia, babi, dan sapi mempunyai perbedaan dalam
susunan asam aminonya, tapi aktivitasnya tetap sama.

2. Antibodi Monoklonal.
Antibodi adalah protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh, yang
berfungsi untuk melawan dan melindungi tubuh dari bahaya virus, bakteri, kuman
zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit dan infeksi. Sistem imunitas tubuh akan
menghasilkan antibodi sesuai dengan banyaknya antigen.
Sedangkan antibodi monoklonal adalah protein yang dibuat di laboratorium,
yang bekerja dengan cara meniru kemampuan sistem kekebalan tubuh manusia
untuk melawan infeksi virus (imunoterapi) dan patogen berbahaya lainnya.
Melalui rekayasa genetika, manusia dapat membentuk antibod imonoklonal.
Antibodi monoklonal diperoleh dari penggabungan sel penghasil antibodi dengan
sel yang terkena penyakit.

x
Pada teknologi antibodi monoklonal, digunakan sel-sel tumor dan sel-sel
limpa. manusia. Sel-sel tumor dapat memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan
sel limpa sebagai antigen yang menghasilkan antibodi. Hasil penggabungan kedua
sel tersebut dinamakan sel hibridoma. Sel hibridoma dapat memproduksi antibodi
secara berkelanjutan. Antibodi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengobati
penyakit kanker atau tumor. Antibodi ini akan menyerang sel-sel kanker tanpa
merusak sel-sel yang sehat.

3. Interferon
Interferon adalah sitokin atau protein kecil yang bertugas sebagai modulator
respon imun tubuh. Artinya, interferon adalah suatu protein yang berfungsi
sebagai pertahanan pertama ketika virus memasuki tubuh. Bagai alarm darurat,
saat virus memasuki tubuh, interferon membangunkan sel-sel yang terinfeksi virus
dan sekitarnya untuk menghambat replikasi virus dan mensekresikan sel
pembunuh alami virus seperti limfosit T.
Tubuh langsung memproduksi interferon sesaat setelah terinfeksi virus.
Interferon diproduksi secara alami oleh limfosit tubuh manusia, hewan bertulang
belakang, dan beberapa hewan tidak bertulang belakang.
Selain diproduksi langsung oleh tubuh, interferon juga dikembangkan oleh
bioteknologi modern untuk membantu manusia melawan penyakit yang lebih
spesifik (mengingat interferon bersifat tidak spesifik dalam tubuh manusia).
Produksi interferon dilakukan melalui rekayasa genetika. Rekayasa genetika untuk
produksi interferon dilakukan dengan menyisipkan gen dari sel yang diserang
virus ke dalam plasmid E.coli.

4. Vaksin
Vaksin merupakan antigen (mikroorganisme) yang diinaktivasi atau
dilemahkan, yang bila diberikan kepada orang yang sehat dapat menimbulkan
antibodi spesifik terhadap mikroorganisme tersebut, sehingga bila kemudian
terpapar, akan kebal dan tidak terserang penyakit.
Bioteknologi dalam vaksin dilakukan dengan menyisipkan gen-gen penghasil
antibodi ke dalam DNA mikroorganisme. Gen tersebut disisipkan pada plasmid
yang sama tetapi telah dilemahkan. Mikrobia yang telah disisipi gen tersebut akan
membentuk antigen murni. Jika antigen ini disuntikkan pada tubuh manusia,

xi
sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi yang berfungsi melawan
antigen yang masuk ke dalam.
Prinsip-prinsip rekayasa genetika dalam pembuatan vaksin yaitu, mengisolasi
(memisahkan) gen-gen dari organisme penyebab penyakit yang berperan
menghasilkan antigen yang merangsang limfosit untuk menghasilkan antibodi dan
mengekstraksi antigen yang kemudian digunakan sebagai vaksin.

5. Antibiotik
Antibiotik merupakan suatu zat kimia yang dihasilkan oleh satu mikroba
terutama bakteri dan jamur, yang dapat menghambat pertumbuhan atau
membunuh mikroba lain. Pengertian antibiotik diperluas dengan pengertian suatu
senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroba, atau yang diproduksi seluruh atau
sebagian nya secara sintesis kimia, yang dalam konsentrasi kecil dapat
menghambat pertumbuhan mikroba lain.
Selain itu, ada juga vaksin yang dibuat dengan menerapkan bioteknologi
konvesional. Pembuatan vaksin ini tidak melalui rekayasa genetika. Vaksin ini
berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalam
tubuh manusia dengan suntikan atau oral, dengan demikian sistem kekebalan
tubuh manusia dapat aktif melawan mikroorganisme yang telah dilemahkan
tersebut.

D. Dampak Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan


1. Dampak Positif
a. Bioteknologi sebagai cikal bakal pengembangan medis modern.
b. Membantu kemajuan teknologi pengobatan.
c. Terciptanya produk hormon yang terjangkau.
d. Terciptanya sistem kekebalan tubuh dari infeksi bakteri dan menyembuhkan
tumor dan kanker.

2. Dampak Negatif
a. Menyebabkan alergi.
b. Dapat menyerang sistem imunitas manusia.
c. Beberapa produk transgenik bisa mengakibatkan kebal terhadap antibiotik.
d. Munculnya penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit tertentu.

xii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Bioteknologi merupakan ilmu dan teknologi terapan yang memanfaatkan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol, antibiotic, asam organic, dan lain-lain) untuk memproduksi
barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
2. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvesional dan bioteknologi
modern.
3. Bioteknologi konvesional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme
secara langsung dengan cara fermentasi, yang dilakukan secara sederhana dan
diproduksi tidak dalam jumlah besar.
4. Contoh produk dari bioteknologi konvesional seperti tempe, keju, yoghurt, kecap,
mentega, nata de coco, bir, dan roti.
5. Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang memanipulasi atau merekayasa
materi genetik. Rekayasa genetika adalah proses modifikasi atau manipulasi
sekuens materi genetik suatu organisme.
6. Contoh produk dari bioteknologi modern yaitu kultur jaringan, teknologi
rekombinasi DNA dan kloning Gen, PCR, dan antibiotic.
7. Penerpan bioteknologi dalam bidang kesehatan seperti insulin, antibodi
monoklonal, interferon, vaksin, dan antibiotic.

B. Saran
1. Bagi Sekolah, agar dapat melengkapi sarana dan prasarana, khususnya
laboratorium untuk menunjang pembelajaran bioteknologi, dan memfasilitasi
sumber belajar (buku) yang beragam agar siswa lebih memahami dan tertarik pada
materi bioteknolgi.

xiii
2. Bagi Guru, diharapkan agar dapat menguasai materi yang akan diajarkan, lalu
menggunakan media dan metode belajar yang bervariasi serta mengajak siswa
untuk melakukan kegiatan praktikum agar proses kegiatan belajar dan mengajar
menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
3. Bagi siswa, agar lebih giat dalam belajar dan segera bertanya jika belum paham
pada materi bioteknologi yang sedang dipelajari.
4. Berhati-hatilah pada saat menggunakan produk dari bioteknologi. Terutama
produk bioteknologi dalam bidang pangan dan pertanian. Pastikan produk tersebut
aman untuk dipakai dan dikonsumsi.
5. Diharapkan dengan berkembangnya bioteknologi, terutama dalam bidang
kesehatan dapat membawa perubahan yang baik dalam masyarakat.

xiv
Daftar Pustaka

Boimau, Adriana dkk. (2019). Makalah Bioteknologi. Bioteknologi Dalam Bidang


Kesehatan.
(https://www.academia.edu/40331779/KELOMPOK_3_MAKALAH_BIOTEKNOLOGI_D
DALAM_BIDANG_KESEHATAN, diakses 14 Januari 2023).

Pujiyanto, Sri. Rejeki Siti Fatimah. (2016). Menjelajah Dunia Biologi 3 untuk Kelas
XII SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.

Quintari, Ninda Vincia. (2021). Modul Bioteknologi.


(http://repository.radenintan.ac.id/14978/PERPUS%20PUSAT%201%202.pdf, diakses 15
Januari 2023).

Yuda, Alif. (2021). Pengertian Bioteknologi, Sejarah, Ruang Lingkup,


Penggolongan, dan Dampaknya Bagi Manusia.
(https://www.bola.com/ragam/read/4526583/pengertian-bioteknologi-sejarah-ruang-lingkup-
penggolongan-dan-dampaknya-bagi-manusia, diakses 14 Januari 2023).

Atap, Atap. Bioteknologi Konvesional & Bioteknologi Modern.


(https://www.gramedia.com/literasi/bioteknologi/, diakses tanggal 15 Januari).

xv

Anda mungkin juga menyukai