Anda di halaman 1dari 10

BAB

I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

MSG telah digunakan secara aman selama lebih dari 100 tahun untuk
membumbui makanan. Selama jangka waktu ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk
memperjelas peranan, manfaat, dan keamanan MSG. Pada saat ini, badan-badan
internasional dan nasional untuk keamanan zat tambahan makanan menganggap MSG
aman untuk dikonsumsi manusia sebagai penguat cita rasa. Dalam tahun-tahun
berikutnya, daftar gejala non-spesifik terus bertambah atas dasar anekdot.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa tidak ada data yang mendukung peranan
glutamat dalam penyakit kronis dan penyakit yang melemahkan. Penelitian tambahan
yang mempelajari apakah MSG menyebabkan obesitas memberikan hasil beragam. Ada
beberapa penelitian yang menyelidiki kaitan anekdotal antara MSG dengan asma; bukti
saat ini tidak mendukung kaitan sebab akibat apa pun.

Karena glutamat merupakan neurotransmiter penting dalam otak manusia, yang


memainkan elemen kunci dalam pembelajaran dan ingatan, sebuah penelitian sedang
dilakukan oleh neurolog tentang kemungkinan efek samping MSG dalam makanan
terhadap pertumbuhan otak dan tubuh manusia.
Dari Penelitian tersebut, kami mencoba unntuk meneliti pengaruh MSG terhadap
tanaman, lebih yakinnya kemi mencoba meneliti bagaimana pengaruh MSG terhadap
jagung untuk bertumbuh. Bagaimana MSG mempengaruhi pertumbuhan jagung, apakah
nantinya menghambat atau malah mennyuburkan pertumbuhan dari jagung tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apakah perbedaan apabila tanaman yg banyak mendapatkan takaran MSG dengan


yang sedikt mendapat takaran MSG ?

2. Apakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman


jagung tersebut

1
C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari banyak sedikitnya takaran MSG yg
diberi ketanaman mampu mempergaruhi laju pertumbuhan tanaman tersebut.

2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan


laju pertumbuhan tanaman jagung.

D. MANFAAT PERTUMBUHAN

Adapun manfaat yang akan didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh MSG terhadap laju pertumbuhan


tanaman jagung.

2. Mampu mengetahui apa saja faktor yang mampu membuat laju pertumbuhan
jagung berjalan cepat dan subur.

E. HIPOTESIS
Dari pendahuluan yang telah dibahas, maka hipotesis yang didapat sebagai berikut

1. Ada perbedaan dalam segi respons laju pertumbuhan antara takaran MSG yang
diberikan kepada tanaman jagung

2. Terdapat pengaruh-pengaruh dari kelajuan pertumbuhan tanaman jagung.

2
BAB
II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan dan Pertumbuhan


Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan
jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan,
perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih
dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi


makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu
masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih
lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang
menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan
hidupnya lebih terjamin.

Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan.


Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia
akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia? Mungkin populasi manusia akan
punah. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka akan mengalami kepunahan.

Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam jaringan dan


organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda antara
spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan
tahapan perkembangan.

Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal


perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat
pada biji tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon,
sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji
menjadi tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya,
perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal.

 Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena


terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.

3
 Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah,
sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan
epikotil yang memanjang ke arah atas.

Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat


pada ujng akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh
karena itu, ujung batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan besar.

Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu


sendiri. Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung
batang yang disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas
samping yang nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga.

Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini
dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-
selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan floem. Kambium
akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama
akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang.
Batas ini disebut lingkaran tahun.

B. Tanaman Jagung

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan
Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan
jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam
sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat
tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku
industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa,
yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa
genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Kandungan gizi

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji.
Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.
Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin.
Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti
dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung
amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.

4
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:

1. Kalori : 355 Kalori


2. Protein : 9,2 gr
3. Lemak : 3,9 gr
4. Karbohidrat : 73,7 g
5. Kalsium : 10 mg
6. Fosfor : 256 mg
7. Ferrum : 2,4 mg
8. Vitamin A : 510 SI
9. Vitamin B1 : 0,38 mg
10. Air : 12 gr

Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung
mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai
kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual).
Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.

Pemanfaatan

Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga
dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah
menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu
perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan
baku casing komputer yang siap dipasarkan. Produksi jagung dan perdagangan dunia

Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3

jt ton; Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa

Barat : 700 – 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-
rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun

Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total
produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%;
Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-
negara Uni Eropa sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi
jagung pada tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT

C. MONOSODIUM GLUTAMAT

Monosodium glutamat, juga dikenal sebagai sodium glutamat atau MSG,


merupakan garam natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam
amino non-esensial paling berlimpah yang terbentuk secara alami.Food and Drug

5
Administration A.S. mengklasifikasikan MSG sebagai Generally Recognized as Safe
(GRAS/Secara Umum Diakui Aman) dan Uni Eropa sebagai zat tambahan makanan.
MSG memiliki Kode HS 29224220 dan Nomor E E621. Glutamat dalam MSG
memberi rasa umami yang sama seperti glutamat dari makanan lain. Keduanya secara
kimia identik.Produsen makanan industri memasarkan dan menggunakan MSG
sebagai penguat cita rasa karena zat ini mampu menyeimbangkan, menyatukan, dan
menyempurnakan persepsi total rasa lainnya. Nama dagang untuk monosodium
glutamat termasuk diantaranya AJI-NO-MOTO®, Vetsin, dan Ac'cent.

MSG murni sendiri tidak mempunyai rasa yang enak jika tidak dikombinasikan
dengan bau gurih yang sesuai. Sebagai pemberi cita rasa dan dalam jumlah yang tepat,
MSG memiliki kemampuan untuk memperkuat senyawa aktif rasa lainnya,
menyeimbangkan, dan menyempurnakan rasa keseluruhan pada masakan tertentu.
MSG tercampur dengan baik dengan daging, ikan, daging unggas, berbagai sayuran,
saus, sup, dan marinade, serta meningkatkan kesukaan umum akan makanan tertentu
seperti beef consommé (kaldu sapi khas Perancis). Namun seperti perasa dasar lain
kecuali sukrosa, MSG menambah kesedapan hanya dalam kadar yang tepat. MSG yang
berlebihan akan dengan cepat merusak rasa masakan. Meskipun kadar ini bervariasi
pada berbagai jenis makanan, dalam sup bening, nilai kesedapan dengan cepat turun
pada kadar lebih dari 1 g MSG per 100 ml. Apalagi, ada interaksi antara MSG dengan
garam (natrium klorida) dan bahan umami lain seperti nukleotida. Semuanya harus
berada dalam kadar yang optimum untuk menghasilkan kelezatan maksimum. Dengan
sifat-sifat ini, MSG dapat digunakan untuk mengurangi asupan garam (sodium), yang
ikut menyebabkan timbulnya hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Rasa makanan
rendah-garam akan menjadi lebih baik dengan penambahan MSG, bahkan dengan
pengurangan garam hingga 30%. Kandungan sodium (dalam persen massa) dalam
MSG adalah sekitar 3 kali lebih rendah (12%) daripada dalam natrium klorida (39%).
Garam glutamat lain telah digunakan dalam sup rendah-garam, tetapi dengan tingkat
kelezatan lebih rendah daripada MSG.

6
BAB
III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian Pertumbuhan Tanaman Jagung dilakukan di :

- Alamat : Laboratorium Mikrobiologi SMK SMAK Makassar

- Hari/Tanggal : Jumat, 7 Februari 2020

- Pukul : 10:15 WITA.

B. Alat dan Bahan

- 4 buah Poly bag - Air MSG

- Tanah - Alat tulis

- Mistar - Air biasa

- Benih jagung

- Air

C. Cara Kerja

- Siapkan semua alat dan bahan yang dubutuhkan.

- 3 poly bag diberikan air MSG

- Salah satu poly bag diberikan diberi air biasa

- Memasukkan benih jagung ke dalam media yang telah di sediakan.

- Melakukan penyiraman setiap hari agar tanaman tetap tumbuh.

- Mengukur tinggi tanaman sekali dalam sehari.

7
D. Unit Prcobaan

Unit percobaan ini menggunakan poly bag sebanyak 4 buah.

E. VARIABEL
 Variabel Bebas : MSG
 Variabel Terkait : Pertumbuhan Jagung menggunakan MSG
 Variabel antara : Air, Tanah, Cahaya
 Variabel Terkontrol : Air Yang tidak diberi MSG

8
BAB
IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang akan kami buat ini, kami berpendapat berupa :
bahwa tanaman yang diberi MSG memungkinkan memberi pengaruh yang positif yaitu
membuat tanaman cepat subur namun memiliki pengaruh negatif yaitu tanaman jagung juga
cepat layu sedangkan tanaman yang diberikan air biasa pada tanaman jagung berdampak
positif tumbuhan subur dan tidak layu hanya petumbuhan nya begitu lama.

B. Penutup
Demikian proposal ini dibuat sebagai bahan acuan kepada yang berkompeten
untuk mengetahuinya, dengan harapan mendapat respon positif. Sebagai penulis, kami
berpendapat bahwa penelitian ini layak untuk dilakukan. Penelitian ini memungkinkan untuk
membantu proses pembudidayaan tanaman - tanaman secara cepat.

7
DAFTAR PUSTAKA

o Syamsuri, Istamar, dkk .2007 . Biologi untuk SMA Kelas XII Semester 1 . Jakarta
: Erlangga.

o http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kep_tumbang.p
df http://www.anneahira.com/sistematika-penulisan-
proposal-penelitian.htm

o http://www.kti-skripsi.net/2009/04/sistematika-penyusunan-tugas-
akhir.html http://www.rusmanmalili.com/pdf/tanaman-jagung.html

o http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/monosodium-glutamat.pdf

Makassar, 26 Januari 2020

Ketua Panitia

Qatrunada Insyirah Windriya


NIS : 185907
Mengetahui,
Wakasek Kesiswaan

Drs.Abdul Raup, MM
NIP : 196412311990031048

Menyetujui,
Kepala Sekolah

Muhammad Nadar, ST
NIP : 196406071985031003

10

Anda mungkin juga menyukai