Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat yang dilimpahkan kepada kami sehingga makalah Biologi yang berisi
tentang Pengertian dan Prinsip dasar Bioteknologi dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran Biologi.
Pendidikan merupakan suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam
mengembangkan potensi peserta didik dan juga suatu usaha masyarakat dan
bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Keberlangsungan tersebut di tandai oleh pewarisan budaya dan karakter bangsa
yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa bagi generasi muda.
Selain itu proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa
mendatang.Bebagai upaya pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa telah di lakukan di berbagai lembaga pemerintah, terutama di berbagai
unit Kementrian Pendidikan Nasional. Upaya pengembangan tersebut berkenaan
dengan berbagai jenjang dan jalur pendidikan walaupun sifatnya belum
menyeluruh.
Penulis sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini tiak luput dari kesalahan
atau kekeliruan. Untuk itu, kritik dari guru pembimbing sangat dibutuhkan di
makalah ini dan juga saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan
atau penulisan.

1
Daftar Isi

Kata Pengantar ....................................................................................................1

Daftar Isi ...............................................................................................................2

BAB I Penahuluan ....................................................................................................3


A. Latar Belakang .....................................................................................................3
B. Tujuan ................................................................................................................3
C. Rumusan Masalah ..........................................................................................3
BAB II Pembahasan .........................................................................................4
A. Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi ...............................................4
B. Perkembangan Bioteknologi ....................................................................5
C. Potensi Bioteknologi ........................................................................................10
BAB III Penutup ..................................................................................................12
A. Kesimpulan ...................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman modern ini, manusia mendapatkan segala kemudahan dalam


memperoleh apa yang mereka butuhkan. Kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi
dan tersedia dengan mudah. Segala kemudahan tersebut tidak terlepas dari
campur tangan para ilmuwan atau saintis. Perkembangan sains dan teknologi
memicu para ilmuwan untuk terus mengembangkan dan membuat segala variasi
produk atau jasa demi memenuhi kebutuhan hidup manusia. Salah satu cara yang
dilakukan para ilmuwan adalah dengan menggunakan prinsip bioteknologi. Salah
satu contoh bioteknologi modern adalah mengembangkan tumbuhan kapas yang
tahan terhadap serangga (insect resistence). Tidak hanya ilmuwan, masyarakat
umum sebetulnya telah menggunakan atau mengkonsumi produk bioteknologi
yang tersedia di pasaran yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Tempe, roti, dan yoghurt
merupakan beberapa produk hasil bioteknologi konvensional. Akan tetapi, mereka
belum mengetahui prinsip dasar apa yang digunakan sehingga dapat terbentuk
produk sedemikian rupa. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dijelaskan
mengenai pengertian bioteknologi, perkembangan bioteknologi dari konvensional
hingga modern, dan potensi-potensi bioteknologi pada tumbuhan, hewan, juga
mikroba.

B. Tujuan

1. Mengetahui Prinsip dasar Bieteknologi.


2. Mengetahui Perbandingan antara Bioteknologi Konvensional dan
Bioteknologi Modern.

C. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Bioteknologi?


2. Bagaimana Prinsip dasar Bioteknologi?
3. Bagaimanakah Potensi Bioteknologi?

3
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi

Istilah bioteknologi sudah tidak asing lagi didengar bahkan sudah banyak
pula masyarakat yang dapat menyebutkan beberapa produk bioteknologi. Akan
tetapi, pemahaman mengenai pengertian bioteknologi itu sendiri memiliki
kekeliruan. Beberapa sumber menyatakan bahwa bioteknologi merupakan
penggunaan organisme atau komponennya untuk menghasilkan produk atau jasa
yang bermanfaat. Jika pengertian bioteknologi seperti itu, kerbau penggarap
sawah bisa disebut sebagai bioteknologi karena menggunakan organisme
sehingga bisa digunakan sebagai jasa. Hal yang ditekankan dalam bioteknologi
adalah proses biologi dan teknologi. Kerbau penggarap sawah tidak
memanfaatkan proses biologi. Beda halnya dengan cangkok. Kebanyakan orang
menganggap cangkok bukan merupakan bioteknologi dan menganggap cangkok
hanya untuk memperbanyak tumbuhan. Padahal, cangkok merupakan salah satu
bioteknologi konvensional. Cangkok melibatkan proses biologi yaitu totipotensi juga
memerlukan teknologi sederhana (teknik) untuk melakukan pencangkokan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka bioteknologi merupakan
pemanfaatan proses-proses biologi dengan menggunakan teknologi. Proses
bioteknologi biasanya melibatkan organisme atau mikroorganisme. Hasil akhir dari
bioteknologi merupakan produk atau jasa yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Pada dasarnya, prinsip bioteknologi yaitu pemanfaatan proses biologi dan
teknologi. Proses yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode ilmiah,
karena bioteknologi merupakan proses sains yang harus dilakukan secara terstruktur
dan sistematis. Prinsip ilmiah secara alami akan menjadi bioteknologi. Oleh karena
itu, bioteknologi dikembangkan dari proses alami.
Bioteknologi melibatkan tiga proses biologis, yaitu metabolisme, kemampuan
totipotensi dan kompetensi, serta kontrol genetik (rekombinasi DNA. Pada
perkembangannya pun, proses yang dimanfaatkan dalam bioteknologi tetap
berada pada ketiga proses tersebut. Hasil akhir dari suatu proses bioteknologi
merupakan suatu produk. Produk-produk tersebut memiliki keberagamanan
tergantung pada apa atau bagian mana yang direkayasa serta memiliki tujuan
tertentu.
Bioteknologi memiliki sejarah panjang dan sudah ada sejak awal peradaban
manusia dahulu kala. Sekitar zaman batu, yaitu 10.000 tahun lampau, masyarakat
sudah menggunakan dasar ilmu bioteknologi. Bioteknologi yang digunakan yaitu
dalam memelihara hewan yaitu dengan melakukan praktik pengembangbiakan
selektif untuk meningkatkan kualitas ternak. Selain itu, mereka juga memelihara
tumbuhan hasil panen untuk dikonsumsi serta melakukan pengumpulan benih untuk
ditanam kembali dengan teknik pemuliaan tumbuhan. Teknik pengembangbiakan

4
selektif atau pemuliaan tumbuhan dilakukan untuk mendapatkan tumbuhan atau
ternak dengan sifat yang unggul.
Bioteknologi bukan merupakan satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri,
melainkan merupakan suatu interdisiplin ilmu. Bioteknologi terbentuk dari berbagai
disiplin ilmu lainnya. Berdasarkan gambar 1, dapat dilihat bahwa setiap disiplin ilmu
beririsan dengan disiplin ilmu lainnya. Semua ilmu-ilmu tersebut digunakan dalam
bioteknologi guna menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kehidupan.
Keterkaitan setiap disiplin ilmu berada pada proses-proses pengolahan,
pembuatan, ataupun rekayasa pengolahan bahan.

B. Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi telah muncul dan digunakan pada 10.000 tahun lampau.


Bioteknologi digunakan dalam berbagai hal dan terus mengalami perkembangan
pada masanya hingga sekarang. Perkembangan tersebut didorong oleh dua
faktor, yaitu market pull dan science push. Permintaan pasar (market pull) akan
produk atau jasa terus meningkat. Manusia membutuhkan segala produk yang
lebih baik dan lebih memuaskan. Keberadaaan sains mendukung permintaan
tersebut (scinece push). Para ilmuwan terus mengembangkan sains dan teknologi
sehingga dapat menghasilkan produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuan
manusia. Pengembangan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan atau
melibatkan perekayasaan proses-proses biologi. Rekayasa tersebut dapat dilakukan
pada tumbuhan, hewan, bahkan mikroba tergantung pada produk yang ingin
dihasilkan.
Pada zaman dulu, teknik yang digunakan masih berupa teknik bioteknologi
konvensional atau tradisional. Seiring dengan berkembanganya zaman serta
berkembangnya sains dan teknologi, bioteknologi semakin berkembang pula ke
arah bioteknologi modern. Dengan semakin berkembangnya bioteknologi modern,
produk atau jasa hasil bioteknologi semakin beragam. Berikut akan dijelaskan
mengenai contoh-contoh bioteknologi konvensional dan modern.

1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional memanfaatkan mikroba, proses biokimia,
dan proses genetik alami, seperti mutasi gen. Dinamakan konvensional karena
teknik pembuatannya tidak menggunakan keilmuan (berdasarkan
pengalaman), berdasarkan keterampilan yang diwariskan secara turun-
temurun, serta tidak diproduksi secara masal. Teknik yang digunakan pada
bioteknologi konvensional yaitu:
a. Fermentasi
Fermentasi merupakan penggunaan mikroba yang akan mengubah
senyawa organik menjadi anorganik, seperti pati menjadi senyawa lain
yaitu etanol dan asam laktat jika anaerob, serta menjadi asam piruvat dan
CO2 jika dalam kondisi aerob. Dengan kata lain, fermentasi merupakan

5
suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk dengan bantuan
mikroba tertentu.

b. Propagasi Tumbuhan
Propagasi tumbuhan merupakan teknik perbanyakan tumbuhan baik
secara seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif). Propagasi
tumbuhan dapat dikatakan juga sebagai kloning pertama dalam
bioteknologi konvensional yang merupakan kloning alamiah
(makropropagasi). Dinamakan kloning karena individu baru yang dihasilkan
memiliki sifat genetik yang sama persis dengan induknya. Propagasi
dilakukan salah satunya adalah untuk budidaya serta pemeliharaan
tumbuhan.
c. Seleksi dan pemuliaan
dilakukan dengan cara memanipulasi mikroba, tumbuhan atau
hewan untuk memperoleh bibit yang unggul. Melalui seleksi dan pemuliaan,
objek yang diharapkan dapat memiliki perbaikan generasi yang baru untuk
selanjutnya.

Beberapa contoh aplikasi atau hasil bioteknologi konvensional diantaranya


yaitu:
a. Bidang Pangan
- Tempe, dibuat dari kedelai dengan menggunakan agen biologi berupa
jamur Rhizopus sp.
- Kecap, dibuat dari kacang kedelai dengan menggunakan agen biologi
berupa Aspergillus wentii.
- Roti, tape, bir, melibatkan proses fermentasi dengan melibatkan
Saccharomyces ceriveceae namun dengan subtrat yang berbeda.
- Oncom, dibuat dari ampas kedelai dengan menggunakan Neurospora
sitophila.
- Yoghurt dan keju, dibuat dari fermentasi air susu dengan bantuan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococus thermophilus.

b. Bidang Pertanian
- Pemuliaan tumbuhan untuk menghasilkan varietas-varietas baru.
- Tumbuhan hidroponik, bercocok tanam tanpa menggunakan media
tanah.
- Propagasi tumbuhan baik secara seksual maupun aseksual
(makropropagasi). Teknik propagasi seksual dilakukan melalui biji,
sedangkan aseksual dilakukan melalui bagian vegetatif, seperti
merunduk, stolon, geragih, rhizoma, stek, cangkok, dan okulasi.

c. Bidang Peternakan
- Domba ankon, domba berkaki pendek dan bengkok sebagai hasil
mutasi alami.

6
- Sapi jersey, merupakan sapi sebagai hasil seleksi oleh manusia agar
menghasilkan susu dengan kandungan krim yang lebih banyak.

d. Bidang Kesehatan
- Antibiotik, merupakan senyawa yang dihasilkan oleh suatu
mikroorganisme (metabolit sekunder) untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lain. Antibiotik diisolasi dari bakteri dan jamur yang
digunakan untuk pengobatan.
- Vaksin, merupakan suatu mikroorganisme atau organisme yang toksinnya
telah dimatikan serta bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.

Banyak produk yang telah dihasilkan dari teknik bioteknologi konvensional.


Akan tetapi, segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan,
termasuk bioteknologi konvensional ini (Anonim, 2012). Berikut ini merupakan
beberapa kelebihan dan kekurangan dari bioteknologi konvensional:

a. Kelebihan
- Harganya relatif murah.
- Teknik yang digunakan relatif sederhana karena tidak menggunakan
teknologi modern.
- Hal-hal yang akan berpengaruh dalam jangka waktu yang panjang
sudah bisa diketahui karena telah memiliki sistem yang mapan.

b. Kekurangan
- Perbaikan terhadap sifat genetik tumbuhan atau hewan tidak terarah
karena tidak menggunakan keilmuan atau hanya berdasarkan pada
pengalaman.
- Inkompatibilitas (keteidakseimbangan genetik) tidak dapat diatasi.
- Tidak dapat memperkirakan hasil.
- Waktu yang dibuthkan lebih lama.

2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern ditandai dengan munculnya DNA rekombinan
atau dipersenjatai dengan rekayasa genetika (Marx, 1991). Berbeda dengan
konvensional, pada bioteknologi modern, dalam pelaksanaannya
menggunakan makhluk hidup serta komponennya secara langsung,
menggunakan prinsip-prinsip ilmiah, merupakan hasil dari pengkajian berbagai
disiplin ilmu secara mendalam, serta produk atau jasa yang dihasilkan
diproduksi secara masal (Anonim, 2012). Metode yang digunakan pada
bioteknologi modern yaitu:

a. Kultur Jaringan
Kultur jaringan dapat dilakukan pada hewan maupun tumbuhan.
Kultur jaringan merupakan mikropropagasi tumbuhan. Pada tumbuhan,

7
kultur jaringan dilakukan dengan memanfaatkan sifat totipotensi dan
kompetensi. Selain itu, kultur jaringan juga dilakukan secara in vitro.

b. DNA Rekombinan/ Rekayasa Genetika


DNA rekombinan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
merekayasa genetik melalui penyisipan gen yang yang dikehendaki ke
dalam suatu organisme.

c. Kloning
Kloning dilakukan untuk menghasilkan generasi atau keturunan yang
dikehendaki sama persis dengan induknya. Kloning dalam bioteknologi
modern merupakan kloing pada tingkat sel dan molekuler.

d. Hibridoma
Metode hibridoma memiliki tujuan agar memperoleh sel hibrid yang
memiliki kedua sel induknya. Metode ini dilakukan dengan
menggabungkan dua jenis sel eukariot.

e. Hibridisasi
Hibridisasi bertujuan untuk menyeleksi sekuen DNA. Metode ini
menggunakan hibridisasi (pencangkokan) DNA pita ganda.

f. Analisis Genetika
Analisis genetika dilakukan dengan mempelajari sifat atau genotif
yang diwariskan kepada setiap generasi.

g. Analisis DNA
Analisis DNA dilakukan dengan mempelajari karakter DNA melalui
Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dapat membuat kopian dari
segmen suatu DNA dan Restriction Fragment Length Polymorphin (RFLP)
mapping yang berfungsi mendeteksi keberadaan suatu gen pada suatu
DNA.

Beberapa contoh aplikasi atau hasil bioteknologi modern diantaranya yaitu:


a. Bidang Pangan/ Pertanian
- Buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama, tidak cepat
matang dan tidak cepat membusuk.
- Tumbuhan kapas dan jagung yang tahan terhadap hama melalui
transgenik.
- Tumbuhan kedelai Tengger dan kedelai hijau Camar berumur pendek
namun memiliki produktivitas tinggi yang merupakan hasil radiasi seleksi
biji-biji kedelai.

b. Bidang Peternakan/ Perikanan

8
- Domba “Dolly” yang merupakan hasil kloning.
- Ternak-ternak jenis unggul, misalnya dalam daging atau susu.
- Ikan-ikan yang memiliki kekebalan tinggi dengan menggunakan vaksin,
immostimulan, probiotik, dan bioremediasi.

c. Bidang Kesehatan
- Produksi antibodi monoklonal yang merupakan zat kebal antibodi untuk
diagnosis penyakit juga terapi.
- Terapi gen, yaitu dengan memberikan asam nukleat atau DNA tertentu
pada penderita suatu penyakit.
- Produksi hormon insulin.
- Produksi antibiotik.
- Produksi vaksin , seperti polio, cacar, hepatitis-B, TBC.

d. Bidang Lingkungan
Beberapa limbah dapat digunakan sebagai substrat fermentasi,
diantaranya:
 Molase merupakan limbah indutsri gula yang masih megandung kadar
gula 50%. Molase digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan
antibiotik, asam organik, khamir untuk roti, dan bumbu masak, atau
bahkan diberikan langsung kepada ternak.
 Whey yang merupakan limbah industri keju.
 Batang padi digunakan untuk produksi jamur merang.

Bioremediasi yang merupakan penguraian limbah organik/anorganik


polutan secara biologi dalam kondisi terkontrol. Mikroorganisme yang biasa
digunakan yaitu khamir, fungi, dan bakteri.

Seperti halnya bioteknologi konvensional, bioteknologi modern juga


memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini beberapa kelebihan dan
kekurangan alam bioteknologi modern, yaitu:
a. Kelebihan
- Sifat genetik dapat diperbaiki secara terarah.
- Kendala ketidaksesuain genetik dapat diatasi.
- Hasilnya dapat diperhitungkan.
- Dapat menghasilkan sifat baru yang tidak ada pada induknya.
- Waktu pengembangan galur tumbuhan dapat diperpendek.
- Meningkatkan kualitas.

b. Kekurangan
- Memerlukan biaya banyak/ relatif mahal.
- Diperlukan teknologi yang tinggi.
- Pengaruh bagi jangka panjang belum bisa diketahui.

9
Berikut ini merupakan perbandingan bioteknologi konvensional dan modern,
yaitu:
Tabel 1. Perbandingan Bioteknologi Konvensional dan Modern
No. Konvensional Modern
1. Menggunakan makhluk hidup Menggunakan makhluk hidup
secara langsung. dan komponen-komponenenya
secara langsung.
2. Tidak menggunakan keilmuan. Menggunakan prinsip-prinsip
ilmiah yang kuat.

3. Berdasarkan keterampilan yang Merupakan hasil pengkajian


diwariskan secara turun-temurun. berbagai disiplin ilmu.
4. Tidak diproduksi secara masal. Diproduksi secara masal.

C. Potensi Bioteknologi

Bioteknologi baik konvensional maupun modern telah berkembang sehingga


menghasilkan berbagai produk atau jasa yang beragam di masyarakat dalam
berbagai bidang. Walaupun demikian, bioteknologi masih memiliki potensi besar
yang dapat dikembangkan lebih luas lagi. Potensi tersebut dapat berupa
pengembangan dari metode sebelumnya maupun berupa ide-ide baru.
Pengembangan potensi tersebut dapat dilakukan pada tumbuhan, hewan
maupun mikroba.

1. Potensi pada Tumbuhan


Beberapa potensi bioteknologi yang dapat dikembangkan dari
tumbuhan antara lain:
a. Poliploidi (tumbuhan yang memiliki lebih dari 2 set kromosom dan/atau
genomnya).
b. Regenerasi haploid
c. Kloning
d. Hibridisasi sel germinal dengan sel somatik
e. Mutasi
f. Biji sintesis
g. Tumbuhan transgenik
h. Biodiesel (bahan bakar yang berasal dari tumbuhan).

2. Potensi pada Hewan


Potensi bioteknologi yang dapat dikembangkan dari hewan antara lain:
a. Inseminasi dan fertilisasi buatan, yaitu dengan metode hibridisasi atau bayi
tabung.
b. Kloning

10
c. Hewan transgenik

3. Potensi pada Mikroba


Potensi bioteknologi yang dapat dikembangkan dari mikroba antara lain:
a. Fermentasi
b. Rekombinasi DNA
c. Bioremediasi
d. Biofertilizer (pelarut hara, penambat hara, pengikat hara).
e. Biodekomposer (mempercepat proses dekomposisi melakui pengecilan
bahan baku dan pemberian aktivator dekomposisi).
f. Biokontrol (pengendalian hama dan penyakit tumbuhan).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bioteknolgi merupakan pemanfaatan proses-proses biologi dengan


menggunakan teknologi. Perkembangan zaman membawa perkembangan pula
bagi bioteknologi, yang bermula dari bioteknologi konvensional hingga modern.
Bioteknologi konvensional memanfaatkan proses-proses alami, sedangkan
bioteknologi konvensional sudah memanfaatkan rekayasa genetika. Berkat adanya
bioteknologi, sudah banyak produk atau jasa yang dihasilkan baik dari bioteknologi
konvensional maupun modern di berbagai bidang kehidupan. Walaupun demikian,
bioteknologi masih bisa dikembangkan lebih besar lagi dengan memanfaatkan
potensi yang ada pada tumbuhan, hewan, dan mikroba.

11
12

Anda mungkin juga menyukai