Anda di halaman 1dari 8

Konsumen : Selamat Siang

Petugas Lab : Selamat siang, Ada yang bisa saya bantu?

Konsumen : Saya ingin manganalisis pakan ternak curah dan beras karung di pabrik saya, apa
bisa?

Petugas lab : Bisa saya tahu parameter apa saja yang ingin diuji mas ?

Konsumen : Parameter yang ingin diujikan untuk pakan ternak curah sesuai dengan
parameter SNI 3148.2009, sedangkan untuk beras karung sesuai parameter SNI 6128:2015

Petuga slab : Baik, saya akan tanyakan kepada manajer lab terlebih dahulu, mohon bapak
tunggu sebentar

Konsumen : iya mba.

(Menelfon)

Petugas lab : Selamat Siang bu

Manajer lab : Selamat siang, Ada apa?

Petugas lab : Begini bu, ada konsumen yang igin menguji sampel ternak curah dan beras
karung di pabrik nya.

Manajer Lab : Apa saja parameter yang diinginkan?

Petugas lab : Parameter yang diinginkan berdasarkan SNI 3148.2009 untuk pakan ternak
curah, sedangkan untuk beras karung sesuai parameter SNI 6128:2015

Manajer lab : Untuk Sampel pakan ternak curah kita tidak dapat melakukan uji parameter
Kadar Ca, Kadar (fosfor), Kadar Aflatoksin, Kadar NDF, Kadar Udp, Uji cemaran logam
berat dan uji cemaran mikroba karena eterbatasan alat. Sedangkan untuk Beras, kita tidak
dapat melakukan kadar amilosa.

Petugas lab : Berarti untuk Sampel pakan ternak curah kita hanya bisa melakukan uji kadar
abu, kadar air, kadar protein kasar dan kadar lemak kasar. Sedngkan untuk beras karung kita
dapat menguji Derajat sosoh , Kadar air  , Beras kepala , Butir patah   ,Butir menir ,Butir
merah , Butir kuning/rusak dan, Butir kapurBenda asing Butir gabah 

Manajer lab : Iya benar

Petugas lab : Baik bu, Saya akan tanyakan kembali kepada konsumen.

Petugas lab : Permisi pak


Konsumen : Iya, ada apa mba:

Petugas lab : Begini pak, untuk pengujian sampel yang dimaksudkan dapat kami lakukan,
hanya saja ada beberapa parameter yang kami tidak dapat lakukan karena ketersediaan alat.

Konsumen : Apa saja paremeter yang dapat diuji mba?

Perugas lab : untuk Sampel pakan ternak curah kita hanya bisa melakukan uji kadar abu,
kadar air, kadar protein kasar dan kadar lemak kasar. Sedngkan untuk beras karung kita dapat
menguji Derajat sosoh , Kadar air  , Beras kepala , Butir patah   ,Butir menir ,Butir merah ,
Butir kuning/rusak dan, Butir kapurBenda asing Butir gabah . Apa pengujian etap ingin
dilaksanakan pak?

Konsumen : Iya, saya ingin tetap dilaksanakan mba

Petugas lab : Baik, untuk seluruh uji yang akan dilaksanakan memiliki biaya sebesar 800k
dengan biaya masing masing parameter sebagai berikut pak

Konsumen : Apa saya langsung bayar mba?

Petugas lab : oh tidak pak, bapak bisa membayar seteah hasil pengujian selesai dan tidak
terdapat kendala apapun pada hasil pengujiannya. kami akan mengambil sampel di pabrik
bapak sekitar 2-3 hari lagi pak, kami akan mengbungi bapak saat kami akan melakukan
pengambilan sampel

Konsumen : Baik mba, alau begitu saya pamit dahulu.

Petugas lab : iya, terimakasih pak.

(Menelfon)

Petugas lab : Siang bu, untuk Konsumen dengan permintaan pengujian sampel pakan ternak
dan beras karung bersedia agar dilanjutka pengujian sesuai dengan parameter yang dapa kita
lakukan bu.

Konsumen : Baiklah, saya akan menghubungi petugas pengambil contoh kalau begitu.
Terimakasih

Petugas lab : Iya bu

( Sore harinya, Setelah Memikirkan secara matang proses pengambilan contoh nya, Manajer
lab memanggil PCC)

PCC 2 : Selamat Siang bu


Manajer lab : Selamat Siang, saya ingin kalian megambil Sampel pakan ternak curah dan
beras karung di pabrik konsumen. Kalian bisa membagi dua pekerjaannya, PCC 1 kamu akan
bertugas mengambil Pakan ternak curah dan PCC 2 akan mengamil beras karung

PCC 1 : Baik bu.

Manajer lab : Untuk pengambilan Pakan ternak curah kamu ambil berdasarkan jumlah lot
yang ada di pariknya dan diambil secara acak dari seluruh lapisan dengan bobot masing
masing kira kira sama. Pastikan kamu menggunakan bahan kedap air karena akan dilakukan
uji kadar air, kita tidak ingin kadar air yang ada dalam sampel berubah saat perjalanan.

PCC 2 : Untuk beras karung nya apa ada kriteria khusus bu?

Manajer lab : tidak, kamu ambil berdasarkan SNI 0428 untuk lot terkemas seperti biasanya
dan dengan alat kedap air juga

PCC : Baik bu.

(Keesokan harinya, petugas lab tiba di pabrik konsumen)

Petugas Lab Pakan Ternak

PCC : Selamat siang pak, kami dari perusahaan Uji, Kami disini untuk mengambl sampel
pakan ternak dan beras karung di pabrik bapak

Konsumen :Oh iya, mari saya antarkan ke dalam,

PCC : Baik pak

(PCC mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan yang teah dibawa, berupa sarung
tangan, alat pengambil yang telah di sterilkan dan wadah)

Gudang Pakan Ternak Curah

Untuk pengambilannya akan saya ambil secara acak di tiap lapisan yang sama

Saya akan mengambilnya dengan alat sekop gagang panjang dengan bobot yang masing
masing sama tiap pengambilannya yaitu 500 gram.

Setelahnya, seluruh sampel dilakukan metode quartering

Gudang Beras Karung

PCC : Di gudang ini terapat 100 karung beras, maka saya akan mengambil sampel dari 10
karung beras.
Konsumen : Apa terdapat perbedaan jika lebih dari 100 karung mba?

PCC : iya pak, jika lebih dari 100 karung maka akan jumlah karung yang diambil adalah akar
pangkat dua dri jumlah karung yang ada.

Untuk pengambilannya saya akan menggunakan double tube bag trier (Tombak Ganda) yang
telah di sterilkan dengan alkohol, dengan cara menusukkan nya kedalam karusng lalu emutar
pipa bagian dalam.

Seluruh nya dilakukan metode quarterig.

Metode quartering dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:


1) Sampel yang sudah dalam bentuk campuran yang homogen di hamparkan dan diratakan.
2) Dibagi menjadi empat bagian sama banyak
3) Ambil satu bagian, kemudian dihamparkan lagi dan di ratakan (seperti langkah no 1.)

4) Dibagi lagi menjadi empat bagian sama banyak, dan seteruysnya, hingga mendapatkan satu
bagian yang kira kira jumlahnya mencukupupi untuk keperluan analisis di laboratorium.

PCC: Sore pak, Kami telah selesai mangambil sampel yang dibutuhkan untk di anaisis, kami
izin pamit

Konsumen : Baik, terimakasih

PCC : Iya terimakasih kembali pak.

Di Laboratorium

PCC : Siang kak, Ini sampel yang ingin dianalisa dan dokumennya

Analis : Oh Iya terimakasih.

Analis 1: Untuk Pengunjian Sampel Pakan Ternak Curah Akan dilakukan berdasarkan SNI
3148.2009 sehingga dilkukan Uji Kadar Air secara gravimetri, Kadar Abu secara gravimetri,
Kadar Protein Kasar metode kjeldahl dan Kadar Lemak Kasar dengan pelarut organik.

Untuk Uji Kadar Air Untuk Penentuan kadar air dilakukan dengan, “Air Oven Method”
(AOAC, 2006) atau dengan moisture tester elektronik yang telah dikalibrasi dengan standar
oven. Penetapan kadar air metode oven (Air Oven Method) :

a. Sampel beras sebanyak 5 gram ditimbang dalam cawan yang telah diketahui
berat tetapnya;
b. Kemudian dikeringkan dalam cawan oven pada suhu 105 °C selama 3 jam
atau sampai berat tetap;
c. Disimpan dalam desikator, setelah dingin ditimbang.
d. Kadar air beras dihitung sebagai % fraksi massa

B-C
Kadar air (bb) = ×100 %
B-A

KETERANGAN :

A adalah berat cawan


B adalah berat contoh + cawan
C adalah berat contoh
kering + cawan bb adalah
basis basah

Analis 2 : Untuk Pengujian Sampel Beras Karung akan dilakukan berdasarkan SNI
6128:2015 sehingga dilakukan menguji Derajat sosoh , Kadar air  , Beras kepala , Butir
patah   ,Butir menir ,Butir merah , Butir kuning/rusak dan,
Butir kapurBenda asing Butir gabah 

Untuk Penentuan derajat sosoh secara kuantitatif dengan metode konversi

a. Ambil sampel beras dan ukur dengan derajat putih dengan alat pengukur derajat
putih.
b. Nilai derajat sosoh ditentukan dari hasil persentasi derajat putih yang
dikonversikan berdasarkan Tabel berikut
Konversi nilai derajat sosoh beras

Butir panjang Butir bulat


(Long grain) (Short
grain)
Derajat Derajat Derajat Derajat
putih sosoh putih sosoh
(%) (%) (%) (%)
43,57 80 48,86 80
44,12 81 49,47 81
44,66 82 50,08 82
45,21 83 50,69 83
45,75 84 51,31 84
46,30 85 51,91 85
46,84 86 52,52 86
47,38 87 53,13 87
47,93 88 53,74 88
48,47 89 54,35 89
49,02 90 54,96 90
49,56 91 55,57 91
50,11 92 56,18 92
50,65 93 56,80 93
51,20 94 57,41 94
51,74 95 58,02 95
52,29 96 58,63 96
52,83 97 59,24 97
53,38 98 59,85 98
53,92 99 60,46 99
54,47 100 61,07 100

Untuk Penentuan kadar air dilakukan dengan, “Air Oven Method” (AOAC, 2006) atau dengan
moisture tester elektronik yang telah dikalibrasi dengan standar oven. Penetapan kadar air
metode oven (Air Oven Method) :

e. Sampel beras sebanyak 5 gram ditimbang dalam cawan yang telah diketahui
berat tetapnya;
f. Kemudian dikeringkan dalam cawan oven pada suhu 105 °C selama 3 jam
atau sampai berat tetap;
g. Disimpan dalam desikator, setelah dingin ditimbang.
h. Kadar air beras dihitung sebagai % fraksi massa

B-C
Kadar air (bb) = ×100 %
B-A

KETERANGAN :

D adalah berat cawan


E adalah berat contoh + cawan
F adalah berat contoh
kering + cawan bb adalah
basis basah

Untuk Penentuan beras kepala, dilakukan pada beras contoh analisis sebanyak
100 gram yang telah dipisahkan dari butir patah dan menggunakan alat rice
grader atau menggunakan pinset. Penentuan butir kepala :
a. Timbang 100 gram contoh beras (B);
b. Kemudian dipisahkan antara beras kepala dan butir patah atau menir dengan
menggunakan alat Rice Grader. Butir patah atau menir dipisahkan dengan
menggunakan ayakan diameter 2,0 mm atau menggunakan pinset dan kaca
pembesar secara visual;
c. Timbang bobot beras kepala.

Persentase beras kepala = Berat beras kepala/ Berat contoh (B) x 100 %

Untuk Penentuan butir patah dan menir dilakukan dengan cara pemisahan
beras contoh analisis menggunakan ayakan dengan diameter lubang 2,0 mm.
a. Timbang 100 gram contoh beras (B);
b. Kemudian dipisahkan antara beras kepala dan butir patah atau menir dengan
menggunakan alat Rice Grader. Butir patah/menir dipisahkan dengan
menggunakan ayakan diameter 2,0 mm atau menggunakan pinset dan kaca
pembesar secara visual;
c. Timbang bobot beras patah/menir

Persentase beras patah = Berat beras patah atau menir / Berat contoh (B)
× 100 %

Untuk Penentuan adanya butir merah, butir kuning/rusak dan butir mengapur
dilakukan pada 100 gram beras contoh analisis dengan dipisahkan secara
visual dengan indra penglihatan menggunakan pinset dan kaca pembesar.

a. Timbang 100 gram contoh beras (B);


b. Kemudian di pisahkan secara visual menggunakan pinset dan kaca pembesar;
c. Timbang bobot butir merah, kuning atau pengapur.

Kadar butir merah, kuning atau pengapur


= Berat butir merah, kuning atau pengapur / Berat contoh B x 100 %

Untuk Penentuan adanya benda asing dan butir gabah dilakukan pada
beras contoh analisis sebanyak 100 gram dipisahkan secara manual
dengan bantuan pinset.

a. Timbang 100 gram contoh beras (B);


b. Kemudian dipisahkan secara visual menggunakan pinset dan kaca pembesar;
c. Timbang bobot benda asing atau butir gabah.

Berat benda a sin g atau butir gabah


Kadar benda asing = × 100 %
Berat contoh (B)

Seluruh uji dilakukan Duplo atau Triplo untuk menguji kebenaran hasil. Dan kemudian
diberikan kepada manajer

Anlis : Permisi Bu, Ini hasil Analisis sampel pakan ternak curah dan Beras Karung nya

Manajer lab : Apakah terdapat hasil yang tidak wajar?

Analis : Tidak bu

Manajer lab : Baiklah


Setelahnya Hasil tersebut diberikan kepada petugas laboratorion untuk siberikan kepada
konsumen

Petugas Laboratorium : Sore Bu

Manajer lab : Sore, ini hasil analisis sampel pakan ternak curah dan beras karug nya, sudah
saya sahkan.

Petugas lab : Iya bu, Terimakasih.

Petugas lab menghubungi konsumen untuk diberikan hasil analissinya

Petugas lab : Siang pak: Ini hasil Analisis Sampel Pakan terak curah dan Beras karung bapak

Konsumen : Apa terdapat hasil yang tidak sesuai ketentua sampel saya mba?

Petugas lab : Seperti data yang bapk lihat, seluruh hasil analisisnya wajar dan sesuai dengan
ketentuan SNI yang berlaku pak

Konsumen : Baiklah, Utuk pembayarannya sebesar 800k ya mba

Petugas lab : Iya pak, Terimakasih

Konsumen : Terimakasih mba.

Anda mungkin juga menyukai